Eternal Love - Bab 300 Tersentuh Dalam Olehmu

Menghadapi menyalahan Alberto Ji, Miranda Wen terdiam sesaat, dia juga tidak tau bagaimana harus menanggapinya, nada bicara pria ini membawa amarah.

Setelah dia hening beberapa saat, menjawab dengan nada tenang, "Aku belakangan ini benar-benar sangat sibuk."

Miranda Wen berbicara dan menyandarkan kepalanya ke kursi belakang, gaya ini membuatnya merasa nyaman, tetapi hatinya malah muncul kegelisahan.

Dia tadinya mengira yang penting setiap hari sibuk kerja bisa menghindari pria ini, membiarkannya sementara menghilang dari kehidupan dirinya.

"Bagaimana sibuk juga harus istirahat, kamu juga bukan terbuat dari beton bertulang." Alberto Ji masih belum menghentikan kata-kata penyalahan.

Saat ini dia duduk di dalam mobil, dan mobilnya parkir di pinggir jalan.

Dia sebentar-sebentar mengunakan pandangan dingin melihat ke luar jendela, dalam gedung kantor yang tinggi masih menyala cahaya lampu yang redup.

Setelah keluar dari bar, Alberto Ji lalu menyetir mobil datang ke bawah gedung kerja Miranda Wen, tapi setelah memikirkannya akhirnya tetap meyakinkan dirinya untuk tidak masuk.

Dalam hatinya tau jelas, Miranda Wen sengaja menghindarinya, dia juga tidak ingin membuat dua orang merasa canggung lagi.

"Terima kasih atas pemesanannya, aku sudah ingat." Miranda Wen menghela napas dengan pelan, dia tidak berniat untuk berdebat dengan Alberto Ji.

Ketika Alberto Ji mendengar suara lembut di telepon, tiba-tiba juga menyadari apa nada bicaranya terlalu keras.

Kemudian dia melunakkan nadanya juga, berkata dengan nada perhatiaan: "Bagaimanapun juga kamu adalah seorang perempuan, seorang diri mengurus kantor terlalu melelahkan, orang yang membantumu juga tidak banyak, kalau perlu aku akan membantumu."

Miranda Wen tersenyum ringan, dia memindahkan telepon ke sisi telinga satu lagi, menolak dengan sopan: "Tidak masalah, aku bisa menanganinya, hanya belakangan ini agak sibuk, sejak Christian Xia memenangkan penghargaan, merek ini telah mendapat perhatian besar, banyak orang ingin menjadi agen, bahkan masih ada beberapa pusat perbelanjaan besar di dalam negera juga ingin meminta aku untuk menegosiasikan masuk mereknya. "

"Benarkah?" Nada suara Alberto Ji tiba-tiba menjadi lebih cerah.

Ia benar-benar sedikit terkejut, tak tersangka tempat kerja kecil Miranda Wen yang dibangun sendiri, dapat mencapai hasil yang begitu baik dalam waktu yang singkat.

"Ehmn, tunggu semuanya masuk dalam jalur yang benar sudah bisa lebih santai, kalau begitu kamu sibuk saja, aku juga bersiap pulang kerja." Miranda Wen mengangguk kepala dengan lelah, sambil bicara sambil mengucapkan selamat tinggal dengan Alberto Ji.

Setelah menutup telepon, Alberto Ji segera pergi dari bawah gedung kantor, meskipun dia sangat ingin mengunjungi Miranda Wen, tapi panggilan telepon barusan sudah membuatnya merasa terhibur.

Mungkin yang terbaik adalah tidak pergi menganggu Miranda Wen, itu sudah termasuk perhatian terbaik terhadapnya, satu panggilan telepon sudah cukup.

Tapi bagi Miranda Wen, menghindari Alberto Ji hanyalah sebagian, dia sekarang benar-benar penuh dengan ambisi dan harapan dalam karirnya, terutama ketika dia menerima panggilan telepon satu demi satu untuk membahas bisnis.

Seminggu lebih selanjutnya, dia masih sibuk sampai larut malam, tempat kerjanya sedang berkembang terus, bahkan perusahaan asing pun juga tertarik untuk merepresentasikan mereknya.

Mungkin ini adalah ada untung pasti ada rugi, Miranda Wen setelah kelelahanbekerja, saat hatinya merasa kesepian selalu menghibur dirinya seperti itu.

Siang hari itu, Miranda Wen sedang bersiap-siap untuk istirahat makan siang, tiba-tiba sebuah panggilan telepon kembali mengganggu rencananya lagi.

Telepon itu ditelepon oleh seorang pelanggan, sebelumnya membuat janji untuk bertemu dan berdiskusi secara langsung di akhir pekan, tetapi karena pihak lawan ada urusan mendesak di akhir pekan jadi mempercepat dua hari.

Tetapi merek baru saja dimulai, Miranda Wen tidak menolak undangan perubahan tiba- tiba, sangat cepat berdua membuat janji sore jam tiga bertemu di sebuah kafe.

Sangat cepat sudah sore hari, Miranda Wen pergi ke kafe.

Dalam perjalanan, dia secara tidak sengaja melihat hpnya, tiba-tiba teringat hari ini adalah hari pulang ke Keluarga Ji.

Akan tetapi waktunya sudah disepakati, sekarang bagi dia, pekerjaan kantor jauh lebih penting daripada Keluarga Ji.

Jika yang terburuk menjadi terburuk tinggal besok baru pergi, menunda satu hari tidak akan berdampak apapun pada Keluarga Ji, tetapi kliennya belum tentu bersedia menunggu lebih hari ini.

Setelah sampai ke kafe, Miranda Wen baru saja duduk, hanya melihat seorang pria berbadan tinggi dan tampan berjalan masuk dari pintu.

"Halo, apakah ini Nona Wen?" Suara pria sangat lembut, temperamen tak tahan membuat orang kagum.

"Halo, Anda pasti Tuan Raynard Jiang ya?" Miranda Wen bangun dengan sopan, setelah berjabat tangan dengan pria itu baru duduk bersama.

Memesan dua gelas kopi dan beberapa makanan ringan, Miranda Wen memandang pria yang duduk di depannya, dia memakai kacamata berbingkai emas, rambut hitam lembutnya sepertinya telah dirawat dengan hati-hati.

Raynard Jiang berbicara dengan sopan, berkata kepada Miranda Wen dengan membawa sedikit permintaan maaf: "Benar-benar maaf, mengubah waktu negosiasi secara tiba-tiba, berharap tidak membawakan masalah bagi Manajer Wen."

"Tentu saja tidak, pekerjaanku adalah menghadapi pelanggan, pelanggan pertama adalah peraturanku." Miranda Wen dengan tenang menjawab.

Raynard Jiang mengangguk kepala sambil tersenyum, terus membuka mulutnya: "Kalau begitu tolong Manajer Wen perkenalkan merek anda, kita tidak banyak berkomunikasi secara rinci di telepon sebelumnya."

Seiring waktu berlalu, sinar matahari yang lembut menerpa di badan mereka melalui Jendela Prancis di kafe.

Meski soal penandatanganan kontrak belum diselesaikan, tapi percakapan keduanya malah sangat menyenangkan.

Miranda Wen berpikir di dalam hati, pria anggun yang di depannya ini pada nantinya akan menjadi pasangan kerja yang baik.

Setelah selesai memperkenalkan detail merek tersebut, Miranda Wen melihat ke langit luar yang pelan-pelan gelap, dalam harinya mulai menantikan Raynard Jiang bisa menandatangani kontrak secepat mungkin, jika ada cukup waktu, kalau begitu dia akan segera bergegas ke Keluarga Ji.

Tetapi pada saat ini, Raynard Jiang tiba-tiba membuka mulut berkata: "Manajer Wen, sejujurnya dengan kemampuan kamu bekerja, bahkan jika meninggalkan merek anda sendiri, aku sudah sangat tersentuh oleh kepintaran ngomongmu."

Pujian yang tiba-tiba itu mengejutkan Miranda Wen, kemudian dia tersenyum tenang dan berkata, "Mana ada, aku hanya berharap Tuan Jiang dapat memahaminya dengan lebih baik."

Raynard Jiang mengangguk kepala, meletakkan cangkir kopinya dan menatap Miranda Wen dengan memikir sesuatu, pandangannya lembut dan ramah, menjawab: "Sebenarnya siapa pun bisa memperkenalkan bisnis, tetapi gadis seperti Nona Wen yang muda dan cantik, pintar berbicara juga jarang ketemu."

Miranda Wen telah dipuji sampai agak malui, dia terpaksa mengangguk kepala dan tersenyum, pujian yang semakin dilebih-lebihkan itu malah membuatnya merasa jijik.

Namun setelah Raynard Jiang melihat sekilas rona merah di pipi Miranda Wen, percakapan tiba-tiba berubah, bertanya dengan lembut: "Nona Wen, terhadap penandatanganan kontrak masih ada beberapa pertanyaan yang lebih detail ingin tanya, bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama?"

Mendengar sampai disini Miranda Wen terkejut, pada mulanya dia secara tidak sadar ingin menolak undangan dari pihak lain.

Tetapi begitu terpikir tempat kerjanya baru saja dimulai, dan sekarang dia bukan hanya bos di belakang layar tempat kerjanya, tetapi juga manajer nominal, juga merupakan kesopanan bisnis untuk memanfaatkan yang terbaik dari pemiliknya.

Setelah memikirkannya, Miranda Wen mengangguk kepala dan menyetujuinya.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu