Eternal Love - Bab 490 Apakah tidak ingin mengulangi malam yang hangat itu?

Melihat dia tidak bersuara, Miranda Wen juga tidak enak untuk bertanya, keduanya terdiam begitu saja.

“Miranda, ini laporan triwulan perusahaan, dari bagian keuangan sana meminta aku mengantarnya ke kamu......” Elisha Yu masuk dan memecah keheningan tersebut, dia jarang mengetuk pintu jika masuk kantor Miranda Wen, terutama di pagi hari.

Tapi siapa yang sangka sekali masuk tampak Zayn Shen sedang duduk di dalam, seketika ia agak salah tingkah, Elisha Yu segera menundukkan kepala seolah tidak ingin dirinya dilihat.

“Elisha Yu, taruh sini saja!” Miranda Wen menunjuk sudut meja, memberi isyarat ke Elisha Yu untuk meletakkannya di situ, tapi di saat ini pula Zayn Shen menengadahkan kepala dan tatapannya bertemu dengan Elisha Yu, Elisha Yu merasa hatinya berdegup kencang, gugupnya sampai tidak bisa berkata-kata. Apakah Zayn Shen menyadari sesuatu?

Dia yang ditengah kepanikan tidak sengaja menjatuhkan berkas tersebut, setelah sadar dari keterkejutannya, baru dengan kelabakan ia memungutnya.

“Maaf, maaf Miranda. Tadi sekejap aku agak pusing.” Elisha Yu sembarang mencari sebuah alasan, kalau tidak dia juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

“Untuk apa meminta maaf, cukup dipungut saja, tidak perlu panik.” Miranda Wen membantunya memungut, serta memandang Elisha Yu dengan kebingungan, tidak tahu kenapa Elisha Yu begitu sungkan hari ini.

“Kalau tidak ada apa-apa, aku keluar dulu. Panggil aku jika ada urusan.” Elisha Yu keluar dengan tergesa-gesa, Miranda Wen memandang sosok belakangnya sambil menggeleng.

Namun dia tidak menyadari mata Zayn Shen berbinar. Kalau awalnya dia bingung, sekarang dia sudah yakin, orang di malam itu adalah Elisha Yu.

Hanya saja kenapa Elisha Yu tidak mau mengaku, ini masih perlu dia pikirkan lebih teliti lagi, jadi dia hanya diam di sana dan tidak beranjak berdiri.

“Maaf, jadi membuat malu di depan anda. Elisha Yu kami memang demikian, jangan lihat dia biasanya suka panikan, tapi juga merupakan gadis baik yang bertanggung jawab.” Miranda Wen segera menjelaskan karena takut orang lain salah paham dengan Elisha Yu.

“Hm, memang gadis baik.” Zayn Shen mengangguk menyetujui perkataan Miranda Wen. Mendengar jawaban Zayn Shen, kesan baik Miranda Wen terhadap dia semakin meningkat.

Keduanya tidak punya topik untuk dibicarakan, lagipula Zayn Shen sudah mendapatkan jawaban yang diinginkan, sehingga setelah berpamit dengan Miranda Wen, Zayn Shen meninggalkan perusahaan dengan santai.

Dia sebenarnya ingin mencari Elisha Yu untuk menanyainya dengan jelas, tapi sekarang Elisha Yu sudah bersembunyi, karena takut Zayn Shen mencari dirinya, jadi pencarian Zayn Shen sudah dipastikan tidak akan berhasil.

Tapi sekarang Zayn Shen tidak mengkhawatirkan hal ini, kalau memang orang itu sudah dipastikan adalah Elisha Yu, maka dirinya punya banyak waktu untuk menanyainya, lagipula perusahaan juga hanya sebesar ini, pasti bisa mendapatkannya.

Melihat Zayn Shen keluar dari perusahaan, Elisha Yu baru menghela nafas lega. Siapa juga yang tahu Zayn Shen sedang gila apa, datang ke perusahaan mereka pagi-pagi begini untuk apa, sampai membuat dirinya kaget setengah mati, semoga tadi dia tidak melihat sesuatu yang janggal.

Elisha Yu menepuk dadanya sendiri dan keluar dari pojokan. Awalnya mengira masalah ini sudah berakhir, tapi yang tidak diketahui Elisha Yu adalah sebenarnya baru dimulai.

Sejak hari itu, ia sering melihat sosok Zayn Shen di perusahaan. Meskipun setiap kali Elisha Yu selalu berusaha menghindarinya, tapi bagaimana pun juga tetap akan bertemu.

Seperti malam ini saat pulang kerja, Elisha Yu sedang berjalan sendiri, tiba-tiba ia melihat sebuah bayangan hitam, tadinya dia memang sudah sangat takut, tapi siapa sangka bayangan hitam ini bahkan tiba-tiba menariknya, Elisha Yu kaget sampai menjerit keras, kemudian mulutnya didekap oleh bayangan hitam tersebut.

Setelah bayangan hitam itu membalikkan badan, Elisha Yu baru melihat wajahnya dengan jelas, “Zayn Shen?”

Elisha Yu ditahan oleh Zayn Shen di pojokan, bagaimana pun dia meronta, Zayn Shen tidak mau melepaskannya. “Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku.”

Tapi Zayn Shen sama sekali tidak mendengarnya, masih menatapnya dengan tatapan membara. “Aku tahu orang itu adalah kamu, bukankah begitu? Kenapa kamu tidak mau mengakuinya?” Zayn Shen memandang Elisha Yu dengan bingung, matanya berbinar-binar.

“Apa yang kamu maksud? Apanya yang orang itu? Kenapa aku tidak tahu, maaf, aku tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan.” Elisha Yu ingin mendorong Zayn Shen dan menghindari pertanyaannya, tapi sama sekali tidak berhasil, Zayn Shen tidak memberinya pergi.

“Masih bilang bukan kamu, lalu kenapa kamu begitu panik saat bertemu aku? Di malam itu, orang yang berhubungan intim dengan aku itu kamu, benar tidak? Elisha Yu, jangan main sembunyi-sembunyian kucing dan tikus lagi, beritahu aku saja!” Zayn Shen berbicara kepada Elisha Yu dengan nada bicara seperti memohon.

Elisha Yu mulai mengalihkan pandangan untuk menghindar, bukannya dia tidak ingin mengaku, melainkan dia tidak bisa mengaku. Karena dia tidak tahu akhirnya akan seperti apa kalau mengakuinya sekarang.

Oleh karena itu dia berusaha menenangkan dirinya, dengan tenang ia menatap Zayn Shen : “Kamu mungkin salah orang, aku benar-benar tidak tahu ada apa? Aku juga tidak tahu apa yang kamu maksud?” Elisha Yu terus mengelak.

Sekarang Zayn Shen benar-benar mulai kesal, kenapa bagaimana pun juga Elisha Yu tetap tidak mau mengaku, ia memutar bola matanya, kemudian tersenyum jahat, ditariknya Elisha Yu ke samping mobil.

“Kalau memang mau bagaimana pun kamu tidak mengaku, kita lakukan sekali lagi sekarang, kalau sudah begitu kamu pasti bisa mengingatnya bukan?” Ditakut-takutinya Elisha Yu, sambil bicara ia hendak melepas pakaian Elisha Yu.

Awalnya Elisha Yu tidak percaya Zayn Shen berani berbuat seperti itu, meskipun malam itu dia tidak seratus persen sadar, tapi dia juga bisa merasakan gerakan Zayn Shen tidak sangat fasih seperti sudah sering melakukannya. Jadi dia tidak terlalu takut, ditatapnya Zayn Shen.

Zayn Shen yang niatnya menakutinya pun tidak berani bergerak melihat Elisha Yu demikian, tidak tahu harus bagaimana. Tapi tanpa sengaja dia melihat bulu mata Elisha Yu sedang bergetar, diam-diam ia tersenyum dalam hati.

“Aku kira gadis kecil ini benar-benar tidak takut, ternyata takutnya sampai begini.” Sambil bicara tangannya semakin naik. Elisha Yu yang awalnya mengira Zayn Shen tidak akan berani berbuat sesuatu terhadapnya pun merasakan tangan Zayn Shen tidak berhentinya bergerak, dia yang saat ini mulai panik.

“Mau apa kamu? Cepat lepaskan aku.” Dia mulai meronta dengan sekuat tenaga.

“Oh, bukankah kamu tidak takut? Bukankah sangat berani? Lalu untuk apa sekarang meronta? Apakah kamu tidak ingin mengulangi malam yang hangat itu? Sayang.” Bisik Zayn Shen ke telinga Elisha Yu.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu