Eternal Love - Bab 473 Menyukainya

Kepulangan Yohan Jun kali ini untuk bekerja sama dengan sutradara asing yang ternama, tapi setiap ada peluang bisnis, Yohan Jun tidak akan melupakan Miranda Wen, dalam dua tahun ini, bisa dikatakan Yohan Jun dan Miranda Wen adalah teman baik yang tidak punya rahasia.

Yohan Jun tahu kini Miranda Wen sudah memiliki bisnisnya sendiri, kali ini Yohan Jun kembali juga untuk membantu bisnis Miranda Wen.

Dulu asalkan, Yohan Jun memiliki kerja sama atau membintangi film, dia akan mencari Miranda Wen dan meminta perusahaan Miranda Wen mendesain pakaian untuknya. Setiap kali, dia merasa sangat puas dengan hasilnya.

Selama beberapa tahun ini, bisa dikatakan hubungan Yohan Jun dan Miranda Wen sangat dekat dan bahkan melampaui sahabat.

Kali ini, Yohan Jun akan bekerja sama dengan sutradara asing, hal ini baik untuknya dan juga baik untuk Miranda Wen, tentu saja dia tidak akan melepaskan kesempatan ini.

Segera setelah itu Yohan Jun mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Miranda Wen.

Saat ini Miranda Wen sedang sibuk hingga tidak sempat beristirahat, sekarang sudah larut malam, tapi dia masih belum istirahat. Meskipun ponselnya berdering, dia tidak menyadarinya.

Beberapa hari ini, perkembangan perusahaan Miranda Wen semakin baik dan semakin lancar. Miranda Wen yang sudah fokus bekerja dia seperti terisolasi dari dunia.

Yohan Jun merasa bingung, aneh sekali kenapa Miranda Wen tidak menjawab teleponnya. Biasanya Miranda Wen akan menjawab teleponnya dengan gembira, tapi kali ini dia tidak menjawab teleponnya, jadi Yohan Jun merasa sangat aneh ...

Tapi beberapa saat kemudian, Yohan Jun tiba-tiba teringat dua hari ini Miranda Wen banyak mendapatkan perhatian, bisnis perusahaannya yang membludak membuat Miranda Wen semakin sibuk, jadi wajar jika Miranda Wen tidak langsung mengangkat teleponnya. Memikirkan hal ini, Yohan Jun langusng merasa tenang.

Sudah hampir jam sebelas ...

Jam segini Miranda Wen baru berhenti bekerja, dia duduk di sofa sambil menghela napas lega.

Miranda Wen merasakan kelelahan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, tetapi sekarang, meskipun lelah, tapi dia merasa bahagia ...

Miranda Wen masuk ke kamar mandi lalu mandi air panas, setelah itu dia membuat segelas susu hangat untuk dirinya, kemudian naik ke atas tempat tidur, saat ini Miranda Wen merasakan kenyamanan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, kali ini dia benar-benar merasa rileks.

Miranda Wen duduk di tempat tidur, setelah itu dia baru menyadari seharian ini dia tidak melihat ponselnya. Miranda Wen mengambil ponselnya dan menemukan ada beberapa panggilan tak terjawab, ternyata pangilan tak terjawab itu dari Yohan Jun.

Miranda Wen merasa aneh kenapa Yohan Jun meneleponnya jam segini, tapi melihat Yohan menelepon berkali-kali pasti ada sesuatu yang penting, salah dia terlalu sibuk hingga lupa melihat ponselnya.

Miranda Wen bergegas menelepon Yohan Jun, begitu melihat Miranda Wen meneleponnya Yohan Jun merasa terkejut dan bergegas mengangkatnya.

“Kenapa kamu baru menelepon sekarang?” Miranda Wen belum sempat berbicara, Yohan Jun langsung bertanya dengan cemas. Mendengar suara Yohan Jun yang terdengar sangat cemas, Miranda Wen merasa sedikit terharu.

Miranda Wen terkekeh dengan pelan, tapi suara tawanya tetap kedengaran Yohan Jun. Yohan Jun merasa aneh kenapa Miranda Wen tertawa, tapi mendengar Miranda Wen tertawa, Yohan Jun juga menjadi lebih lega.

Miranda Wen menjelaskan belakangan ini dia terlalu sibuk jadi dia baru bisa meneleponnya. Yohan Jun akhirnya merasa lega, ternyata sesuai dengan dugaannya.

Mereka berbasa basi sebentar, tapi tiba-tiba Miranda Wen terdiam. Yohan Jun juga terdiam sesaat, melihat Miranda Wen tidak berbicara, dia juga tidak tahu harus berkata apa, jadi mereka sama-sama diam.

Setelah beberapa saat, Miranda Wen bertanya kepada Yohan Jun kenapa dia meneleponnya, Yohan Jun baru ingat dia masih belum memberitahu alasan dia menelepon "Oh ya, aku mencarimu untuk memberi tahumu baru-baru ini aku bekerja sama dengan sutradara terkenal dari sebuah perusahaan asing, dan aku berencana memintamu datang untuk membantuku lalu aku akan memberikan proyek kepadamu ." Kata Yohan Jun.

Miranda Wen terkejut mendengar berita itu, matanya melebar dan dia tidak bisa berkata-kata.

Yohan Jun tahu bisa dikatakan saat ini Miranda Wen sedang merasa tersanjung. Yohan Jun tertawa dan melanjutkan berkata: "Kenapa, kamu tidak bersedia?"

Miranda Wen bergegas menjawab dia bersedia bersedia bersedia. Bisa dibilang Miranda Wen merasa sangat senang saat mendengar kabar ini, meskipun belakangan ini perusahaannya sedang booming, tapi bisa dikatakan ini adalah bisnis besar.

Dengan sutradara asing yang terkenal, Miranda Wen berpikir dalam hati: Sebentar lagi dia akan segera menghasilkan banyak uang, asalkan dia berhasil mendapatkan proyek ini, apakah dia masih perlu mengkhawatirkan bisnisnya kelak, ahahahahaha, ini adalah kesempatan yang bagus, dia harus menggunakannya dengan baik.

Yohan Jun sudah berkali-kali bekerja sama dengan Miranda Wen, dia mempercayai Miranda Wen. Jadi dia tidak banyak bicara dan menyerahkan semuanya kepada Miranda Wen.

Karena kali ini Yohan Jun berakting dalam film kolosal, jadi semua kostum dalam film ini akan diserahkan kepada Miranda Wen. Dia yakin Miranda Wen pasti akan melakukan yang terbaik, dan akan memuaskan dirinya.

Yohan Jun secara khusus berpesan, kostum kali ini harus inovatif dan baru, selain itu harus bisa menarik perhatian orang. Dengan begitu, tidak hanya rating filmnya akan semakin tinggi, tapi juga bisnis perusahaannya juga akan semakin baik.

Miranda Wen mengangguk berulang kali sambil berkata ‘baik’. Miranda Wen tahu tugas kali ini tidak sepele, tapi dia juga tahu dia tidak boleh melewatkan kesempatan besar ini, kalau tidak, hanya akan membuat reputasi perusahaannya berkurang.

Miranda Wen merasa kali ini Yohan Jun memberikan bantuan yang sangat besar, jadi Miranda Wen memberi tahu Yohan Jun kali ini dia akan pergi menjemputnya di bandara.

Yohan Jun tersenyum dalam hati, dia tahu betapa bahagianya Miranda Wen, kesempatan seperti ini, asalkan orang yang membuka perusahaan seperti perusahaan Miranda Wen pasti menginginkannya, belum lagi perusahaan Miranda Wen baru saja berdiri.

Setelah menutup telepon, Miranda Wen mulai mencari bahan dan tidak bersantai sedikit pun, dia berusaha membuat kostum terbaik. Ide Miranda Wen selalu inovatif, setiap kali, ide dan pakaian rancangannya selalu mendapatkan pengakuan dari Yohan Jun.

Kali ini, tak terkecuali, Miranda Wen sudah bertekad, dalam hati dia berpikir: Kali ini, dia harus melakukan yang terbaik agar tidak mengecewakan dirinya, dan dia lebih tidak boleh mengecewakan Yohan Ju!

Setelah menutup telepon, Yohan Jun berpikir: Benar-benar gadis kecil yang tidak pernah tumbuh dewasa setiap kali mendapatkan kabar baik, akan seperti anak kecil yang mendapat permen.

Dua tahun berteman dengan Miranda Wen, bisa dikatakan Yohan Jun juga sangat bahagia. Bagaimana pun dia adalah gadis yang cerdas dan bijaksana, mana mungkin dia tidak menyukainya?

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu