Eternal Love - Bab 224 Banyak Masalah

Bernando Ji menganggukan kepalanya dengan keras, “Baik lah, aku tahu itu istri ku Miranda.”

Miranda Wen memeriksa tempat berdirinya sekarang, hanya dengan gerakan yang sedikit bertenaga saja, tanah bisa saja longsor, sangat tidak cocok untuk terus berdiri disana, kemudian berkata pada Bernando Ji: “Kamu naik terlebih dahulu.”

Saat Bernando sedang medaki keatas, batu yang diinjak oleh Miranda Wen tersebut longsor, dan lansung tergelincir kebawah.

Bernando Ji berbalik badan, kemudian berbicara pada Miranda Wen yang berada di belakangnya: “Istri ku Miranda, aku sudah sampai diatas, kamu juga harus naik keatas.”

Tetapi dia tidak dapat melihat keberadaan Miranda Wen, Bernando Ji seketika panik, kemudian bersandar di samping lereng untuk memeriksanya, dan masih tidak dapat melihat keberadaan Miranda Wen.

Bernando Ji mengulurkan tangannya dan beteriak beberapa kali, “Istri ku Miranda, Istri ku Miranda.” Tetapi yang menjawabnya hanya suara gemahannya saja, seketika Bernando Ji hanya bisa terdiam ditempat.

Istri ku Miranda, jangan-jangan terjatuh kebawah......

Berpikir saampai sini, Bernando Ji menjadi khawatir, dia bermaksud bersiap untuk mengikuti Miranda Wen melompat kebawah.

Saat ini, tiba-tiba dia memikirkan sesuatu, tidak, meskipun dia melompat kebawah, dirinya juga tidak dapat menyelamatkan Miranda Wen, dan malah menjadi beban, tidak bisa, dia harus pergi mencari orang untuk menolongnya.

Begitu pikiran ini muncul, Bernando Ji lansung buru-buru berlari ke jalan keluar, sembaring berlari, sembari berteriak, “Apakah ada orang disini.”

Saat ini Zayn Shen tidak hanya tidak dapat menemukan Bernando Ji, dia juga tidak dapat menemukan Miranda Wen lagi, tiba-tiba dia merasakan firasat yang buruk.

Disaat dia sedang kebingungan melihat sekelilingnya, tiba-tiba suara Bernando Ji merambat ketelinga Zayn Shen, dia lansung berlari kearah datangnya suara, dia terkejut hanya karena mendengar suara dari Bernando Ji.

Zayn Shen pun tiba didepan Bernando Ji, kemudian menegurnya: “Bernando, kenapa kamu lari sembarangan, kita sudah mencari mu sangat lama, Miranda sekarang juga tidak tahu berada dimana.”

Mendengar Zayn Shen mengungkit Miranda Wen, Bernando Ji seketika menjadi panik, kemudian menggenggam tangan Zayn Shen dan berkata: “Miranda, Istri ku Miranda terjatuh ke lereng.”

Tatapan Zayn Shen seketika menjadi tegang, kemudian lansung bertanya pada Bernando Ji: “Apa yang terjadi, jatuh dimana?”

Terpikirkan kejadian tadi, mata Bernando Ji menjadi merah, dan air matanya setetes demi setetes terjatuh, “Jika bukan karena aku, Istri ku Miranda tidak akan terjatuh, semuanya karena dia ingin menyelamatkan ku, dia baru terjatuh kebawah.”

Zayn Shen mengulurkan tangannya dan menyapu sudut mata Bernado Ji, membantunya membersihkan air matanya, “Masalah ini juga tidak bisa menyalahkan mu, aku tahu Miranda berharap dapat menyelamatkan mu, sekarang hal yang penting adalah dia terjatuh dimana, jika kamu menangis dan tidak memberitahu ku, maka kita bisa terlambat menyelamatkan Miranda.”

Setelah mendengar ucapan Zayn Shen, Bernando Ji lansung menghentikan tangisannya, kemudian berkata: “Kamu terus berjalan masuk dari sini, kemudian belok kekanan, disana ada sebuah lereng, Istri ku Miranda terjatuh disana.”

Zayn Shen mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Bernando Ji, kemudian mengantarkan Bernando Ji ke samping tenda, Christian Xia sudah menunggunya di tenda.

Zayn Shen memberikan Bernando Ji pada genggaman Christian Xia, “Christian Xia, kamu bawa Bernando ketempat yang lebih aman terlebih dahulu.” Kemudian berbalik dan menatap Bernando Ji: “Bernando, kamu harus patuh, sekarang aku pergi mencari Miranda, kamu harus pergi bersama Christian Xia ketempat yang aman. Jika tidak, jika Miranda tidak menemukan mu, dia akan khawatir kembali.”

Sebenarnya Bernando Ji tidak ingin diam disana, dan ingin pergi mencari Miranda Wen bersama Zayn Shen, tetapi setelah mendengar ucapan Zayn Shen, dia hanya terdiam, dia tidak bisa membiarkan istrinya Miranda tidak dapat menemukannya lagi, dia lebih baik diam ditempat yang lebih aman.

Berpikir sampai sini, Bernando Ji menganggukan kepalanya dengan patuh. “Ingat untuk menemukan istri ku Miranda lebih awal, aku tidak akan berlarian.”

Setelah melihat Bernando menyetujuinya, Zayn Shen lansung mencari Miranda Wen sesuai petunjuk dari Bernando Ji.

Dan saat ini Miranda Wen yang tergelincir kebawah, dia dengan sigap lansung menggenggam sebatang pohon dilereng, kemudian berisiap menginjak sebuah batu dan melompat kebawah, tetapi tidak diduga dia tergelincir lagi.

Saat tergelincir, kepalanya tanpa sengaja terbentur sebuah batu, dirinya hanya dapat merasakan sesuatu yang lengket dari kepalanya, tidak sempat mengulurkan tangan untuk memegang benda apa itu, dia lansung terjatuh pingsan.

Dan disisi lain, setelah Elisha Yu melaporkannya pada polisi, pihak polisi juga menelepon ke Keluarga Ji. “Tu tu tu.”

Joyce Qin lansung mengangkat telepon dan menjawabnya: “Halo.”

Saat pihak kepolisian mendengar suara yang datang dari dalam telepon, dia lansung berbicara pada Joyce Qin: “Halo, apakah dirumah anda ada yang bernama Bernando Ji.”

Saat mendengar nama Bernando Ji, Joyce Qin lansung menggenggam telponnya dengan erat, “Benar benar benar, Bernando Ji adalah anak ku.”

“Sore hari ini saat Bernaneo berkemah diluar, dia menghilang.”

Setelah pihak kepolisian mengucapkannya, didalam hati Joycen Qin seperti telah dilempar sebuah bom, dan meledakkannya.

Bernando Ji menghilang, sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah Miranda Wen yang membawanya keluar? Kenapa tidak menjaga Bernando dengan baik. Saat ini perasaan Joycen Qin, rasa khawatirnya melebihi kemarahannya.

Joyce Qin lansung bertanya dengan suara tabg bergetar: “Kenapa Bernando ku bisa menghilang?”

Saat ini kebetulan Alberto Ji baru kembali dari luar negri, setelah membuka pintu, ucapan dari ibunya masuk ketelinganya, dan membuatnya menghentikan langkahnya.

Kemudian Alberto Ji lansung berjalan kedepan Joyce Qin dan bertanya: “Ada apa dengan Bernando?” saat berbicara dia melepaskan kopernya, dan mengerutkan alisnya.

Mata Joyce Qin memerah, dan seketika matanya berkaca-kaca, “Alberto, bagaimana ini, tadi polisi menelepon dan mengatakan bahwa Bernando menghilang.”

Alberro Ji lansung menangkap inti masalahnya, kemudian bertanya pada Joyce Qin: “Bernando menghilang? Apa maksudnya, hilang dimana?”

Joyce Qin mengulurkan tangannya dan membersihkan air mata disudut matanya, bagi seorang ibu anak itu sangat penting baginya, apalagi Bernando itu......

“Pagi hari ini Miranda Wen membawanya berkemah di hutan, akhirnya sekarang polisi menelepon, dan mengatakan Bernando menghilang.”

Alberto Ji menyipitkan matanya, kemudian muncul kilatan ditatapannya, “Kamu dirumah tunggu kabar dari ku, sekarang aku pergi ke hutan memeriksannya.” Setelah mengatakannya Alberto Ji lansung berjalan keluar dari kediaman Keluarga Ji.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu