Eternal Love - Bab 477 Mampu Membuatnya Suka

"Selanjutnya kamu lanjut perhatikan Yohan ini. Ada pergerakan apa pun, langsung laporkan padaku." Alberto Ji menengadahkan kepala dan berkata pada asisten.

Kali ini dia pasti tidak akan melepaskan dengan begitu mudahnya. Miranda Wen jarang-jarang kembali dari luar negeri. Sekarang muncul kembali di sisinya dengan sangat tidak mudah. Meskipun Miranda Wen masih belum teringat pada masalah-masalah dulu, tapi Alberto Ji tahu, masalah ini tidak bisa dipaksakan. Sekarang di saat seperti ini, dia masih harus menambah kecepatan, lebih cepat mendapatkan hati Miranda Wen, agar hatinya lebih tenang.

Asisten menganggukan kepala, "Baik, tenang saja." setelah itu asisten membalikkan kepala dan berjalan keluar dari dalam kantor.

Di sisi lain, Miranda Wen sedang duduk di dalam kantor. Tidak disangka saat ini tiba-tiba pintu kantor diketuk. Miranda Wen masih belum bicara, Yohan Jun sudah masuk sendiri ke dalam.

"Miranda, kalau kamu setiap hari seperti ini, akan menjadi nenek tua."

Suara Yohan Jun yang bercanda masuk ke telinga Miranda Wen, lalu dia baru menengadahkan kepala, melihat Yohan Jun yang ada di hadapannya, "Kenapa kamu datang? Kelihatannya kamu sangat tidak sibuk."

Suara Miranda Wen masuk ke telinga Yohan Jun, Yohan Jun sedikit mengerutkan dahi dan berkata dengan wajah sedih, "Aku kan baru pulang negeri, kamu juga seharusnya sebagai penduduk sini, membawaku jalan-jalan sebentar."

Melihat tampang Yohan Jun ini, Miranda Wen tanpa sadar tertawa lalu berkata dengan tidak setuju, "Apa tidak melihatnya. Aku masih sibuk, masih punya banyak pekerjaan. Atas ketertarikanmu, aku tidak percaya tidak ada perempuan yang bersedia menemanimu jalan-jalan."

Yohan Jun mendengar suara Miranda Wen yang tidak terlalu penting itu, mengulurkan tangan menutupi dadanya dan mengeluh sakit, "Kamu seperti ini benar-benar membuatku terlalu sedih. Perlu diketahui hatiku hanya ada kamu seorang, Miranda..."

Perkataan Yohan Jun masih belum selesai, sudah diputuskan dengan cepat oleh Miranda Wen, "Iya, iya, iya, aku temani kamu keluar, sudah boleh kan."

Perlu diketahui, Miranda Wen paling takut Yohan Jun bersikap seperti ini. Miranda Wen menghela napas dengan sedikit tidak berdaya, tidak dapat membuat pria itu menghentikan, tapi bisa menghindar.

"Kalau dari tadi begini kan bagus? Untuk apa begitu keras kepala."

Setelah selesai berkata, Yohan Jun menangkap lengan Miranda Wen dan langsung menariknya berjalan keluar.

Yohan Jun pertama kali datang ke kota ini. Kalau bukan karena Miranda Wen sebagai alasan utama kedatangannya, dia juga tidak mungkin datang ke sini.

Setelah Miranda Wen dan Yohan Jun berdandan, mereka mulai makan dan minum di beragam jalan. Yohan Jun menengadahkan kepala, melihat Miranda Wen yang masih makan takoyaki di samping, hatinya tanpa sadar sedikit suka. Sebenarnya kehidupan biasa seperti ini juga lumayan bagus.

Merasakan tatapan Yohan Jun, Miranda Wen sedikit canggung mengelap wajahnya sendiri dan matanya terlihat bingung, "Ada apa? Kenapa melihatku seperti ini. Apakah di wajahku ada sesuatu?"

Melihat tampang Miranda Wen yang bingung itu, Yohan Jun tidak merasa sedikit lucu. Matanya terlihat mengejek, "Iya, ada saus besar, benar-benar sangat jelek."

Mendengar perkataan Yohan Jun, Miranda Wen segera mengelus wajahnya dan terlihat panik.

Gerakan kecil Miranda Wen ini membuat Yohan Jun semakin tidak dapat menahan diri dan tertawa kencang. Awalnya Miranda Wen masih bingung, tapi melihat gerakan Yohan Jun ini, dia baru menyadari Yohan Jun sedang mengerjainya.

Miranda Wen mengerutkan dahi dan wajahnya terlihat marah, "Yohan kamu membohongiku lagi."

Yohan Jun mengangkat bahu kecil, lalu berkata dengan tidak setuju, "Siapa yang menyuruhmu selalu terjebak."

Miranda Wen masih berencana untuk bicara,

tapi Yohan Jun tiba-tiba mengangkat lengan dan melihat jam, menyipitkan mata, "Miranda, ayo pergi, kita sekarang sudah harus pergi ke satu tempat."

Melihat wajah Yohan Jun yang serius, Miranda Wen juga ikut serius, "Pergi kemana?"

Yohan Jun melihat Miranda Wen dengan tatapan seperti melihat idiot, lalu berkata, "Apakah kamu bodoh. Sekarang sudah harus pergi mencari Sutradara Tsu."

Mendengar Yohan Jun mengingatkan, Miranda Wen langsung tersadar. Dia mengulurkan tangan mengetuk kepalanya dan langsung berkata, "Ah, aku hampir lupa. Aku sekarang pergi mengambil sampel."

Setelah selesai berkata ini, Miranda Wen mengangkat ponsel dan menelpon Elisha Yu, "Elisha, aku sekarang sedang berada di jalan dengan Yohan. Kamu sekarang ambilkan sampel barang di atas mejaku. Nanti kita sudah harus menemui Sutradara Tsu."

Elisha Yu awalnya di dalam kantor masih menyibukkan hal lain, tiba-tiba telepon dari Miranda Wen masuk. Elisha Yu segera menganggukan kepala. Perlu diketahui, masalah ini adalah masalah besar perusahaan sekarang, "Baik, tunggu aku beberapa menit."

"Baik." setelah selesai berkata, Miranda Wen baru menutup sambungan dan menganggukan kepala dengan tenang. Tadi ketika dia keluar, dia melupakan hal ini, untung saja ada Yohan Jun mengingatkan, kalau tidak gawat sudah.

Untung saja, tidak lama kemudian Elisha Yu sudah datang sambil membawa barangnya, "Miranda, ini."

Miranda Wen segera mengulurkan tangan, mengambil barang itu dari tangan Elisha Yu. Hati yang panik baru bisa tenang, "Terima kasih, Elisha."

Mendengar perkataan Miranda Wen, Elisha Yu mengerutkan dahi dengan tidak senang, pura-pura marah, "Lihat, apa yang kamu katakan ini. Cepat pergi saja. Lain kali jangan begitu ceroboh ya."

Setelah Miranda Wen menganggukan kepala, Yohan Jun langsung membawa Miranda Wen, naik ke atas mobil.

Di atas mobil, melihat pemandangan luar terus bergerak, hati Miranda Wen tetap sedikit gugup. Meskipun dia sudah melakukan banyak persiapan, juga tahu kali ini mereka memotret drama IP fantasi, tapi begitu teringat wajah Fendi Tsu yang serius itu, hati Miranda Wen tetap sedikit bergetar, tidak mampu merasa yakin.

Perlu diketahui, Fendi Tsu adalah sutradara sangat penting di negara ini. Artis yang keluar dari karya tangannya, tidak ada yang tidak terkenal. Bisa dibilang Fendi Tsu adalah tangan emas (orang yang dia tunjuk bisa terkenal) di dunia hiburan. Siapa pun yang memiliki hubungan dengannya, pasti akan terkenal.

Melihat tampang Miranda Wen ini, Yohan Jun mengulurkan tangan, mengelus punggung tangan Miranda Wen, dan matanya penuh dengan penghiburan, "Kamu sekarang seperti ini bukanlah Miranda yang aku kenal. Jangan khawatir, karya desainmu sebagus ini, pasti mampu membuat dia menyukainya."

Miranda Wen awalnya masih sedikit khawatir. Tapi setelah mendengar Yohan Jun berkata seperti ini, dia menganggukan kepala dengan pelan, dan matanya kembali memancarkan rasa percaya diri.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu