Eternal Love - Bab 1 Berlarut-larut

Malam yang gelap.

Di JC International Hotel.

Dengan langkah terhuyung-huyung Miranda Wen keluar dari lift, ia sempoyongan hingga berdiri saja tidak stabil, jelas sekali ia sudah mabuk.

Tatapannya mabuk, wajahnya memerah, otaknya terasa kacau, semua yang muncul adalah kejadian tadi sore……

Sore hari ini, ayah kandungnya mengatur sebuah perjodohan untuknya, si pria adalah tuan muda kedua dari keluarga Ji, yaitu Bernando Ji.

Benar, keluarga konglomerat yang paling terkenal di seluruh kota Beijing!

Sebagai keturunan bangsawan kaya di kota ini, tidak tahu berapa banyak orang berupaya untuk menikahkan putri mereka ke keluarga Ji. Tapi sekali mendengar adalah tuan muda Ji kedua, semuanya berpaling. Siapa pun tahu, tuan muda kedua dalam keluarga Ji adalah seseorang yang keterbelakangan mental, orangnya bodoh, IQ-nya hanya 6 tahun.

Siapa pun tidak bersedia membiarkan putrinya sendiri menikah ke sana untuk menderita.

Tapi justru Miranda malah dipersembahkan oleh ayahnya.

Setelah mengetahui hal ini, Miranda sangat marah hingga ingin pergi, tapi Yenny Shen malah mengancamnya dengan nyawa adiknya.

Satu tahun yang lalu adiknya pernah kecelakaan dan menjadi setengah lumpuh, sepanjang tahun ia terbaring di rumah sakit, setiap bulan harus mengeluarkan biaya rumah sakit yang besar.

Tahun ini Miranda baru lulus kuliah, sama sekali tidak punya pemasukan, tanpa basa-basi Yenny memberitahunya : “Miranda, kamu tidak ingin menikah juga tetap harus menikah, kalau kamu berani keluar dari pintu ini, aku akan langsung menghentikan biaya pengobatan adikmu, lihat masih berapa lama ia bisa hidup!”

“Ayah, kamu juga setuju dia berbuat seperti itu?”

Miranda bertanya ke ayahnya dengan emosi.

Melvin Wen agak bersalah, tapi mengingat kekurangan dana di perusahaan yang sudah hampir bangkrut, ia hanya bisa berkata sambil menghela nafas : “Miranda, kamu anggap ini membantu ayah, perusahaan ayah perlu pemasukan dana yang besar, kalau tidak, maka sudah tidak bisa bertahan lagi, jadi……beberapa tahun ini, adikmu menghabiskan begitu banyak biaya pengobatan, aku juga sudah hampir tidak bisa menanggungnya. Hanya dengan kamu menikah ke sana, keluarga kita baru bisa bahagia.”

“Lagi pula, bisa menikah ke dalam keluarga Ji adalah impian banyak orang, keluarga Ji tidak menolak kamu saja sudah bagus, kamu malah masih pilih-pilih.”

Yenny membela di samping, tatapannya ke Miranda juga sangat kritis.

Saat itu Miranda hanya berkata sambil tersenyum dingin : “Kalau memang impian banyak orang, kenapa kamu tidak menyuruh Sisca Wen yang menikah ke sana?”

Sisca adalah adik tirinya, biasanya ayahnya dan Yenny sangat menyayangi dia, takut sekali dia akan terluka atau kenapa-kenapa.

Yenny dibuat tidak bisa berkata-kata oleh Miranda.

Tentu saja dia tidak rela membiarkan putri kesayangannya menikah dengan orang bodoh.

Tapi apa mungkin dia mengatakannya?

Yenny berpaling ke wajah Melvin dengan maksud ingin dia menyelesaikannya sendiri.

“Miranda, tidak peduli bagaimana pun, hal ini tidak bisa dikompromi, kamu lihat saja.”

Melvin menggertakkan gigi, dari perkataannya sudah menunjukkan keteguhan yang tidak bisa ditolak.

Miranda putus asa, ingin sekali rasanya tidak peduli sama sekali.

Tapi dia tidak bisa!

Demi adiknya, dia hanya bisa menyetujuinya.

“Baik, aku nikah.”

Selesai mengatakan ini, dia langsung keluar, datang ke bar sendirian sampai sekarang, dia ingin memabukkan dirinya sendiri, dengan demikian baru tidak tersiksa oleh begitu banyaknya masalah yang menyakitkan.

Agak lama ia berjalan sempoyongan, akhirnya Miranda sampai di depan pintu kamar.

Dia berusaha memicingkan mata untuk melihat angka di pintu.

Nomor kamarnya dalah 906, tapi karena mabuk, ia tidak melihat dengan sangat jelas.

“Harusnya di sini bukan?”

Gumamnya, lalu mengeluarkan kartu kamar dari tas.

Belum sempat ia mengeluarkannya, pintu sudah terbuka dari dalam.

Seorang pelayan kebersihan keluar dengan mendorong keretanya, jelas sekali baru selesai membersihkan kamar, melihat Miranda yang mabuk, ia pun bertanya : “Nona, tinggal di sini?”

“Hm.”

Miranda mengangguk, pelayan kebersihan pun berkata lagi : “Kamarnya sudah saya bersihkan, anda segera masuk untuk istirahat.”

“Iya, terima kasih.”

Miranda bersendawa kecil, lalu masuk ke dalam kamar.

Sekali masuk, dia langsung tertidur di atas ranjang.

……

Sekitar jam 10 malam, tiba-tiba terdengar suara dari pintu sana.

Pintu kamar nomor ‘906’ terbuka sekali lagi.

Di luar pintu, asisten yang berpakaian jas rapi berkata kepada Alberto dengan hormat : “Direktur, saya pergi dulu, semoga anda mempunyai malam yang menyenangkan.”

“Hm.”

Seorang pria menjawab kecil lalu menutup pintu.

Setelah masuk ke dalam kamar, hal pertama yang Alberto lakukan adalah melepaskan dasi, serta membuka beberapa kancing kemejanya.

Bekerja seharian sudah membuat dia sangat lelah, awalnya dia ingin mandi dulu baru istirahat dengan tenang, tapi ia teringat dengan hal yang diungkit oleh orang tuanya tadi pagi, tanpa sadar ia mengerutkan dahi.

Mereka ternyata mengatur sebuah perjodohan untuk adiknya tanpa sepengetahuan dirinya!

Dengar dari ibunya bahwa si wanita adalah orang yang tidak buruk.

Dia tahu adiknya cacat, jadi dari dulu ia tidak pernah percaya dengan wanita di luar sana.

Seorang wanita yang tidak buruk bisa bersedia menikah dengan adik bodohnya, siapa yang percaya kalau dibilang tidak punya maksud tertentu?”

Berpikir sampai di sini, Alberto memicingkan mata dan berdehem dingin.

Bagaimana pun juga dia harus menyelidiki latar belakang wanita itu dengan jelas.

Adiknya bodoh sehingga gampang dikelabui, tapi dirinya tidak bisa dikelabui segampang itu!

Setelah diam beberapa detik di tempat, Alberto baru membalikkan badan ke kamar mandi.

Sekitar setengah jam kemudian, dia keluar dengan mengenakan piyama putih.

Di bagian leher piyama yang agak terbuka, menampakkkan dada bidangnya yang berotot, bahu yang lebar dan pinggul yang sempit, tubuh yang tinggi, benar-benar sempurna bagaikan model internasional, sekujur badannya menyebarkan hawa menggairahkan nafsu yang sangat menggoda.

Sambil mengeringkan rambut, dia berjalan ke arah ranjang.

Tanpa sengaja sudut matanya melirik, baru dia sadar ada seseorang di atas ranjang.

Dia termangu dan mengerutkan dahi, serta mendekat beberapa langkah……

Dengan pencahayaan yang remang-remang, dia baru melihat jelas yang berbaring di atas ranjang adalah seorang wanita.

Jelas sekali wanita itu tidur nyenyak, rambut panjang terurai di atas bantal, tubuh yang mungil meringkuk di dalam selimut sehingga tidak bisa melihat wajah yang jelas, mendekat sedikit lagi masih bisa mencium bau alkohol yang kental.

Di dalam kamarnya malah ada seorang wanita yang mabuk?

Alberto berpikir sejenak, kemudian teringat perkataan asistennya sebelum pergi tadi : “Semoga anda punya malam yang menyenangkan!”

Kelihatannya ini dipersiapkan asisten untuk dirinya!

Awalnya Alberto tidak ingin menyentuh karena malam ini dia sudah agak capek, namun tidak disangka orang di atas ranjang itu akan membalikkan badan.

Di saat yang bersamaan juga Alberto melihat wajahnya dengan jelas.

Pembawaan yang bersih, wajah yang indah sempurna, kulit yang putih mulus, dengan mengenakan gaun warna putih, karena gaya tidurnya, gaun tersebut terangkat hingga ke atas, menunjukkan paha yang ramping.

Tidak tahu mengapa Alberto langsung bereaksi.

Dia malah merasa agak heran.

Biasanya dia bukan orang yang gampang tergerak perasaannya.

Tapi biarkan saja, anggap saja meluapkan emosi ke orang ini!

Berpikir sampai di sini, dia pun naik ke atas tubuhnya……

……

Miranda yang masih di alam mimpi, samar-samar merasa ada sesuatu yang mempermainkannya.

Dia merasa sekujur badannya panas, tanpa sadar dia mendesah.

Tidak lama kemudian dia merasa lehernya gatal, sekejap ia merasa lemas, mengira hewan peliharaan di rumah menjilatinya lagi, dia pun bergumam : “Belly, jangan kacau, kakak ingin tidur……”

Samar-samar Alberto mendengarkan dia menggumamkan sesuatu, tapi tidak mendengar jelas.

Dia hanya tahu wanita mungil di bawah tubuhnya ini lebih nikmat daripada yang dibayangkan.

Terutama aroma wangi dari tubuhnya, membuat orang merasa segar dan nyaman, serta sedikit menggoda, sungguh membuat dia tidak bisa berhenti.

Perlahan dia melepaskan gaunnya, seketika, kulit yang putih mulus tampak di matanya, semakin membuat peredaran darahnya meningkat.

Pengendalian diri yang selama ini Alberto banggakan, serta rasionalnya, mendadak hancur di saat ini juga.

Muncul lidah api yang berkobar-kobar di mata dinginnya, dan mulai memetik kelezatan yang lebih banyak lagi……

Miranda yang mabuk berat sama sekali tidak tahu apa yang dilakukannya, dia hanya merasa sesuatu yang membara menempel erat ke dirinya, dia ingin mendorongnya, namun sedikit tenaga pun tidak bisa ia keluarkan, malah pada akhirnya ia inisiatif bekerja sama karena digoda olehnya.

Dengan lamban dia merespon ke Alberto, cara berciuman yang sangat amatir ini membuat Alberto tidak tahan, tapi di saat yang bersamaan juga merangsang reaksinya.

“Dasar, keahlian kamu masih harus ditingkatkan lagi, malam ini biar aku yang mengajari kamu saja.”

Selesai berkata, Alberto yang tadinya pasif berubah menjadi aktif, dikecupnya bibir Miranda, dengan lincah lidahnya membuka mulut Miranda, membawanya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Di saat Miranda tidak siap, Alberto memaksa untuk menerobos masuk, namun di pertengahan ia menemukan rintangan.

Dengan terkejut sekali Alberto menatapnya……

Wanita ini ternyata masih perawan.

Miranda merasa dirinya seperti dirobek-robek, rasionalnya tertarik kembali sedikit, dengan linglung dia membuka mata dan menyadari ada yang menindih di atasnya, seketika ia menjerit kaget : “Siapa kamu, mau apa kamu?”

Alberto terkejut dengan respon Miranda, segera ia membisik di samping telinganya dengan suara serak : “Ssstt, patuh sedikit, sebentar lagi tidak akan sakit, dengarkan perkataan aku……”

Seperti efek dihipnotis, Miranda menjadi diam.

Miranda di bolak-balik semalaman, sampai akhirnya tertidur karena kelelahan.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu