Eternal Love - Bab 378 apakah anak itu masih ada?
Zayn Shen, nama yang tidak asing muncul di benaknya. Jika itu dia, pasti ada jalan lain. Berita sudah terdengar di luar sana, kedepannya …. Cuma bisa menunggu.
Dalam sepanjang hidup Alberto Ji ini adalah masalah yang paling menakutkan, dia tidak bisa tidak memikirkan apa yang terjadi dengan Miranda Wen sekarang dan apakah semuanya baik-baik saja. Dia menantikan kesempatan untuk segalanya, dan takut semuanya tidak bisa diperbaiki.
Akhirnya, layar ponsel menyala, dan pesan sederhana yang sangat sederhana terkirim, Alberto Ji sepertinya tiba-tiba termotivasi dan melarikan diri ke rumah sakit.
Miranda Wen juga menunggu. Diri sendiri juga tidak tahu apakah yang berikutnya adalah dirinya sendiri. Ujung jarinya yang sedikit gemetar menunjukkan kegugupannya. Seiring waktu berlalu, dia memandang semua orang yang masuk dengan wajah serius, dan dia sendiri juga terlihat serius.
Zayn Shen di sebelahnya tidak tahu bagaimana menghiburnya, jadi dia hanya bisa menemaninya, menunggu waktu berlalu.
Dua puluh menit telah berlalu, dan giliran Miranda Wen untuk masuk.
Dia mengumpulkan keberanian dan berjalan masuk. Orang di yang sebelumnya masuk terlihat sangat tidak semangat, seperti telah kehilangan sesuatu yang sangat penting. Dia tidak bisa tidak memikirkan apakah dia akan keluar seperti ini, Ketakutan semakin dalam.
Tapi masalah ini dia harus melakukannya, jadi dia hanya bisa menahan semua rasa takut dan masuk.
Di meja operasi rumah sakit, sepertinya ada suasana berdarah yang mengerikan, melihat instrumen dingin di sekitarnya, seperti sepasang mata yang tenang dan menakutkan menatapnya, membuatnya menggigil.
Kekuatan yang selama ini sulit dipertahankan sepertinya runtuh, air mata melanda pipinya tanpa suara, tapi dia jelas mengerti bahwa dia tidak punya jalan lain.
Zayn Shen di luar pintu masih menunggu. Melihatnya seperti ini, membuatnya tidak sabar untuk masuk dan melihatnya, tetapi ini jelas tidak bisa. Bahkan anggota keluarga tidak bisa masuk saat ini. Dia hanya bisa dengan cemas menunggu Miranda Wen keluar.
"Kami akan mulai anestesi."
Suara samar dokter terdengar, dan itu adalah suara yang menakutkan bagi Miranda Wen. Dia mengulurkan tangannya dengan gemetar, menutup matanya dan pasrah terhadap operasi ini, berharap saat bangun, semuanya cuma mimpi buruk Hal yang sama juga terjadi.
Melihat perawat sudah mulai mengeluarkan obat, jarum dingin itu bersinar dengan cahaya putih keperakan, dan semuanya berjalan dengan tenang. Saat ini Alberto Ji akhirnya muncul di luar pintu ruang operasi. Dia mengenali Zayn Shen yang sedang menunggu di luar.
Sudah kehilangan akal sehatnya, dia mencengkeram kerah baju Zayn Shen, bernapas tidak teratur dan berkata, "Di mana Miranda Wen?"
Suara yang tiba-tiba itu membuat Zayn Shen, yang awalnya cemas, bahkan lebih ketakutan. Dia tahu bahwa Alberto Ji akan menemukannya dan itu hanya masalah waktu, tapi dia tidak menyangka akan secepat itu. Lagi pula, dia sudah merahasiakan dengan yang baik. Melihat Alberto Ji dengan tatapan cemas, dia berkata, "Kamu ... kenapa kamu di sini?"
"Bukan urusan kamu, aku bertanya sekali lagi, di mana Miranda Wen?"
Zayn Shen benar-benar ketakutan oleh keganasan Alberto Ji, dan sekarang dia telah datang, seharusnya tidak ada gunanya lagi untuk menyembunyikan, jadi dia langsung mengatakan semuanya: "Di... di belakangmu, tetapi sekarang operasi telah dimulai. "
Mendengar jawaban tersebut, Alberto Ji seolah kehilangan jiwanya. Meskipun sebelumnya, ketika Joyce Qin mengancamnya, dia berkompromi, tetapi itu hanya strategi, dan dia tidak benar-benar tidak menginginkan anak itu.
Benarkah upaya yang dilakukan selama ini gagal? Alberto Ji tidak bisa membayangkan.
Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya dan menendang pintu ruang operasi, suaranya sangat keras sehingga orang-orang di dalam mau tidak mau berhenti sesaat dan keluar untuk melihat, operasi juga terhenti.
Orang yang akan dibius tiba-tiba mendengar suara keras. Dia memandang orang yang muncul di pintu dengan cemas. Setelah menemukan bahwa itu adalah wajah yang familiar, ekspresi wajahnya tidak bagus pada awalnya, dan sekarang semakain tidak bagus seperti kehilangan darah.
Dia tidak menyangka bahwa orang ini akan muncul, terutama pada saat seperti ini, ekspresi wajah yang sebelumnya putus asa menjadi runtuh, hanya tinggal tatapan membuat orang tidak akan pernah lupa.
Ia juga mendengar suara Zayn Shen dari belakang: "Alberto Ji, tenanglah, ini pilihannya sendiri. Tidak ada hubungannya denganmu?"
Berikutnya adalah suara Alberto Ji, yang mengerikan yang belum pernah dia dengar sebelumnya: "Pilihannya ... Apakah pilihannya adalah melarikan diri? Pokoknya, anak itu tidak bersalah, dan itu bukan salahnya. "
Kemudian dia mendengar suara berkelahi, dia tidak bisa tidak memikirkannya, tetapi dia takut wajah pria itu akan muncul di depannya tanpa alasan: "Kalian... kalian jangan bertengkar lagi"
Dia menggunakan semua kekuatannya untuk mengucapkan kalimat ini, Alberto Ji kembali menatapnya, dan Zayn Shen juga melihat ke belakang. Alberto Ji menemukan kesempatan untuk menjatuhkannya. Mereka berhenti seperti yang dikatakan Miranda Wen.
Alberto Ji tidak peduli dengan Zayn Shen yang terbaring di lantai, dan bertanya langsung kepada dokter: "Dokter ... apakah dia sudah melakukan operasi?"
Miranda Wen melihat jarinya yang menunjuk pada dirinya. Sebelum dokter menjawab, dia dengan dingin berkata kepadanya: "Mengapa kamu kesini, dan ..." menghentikan operasi aborsi.
Wajahnya lebih pucat dari hari itu, dan Alberto Ji mengingatnya dan tidak bisa menahan kekhawatiran. Tapi ini jelas bukan waktunya untuk mengatakan ini. Dia menanyakan pertanyaan yang selalu ingin di tanyakan: "Bagaimana kabar anak itu?"
“Apa kau masih peduli?” Miranda Wen bertanya denga tatapan kosong, dan dengan nada yang datar. Bukankah ini yang kamu mau? Miranda Wen menatapnya dengan mata dingin
Pada saat ini wajah Alberto Ji langsung pucat, dia tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada Miranda Wen, bagaimanapun, itu memang keputusannya sendiri. Memikirkan hal ini, Alberto Ji mau tidak mau melunakkan nadanya: "Anak, bagaimana kabarnya?"
Dokter sudah pergi saat mereka berbicara, yang membuatnya tidak bisa bertanya kepada orang lain.
Miranda Wen memalingkan muka dari Alberto Ji, dan berkata datar, "Menurutmu?"
Alberto Ji memandangi pandangan acuh tak acuh Miranda Wen, dan tidak bisa menahan perasaan kehilangan. Anak mereka telah pergi.
Miranda Wen berjuang untuk berdiri dan ingin pergi dari sini, dia tidak ingin melihat ekspresi Alberto Ji saat ini, dia takut dia akan merasa kasihan.
Saat ini, Zayn Shen juga masuk ke ruang operasi. Dia melihat Alberto Ji yang melamun dan menyamperin Miranda Wen dan bertanya dengan cemas: "Miranda, kamu baik-baik saja?"
“Tidak apa-apa, ayo pergi.” Miranda Wen berkata dengan lemah setelah turun dari ranjang operasi.
“Ya.” Zayn Shen bergegas untuk membantu Miranda Wen, dan keduanya kembali ke bangsal.
Meninggalkan Alberto Ji sendirian, berdiri di ruang operasi yang dingin.
Novel Terkait
Eternal Love×
- Bab 1 Berlarut-larut
- Bab 2 Salah Masuk Kamar, Salah Naik Ranjang
- Bab 3 Ternyata dia!
- Bab 4 Sungguh Kejam Sekali
- Bab 5 Dikurung
- Bab 6 Jatuh ke pelukannya
- Bab 7 Kekasih Gelap
- Bab 8 Pertama kali menemani wanita belanja
- Bab 9 Lagi pula hanya untuk dijual
- Bab 10 Malu sendiri
- Bab 11 Tersentuh Rusak, Kamu Harus Ganti
- Bab 12 Pandangan Pertama Tunangan laki-laki yang Konyol
- Bab 13 Orang Kaya Mempunyai Banyak Aturan
- Bab 14 Tidak Ada Jalan Yang Bisa Dilalui
- Bab 15 Bukan Ia yang Menikah, Masih Saja Seniat Ini
- Bab 16 Seperti Sepasang Pengantin
- Bab 17 Wangi yang Familiar
- Bab 18 Ciuman Tiba-tiba
- Bab 19 Pernikahan
- Bab 20 Sudah Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 21 Kalau Kamu Tidak Ingin Menikah, Mengapa Kamu Tidak Menolaknya
- Bab 22 Sangat Putus Asa
- Bab 23 Pesta Pernikahan yang Kacau
- Bab 24 Kesedihan yang Hebat
- Bab 25 Wanita Jalang Tidak Tahu Malu
- Bab 26 Sudah Cukup Kehilangan Muka
- Bab 27 Lari dari Pernikahan
- Bab 28 Terluka
- Bab 29 Bawa Dia Keluar
- Bab 30 Gaya yang Disebut Keluarga Mewah
- Bab 31 Sayang, Sakit Tidak
- Bab 32 Hubungan Kalian Cukup Baik
- Bab 33 Kualifikasi Apa yang Kamu Punya untuk Merebutnya Dariku
- Bab 34 Sebuah Kesalahan Harus Dibayar
- Bab 35 Pembantaian Orang yang Tak Tahu Malu
- Bab 36 Ancaman
- Bab 37 Lihat Bagaimana Kamu Menyelesaikannya
- Bab 38 Kakak Mempunyai Tunangan
- Bab 39 Tidak Menggunakan Pakaian Dalam
- Bab 40 Ia Sedang Tidak Senang
- Bab 41 Apakah bisa kenyang hanya dengan melihatku saja
- Bab 42 Mempermalukan
- Bab 43 Balik menyerang
- Bab 44 Fitnah jahat
- Bab 45 Ibu mertua salah paham
- Bab 46 Dikhianati
- Bab 47 Menelanjangi Sang Wanita
- Bab 48 Gendong Aku ya?
- Bab 49 Salah Bicara Saat Mabuk
- Bab 50 Terluka Sekali Lagi
- Bab 51 Mendapat Hukuman
- Bab 52 Gosip Bertebaran
- Bab 53 Wanita Jalang
- Bab 54 Jangan Nikahi Dia
- Bab 55 Dia Telah Berubah
- Bab 56 Sebenarnya tidak begitu terhormat
- Bab 57 Kembali bertemu dengan berandalan
- Bab 58 Aku akan melakukan sesuatu kepadanya juga
- Bab 59 Tergantung suasana hatiku
- Bab 60 Lumayan tertarik dengan gadis itu
- Bab 61Tidak Membiarkannya Berhidup Enak
- Bab 62 Tidak Tau Berterima Kasih
- Bab 63 Jangan Sampai Memalukan
- Bab 64 Istriku, Kamu Sudah Kembali
- Bab 65 HIburannya
- Bab 66 Menggendongnya ke atas
- Bab 67 Tidak akan merepotkanmu
- Bab 68 Membuatmu mengingatnya
- Bab 69 Wanita Jahat
- Bab 70 Seumur hidupnya tidak akan tenang
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Bagaimana Dia Bisa Sebodoh Itu
- Bab 73 Akhirnya Kamu Bangun
- Bab 74 Benar-benar Ayahku Yang Baik
- Bab 75 Kenapa Ingin Menyelamatkan Dirinya
- Bab 76 Jika Tidak Bisa Berjalan, Jangan Dipaksa
- Bab 77 Apa Yang Ingin Dilakukan Oleh Wanita Ini
- Bab 78 Memamerkan Kebaikan
- Bab 79 Takdir Belum Datang
- Bab 80 Pelacur Kecil Yang Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 81 Kakak akan baik-baik menyayangi kamu
- Bab 82 Cepat tolong aku
- Bab 83 Karya anak itu
- Bab 84 Baik-baik melayaninya
- Bab 85 Punya rencana sendiri
- Bab 86 Hilangnya keperawanan sebelum menikah
- Bab 87 Kompensasi untukmu
- Bab 88 Tenang saja, tidak akan mati
- Bab 89 Melepaskan Posisi
- Bab 90 Membuat masalah
- Bab 91 Aku Tunjukkan Padamu
- Bab 92 Bermesraan Dengan Kakak
- Bab 93 Asal Mengaku Saudara
- Bab 94 Apakah Suami Bodoh Tidak Menemanimu
- Bab 95 Wanita Ganas
- Bab 96 Penyegelan Klub Malam
- Bab 97 Belum Pernah Meminum Teh di Kantor Polisi
- Bab 98 Kenapa Kamu Tahu Rasa Berterimakasih
- Bab 99 Mulut yang ada pada Tubuh Orang Lain
- Bab 100 Lihat, Aku Akan Memberimu Pelajaran
- Bab 101 Benar-benar Perih
- Bab 102 Membentuk Gerakan Yang Lebih Pasti
- Bab 103 Teman Masa Kecil
- Bab 104 Tak Berdaya Dan Kacau
- Bab 105 Mengapa Aku Tidak Menikah Denganmu
- Bab 106 Perjalanan Pesta
- Bab 107 Aku Tidak Sabar Menunggu Dia Mati
- Bab 108 Apakah Kamu Tuli?
- Bab 109 Itu Dia Orang Ketiga
- Bab 110 Pecinta Wanita
- Bab 111 Orang Jahat Mewujudkan Keinginannya
- Bab 112 Kamu Pasti Akan Menikmatinya
- Bab 113 Aku Bukan Selingkuhannya
- Bab 114 Tidak Adanya Perbedaan Diantara Kedua Orang ini
- Bab 115 Sarkasme
- Bab 116 Seperti Orang Bodoh Bermimpi
- Bab 117 Kabur
- Bab 118 Jelas-Jelas Mencuri
- Bab 119 Hatinya Dimakan Anjing
- Bab 120 Anak Itu Benar-Benar Membuat Orang Khawatir
- Bab 121 Memancing Ular Keluar Dari Sarangnya
- Bab 122 Apa yang ditanam itulah yang dituai
- Bab 123 Aku adalah seorang wanita yang sudah menikah
- Bab 124 Aku ingin beli maka kamu harus jual
- Bab 125 Tunggu dan Lihat
- Bab 126 Silahkan Mempergunakan Segala Trik
- Bab 127 Bukan Orang Baik
- Bab 128 Hati Manusia Ternyata Dingin
- Bab 129 Jangan Asal Memanggil Kakak
- Bab 130 Hadiah Ulangtahun
- Bab 131 Rubah
- Bab 132 Tidak berpendidikan
- Bab 133 Iri hati
- Bab 134 Berlaga kuat
- Bab 135 Hantu kelaparan
- Bab 136 Mengapa peduli dengan manusia rendahan itu
- Bab 137 Jaga jarak dengannya kalau masih tahu malu
- Bab 138 Dia jatuh ke bawah gunung
- Bab 139 Menyelamatkan sendirian
- Bab 140 Jangan takut, aku menemanimu
- Bab 141 Jangan Pura-pura Polos
- Bab 142 Ini Bukan Salahmu
- Bab 143 Tidak ingin mengenalinya
- Bab 144 Siapa Suruh Kakiku Patah
- Bab 145 Monyet Adalah Raja
- Bab 146 Pengemis ini hebat
- Bab 147 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 148 Apakah dia bisa dipercaya?
- Bab 149 Studio milik sendiri
- Bab 150 Baguslah kalau kakak menyukainya
- Bab 151 Konferensi
- Bab 152 Rencana Lain
- Bab 153 Barang Mewah
- Bab 154 Tidak rindu dengan tuan muda kah?
- Bab 155 Senang diatas penderitaan orang lain
- Bab 156 Dia Benar-Benar Pintar
- Bab 157 Kemunduran
- Bab 158 Mengandalkan Kemampuan Mu
- Bab 159 Apakah Hamil?
- Bab 160 Hubungan Yang Kacau
- Bab 161 Jangan Menangis Dengan Wajah Yang Begitu Jelek
- Bab 162 Kompetisi Desain
- Bab 163 Mirip Seperti Orang Bodoh
- Bab 164 Apakah Kamu Sedang Mempermainkan Aku/ Memberi Perhatian Padaku
- Bab 165 Aku Sangat Jijik Melihatmu
- Bab 166 Begitu Mengecewakan
- Bab 167 Ada Masalah Besar
- Bab 168 Tidak Dapat Keluar Dari Masalah
- Bab 169 Komentar Sarkastik
- Bab 170 Kali Ini Kamu Beruntung
- Bab 171 Bantuan Kakak Pertama
- Bab 172 Selingkuhan itu tidak hamil
- Bab 173 Apakah kita masih dapat membicarakan kebahagiaan?
- Bab 174 Salahnya sendiri
- Bab 175 Keputusan
- Bab 176 Apakah Kalian Menganggap Saya Tidak Ada
- Bab 177 Dia Telah Berhasil Melakukannya
- Bab 178 Memperbarui Sudut Pandang
- Bab 179 Presiden Direktur Datang
- Bab 180 Bagaimana Dia Bisa Hamil
- Bab 181 Gugurkan anak itu
- Bab 182 Tidak tahu cara mencintai diri sendiri
- Bab 183 Hanya orang pintar yang berhasil
- Bab 184 Jangan percaya omong kosongnya
- Bab 185 Pertempuran akan dimulai
- Bab 186 Dilema
- Bab 187 Setelah Mabuk
- Bab 188 Empat Orang
- Bab 189 Hantu yang Kekanak-kanakan
- Bab 190 Jatuh ke Dalam Nafsu
- Bab 191 Membuatmu Bungkam
- Bab 192 Meningkatkan Semangat
- Bab 193 Ini Lelucon
- Bab 194 Mulai Dari Awal
- Bab 195 Bersemangat Untuk Menang
- Bab 196 Menghancurkan Pondasi Lawan
- Bab 197 Perjamuan Makan Malam
- Bab 198 Lama Tak Bertemu
- Bab 199 Berpura-pura Mabuk, Itu Sudah Cukup
- Bab 200 Bergantung Pada Kemampuan
- Bab 201 Tidak Sia-sia Berteman dengan Orang Ini
- Bab 202 Ini Tempat Duduk Sepasang Kekasih
- Bab 203 Situasi Serius
- Bab 204 Kebahagiaan Yang Tidak Ada
- Bab 205 Pertempuran yang Sulit
- Bab 206 Aku Buatkan Makanan Untukmu
- Bab 207 Bukankah Sudah Memutuskan Hubungan
- Bab 208 Suka Pada Laki-Laki Dan Perempuan
- Bab 209 Tidak Ada Keberuntungan Untuk Merasakan
- Bab 210 Drama Ini Benar-Benar Bagus
- Bab 211 Kamu Ini Tak Tahu Balas Budi
- Bab 212 Meredakan Emosi
- Bab 213 Ada Kami Yang Melindungimu
- Bab 214 Seriuslah Sedikit
- Bab 215 Masih Bukan Waktunya
- Bab 216 buat diri sendiri menderita
- Bab 217 Musuh publik
- Bab 218 Berani atu tidak
- Bab 219 sengaja menghindari kita
- Bab 220 Kebohongan
- Bab 221 Berkemah
- Bab 222 Keadaan Tidak Terduga
- Bab 223 Jangan Membuat ku Khawatir
- Bab 224 Banyak Masalah
- Bab 225 Sepuluh Mangkuk Nasi Saja Tidak Cukup Untuk Membayarnya
- Bab 226 Bukan Sedang Bermimpi
- Bab 227 Ada aku
- Bab 228 Kembali Dengan Selamat
- Bab 229 Orang Yang Sulit Untuk Dihadapi
- Bab 230 Kartu Untuk Melawannya
- Bab 231 Kalau Kamu Mengikutiku, Hidupmu Pasti Terjamin
- Bab 232 Berpura-pura
- Bab 233 Jelaskan Padaku
- Bab 234 Otakmu Sudah Diperbaiki, Ya?
- Bab 235 Berpikir Dia Pasti Akan Kalah
- Bab 236 Orang Yang Pandai Berbicara Belum Tentu BIsa Bertindak
- Bab 237 Apakah Boleh Mempermalukan Orang Seperti Itu?
- Bab 238 Pasti Harus Menaklukan Wanita Ini
- Bab 239 Berlutut Meminta Maaf
- Bab 240 kapan saja bisa mengganti mu
- Bab 241 Memblokir
- Bab 242 Menganiayaan
- Bab 243 Membara
- Bab 244 Mengancam
- Bab 245 Orang yang ingin dia temani adalah aku
- Bab 246 kamu tunggu saja
- Bab 247 Dia marah
- Bab 248 Kamu akan kalah jika melawanku
- Bab 249 Bagaimana mungkin dia bisa bersaing denganku
- Bab 250 Menggugurkannya
- Bab 251 Kamu Tidak Mengizinkanku Pergi?
- Bab 252 Kalau Ketahuan, Habislah Kita
- Bab 253 Siapa yang Menyuruhmu Datang
- Bab 254 Keengganan
- Bab 255 Kenapa Kamu Bisa Tahu Aku Tidak Menyukainya?
- Bab 256 Merasa Seperti Digerebek karena Berselingkuh
- Bab 257 Sakit sakit sakit
- Bab 258 Bukankah ini cari mati?
- Bab 259 Mengenakan Celana Boxer
- Bab 260 Firasat Buruk
- Bab 261 Apa Urusannya Denganmu
- Bab 262 Agar Tidak Ada yang Bermain Tangan
- Bab 263 Uang Memang Segalanya
- Bab 264 Pertandingan Besar Dimulai
- Bab 265 Summer Love Song
- Bab 266 Juara
- Bab 267 Menjiplak
- Bab 268 Peniru
- Bab 269 Sungguh tidak tahu malu
- Bab 270 Mempermalukan negara
- Bab 271 Mengembalikan satu keadilan untukmu
- Bab 272 Jangan mempermalukan diri sendiri
- Bab 273 Sungguh menjijikkan
- Bab 274 Cepat turun, bajingan
- Bab 275 Ketulusan hati telah diberikan pada orang yang salah
- Bab 276 Harus menghabisinya
- Bab 277 Kena getah tanpa sebab
- Bab 278 Kembali Hidup
- Bab 279 Bos Terhebat
- Bab 280 Menjadi pria idaman semua orang
- Bab 281 Apakah Kamu Rela?
- Bab 282 Untungnya Bersama dengan Orang yang Tepat
- Bab 283 Gadis dan Bujangan
- Bab 284 Kamu Sungguh Berlebihan
- Bab 285 Bayinya Bertumbuh dengan Sangat Baik
- Bab 286 Ada Aku yang Menemani Mu
- Bab 287 Kamu Harus Menunggu Ku
- Bab 288 Selesai Sudah
- Bab 289 Ini adalah Wanita Miliknya
- Bab 290 Berhutang Kata Maaf Padamu
- Bab 291 Pria Itu Adalah Aku
- Bab 292 Miranda, Jangan Menangis Lagi
- Bab 293 Aku Sangat Merindukan Kamu
- Bab 294 Anak Tidak Boleh Menggugurkan
- Bab 295 Aku Akan Melindungi Kamu
- Bab 296 Tidak Suka Berebutan
- Bab 297 Aku Mau Tidur Bersamamu
- Bab 298 Dia Pasti Merindukanmu Juga
- Bab 299 Menghapusnya Dari Dalam Pikiran
- Bab 300 Tersentuh Dalam Olehmu
- Bab 301 Ancaman dan Godaan
- Bab 302 Aku Mohon Ampunilah Aku
- Bab 303 Jangan Menghindariku
- Bab 304 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 305 Tidak Boleh Suka Padanya
- Bab 306 Tidak bisa membohongi diri sendiri dan orang lain
- Bab 307 Memperhatikan setiap kali dia mengerutkan dahi dan tersenyum
- Bab 308 Apa yang ingin kamu katakan
- Bab 309 Pemulihan terbaik
- Bab 310 Dia menyukaimu
- Bab 311 Amarah yang Terkuak
- Bab 312 Tidak Menyangka Ia Datang
- Bab 313 Apakah Sudah Nyaman?
- Bab 314 Kenapa Kamu Berbohong
- Bab 315 Mencintaimu Sampai Hampir Gila
- Bab 316 Tidak akan tidak mempedulikan kamu
- Bab 317 Tidak rela meninggalkan
- Bab 318 Dia Begitu Cantik
- Bab 319 Tunggu saja
- Bab 320 Lukisan Asli Dan Palsu
- Bab 321 Berkhayal menjadi seekor Phoenix
- Bab 322 Selalu luluh
- Bab 323 Kamu jangan memelukku
- Bab 324 Suruh dia sendiri datang
- Bab 325 Cemburu
- bab 326 Dirayu oleh wanita itu
- Bab 327 Sengaja mempermalukannya
- Bab 328 Memalukan diri sendiri
- Bab 329 Tidap dapat diraih dan ditinggalkan
- Bab 330 Tidak akan diam saja
- Bab 331 Tolong Kamu Jaga Sikap
- Bab 332 Perasaan Dalamnya
- Bab 333 Aku Akan Lebih Sering Menemanimu
- Bab 334 Aku Tidak Akan Menyakitinya
- Bab 335 Benar-Benar Menyukainya
- Bab 336 Malam Ini Kamu Milikku
- Bab 337 Bukan Seperti Yang Kamu Pikirkan
- Bab 338 Karena Suka
- Bab 339 Tidak Bisa Dipublikasikan
- Bab 340 Semoga Bisa Bersama
- Bab 341 Akibat Jika Menyinggungnya
- Bab 342 Perasaan yang Tidak Dapat Diungkapkan Kata-kata
- Bab 343 Penangkapan yang Dilakukan Dengan Segala Upaya
- Bab 344 Selalu Waspada Terhadap Wanita Bebahaya Ini
- Bab 345 Orang yang Paling Dia Cintai
- Bab 346 Percaya Padaku
- Bab 347 Membuntuti
- Bab 348 Gerakan Janin
- Bab 349 Hati-hati Anak Terluka
- Bab 350 Akan Segera Bertunangan
- Bab 351 Bertanggung jawab membahagiakannya
- Bab 352 Memberikan keluarga yang utuh kepadamu
- Bab 353 Mencari cara mengatasi masalah
- Bab 354 Menggunakan berbagai macam cara
- Bab 355 Kejutan yang tak terduga
- Bab 356 Tersipu Malu
- Bab 357 Cukup Untuk Merusak Nama Dia
- Bab 358 Lesu dan Cemas
- Bab 359 Tergoda Oleh Dia
- Bab 360 Belum Mengambil Keputusan
- Bab 361 Aku Tidak Ada Hubungan Apapun Dengannya
- Bab 362 Tidak Ingin Membiarkan Dia Terluka Lagi
- Bab 363 Terlepas Dari Bahaya
- Bab 364 Kenapa Mau Menahan Diri
- Bab 365 Aku Hanya Menyukaimu Saja
- Bab 366 Akan Segera Bertunangan
- Bab 367 Aku Pasti Tidak Akan Membiarkanmu Begitu Saja
- Bab 368 Baik Untuk Semua Orang
- Bab 369 Tidak Akan Membiarkan Dia Disakiti Lagi
- Bab 370 Tidak Tahu Malu
- Bab 371 Milik Siapa Anak di Dalam Perutmu
- Bab 372 Tidak Akan Melepaskan Dia
- Bab 373 Tidak Mengizinkan Orang Lain Untuk Membantahnya.
- Bab 374 Penderitaan yang Tidak Dapat Terlupakan Dalam Seumur Hidupnya
- Bab 375 Diusir Keluar
- Bab 376 identitas yang buruk
- Bab 377 jaga diri
- Bab 378 apakah anak itu masih ada?
- Bab 379 akan baik-baik saja
- Bab 380 kecelakaan
- Bab 381 Keguguran
- Bab 382 Sengaja menyembunyikan
- Bab 383 Bisakah membawa aku pergi
- Bab 384 Meninggalkan tempat mengerikan ini
- Bab 385 Semua telah tiada
- Bab 386 Takut Sekali Akan Direbut Orang
- Bab 387 Membawanya pulang untuk untuk dikuburkan dengan damai
- Bab 388 Tuhan Sedang Menghukumnya
- Bab 389 Tidak ada lagi yang dapat memasuki hatinya
- Bab 390 Dia Pantas Mati
- Bab 391 Semuanya Salahku
- Bab 392 Lupa Segalanya
- Bab 393 Awal Yang Baru
- Bab 394 Pasti Bisa
- Bab 395 Membuka Jalan Untuk Diri Sendiri
- Bab 396 Terus bertindak sesuka sendiri
- Bab 397 Jangan menoleh kembali lagi
- Bab 398 Waktu berlalu
- Bab 399 Pasukan cadangan yang kuat
- Bab 400 Jangan-jangan kamu malu?
- Bab 401 Apakah Kamu Sesuka Itu
- Bab 402 Suruh Dia Pergi
- Bab 403 Tunangan Pengganti
- Bab 404 Sangat Merindukanmu
- Bab 405 Melewatkan Satu Sama Lain
- Bab 406 Jangan-jangan Kamu Menyukaiku
- Bab 407 Terlewat Begitu Saja
- Bab 408 Sosok yang mirip
- Bab 409 Terus Membuat Kebohongan
- Bab 410 Harus Menemukan Dirinya
- Bab 411 Tidak Tenang
- Bab 412 Apakah Kamu Menyembunyikan Sesuatu Dariku?
- Bab 413 Kasmaran
- Bab 414 Ini Bukan Kebetulan
- Bab 415 Cemburu Dalam Hati
- Bab 416 Bertemu Kembali
- Bab 417 Nona Amnesia
- Bab 418 Kesedihan
- Bab 419 Salah Lihat Orang
- Bab 420 Akhirnya Masih Hidup
- Bab 421 Aku Tidak Bisa Memutuskan Hubungan Dengannya
- Bab 422 Mengucapkan Selamat Tinggal Pada Masa Lalu
- Bab 423 Jangan Membuat Dia Terluka
- Bab 424 Demi Menyelamatkannya
- Bab 425 Aku Baru Tidak Akan Mengingatnya
- Bab 426 Istri tercinta, makam Miranda Wen
- Bab 427 Sebuah Makam
- Bab 428 Apakah aku sudah menikah?
- Bab 429 Membuang masa lalu
- Bab 430 Kesepian
- Bab 431 Kepergian
- Bab 432 Benar tidak menyukaimu
- Bab 433 Aku merindukanmu
- Bab 434 Mengapa harus memberitahukan kepadamu
- Bab 435 Jika dia membenciku, biarkanlah dia membencinya
- Bab 436 Tidak akan membiarkan dia dianiaya
- Bab 437 Kamu masih memiliki aku
- Bab 438 Kenapa seluruh badan ada darah
- Bab 439 Sudah terpesona olehnya
- Bab 440 Kalian berani menyentuh orangku
- Bab 441 Sepenuhnya Menggodaiku
- Bab 442 Bagaimana Jika Kamu Menikahiku Saja Untuk Membalasnya
- Bab 443 Punya Niat Jahat
- Bab 444 Siapakah Wanita Itu
- Bab 445 Tunangan Dilanjutkan
- Bab 446 Obat Bius
- Bab 447 Pasti Suka
- Bab 448 Hatinya Sudah Ada Pemilik
- Bab 449 Setidaknya Tidak Akan Mencelakainya
- Bab 450 Membantunya Mendapatkan Semuanya
- Bab 451 Kenapa Masih Hidup
- Bab 452 Dia Bukan Wanita Jalang
- Bab 453 Membuatnya Menghilang
- Bab 454 Dia Mungkin Sangat Khawatir
- Bab 455 Tidak Usah Berpura-pura untuk dikasihani
- Bab 456 Hanya Mengakui Kamu Sebagai Menantuku
- Bab 457 Masa Lalu yang Tidak Tertutupi
- Bab 458 Siapa Ayah dari Anak Tersebut
- Bab 459 Balas Dendam
- Bab 460 Konsekuensi yang Tidak Terpikirkan
- Bab 461 Menyimpan Maksud Lain
- Bab 462 Ada Hak Apa Untuk Meminta
- Bab 463 Tidak Akan Pernah Luluh
- Bab 464 Apakah Kamu Membencinya
- Bab 465 Takut Dia Tidak Menginginkannya Lagi
- Bab 466 Mendapatkan perusahaan
- Bab 467 Sebenarnya ada dendam apa
- Bab 468 Kegembiaraan
- Bab 469 Siapa yang ingin mencelakaiku
- Bab 470 Seorang diri tegar menghadapi
- Bab 471 Sudah mencintainya
- Bab 472 Jangan ikut campur
- Bab 473 Menyukainya
- Bab 474 Hanya ingin berbagi dengannya
- Bab 475 Tidak perlu menyembunyikan
- Bab 476 Terlalu Samar
- Bab 477 Mampu Membuatnya Suka
- Bab 478 Tidak Akan Membuatmu Kecewa
- Bab 479 Kesedihan Sesaat
- Bab 480 Harus Bagaimana Terhadapmu
- Bab 481 Menyatakan Cinta
- Bab 482 Hanya Suka Kamu Seorang
- Bab 483 Sangat Bahagia
- Bab 484 Tidak akan membiarkanmu Seenaknya
- Bab 485 Di Dalam Hatiku Sudah Ada Seseorang
- Bab 486 Ini bukan bekas ciuman
- Bab 487 Tiba-tiba hati sakit sekali
- Bab 488 Kenapa tidak langsung mati
- Bab 489 Kenapa tidak mengaku
- Bab 490 Apakah tidak ingin mengulangi malam yang hangat itu?
- Bab 491 Wanita Yang Tak Ingin Dihiraukan
- Bab 492 Lihat Bagaimana Aku Menghukummu
- Bab 493 Tidak Takut Pembalasan?
- Bab 494 Dipermainkan
- Bab 495 Suatu Hari Kamu Akan Menyukaiku
- Bab 496 Meninggalkan Kesan yang Baik Padanya
- Bab 497 Bolehkah Aku Mengajakmu Untuk Makan Bersama?
- Bab 498 Hanya Cinta Satu Malam
- Bab 499 Orang yang Dia Akui
- Bab 500 Terlalu Centil