Eternal Love - Bab 25 Wanita Jalang Tidak Tahu Malu

Begitu Joyce Qin pergi, Melvin Wen segera mengganti senyum palsu di wajahnya dengan tatapan mata tajam dan menatap Miranda Wen.

"Aku memperingatkanmu bahwa kamu sebaiknya memperlakukanku dengan baik. Dan jangan samapi kamu membuat masalah lagi. Tidak ada kesempatan untuk membatalkan pernikahan ini. Jika kamu berani mengacaukannya, aku tidak akan mengakuimu sebagai anakku!"

Setelah itu, dia pergi dengan wajah dingin, dan Yenny Shen mengikutinya keluar dari kamar setelah melirik Miranda Wen.

Wajah Miranda Wen terlihat semakin pucat karena kelelahan dan ditambah lagi dengan kejadian ini. Dia terlihat sangat menyedihkan.

Mata Elisha Yu dibuat merah oleh orang-orang yang tidak tahu malu ini. Jika Miranda Wen tidak menghentikannya, dia pasti sudah memarahi orang-orang ini hari ini. Sekarang, melihat sahabatnya menjadi seperti ini, hatinya menjadi sangat sedih.

"Miranda, aku benar-benar tidak berpikir itu layak untukmu. Jika kamu merasa sedih, menangislah. Jangan tahan itu dalam hatimu sendiri..."

Miranda Wen juga sangat sedih saat ini. Dia ingin menangis tetapi dia berusaha menahan air matanya. Dia berkata dengan polosnya, "Memangnya menangis bisa merubah sesuatu?"

Apa yang harus dihadapi selalu harus dihadapi. Tidak ada yang bisa dirubah karena sudah sampai tahap ini.

Jalan yang sudah dipilihnya, harus dijalani. Sudah tidak ada cara lain selain menahannya.

Elisha Yu terdiam beberapa saat dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia tiba-tiba merasa bahwa dia tidak benar-benar mengenal Miranda Wen. Gadis ini sebenarnya lebih kuat dari yang dia kira.

Untuk beberapa saat, wajah mereka berdua terlihat sedih, benar-benar menunjukkan bahwa baru saja terjadi masalah besar di ruangan itu.

Ketika Sisca Wen melihat kekacauan tadi, dalam hatinya dia merasa sangat senang, tapi dia berpura-pura berusaha menghibur Miranda Wen.

"Kak, tolong jangan sedih lagi. Aku pun merasa sedih melihatmu seperti ini. Lagipula, kakak ipar adalah orang berketerbelakangan mental! Kedepannya kalian akan hidup bersamanya!"

Secara tidak langsung dia mengatakan bahwa kehidupan Miranda Wen kedepannya akan lebih buruk lagi.

Mendengar ini, buku-buku jari Miranda Wen menjadi biru keputihan, tetapi dia tidak ingin beradu mulut dengan orang murahan seperti Sisca Wen.

Hanya saja, orang di depannya tidak tahu malu dan menantang batas kesabarannya.

"Tapi kejadian hari ini benar-benar tidak bisa menyalahkan kakak saja. Lagipula, kakak ipar memiliki mental anak 6 tahun dan tidak tahu apapun tentang pernikahan. Kak, kedepannya kakak harus mengajarkan kakak ipar...... "

"Diam!"

Elisha Yu berteriak dengan penuh amarah. Matanya tampak berapi-api. Melihatnya seperti ini, Sisca Wen langsung menutup mulutnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Keluar dari sini!"

Sisca Wen terkejut dengan suara ini. Tapi dia tidak ingin mengalah dan balik memarahi Elisha Yu.

"Memangnya apa urusannya denganmu? Ini adalah urusan keluarga kami. Kamulah yang terlalu ikut campur dalam urusan keluarga kami!"

Saat melihat Sisca Wen, Elisha Yu tidak bisa menahan amarahnya lagi. Bagaimana mungkin seorang gadis yang baik seperti Miranda harus menikahi orang yang memiliki mental anak umur 6 tahun kalau bukan karena Yenny Shen dan Sisca Wen yang bermain tipuan di belakangnya! Sekarang sudah sampai seperti ini, dan mereka masih berlagak baik?

Memikirkan hal ini, Elisha Yu tidak bisa mengendalikan emosinya lagi. Dia menunjuk hidung Sisca Wen dan memarahinya, "Kamu dan ibumu adalah setan penghisap darah yang melakukan apa saja tanpa malu demi uang. Miranda dijebak olehmu sehingga dia harus menikahi keluarga Ji!"

Sampai saat ini, belum pernah ada orang yang berani menunjuk Sisca Wen di depan mata. Seketika wajahnya berubah. "Aku memperingatkanmu untuk berbicara dengan hati-hati. Memangnya kamu siapa sampai berani mengurusi urusan keluarga kami?!"

Elisha Yu tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja. Kalau dia marah, dia akan memarahinya sampai dia puas!

"Hari ini, aku sudah memastikan bahwa ibumu adalah wanita yang ahli dalam merusak rumah tangga orang lain. Kamu juga adalah anak dari perempuan ja..."

"Elisha Yu! Jalang seperti kamu ternyata berani berbicara seperti ini kepadaku, memangnya kamu siapa?"

"Anak dari perempuan jalang juga tidak ada bagus-bagusnya….."

Mereka berdua bertengkar semakin hebat. Sisca Wen kesal sampai dia menggertakkan giginya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa menang dari orang yang dihadapinya, tetapi dia masih saja melawan.

Tiba-tiba dia memikirkan sesuatu dan tertawa dengan sinis, "Aku jelas lebih baik darimu. Tidak seperti kamu, orang miskin yang memakai barang murahan dari atas sampai bawah. Kamu mendekati Miranda Wen agar kamu bisa memanjat keluarga Ji juga. Jangan pikir aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan…"

"Sisca Wen, apa yang kamu bicarakan? Diam!" Miranda Wen kesal mendengarnya.

"Oh, memangnya bukan?"

Sisca Wen datang perlahan-lahan selangkah demi selangkah, dengan ekspresi jijik di wajahnya. "Ayahnya seorang penjudi, dan dia memiliki banyak hutang di luar. Sebelumnya dia juga datang ke rumah kami untuk meminjam uang. Jangan sampai kamu melupakan hal ini….”

Mendengarkan kata-kata ini, Elisha Yu hanya terdiam dan seluruh tubuhnya bergetar karena amarahnya.

Melihat bahwa Elisha Yu tidak menjawabnya, Sisca Wen menunjukkan wajahnya yang puas. Dia menatap lurus pada Elisha Yu dan menjadi semakin lama semakin dalam.

“Ayahmu adalah seorang penjudi, dan kamu juga tidak memiliki kesempatan untuk naik untuk naik ke atas panggung seperti tadi. Maka dari itu kamu harus berpura-pura baik disini. Tapi kamu mengira dengan kamu berteman dengan Miranda Wen, kamu bisa memanjat di keluarga Wen dan di keluarga Ji…”

Mendengar ini, Miranda Wen merasa Sisca Wen sudah keterlaluan. Kemarahannya semakin memuncak dan akhirnya Miranda Wen mengulurkan tangannya dan menampar Sisca Wen.

Di dalam ruangan hanya terdengar suara tamparan. Sisca Wen pun terdiam di tempat.

“Berani-beraninya kamu menamparku!”

Tamparan ini mengenai wajahnya, dan Sisca Wen yang baru menyadarinya menatap orang yang menamparnya dengan tidak percaya, dia terlihat seperti ayam goreng.

Miranda Wen memarahinya dengan tegas. "Sisca Wen, sudah cukup. Aku tidak peduli apa yang kamu katakana, temanku tidak perlu diajari olehmu. Sekarang juga pergi dari hadapanku!"

"Miranda Wen, dasar wanita jalang tidak tahu malu!"

Mata Sisca Wen langsung menatapnya dengan penuh amarah, dia sangat marah. Sejak kecil sampai sekarang dia belum pernah mengalami hal ini. Sisca Wen mengangkat tangannya dan berniat untuk menampar Miranda Wen, namun tangannya di tahan oleh Miranda Wen.

"Apa yang kamu lakukan? Jangan pegang aku dengan tangan kotormu itu!"

Miranda Wen mencibir. "Bagaimana aku bisa melakukan itu? Jangan lupa, hari ini adalah hari pernikahanku. Dan disini adalah wilayah kekuasaan keluarga Ji. Bagaimanapun, aku adalah nyonya keluarga Ji. Kalau kamu berani, coba saja menamparku."

"Kamu berani mengancamku!" Meskipun Sisca Wen berkata seperti ini, tapi dalam hatinya dia takut, dan dia tahu bahwa dia tidak memiliki kekuatan apapun.

Tapi Miranda Wen tidak dapat melihat pikirannya saat ini.

Miranda Wen melempar tangan yang dia pegang dan dengan sinis dan dingin berkata, "Memangnya kenapa kalau aku mengancammu? Beberapa saat lagi, pesta makan malam akan dimulai. Apakah kamu pikir keluarga Ji tidak akan mengusirmu kalau mereka melihat bekas tamparan pada wajahku? "

Mendengar ini, Sisca Wen segera terdiam dan langsung berjalan keluar dengan langkah kuat. Sebelum pergi, dia meninggalkan sebuah komentar: "Miranda Wen, mari kita lihat sampai mana kamu bisa bertahan!"

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu