Eternal Love - Bab 476 Terlalu Samar

Begitu Alberto Ji memberi perintah, asistennya segera pergi memeriksa. Benar saja, orang yang sudah lama bekerja di bawah Alberto Ji, kinerja kerjanya juga lebih cepat dari orang lain.

Di saat Alberto Ji masih belum mengerti, saat masih memikirkan siapa pria itu, asistennya sudah datang membawa setumpuk dokumen tebal dan berkata, "Bos, aku sudah memeriksanya."

Mendengar suara asisten, Alberto Ji menengadahkan kepala dan matanya terlihat panik, "Biar aku lihat."

Saat ini Alberto Ji sangat ingin tahu sebenarnya apa status pria itu. Teringat tindakan Miranda Wen yang mesra dengan pria itu, hati Alberto Ji tanpa sadar berat, wajahnya juga ikut masam.

Mendengar perintah Alberto Ji, asistennya segera menyodorkan dokumen itu, "Bos, ini adalah semua dokumen yang aku periksa tadi." meskipun asisten tidak terlalu mengerti kenapa Alberto Ji begitu peduli pada Yohan Jun, tapi pengalaman selama bertahun-tahun bekerja dengan Alberto Ji memberitahunya, tidak peduli apa pun alasan Alberto Ji, dia tetap harus mengikuti.

Alberto Ji menerima dokumen dari asisten, mata yang cantik itu terlihat terkejut, "Yohan..."

Asisten menganggukan kepala, membalikkan halaman dokumen sampai halaman yang paling penting dan berkata pada Alberto Ji, "Benar, nama pria ini Yohan Jun, adalah salah satu dari artis paling terkenal di dunia hiburan, selain itu dia juga secara bersamaan mempunyai satu status spesial."

Suara asisten masuk ke benak Alberto Ji, dia menyipitkan mata, lalu memancarkan cahaya berbahaya, "Oh? Status apa."

Di mata Alberto Ji terdapat sedikit rasa merendahkan. Bukankah hanya seseorang yang berkecimpung di dunia hiburan saja, bisa punya status besar apa. Menghadapi pria seperti ini, apa Alberto Ji perlu merasa khawatir?

Asisten melihat kebingungan Alberto Ji. Setelah menarik napas dalam, dia pun berkata pelan, "CEO dari Thyssen Group."

Sebenarnya asisten ini juga merasa terkejut. Perlu diketahui, dia awalnya juga merasa Yohan Jun ini tidak ada kelebihan apa pun. Tapi tidak disangka, setelah diperiksa, bisa-bisanya mempunyai status yang spesial ini.

Begitu perkataan asisten ini keluar, Alberto Ji muncul sedikit perasaan tidak berdaya, baru mempunyai penglihatan yang berbeda kepada pria itu. Dia tidak menyangka bocah itu lumayan hebat juga? Tapi, perkataan seperti ini baru layak dia lihat.

Tapi hati Alberto Ji sekarang mempunyai kebingungan yang lebih besar lagi. Perlu diketahui, pria seperti ini, bagaimana Miranda Wen bisa kenal? Sebenarnya di saat dia tidak tahu, Miranda Wen mengalami hal apa, baru bisa berubah menjadi seperti hari ini. Untuk sesaat, hati Alberto Ji campur aduk, tidak bisa diketahui.

Awalnya asisten masih ingin mengatakan sesuatu, tapi ketika menengadahkan kepala, melihat wajah Alberto Ji yang masam, tanpa sadar dia tidak tahu harus berkata apa. Karena bagaimanapun dia sangat mengerti terhadap rasa peduli Alberto Ji terhadap Miranda Wen. Kalau sampai dia katakan, Alberto Ji tidak senang, sampai nanti yang kena masalah juga dia.

Alberto Ji menengadahkan kepala, melihat wajah kesulitan asisten, mengerutkan dahi dan berwajah tidak mengerti, "Ada masalah apa, katakan saja terus terang. Untuk apa disembunyikan?"

"Ini..." dalam hati asisten masih terdapat keraguan.

Alberto Ji menyipitkan mata dengan tajam. Matanya terpancar sebuah cahaya yang berbahaya, "Ini apanya. Cepat katakan."

Di pandangan penuh ancaman Alberto Ji, asisten ini baru mengangguk kecil, memaksa dirinya untuk berkata, "Juga bukan hal besar... gosip Yohan di luar negeri cukup baik. Tidak pernah ada rumor apa pun, juga tidak ada wanita apa pun yang muncul di sampingnya."

Setelah asisten selesai bicara, dia berhenti sebentar, melihat wajah Alberto Ji, menyadari tidak ada yang aneh, baru lanjut berkata, "Tapi, sepertinya Nona Wen adalah suatu keberadaan yang spesial. Dia sering muncul di sisi Yohan, selain itu interaksi mereka berdua sangat baik. Bahkan... Ada yang berkata mereka sedang pacaran..."

Benar saja, sebelum asisten selesai bicara, Alberto Ji langsung memutuskan perkataannya, "Cukup, jangan bicara lagi." hanya terlihat wajah Alberto Ji terlihat sangat masam.

Saat ini hati Alberto Ji seperti berkobar api, dia hanya merasa tubuhnya seperti akan meledak. Di sisi Miranda Wen bagaimana boleh muncul pria lain, apalagi di hari-hari dia tidak ada ini.

Begitu Alberto Ji mengatakan ini, asisten itu terkejut. Bergetar kecil dan tersentak, lalu berkata kecil, "Bos, aku..."

Awalnya asisten yang masih ingin buka mulut untuk menjelaskan sesuatu, tapi ketika melihat mata Alberto Ji yang dingin itu, asisten ini pun menutup mulut rapat-rapat.

Suasana di dalam kantor yang besar seketika menjadi sangat hening. Alberto Ji memejamkan mata, berpikir sebentar, tiba-tiba dia seperti teringat pada sesuatu dan segera berkata, "Kalau begitu bagaimana sikap Miranda Wen padanya."

Benak sang asisten berpikir ulang, lalu menganggukan kepala, "Sikap Nona Wen padanya masih lumayan, seperti teman biasa saja. Tidak berkembang ke arah lain, hanya sikap Yohan itu saja yang terlalu samar."

Setelah mendengar perkataan asisten, Alberto Ji mengangguk seperti mengerti. Masih lumayan. Untung saja sikap Miranda Wen padanya sekarang masih sangat wajar, tidak karena faktor luar lain, muncul perasaan lain.

Alberto Ji baru menghela napas lega. Tapi sekarang ada satu masalah yang lebih penting di hadapannya. Perlu diketahui sekarang Yohan Jun berhubungan setiap hari dengan Miranda Wen, tidak dapat dipastikan apa yang akan terjadi berikutnya. Perlu diketahui Yohan Jun itu, sekali dilihat bukanlah orang yang baik.

Memikirkan ini, dahi Alberto Ji tanpa sadar terkerut. Akhirnya, dia seperti telah memutuskan sesuatu, matanya terlihat bercahaya, "Diputuskan begini saja."

Suara Alberto Ji yang mendadak, membuat asisten ini terkejut. Sang asisten menengadahkan kepala, menatap Alberto Ji dan bertanya, "Bos memutuskan apa? Apa ada yang perlu aku lakukan?"

"Tidak." Alberto Ji melambaikan tangan kepada sang asisten, hatinya mempunyai rencana yang lain. Alberto Ji merasa dia sepertinya harus menambah kecepatan lagi, tidak boleh lanjut berkembang seperti ini lagi, kalau tidak kondisi akan berubah semakin gawat.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu