Eternal Love - Bab 221 Berkemah

Tiba-tiba, suara gemericik air masuk kedalam telinga Joyce Qin, dan dia lansung menoleh kearah Miranda Wen, melihat kolam air yang telah terisi penuh hingga airnya mengalir keluar, Miranda Wen masih terdiam, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.

Joyce Qin mengerutkan alisnya, kemudian berkata padanya: “Miranda, air nya sudah mengalir keluar, kamu sedang memikirkan apa.”

Mendengar ucapan Joyce Qin, Miranda Wen baru kembali sadar, kemudian lansung mematikan keran airnya.

“Tadi sedang memikirkan masalah di kantor.”

Miranda Wen mengalihkan pandangannya, kemudian menatap Joyce Qin: “Ibu, ngomong-ngomong, tadi kamu mengatakan bahwa Violet akan datang juga? Dirumah kita beberapa akhir ini sedang terjadi apa? Akhir-akhir ini aku cukup sering melihatnya datang.

Joyce Qin terlihat tenang, dan tidak memasukan kata-kata Miranda Wen kedalam hatinya, sambil menyiapkan sarapan, dia berkata: “Akhir-akhir ini, kita berencana untuk melakukan pernikahan dengan Keluarga Qin, beberapa hati ini sedang membahas tentang hal ini.”

Ucapan Joyce Qin, membuat Miranda Wen terkejut, ujung jarinya pun mulai sedikit bergetar, pernikahan, apakah mungkin antara Alberto Ji dengan Violet Qin?

Berpikir sampai sini, Miranda Wen batuk, tetapi dengan suaranya yang bergetar bertanya pada Joyce Qin: “Apakah kakak dan Violet?”

Joyce Qin seperti tenggelam didalam dunianya sendiri, memikirkan kehidupan yang indah setelah pernikahan, sehingga tidak merasakan ada yang aneh cari ucapan Miranda Wen, “Benar, Violet dan Alberto, hanya saja beberapa hari ini Alberto sedang keluar negri, hanya bisa memanggil Violet untuk berdiskusi.”

Ucapan Joyce Qin masuk kedalam telinga Miranda Wen, seperti bom yang dilemparkan, seketika suara ini meledak.

Tidak tahu karena apa, perlahan-lahan perasaan Miranda Wen menjadi pahit, seperti menjatuhkan botol bubuk lima rasa, dan tidak tahu rasanya.

Namun semua perasaannya yang aneh ini, hanya karena tidak rela Alberto Ji dibutakan oleh Violet Qin

Setiap kali melihat Violet Qin yang bangga akan dirinya sendiri, perasaankesalnya, semuanya meledak, sangat ingin lansung merobek wajah kemunafikan Violet Qin

Saat sore hari, Miranda Wen terdiam diatas sofa, pikirannya tidak berhenti memikirkan ucapan Joyce Qin tadi, Miranda Wen hanya bisa merasa kesedihan didalam hatinya, hatinya juga merasa sedikit sakit, seperti seseorang serang menusuk hatinya dengan jarum.

Zayn Shen setelah masuk sebenarnya ingin lansung masuk kedalam kamar, tidak diduga dirinya melihat Miranda Wen yang terlihat bodoh diatas sofa, kemudian menghentikan langkahnya, dan berkatanya padanya: “Miranda, kamu sedang apa duduk disini?”

Tetapi ucapan dari Zayn Shen, sepertinya tidak didengar oleh Miranda Wen, sehingga tidak meresponnya.

Melihat sikap Miranda Wen, Zayn Shen menjadi panik, kemudian lansung berjalan kedepannya, dan melambaikan tangannya didepan mata Miranda Wen, berkata padanya: “Miranda, Miranda?”

Mendengar suara Zayn Shen, Miranda Wen baru kembali sadar, dan mengangkat sepasang matanya yang indah, dengan sedikit kebingungan melihat Zayn Shen, “Zayn......”

Wajah Muranda Wen yang lembut, sekarang menjadi pucat, Zayn Shen yang ditatapnya tidak dapat menahan perasaannya. “Miranda, sepertinya suasana hati mu hari ini ada yang salah, kenapa?”

Mendengar ucapan Zayn Shen, Miranda Wen dengan lelah menggelengkan kepalanya, kemudian memberikan senyumannya, “Aku tidak apa-apa.”

Melihat Miranda Wen yang terpaksa tersenyum, muncul kesedihan ditatapan Zayn Shen. Miranda Wen yang seperti ini mengatakan dirinya tidak apa-apa, apakah ada orang yang mempercayainya?

Hanya saja Zayn Shen telah mengetahui tempramen Miranda Wen, jika dia tidak ingin mengatakan masalahnya, meskipun mencoba membuka mulutnya dengan sekop, dia juga tidak akan mengatakannya.

Berpikir sampai sini, Zayn Shen memijat-mijat kepalanya yang sedikit sakit, tatapannya tertuju pada perut Miranda Wen yang besar, kemudian menghelakan nafas, semua ini dapat dia maklumi.

Miranda menjadi seperti ini, pasti karena masalah kandungannya ini......

Zayn Shen Tersenyum, suasana hatinya tidak baik, kalau begitu dia akan mengajak Miranda keluar untuk memperbaiki suasana hatinya, pasti semuanya akan kembali seperti biasanya.

“Miranda, ayo kita berkemah sore ini, bagaimana.”Setelah mengucapkannya Zayn Shen mengedipkan matanya dan menatap Miranda Wen.

Mendengar ucapan Zayn Shen, hati Miranda Wen tergerak, dia juga ingin pergi memperbaiki suasana hatinya, jika terus diam dirumah, pikirannya tanpa dia sadari akan memikirkan masalah Alberto Ji dan Violet Qin.

Miranda Wen menarik nafas panjang, kemudian menekan emosinya yang kacau, dan setelah menunuk untuk merenung sejenak, “Baiklah, apakah hanya kita berdua saja?”

Setelah Zayn Shen mendengar ucapan Miranda Wen, dia juga terkejut, ide ini tadi juga terpikirkan olehnya, dan tidak ada rencana apa-apa. “Emm...... kamu pikirkan saja masih ingin mengajak siapa...... maka diajak saja.”

Miranda Wen tertunduk dan mulai berpikir, harus mengajak siapa, jika hanya dua orang pergi berkemah sangat membosankan, akan lebih seru jika lebih banyak orang, seketika ada beberapa orang muncul didalam pikiran Miranda Wen.

Miranda Wen menganggukan kepalanya, wajahnya terlihat tenang, “Aku ingin mengajak Elisha Yu, Christian Xia, dan juga Bernando, kita berlima pergi bersama saja.”

Zayn Shen sebenarnya tidak peduli berapa orang yang pergi, melihat Miranda Wen lebih tenang dari sebelumnya, dia tanpa sadar tersenyum.

“Baiklah lah, kita berlima pergi bersama.”

Mendengar Zayn Shen yang setuju, Miranda Wen lansung menelepon Christian Xia dan juga Elisha Yu, untuk pergi berkemah bersama, dan menyuruh mereka untuk meluangkan waktu.

Setelah meneleponnya, Miranda Wen berlari kekamar untuk menyiapkan barang-barang Bernando Ji dan juga keperluannya kedalam koper.

Setelah Bernando Ji mendengar Miranda Wen akan bermain keluar, seketika dirinya menjadi senang, kemudian berkata pada Miranda Wen yang sedang sibuk: “Miranda istri ku, kita mau pergi kemana?”

Miranda Wen mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Bernando Ji, dengan wajah lembutnya, “Sore ini kita mau pergi berkemah, mengajak mu bermain ke gunung, kita bisa menangkap ikan, BBQ, bagaimana?”

Setelah mendengar ucapan Miranda Wen, Bernando Ji semakin senang, kemudian menepuk tangannya dan berkata: “Oke, oke.”

Miranda Wen dengan cepat meyiapkan beberpa barang Bernando Ji dan miliknya, kemudian membawa Bernando Ji keluar.

Saat sore harinya, rombongan pun berangkat dari rumah Keluarga Ji.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu