Eternal Love - Bab 199 Berpura-pura Mabuk, Itu Sudah Cukup

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Sebenarnya, dia sudah lama menyadari adanya Miranda Wen. Melihat dia yang sebentar berbincang orang yang satu, lalu berbincang lagi dengan orang lain, melihat dia yang tampak sibuk, membuatnya tak berani menganggu Miranda Wen.

Sekarang, melihatnya yang sedang santai, Jasline baru memanggilnya.

"Aku..." Miranda Wen mengangkat bahu, "Mencari orang untuk membahas tentang investasi."

"Investasi?" Jasline Xie melihat dokumen di tangan Miranda, dia mengerutkan kening dengan bertanya, "Investasi apa? Bolehkah aku melihatnya?"

“Jika kamu memiliki niat untuk investasi, aku akan menunjukkannya. Sebaliknya, jika tidak ada maka tak bisa.” Miranda Wen memandangnya dengan setengah serius dan setengah bercanda.

"Apa benar-benar tidak membiarkan aku melihatnya?”

Miranda Wen mengangkat alisnya, menyatakan bahwa dia serius.

Jasline Xie tidak memaksanya. Dia tertawa dan berkata, "Aku sejak tadi sudah melihatmu sibuk, bagaimana jika kita mencari tempat untuk istirahat.”

Miranda Wen tidak menolak.

Kedua orang itu pergi ke sofa di sudut tempat acara dan duduk. Kemudian Jasline Xie pergi untuk mengambil makanan ringan.

"Makanlah. Aku tebak kamu datang ke sini tanpa makan malam."

Miranda Wen terkekeh, "Kenapa kamu begitu pintar? Aku memang datang tanpa makan malam."

Sambil berkata, Miranda tanpa sungkan mengambil kue di atas meja dan memakannya.

"Aku bukannya pintar. Aku hanya sudah beberapa kali melihatmu menyentuh perut." Jasline Xie menatapnya dengan marah. "Tidak peduli seberapa sibuknya, tetap harus makan sesuatu untuk mengisi perut. Jika tidak, sudah terlambat untuk menyesalinya nanti."

Mendengar kekhawatirannya, Miranda Wen mengatupkan bibirnya dan berkata, "Lain kali aku akan memperhatikannya."

Berikutnya, kedua orang itu tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Miranda Wen sedang makan kue, sementara Jasline Xie diam-diam memandangi pusat venue yang ramai tidak jauh dari situ. Walaupun sangat sunyi, tapi mereka tak merasa aneh, seakan mereka adalah teman yang sudah mengenal lama.

Miranda Wen yang makan tiga kue kecil dalam satu tarikan napas, akhirnya merasa hidup kembali. Dia menghela nafas lega dan menyentuh perutnya, "Betapa kenyangnya aku!”

Mendengar suara itu, Jasline Xie menoleh ke arahnya, "Sudah kenyang?"

"Yah, sudah kenyang." Miranda Wen mengangguk, lalu berkata sambil tersenyum, "Terima kasih ya."

Jasline Xie terkekeh, "Tak perlu sungkan."

Miranda Wen memandangnya dengan tenang, merenung sejenak, lalu berkata, "Aku belum benar-benar berterima kasih untuk masalah kemah kemarin. Jika bukan karena dirimu, aku pasti sudah tidak ada lagi."

Mengingat kembali kejadian itu, dia masih memiliki ketakutan yang tersisa. Jika bukan karena Jasline Xie yang mengatakan yang sebenarnya, dia khawatir mungkin dia takkan ditemukan oleh orang secepat itu, bahkan parahnya mungkin dia akan mati.

Jasline Xie tertawa, "Bukan apa-apa. Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat."

"Walau bagaimanapun aku tetap ingin berterima kasih padamu."

Jasline Xie tersenyum dan melihat sekeliling. Dia melihat Violet Qin berdiri di dekat Alberto Ji . Dia mengerutkan alisya. "Apakah Violet Qin sekarang masih merupakan tunangan kakakmu ?"

Saat ditanya seperti itu, Miranda Wen bingung, "Mengapa kamu bertanya seperti itu?"

"Karena apa yang terjadi terakhir kali, jujur saja, itu juga karena Violet Qin, terlebih lagi..." Jasline Xie tiba-tiba berhenti.

Miranda Wen tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat Jasline yang meghentikan kata-katanya, “Terlebih lagi apa? Kenapa hanya bilang setengah?”

Jasline Xie mempertimbangkan kata-katanya, "Violet Qin telah mengatakan banyak hal buruk tentangmu kepada kami."

"Benarkah?" Miranda Wen tidak heran. Melihat perlakuan Violet Qin dan teman-temannya terhadapnya, dia sudah menduga hal ini.

"Violet Qin tidak sebaik kelihatannya, dia adalah orang yang berpikiran dalam. Jika dia masih merupakan tunangan kakakmu, maka kamu mau tak mau akan berhubungan dengannya, kamu harus lebih berhat-hati.”

Melihat Jasline Xie yang sedang peduli padanya, Miranda Wen terkekeh, mengangguk dan berkata, "Tenang saja, aku juga bukanlah orang yang membiarkan orang lain mengangguku.”

Mereka saling memandang sambil tersenyum. Ini adalah kedua kalinya mereka bertemu, tetapi entah bagaimana mereka merasa seperti teman yang sudah terjalin selama bertahun-tahun.

Akhirnya, setelah mengobrol, mereka benar-benar berteman.

"Bisa bertemu denganmu malam ini, merupakan hal menyenangkan." Kata Jasline Xie sambil tersenyum.

Miranda Wen balas tersenyum. "Aku juga merasa senang."

Jasline Xie melirik dokumen yang ada di tangannya, mengangkat alis, dan bertanya, "Serius, bolehkah aku melihat proposal bisnismu?"

Kali ini, Miranda Wen tidak merasa terancam, mengambil dokumen itu dan menyerahkannya pada Jasline, "Silahkan lihat."

Jasline Xie mengangkat alisnya karena terkejut, “Benarkah kamu mengizinkan aku melihatnya? Kamu tak takut aku membocorkan ke pihak luar?”

"Apakah kamu orang yang seperti itu?" Miranda Wen tidak menjawab tapi bertanya balik.

Jasline Xie tertawa dan tidak mengatakan apa-apa lagi, tapi bertambah kesan baik di dalam hatinya.

……

Setelah pesta makan malam, selain mendapatkan satu investor dan satu teman, tak ada lagi yang dia dapatkan.

Dia menepuk bahunya dan kembali ke sisi Alberto Ji, orang yang di belakangnya melihat dan bertanya dengan samar, "Bagaimana? Apa ada yang berinvestasi?"

"Ada, hanya satu." Miranda Wen mengangkat jari telunjuknya dan menanggapi dengan lemah.

Dia sepertinya kecewa. Dia tidak puas dengan hasilnya.

Alberto Ji sedikit mengaitkan bibirnya. "Satu sudah cukup bagus, bahkan ada beberapa orang yang tidak bisa mendapatkannya."

Mengetahui bahwa Alberto Ji sedang menghibur dirinya, Miranda Wen menarik sudut bibirnya, tertawa lalu pergi ke sofa di sampingnya dan duduk.

Violet Qin menyipitkan mata dan berjalan dengan segelas anggur.

"Ayo minum." Violet Qin berjalan ke Miranda Wen dan memberinya anggur.

Miranda Wen melirik segelas anggur yang indah, lalu tatapannya ke atas dan melihat Violet Qin dengan riasan tipis di wajahnya, alisnya sedikit naik. "Maaf, aku tidak bisa minum."

Setelah ditolak, wajah Violet Qin sedikit muram, bibirnya membentuk senyum licik, “Tidak ingin memberikan aku muka, ya kan?”

Sudah dijelaskan bahwa dia tidak bisa minum alkohol, apanya yang tidak memberi muka?

Miranda Wen menahan rasa kesal dan berkata, "Aku benar-benar tidak bisa minum. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa bertanya pada Kak Alberto."

“Miranda Wen, kamu harus ingat kalau kamu adalah istri Bernando Ji. Jauhi Alberto Ji.” ucap Violet Qin dingin.

Ah, sama sekali tidak berada di saluran yang sama.

Miranda Wen mengalihkan pandangannya dan terlalu malas untuk meladeninya.

Violet Qin menatapnya dengan rasa benci dan pergi membawa anggur.

Miranda Wen menatapnya, dia menghembuskan napas dari mulutnya, apa dia sengaja datang hanya untuk mengatakan hal itu?

Aku sangat terkesan!

Perjamuan makan malam berakhir, Violet Qin mabuk, hampir seluruh badannya berada di tubuh Alberto Ji, dan dia bergumam, "Alberto, bisakah kamu mengantarku pulang?"

Melihat ini, Miranda Wen mengangkat bahu dan mencibir. Dia berpura-pura mabuk. Itu sudah sangat cukup!

Tanpa menunggu Alberto Ji menjawab, Zayn Shen mendorong Violet Qin ke pelukan Jaxon Qin dan menyeringai, "Maaf, kakakku tidak punya waktu untuk mengantarmu. Biarkan Jaxon Qin mengantarmu."

Kemudian dia mengedipkan mata pada Jaxon Qin dan berkata, "Saudaraku, jangan terlalu berterima kasih padaku."

Setelah itu, dia membawa Alberto Ji dan Miranda Wen pergi dengan tergesa-gesa, seolah-olah ada monster yang mengejar mereka.

Setelah mereka pergi, Jaxon Qin membantu Violet Qin dan berkata dengan lembut, "Violet, aku akan mengantarmu pulang."

Siapa yang tahu, Violet yang mabuk tiba-tiba terbangun dan mendorongnya menjauh. "Aku tidak membutuhkanmu untuk membawaku pulang."

Selesai berkata, dengan marah dia pergi membawa sepatu hak tingginya, meninggalkan Jaxon Qin yang berdiri di tempat yang sama dengan ekspresi kecewa.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu