Eternal Love - Bab 413 Kasmaran

Betapa enggannya Christian Xia pada malam itu, tetapi dia tetap menemani Miranda Wen pergi makan makanan enak sebelum dirinya meninggalkan Paris.

Miranda Wen sedang dalam suasana hati yang baik saat ini, mengunyah makanan di mulutnya dengan penuh rasa yang nikmat kemudian menoleh ke arah jalan di luar jendela.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu, kemudian memalingkan wajahnya dan berkata dengan penuh semangat kepada Christian Xia, "Aku sudah lama tidak makan makanan kampung halaman, kebetulan pelanggan kita yang satu ini satu kampung dengan kita, aku merasa sangat bersemangat jika memikirkan keberangkatan besok!"

Christian Xia hanya bisa menemaninya untuk berpura-pura bahagia, mengerucutkan mulutnya dan mengeluarkan senyuman yang tidak alami sambil berkata, "Ya, kalau begitu ingatlah membungkus untukku saat kamu kembali, biarkan aku juga mencicipinya."

Miranda Wen dapat merasakan meskipun Christian Xia sedang tersenyum mengobrol dengannya, tetapi di dalam hatinya masih memendam semua perasaan mengenai hal ini.

"Sudahlah, aku hanya kembali beberapa hari, apakah kamu takut aku kan meninggalkanmu di Prancis dan pergi begitu saja! Jika bukan karena studio kita sibuk sekali, aku benar-benar ingin berlibur dan kembali ke China bersama denganmu!"

Miranda Wen berbicara dengan lembut, tiba-tiba sosok dengan postur tubuh yang tinggi melintas dari matanya.

Dia dengan cepat mengalihkan pandangannya keluar jendela, menatap jalan yang diterangi oleh lampu jalan, memang ada sosok tinggi berjalan perlahan di sana.

Miranda Wen memandangnya dari kejauhan yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, tetapi punggung lelaki yang kesepian itu tiba-tiba membuatnya merasa tertekan.

Mengapa bisa terjadi? Dia bahkan tidak langsung menatap wajah orang asing tersebut. Miranda Wen tidak mengerti mengapa dia memiliki reaksi yang begitu aneh.

"Apa yang sedang kamu lihat? Kenapa kamu tidak lanjut makan?" Christian Xia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya ketika melihat Miranda Wen terus menatap keluar jendela dengan bingung.

Miranda Wen tersadar kembali seperti baru bangun dari sebuah mimpi, kemudian dia tersenyum ringan dan menggelengkan kepalanya sedikit.

Dia masih bertanya-tanya dari mana perasaan aneh ini berasal, lagipula, dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini selama dua tahun tinggal di Prancis.

Namun beberapa minggu terakhir, sepertinya terjadi sesuatu yang tidak diketahui olehnya, namun hal tersebut menyusup ke hatinya sedikit demi sedikit, diam-diam membangunkan hatinya.

“Tidak, kamu harus memberitahuku! Kalau tidak, aku akan mengembalikan tiketmu secara diam-diam saat kamu tidur di malam hari!” Christian Xia juga mengambil kesempatan untuk mengancam Miranda Wen, mencibir mulutnya dan memaksa dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya.

Miranda Wen mengangkat bahu dan berkata, "Baiklah, aku akan memberitahumu, tadinya aku melihat seorang pria tampan berjalan di jalan, meskipun hal ini terlihat biasa, tetapi entah kenapa perasaan aneh muncul di hatiku."

Christian Xia tidak bisa menahan senyumnya, kemudian dia menyipitkan matanya dan berkata, "Aku rasa perasaan aneh yang kamu bayangkan tadinya sepertinya sedang menggambarkan dirimu yang sedang kasmaran kan? Pasti karena kamu sudah lama tidak jatuh cinta, jadi hatimu bisa tersentuh bahkan sebelum melihat wajah asli pria tampan tersebut."

Miranda Wen seketika berubah menjadi malu, dia membuka lebar matanya dan cepat menyangkalnya, "Bukan seperti itu! Lihatlah apa yang sedang kamu katakan, apa pula aku sedang kasmaran..."

Melihat pipi Miranda Wen memerah saat membela dirinya sendiri, Christian Xia juga tertawa karena melihat penampilannya yang imut.

Setelah makan malam yang hangat berakhir, mereka berdua berjalan kembali ke apartemen.

Christian Xia berinisiatif membantu Miranda Wen mengemasi barang bawaannya, dia terus berpesan padanya agar menjaga dirinya sendiri dengan baik dan harus menjaga keselamatan, dll.

Miranda Wen melihat Christian Xia seolah-olah ibunya sedang merasuki tubuhnya, hatinya tiba-tiba menjadi sedih.

Dia masih ingat Christian Xia memberitahunya bahwasannya dirinya berasal dari keluarga yang sangat rumit, bahkan dia dikeluarkan dari rumah dan menyebabkan dirinya kecelakaan kemudian hilang ingatannya.

Tapi dia sangat bersyukur bahwa selama dua tahun ini, dia merasakan kekeluargaan dan kehangatan dari Christian Xia, persahabatan mereka layaknya persaudaraan kandung.

“Aku sudah mengerti Bibi Xia, kamu cerewet sekali! Aku memutuskan bahwa saat kamu sudah berusia 40 tahun, aku akan membawa penutup telinga setiap kali bertemu denganmu!” Kata Miranda Wen sambil tersenyum, lalu bersiap untuk pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Christian Xia melipat pakaiannya ke dalam koper sambil mengoceh untuk membela diri, "Apakah tindakanku ini cerewet? Jelas ini merupakan kata-kata perhatianku padamu, mengapa kamu tidak menghargai kebaikanku ini!"

Kemudian Christian Xia melihat Miranda Wen berjalan ke kamar mandi dengan membawa jubah mandi di lengannya, dia buru-buru mengemas pakaiannya yang sudah terlipat rapi ke dalam koper.

Mendengar gemericik air dari kamar mandi, dia akhirnya bisa berjalan dengan tenang ke balkon dengan membawa ponselnya.

Christian Xia berdiri di dekat jendela, menghidupkan telepon dan memutar nomor Elisha Yu, dia tidak menyangka dirinya tidak berhasil membujuk Miranda Wen, oleh karena itu, dia hanya bisa meminta bantuan Elisha Yu yang jauh di China.

Suara yang akrab segera datang dari seberang telepon, Elisha Yu tetap sama seperti dulunya.

Tidak peduli berapa lama mereka tidak saling menghubungi satu dengan yang lain, setiap mendengar suaranya, mereka tidak akan pernah merasakan perubahan apa pun.

“Christian Xia, kenapa kamu berpikir untuk meneleponku? Apakah kamu kesepian dan kedinginan di negara asing tersebut?” Suara Elisha Yu terdengar sangat senang, dia menyapa dengan antusias ketika telepon mereka berhasil terhubung.

“Tidak, aku sibuk setiap harinya, bahkan tidak memiliki waktu untuk merasakan kesepian!” Christian Xia berpura-pura berkata dengan intonasi mengeluh, dia sengaja mengeluh kepada Elisha Yu tentang kesibukan dan kerja kerasnya.

Elisha Yu tidak bisa menahan rasa penasarannya, bagaimana pun, studio mereka dibuka oleh dua orang secara bersama, jadi tidak mungkin semua pekerjaan harus ditangani oleh Christian Xia secara sendirian.

"Benarkah? Bagaimana dengan Miranda? Dia tidak melepaskan semua pekerjaannya padamu, kan?"

Elisha Yu terkikik, dia teringat kembali masa-masa indah saat dia membuka studio bersamaan dengan Miranda Wen saat itu.

Christian Xia tersenyum pahit, dia terus mengeluh kepadanya, "Dia baik-baik saja sebelumnya, bukan tipe yang melemparkan semua pekerjaannya padaku, lagipula, kami sudah membagi tugas masing-masing, namun semua ini akan berbeda pada esok hari!"

“Hah? Kenapa, apa yang terjadi pada kalian di sana?” Elisha Yu bertanya dengan penasaran.

Christian Xia memegang telepon di satu tangan dan melihat ke dalam kamar, dia takut bahwa Miranda Wen akan keluar dari kamar mandi saat ini, dan menemukan dirinya sedang diam-diam mendiskusikan sesuatu dengan Elisha Yu.

Melihat cahaya redup yang masih memancar di kamar mandi dan suara air yang masih terus menerus mengalir, dia kembali ke tempat tidur dengan percaya diri dan terus berbicara dengan Elisha Yu.

"Tidak hanya terjadi sesuatu, tetapi merupakan kejadian hal besar! Dia berencana untuk kembali ke China besok, dan bahkan dia hari ini sudah membeli tiket untuk pulang ke sana. Sayangnya, bagaimanapun aku membujuknya, dia tetap tidak mendengarkannya, aku kehabisan cara dan hanya bisa membiarkannya kembali begitu saja!" Christian Xia Mendesah di seberang telepon.

Elisha Yu baru tersadar kembali dan kemudian mengerti mengapa Christian Xia hari ini bisa tiba-tiba menelepon dirinya.

"Ternyata begitu, lalu kamu telepon aku karena ingin aku sebisa mungkin jangan membawanya ke tempat yang sering dia kunjungi dulunya, agar dia tidak melihat pemandangan dan teringat seseorang yang ada pada masa lalunya, kan? "

Christian Xia mengerutkan bibirnya dan tersenyum, kemudian berkata dengan cepat, "Kamu memang sahabat terbaikku, cepat sekali kamu bisa menangkap semuanya!"

Kemudian saat dia bersiap untuk mendengarkan nasihat Elisa Yu, tetapi dia malah mendengar tanggapan yang tidak terduga.

Elisha Yu berkata dengan nada tenang, dengan perlahan dia menyampaikan, "Kamu tidak perlu khawatir, sebenarnya yang kamu takutkan adalah Miranda Wen akan bertemu dengan Alberto Ji kan? Setahuku, dia berada di luar negeri minggu lalu, dan sepertinya dia akan menetap di sana selama setengah bulan, atau bahkan lebih lama. "

“Benarkah?” Mata Christian Xia berbinar, dan perasaan lega datang dari hatinya.

Elisha Yu menegaskan tanpa ragu-ragu, "Tentu saja, jadi jika Miranda ingin pulang untuk jalan-jalan, biarkan saja dirinya kembali, apa yang kita takut akan terjadinya padanya, orang yang akan bertemu dengannya, tidak akan muncul di hadapannya!"

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu