Eternal Love - Bab 3 Ternyata dia!

Di saat ini, kebetulan Sisca baru pulang dari luar, mendengar perkataannya, air mukanya berubah dan berkata dengan suara keras : “Aku tidak mau menikah dengan orang bodoh itu!”

Dia masih begitu muda, masih menunggu begitu banyak pria mapan untuk dpilih olehnya, bagaimana mungkin dia menikah dengan orang keterbelakangan mental itu?

Mendengar itu, Yenny juga emosi.

Putri ini adalah kesayangannya, bagaimana mungkin dia membiarkan putrinya menderita ke sana?

“Miranda, bukankah ini kamu ingin mencelakai adikmu? Keluarga Ji sudah bertemu dengan kamu, ini kalau tiba-tiba mengganti orang, apa yang akan dipikirkan orang keluarga Ji nanti?”

“Bukankah kamu bilang keluarga Ji adalah konglomerat yang didambakan banyak orang? Bukankah ini aku demi kebaikan Sisca?”

Miranda berkata dengan santai, namun dari tatapannya penuh dengan sindiran dan ejekan.

Yenny dibuat tidak bisa menjawab apa-apa, dia hanya memalingkan muka ke Melvin dan berkata : “Melvin, urusan ini tidak bisa dibatalkan, kalau menurut aku, tuan muda kedua Ji juga orang bodoh, asalkan kita tidak bilang soal Miranda kehilangan keperawanannya, maka orang keluarga Ji juga tidak mungkin akan tahu. Jadi, ketika nasi sudah menjadi bubur, kalau pun orang keluarga Ji mengetahuinya juga sudah tidak bisa mengingkari janji.”

Maksud dari perkataannya adalah, lubang ini sudah pasti harus ditutupi oleh Miranda.

“Hanya bisa demikian!” Melvin diam sejenak dan langsung menyetujuinya, kemudian juga tidak lupa memperingati Miranda : “Untuk selanjutnya, kamu baik-baik berdiam di rumah, kalau berani liar di luar sana lagi, kupatahkan kakimu, heh!”

Selesai mengatakan ini, Melvin pun menghempaskan tangan pergi.

Melihat ini, Sisca pun bahagia di atas penderitaan orang : “Kakak yang baik, semoga bahagia.”

Miranda melototinya, pandangan matanya seolah dilapisi salju dingin, dinginnya tiada tara. Sisca terkejut sekali hingga segera pergi dari situ.

Miranda diam di tempat, terhadap ayahnya dia benar-benar sudah putus asa.

Di mata ayahnya, dia hanya sebuah produk, peralatan yang dipakai untuk mendapatkan kesempatan kerja sama dengan keluarga Ji, selain itu tidak ada makna lain lagi.

Dalam hatinya sangat masam dan pahit, ada air mata yang hendak mengalir keluar, tapi dia menahannya kembali, kemudian membalikkan badan naik ke lantai atas, mengganti baju dan langsung keluar.

Baru saja dia pergi, Sisca sudah mengadu ke Melvin.

Dengan emosi Melvin berkata : “Suruh pelayan rumah mengikutinya, tidak boleh sampai sembarangan lagi!”

“Baik, ayah!”

……

Setelah meninggalkan rumah, Miranda langsung ke rumah sakit.

Di dalam kamar pasien, adiknya, Dessie Wen masih tertidur seperti biasanya, bagaikan putri yang lemah, apa pun yang terjadi di sekitarnya sama sekali tidak berpengaruh ke dirinya.

“Dessie, kakak mungkin sudah akan menikah, dengan keluarga yang kaya sekali, setelah kakak menikah ke sana, maka akan menjadi nyonya muda kaya, kalau kamu mengetahuinya, pasti akan turut senang bukan?”

Miranda menggenggam tangan adiknya dengan diam, sama seperti dulu, mencurahkan uneg-unegnya dengan pelan.

Meskipun ia tahu adiknya tidak bisa mendengar, tapi selain dia, tidak ada lagi orang yang bisa menjadi tempat curhatnya.

“Dessie, kamu harus cepat sembuh, mengertikah? Asalkan kamu bisa sadar, kakak rela melakukan apa pun……sekarang aku hanya sisa kamu, ayah sudah menjadi milik orang lain, kamu jangan sampai meninggalkan aku juga……”

Gumaman yang kecil, seolah bergema pelan melalui kepedihan di dalam kamar pasien yang lapang ini, lama dan tidak berhenti.

……

Di saat ini, perusahaan besar Huo, dalam ruangan kantor direktur.

Alberto sedang duduk di kursi kantor dan sibuk berkonsentrasi.

Dokumen yang di atas meja sudah menumpuk menjadi gunung kecil, setiap berkas tersebut harus dia lihat langsung dan tanda tangan.

Asistennya, Winsen Yan, masuk dengan membawa segelas kopi, lalu berkata dengan hormat : “Direktur, minum segelas kopi dan istirahat sebentar.”

Alberto mengangguk kecil, dan menyelesaikan tanda tangan di berkas yang sedang dipegangnya, baru kemudian memijit dahi dan merasakan lelah yang susah disembunyikan,

Sebagai pemegang hak utama di perusahaan besar Huo, reputasinya selalu tersebar di luar sana, semua orang tahu dia adalah anak kebanggaan, lebih lagi ia adalah seorang pengusaha berbakat, beberapa tahun yang lalu ketika dia baru memimpin perusahaan, usahanya sudah langsung berkembang pesat.

Saat itu banyak sekali orang yang tidak memandang baik.

Sekarang, satu perusahaan besar Huo, hampir melingkupi berbagai bidang, bisa dikatakan setiap harinya dia menangani seribu satu urusan negara, sibuk hingga waktu untuk pacaran pun tidak ada.

Oleh karena itu, pria lajang yang berharga ratusan milyaran ini menjadi incaran banyak wanita.

Sayangnya bagi Alberto, dirinya tidak ingin menyentuh yang namanya perasaan.

“Direktur, data calon istri tuan muda Bernando yang sebelumnya anda suruh cari sudah saya dapat, silakan anda lihat.”

Melihat Alberto akhirnya menghentikan pekerjaannya, Winsen baru menyodorkan satu berkas.

Ini sudah Alberto suruh lacak sejak pagi ini sampai di kantor.

Sebagai tangan kanan yang paling dipercaya Alberto, tentu saja Winsen tahu seberapa penting adik kandung tersebut bagi direkturnya itu.

Keluarga Ji punya keluarga dan usaha yang besar, jadi tentunya tidak sedikit wanita yang ingin mencari kesempatan, Alberto tidak percaya para wanita itu akan setulus hati menikahi orang yang IQ-nya hanya 6 tahun.

Jadi, demi adiknya, mau tidak mau dia harus ikut campur.

Bagaiman pun juga, meskipun IQ adiknya tidak tinggi, juga bukan berarti boleh dimanfaatin oleh sembarang wanita.

Berpikir sampai di sini, dia mulai membuka berkas tersebut……

Awalnya dia tidak begitu menaruh perhatian.

Keluarga Wen sendiri memang bukan keluarga terkenal, terhadap nama Miranda Wen ini juga tidak pernah ia dengar sebelumnya, jadi refleks ia merasa lagi-lagi wanita yang ingin memanjat dengan meminjam latar belakang keluarga Ji.

Bahkan Alberto pikir nanti harus berusaha memilih-milih, harus membatalkan pernikahan ini.

Tapi di saat dia baru membuka halaman pertama, dia melihat foto yang tertempel di bagian atas.

Dalam sekejap dia tercengang, dengan tidak percaya dia melihat dengan teliti, selanjutnya pandangan matanya menjadi suram.

Ternyata dia!

Bukankah ini wanita yang bersama dia semalaman di hotel!!!

Tiba-tiba muncul bayangan bagaimana wanita ini terengah-engah di bawah tubuhnya, serta dirinya yang tidak bisa mengendalikan rasionalnya, sekali demi sekali dia ingin……

Alberto tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, di saat yang bersamaan juga dalam hatinya merasa aneh.

Dia malah tanpa sengaja berhubungan intim dengan calon istri adiknya sendiri?

Seketika perasaan Alberto rumit sekali, perasaannya terhadap Miranda bahkan lebih rumit lagi.

Di satu sisi Miranda berhubungan dengan orang lain di saat akan menikah dengan adiknya. Dan di satu sisi lainnya, orang yang berhubungan dengannya adalah dirinya sendiri!

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu