Eternal Love - Bab 334 Aku Tidak Akan Menyakitinya

Zayn Shen tidak menjawab perkataan Alberto Ji, hanya berdiri di depan mobil seperti ini.

Alberto Ji memandang Zayn Shen seperti ini, menghela nafas sedikit di dalam hatinya, lalu berkata kepada Zayn Shen, "Masuk ke dalam mobil!"

Zayn Shen memandang Alberto Ji dengan tertegun. Butuh waktu lama untuk mendengar Alberto Ji berkata lagi, "Ayo bicara!"

Zayn Shen memandang Alberto Ji dan masuk ke dalam mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ketika Alberto Ji melihat Zayn Shen masuk ke dalam mobil, dia mengemudikan mobil tersebut ke tempat yang agak terpencil.

Jika membicarakan hal-hal di tempat ini, tidak ada yang akan menyadarinya, terlebih lagi, ada beberapa kendaraan di sekitarnya, dan jendela mobil Alberto Ji tertutup rapat sehingga tidak ada yang melihatnya. Apakah ada orang di dalam?

Sederhananya, jendela Alberto Ji adalah jendela kedap suara, dan tidak ada yang bisa mendengar suaranya sama sekali. Oleh karena itu, keduanya dapat berbicara di sini tanpa khawatir.

Alberto Ji menaruh tangannya di atas setir, tidak mengatakan apapun, hanya menunggu Zayn Shen untuk bicara, seperti memerlukan orang lain untuk menghancurkan kesunyian ini.

Zayn Shen melihat tidak ada suara sedikitpun di sekelilingnya, juga tahu dia yang bertanya pada Alberto Ji, jadi bertanya duluan, "Ada apa denganmu dan Miranda?"

"Apa kamu bertanya tentang hubungan kami?" Alberto Ji tersenyum kecil dan balik bertanya pada Zayn Shen.

Zayn Shen malah merasa sedikit malu pada pertanyaan Alberto Ji ini. Hatinya terasa tidak nyaman, tapi pada akhirnya tetap berkata, "Tentu saja."

Alberto Ji melihat sekilas pada Zayn Shen, tidak menunjukkan ekspresi apapun, hanya berkata, "Kami pernah tidur bersama, lalu ..."

Alberto Ji mengatakan semua yang terjadi antara dirinya dan Miranda Wen dengan wajah tanpa ekspresi, sangat santai seperti berkata malam ini mau makan apa saja. Sama sekali tidak ada perasaan seperti dia orang yang ikut terlibat ke dalam masalah ini.

Zayn Shen menatap Alberto Ji. Setelah mendengar Alberto Ji mengatakan semua yang terjadi dengan santai, kemarahan di matanya seperti sudah akan meluap keluar.

Zayn Shen menatap Alberto Ji dan bertanya marah, "Kamu berbuat seperti ini, apakah tidak pernah memikirkan perasaan Miranda?"

Alberto Ji mendengar pertanyaan Zayn Shen, tapi wajahnya tetap tidak ada ekspresi apapun. Hanya tersenyum menyindir, bisa terlihat perasaannya sekarang sangatlah rumit.

"Aku merasa sangat bersalah."

Suaranya sangat kecil, tapi tetap terdengar dingin.

Zayn Shen mendengar jelas, tapi tetap tidak berani percaya Alberto Ji berkata perkataan seperti ini. Karena dengan sikap Alberto Ji yang seperti ini, benar-benar ajaib Alberto Ji bisa mengatakan perkataan seperti ini.

Tapi. Zayn Shen malah tidak berhenti karena perkataan ini, tetap berkata, "Apakah semuanya bisa kembali hanya dengan kamu minta maaf? Apakah dia bisa bersama denganmu tanpa mempedulikan apapun lagi? Apalagi status kalian sekarang sudah menjadi penghalang terbesar bagi kalian."

"Selain itu, aku juga tidak akan membiarkanmu menyakiti Miranda seperti ini!"

Alberto Ji mendengar dalam diam, sindiran di bibirnya semakin dalam. Dia menatap Zayn Shen, tertawa dingin, lalu berkata, "Kamu juga hanya suka padanya saja!"

"Setidaknya, aku tidak akan menyakitinya." Zayn Shen berkata dengan sangat serius, seperti Alberto Ji benar-benar menyakiti Miranda Wen saja. Benar-benar tidak dapat dihentikan.

Alberto Ji melihat Zayn Shen yang seperti ini, tahu kalau Zayn Shen bukan sedang bercanda, jadi tidak lanjut menyindirnya lagi, hanya duduk dengan tenang di tempat duduknya. Hati Alberto Ji tidak tahu sedang memikirkan apa, tapi ekspresinya semakin kaku, wajah yang sangat dingin.

"Dan juga, apakah kamu tidak merasa bersalah pada Bernando? Dia masih anak yang hatinya polos dan bersih!" benar, seorang anak kecil, anak bodoh yang tidak mengerti pada apapun. Zayn Shen merasa memanggil Bernando Ji seperti ini sangatlah cocok.

Alberto Ji mendengar perkataan Zayn Shen ini. Meskipun wajahnya tidak ada ekspresi apapun, tapi hatinya sudah terasa bergejolak sejak awal.

Alberto Ji melihat Zayn Shen dan berkata, "Aku tahu, tapi ..." tiba-tiba terhenti.

Zayn Shen melihat Alberto Ji berkata setengah, tidak lanjut mengatakan perkataan itu.

Zayn Shen tertawa dingin lalu berkata, "Bukankah kamu sedang bicara? Tapi ... tapi apa? Ayo lanjutkan. Ada apa? Tidak berani bicara lagi?"

Menghadapi pertanyaan Zayn Shen yang terus berdatangan, Alberto Ji awalnya memang sangat tidak suka menjelaskan, selalu merasa menjelaskan adalah hal yang sangat sulit, tapi, yang membuat Alberto Ji sedikit sulit adalah, dia jelas-jelas tidak suka menjelaskan, tapi kenapa di saat ini dia sangat berharap dirinya bisa mendapat pengertian dari orang lain. Mengerti kalau dia juga punya kesulitan sendiri, juga mau tidak mau harus melakukan itu.

Alberto Ji membuka mulut, berpikir dalam benarknya, akhirnya tetap bicara juga.

"Dulu aku juga terpaksa dan punya tujuannya. Apalagi, sekarang aku sudah tahu kesalahan apa yang aku perbuat." kata Alberto Ji.

"Adik memiliki keterbelakangan mental, sama sekali tidak bisa hidup sendiri ..."

"Sudahlah, jangan bicara lagi. Aku tahu apa yang ingin kamu katakan. Apalagi, aku juga mengerti apa yang kamu pikirkan." Zayn Shen lanjut berkata, "Intinya adalah, kamu memikirkan adikmu itu, sama sekali tidak mempedulikan perasaan Miranda."

Perkataan Zayn Shen sangat tajam, hal ini membuat Alberto Ji benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Alberto Ji menatap Zayn Shen, mengerjap dua kali, tapi tetap berkata, "Bukan ...."

"Apalagi, kamu sudah tahu di pernikahan waktu itu pengantin wanitanya adalah Miranda, kenapa tidak menghentikan? Dengan kemampuanmu, apa susahnya menghentikan langsung? Selain itu, kamu masih membiarkan Miranda hamil dan menikah. Apakah kamu tahu setelah masalah ini diketahui orang-orang, apa yang akan Miranda hadapi? Apakah kamu pernah memikirkannya?" mata Zayn Shen bahkan sudah akan memancarkan api.

Alberto Ji menatap Zayn Shen, tidak bisa mengatakan apapun. Alberto Ji yang sekarang, hanya memikirkan Miranda Shen saja, sama sekali tidak memperhatikan ekspresi Zayn Shen.

Pelan-pelan melupakan dirinya ada dimana ....

"Alberto, kamu dengar perkataanku atau tidak!" Zayn Shen sangat marah. Zayn Shen merasa sangat tidak adil bagi Miranda Wen. Lalu berpikir lagi, kenapa dulu yang bertemu dengan Miranda Wen bukan dirinya. Kalau itu dia, dia pasti tidak akan membiarkan Miranda Wen mendapat luka apapun.

Tapi, waktu tidak bisa diulang kembali.

Alberto Ji mendengar perkataan Zayn Shen, akhirnya memiliki ekspresi di wajahnya. Ekspresi yang penuh kesedihan, penyesalan, rasa sakit, dan juga penderitaan, terpampang nyata di wajah Alberto Ji.

Alberto Ji merasa dia berada dalam lautan penderitaan. Di sana ada penderitaan yang tidak habis-habisnya, dan dia hanya bisa tidak hentinya berjuang.

Dan berjuang.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu