Eternal Love - Bab 459 Balas Dendam

melihat respon dari Miranda, Elisha pun tahu kalau temannya pastilah merasa marah. Miranda yang dulu akan kembali dan ingatannya kemungkinan akan pulih kembali.

semenjak Elisha mengundurkan diri dari pekerjaannya dan menjaga Miranda setiap harinya, dirinya belum pernah melihat sikap Miranda yang seperti ini. sepertinya semua ini akan segera berubah.

namun Elisha tidak lagi menghiraukan apakah nantinya ingatan Miranda akan pulih atau tidak. yang ia khawatirkan sekarang adalah kondisi tubuh Miranda. bagaimana pun dia harus merawat Miranda dengan baik.

Elisha sangat khawatir akan kondisi tubuh Miranda. jika Miranda kembali jatuh sakit karena masalah anaknya, bukankah itu sangat merugikan dirinya?

dia menepuk punggung Miranda dengan pelan, "Miranda, janganlah terlalu emosi. kamu harus memperhatikan kondisi tubuhmu saat ini. jagalah dirimu agar tidak kembali terjatuh sebelum ingatanmu pulih. kedepannya, aku dan Christian akan menemanimu. semua rencana yang telah kita buat sejak kecil haruslah kita selesaikan bersama."

setelah mendengar perkataan Elisha, Miranda merasa perkataan itu sedikit masuk akal. dia lalu menarik napas yang dalam dan berusaha menenangkan suasana hatinya.

melihat kondisi ini, Elisha pun menceritakan kondisi ayah dari anak tersebut dengan singkat, padat dan jelas. dia tahu jikalau dia tidak memberi tahu Miranda tentang kebenaran yang ada, Miranda pastilah akan gila.

Elisha lalu berkata dengan suara yang pelan, "Miranda, sebenarnya aku tidak tahu siapa sebenarnya ayah dari anak ini. aku hanya tahu kalau waktu itu, aku dan Christina mendapatkan panggilan telepon darimu, kami langsung meninggalkan pekerjaan kami dan bergegas ke tempat kecelakaan tersebut. untungnya aku dan Christian sempat untuk menolongmu. namun sayangnya, bayi yang ada di dalam kandunganmu tidaklah begitu beruntung. dia sudah pergi meninggalkan dunia ini. tetapi tenang saja, dia pastilah sudah pergi ke dunia yang lebih baik."

setelah mendengar ini, Miranda pun berkata, "apa?! ayah dari anak itu tidak datang ke tempat kejadian ketika aku kecelakaan? aku sangat ingin bunuh diri, ada apa denganku waktu itu? kenapa aku bisa mencari pria yang tidak bertanggung jawab seperti itu? dosa apa yang aku perbuat pada kehidupan sebelumnya?"

"mungkin waktu itu aku terlalu bebas dan aku pergi ke bar untuk mencari pria dan melakukan cinta satu malam? tidak, tidak, aku tidak mungkin melakukan itu." kata Miranda di dalam hati.

Miranda menggelengkan kepalanya sendiri dan berkata kepada dirinya sendiri kalau itu tidaklah mungkin.

tetapi, kalau bukan karena itu, kenapa dirinya bisa hamil? apakah kondisi sebenarnya sama dengan yang ada di internet? hanya karena pergi berenang dan air di kolam renang tidak bersih? dan aku pun hamil dengan begitu saja??

ini sepertinya tidak begitu memungkinkan, sangatlah konyol!

Elisha yang berdiri di sisi Miranda pun melihat setiap gerakannya dengan teliti. dia lalu memeluk Miranda dan berkata dengan penuh perasaan, "Miranda, kamu tidak perlu memikirkannya lagi. biarkan semua itu berlalu, kamu masih memiliki aku dan Christian, itu sudahlah cukup bagimu."

di saat yang bersamaan, Elisha pun bersumpah di dalam hati, "saat ini, Miranda sudah kehilangan semua ingatannya karena kecelakaan waktu itu. dia hanya memiliki aku sekarang dan aku harus merawatnya dengan baik."

Miranda pun mulai meneteskan air matanya setelah melihat Elisha yang bersikap baik kepadanya.

mereka berdua pun berpelukan dengan erat.

Elisha bisa merasakan kesedihan Miranda. dia tahu kalau Miranda merasakan sakit hati yang tidak terkatakan. jika dia tidak ingin mengatakan isi hatinya, maka tidak ada satu pun orang yang bisa memaksanya. dia tetap saja tidak akan mengatakannya. setelah memikirkan itu, Elisha pun menggelengkan kepalanya dan meninggalkan Miranda seorang untuk merenung. dia tidak akan seperti ini lagi setelah dia selesai menangis nantinya.

setelah melihat Elisha pergi, Miranda pun menangis dengan keras, "kenapa? kenapa Tuhan begitu jahat kepadaku? apa kesalahan yang aku perbuat? tidak masalah kalau aku kehilangan ingatanku dan tidak masalah juga kalau pacarku tidak perduli padaku, namun kenapa Tuhan begitu sadis untuk memisahkan aku dengan anakku yang belum dilahirkan itu?"

"dia begitu imut, suatu saat nanti, dia pastilah akan bersikap seperti anak-anak pada umumnya dan memanggilku ibu. dia juga akan memakai tas sekolah untuk pergi bermain di taman kanak-kanak seperti anak-anak lainnya. jika anakku adalah pria, aku akan memakaikan baju yang keren padanya. jika perempuan, maka aku akan merias dirinya dengan cantik agar dia bisa melewati masa kanak-kanaknya yang indah di taman kanak-kanak."

alangkah baiknya jika aku mengandung bayi kembar, satu pria dan satu wanita, dengan begitu sang kakak akan melindungi adiknya kelak.

namun semua ini tidak mungkin terjadi lagi, Tuhan, Kamu sudah membawanya pergi sebelum dirinya merasakan keindahan dunia ini. kenapa waktu itu Kamu tidak sekalian membawa diriku pergi agar aku tidak menderita seperti sekarang ini.

jika Kamu membawaku pergi, mungkin aku tidak akan menderita seperti ini lagi. Tuhan, apakah Kamu tahu? kecelakaan itu membuat diriku kehilangan anak, kehilangan ingatan, kehilangan pacar dan juga kehilangan segalanya yang aku miliki dulunya.

dan Kamu tetap saja berada di atas langit untuk menentukan siapa yang mati dan siapa yang hidup. kehidupanMu sepertinya sangatlah nyaman.

ada beberapa orang yang belum ingin mati dan masih ingin hidup beberapa hari lagi di dunia ini, namun Kamu berpura-pura menjadi tuli dan tidak mendengar semua doa mereka kepadamu. ada beberapa orang yang sangat ingin mengakhiri hidupnya, namun Kamu malah membuat mereka hidup dengan menderita. mereka tidak bisa mati dan juga tidak bisa hidup dengan lancar. apakah Kamu bisa lebih sadis lagi, Tuhan?

aku berpikir, "jika kejadian ini menimpa Elisha dan Christian, mungkin mereka berdua sudah tewas di tepi jalan."

awalnya, kondisi keluarga Elisha tidaklah begitu baik. semenjak aku kehilangan ingatanku, yang bisa aku ingat hanyalah Elisha. itu juga merupakan alasan kenapa Elisha mengundurkan diri dari pekerjaannya dan fokus untuk merawat diriku.

Elisha pastinya merasakan beban yang besar ketika merawat aku.

begitu juga dengan Christian, meskipun aku tidak begitu mengingatnya, namun dia juga membantuku dalam begitu banyak hal.

sejak kecil, Christian adalah orang yang tidak pandai menunjukkan perasaannya. dia tidak seperti Elisa yang langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk merawat aku. dia dan Elisha pastilah sudah berdiskusi dan mereka pun memilih salah satu untuk tinggal di rumah dan satu lainnya pergi bekerja.

setelah memikirkan semua ini, tangisan Miranda semakin keras, "kenapa? kenapa hanya mereka berdua yang bersikap baik kepadaku setelah aku kehilangan ingatanku? dulunya, aku memiliki begitu banyak sahabat, kemana mereka pergi?! ketika aku dalam masa jaya, semua orang berbondong-bondong mendekatiku. kini, aku terjatuh dan mereka semua pun pergi begitu saja? hehe, mereka memangllah sahabat yang sangat baik!"

setelah memikirkan itu, Miranda pun mengangkat kepalanya. kenapa ayah dari anaknya itu sama sekali tidak keluar untuk membantunya waktu itu? kenapa dirinya bisa memiliki dendam yang begitu dalam dengan keluarga Ji? kenapa dia tidak pernah mendengar Alberto mengungkit hal ini?

setelah memikirkan itu, Miranda pun bersumpah di dalam hatinya. dia harus mencari siapa sebenarnya orang yang pernah mencelakainya, meninggalkannya dan menghina dirinya pada waktu itu. dia akan membalas semua dendamnya kepada mereka!

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu