Eternal Love - Bab 441 Sepenuhnya Menggodaiku

Alberto meninju sekali dan membuat pelanggan itu terjatuh, dia berteriak kearahnya, "Keparat kamu, jangan pernah menyentuh wanitaku lagi!"

Pelanggan itu merasa takut ketika melihat Alberto yang begitu seram, bagaimanapun juga memang salah dirinya diawal, dia lalu berkata, "Aku salah." dan dia sambil kabur.

Miranda karena mabuk dan tidak bisa berdiri tegak, dia langsung terduduk dilantai, Alberto bergegas berlari kearahnya dan hampir saja dia ikut terjatuh, untung saja Miranda tidaklah berat.

Alberto menopang Miranda, namun Miranda terus saja bergerak kesana-kemari, Alberto memegang kepalanya sendiri, dia memikirkan apa yang harus dilakukan.

Miranda yang mabuk bagai kehilangan ingatan, dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi tadi.

Alberto berkata dengan marah kepada Miranda, "Kedepannya jangan pernah berdandan seperti begini dihadapan lelaki asing, apakah kamu tahu kondisi seperti hari ini sangatlah berbahaya?"

Miranda menatapi Alberto dengan bignung, Alberto melirik Miranda dan berpikir, wanita bodoh yang tidak tahu apa-apa setelah minum arak, sungguh wanita bodoh, bagaimana jika tidak ada aku........

Alberto mengelus Miranda dengan penuh rasa memanjakan, dia berkata dengan lembut, "Tenang, sudah tidak apa-apa, kita sekarang pulang ok?"

Namun tidak disangka Miranda langsung menarik orang jalanan dan menyapa dengan mereka, jelas mereka tidak saling kenal, orang jalanan langsung menjadikannya sebagai orang gila, Alberto hanya bisa meminta maaf kepada orang jalanan dan sambil menarik Miranda kembali dan berkata, "Ampun, apakah kamu bisa diam sedikit, orang lain bisa ketakutan karena kamu."

Miranda sekarang mana peduli dengan perkataan Alberto, Alberto tengah memikirkan apa yang harus dilakukan, Miranda tidak sengaja dan langsung berlari ketengah jalan, dan berteriak disana, "Halo semuanya, namaku Miranda Wen!" Sambil berkata, dia sambil melambaikan tangan dan memberi hormat, itu membuat Alberto kaget dan bagaikan orang gila untuk segera berlari ketengah jalan untuk menarik Miranda kembali.

Alberto meihat Miranda begitu tidak bisa diam, dia langsung memeluknya dan sekali dipeluk langsung membuat Miranda sedikit lebih tenang, Alberto menatapi Miranda yang akhirnya diam, dia berpikir, Awalnya sudah lumayan cantik, bahkan mabuk saja begitu lucu, pantas saja akan menjadi sasaran orang jahat.

Alberto terus menatapi Miranda yang berada didalam pelukannya, sejenak kemudian barulah dia sadar kembali dirinya masih harus mengantarkan Miranda kembali kerumah!

Alberto demi membuat dirinya sedikit lebih tenang, dia mengelengkan kepalanya dan berpikir, meskipun aku tahu dimana rumah Miranda, tapi bagaimanapun juga itu juga adalah rumah Miranda, jika dirinya masuk begitu saja, sepertinya itu kurang bagus, apalagi jika Miranda keberatan maka hubungan kami bukankah akan menjadi jauh lagi?

Disaat Alberto merasa sangatlah susah untuk memilih, dia mendapatkan sebuah ide lagi, yaitu membawa Miranda kembali kerumah sendiri, dengan begitu juga akan lebih mudah jika dia ingin menjaganya.

Alberto merasa untuk sementara hanya bisa begitu saja, sementara ini dia tidak bisa memikirkan ide yang lebih bagus lagi, oleh karena itu, Alberto membawa Miranda kembali kerumahnya.

Sekali masuk kedalam rumah, Miranda langsung bagaikan kelinci yang bersorak gembira, dan mulai melompat kesana kemari, lebih tepatnya yaitu mulai gila karena mabuk lagi.

Miranda langsung berlari kesofa dan melompat lompat, sambil melompat sambil berkata, "Ayo minum lagi!"

Alberto mengelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, dia mendekat dan memeluk Miranda turun, Miranda juga terus berteriak untuk melepaskan dirinya, Alberto dengan susah payah akhirnya berjalan hingga kedepan pintu dan barulah dia melepaskan Miranda.

Setelah membuka pintu kamar, Alberto menopang Miranda yang terus mondar-mandir dan bersiap membiarkannya terbaring dikasur, namun tidak disangka ketika berada didepan jendela, dan sedang memutarkan badan, Miranda terjatuh kedalam pelukan Alberto dan mereka berdua bertumpukan diatas kasur.

Miranda lalu terus menekan diatas badan Alberto, Miranda merasa badan ini sangatlah besar, dan sangatlah menghangatkan, dia tidak ingin bergeser dan langsung bersandar diatas badan Alberto lalu tidur.

Alberto ditekan hingga tidak bisa bergerak, dia takut membangunkan Miranda, Alberto menatapi Miranda yang menimpuk diatas badannya, dia merasa lumayan lucu, dia betapa berharap waktu bisa berhenti didetik ini!

Sesaat kemudian, Alberto menepuk Miranda denngan pelan, setelah yakin bahwa Miranda tertidur lelap, barulah dia bergeser dengan hati-hati untuk bangun.

Alberto memakaikan selimut untuk Miranda, dan dia mengambil sebuah handuk kecil dan dibasahkan, dia ingin lap wajah Miranda, disaat Alberto lap wajah Miranda, Miranda tiba-tiba mengikat leher Alberto dengan kedua tangannya.

Alberto kaget dengan gerakan Miranda, Alberto lalu mendekatkan badannya kearah Miranda untuk menghindari tangan Miranda pegal.

Alberto merasakan nafas Miranda dilehernya, itu membuat wajahnya langsung merah, seluruh badannya langsung terasa panas.

Alberto langsung merasa tidak beres, dia bergegas melepaskan tangan Miranda dan berlari kearah toilet untuk mencuci wajahnya, barulah dia tersadar kembali.

Alberto menatapi Miranda yang terbaring diatas kasur, sungguh menggiurkan, sayangnya, dirinya tidak bisa melakukan hal seperti itu, jika tidak dia benar-benar akan menjadi playboy.

Alberto tidak berencana untuk tidur, dia bersiap menjaga Miranda, untuk mencegah Miranda tiba-tiba bangun dan membuka pintu keluar tanpa diketahuinya.

Alberto akhirnya tahu bahwa Miranda yang mabuk benar-benar luar biasa, Miranda yang pada biasanya dibandingkan dengan saat ini sungguh serasa adalah orang yang berbeda.

Alberto bergumam sendiri, "Jika aku melamarmu dan kamu bisa menyetujuinya, sungguh betapa baiknya itu....."

"Iya......." ketika Alberto sedang bergumam sendiri, Miranda tiba-tiba bersuara, itu membuat Alberto kaget, namun dengan cepat Miranda memutarkan badannya dan lanjut untuk tidur lagi.

Alberto lega dan mengira perkataannya terdengar olehnya.

Namun tidak lama kemudian, Miranda mulai tidka beres lagi, kali ini dia langsung merambat ke badan Alberto, pahanya langsung merambat ke badan Alberto dan tampangnya bagaikan seekor kucing yang bermain diatas badan Alberto.

Begini lagi! Alberto berpikir dalam hati, aduh bukankah ini jelas mengodaiku! Tapi Alberto berpikir lagi, tapi aku tidak boleh melakukan hal seperti itu disaat seperti ini, jika ketahuan oleh Miranda, sesuai sifat Miranda maka hubungannya akan menjadi semakin kaku.

Dan begitu terus, semalaman Miranda tidak tenang terus, terkadang tidur, terkadang mondar mandir, itu membuat Alberto terangsang, namun Alberto tidak boleh impulsif, dia terus menahannya, dan sering pergi ke toilet untuk mencuci muka lagi.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu