Eternal Love - Bab 244 Mengancam

Alis Joyce Qin sedikit mengernyit, sepertinya merasa sedikit tidak senang, “Miranda, kamu ini memang ada-ada saja, lain kali kamu harus belajar dari orang, jangan hanya tahu pekerjaan, dan tidak peduli dengan keadaan rumah.”

Ketika Joyce Qin berbicara, dan tidak membiarkan Violet Qin merasa bangga, dengan sudut mulut yang melengking ke atas, dia dengan cepat menoleh melihat Miranda Wen, “Miranda, cepatlah kemari, pasti sudah lapar, masih ada sisa makanan sarapan di dapur.”

Miranda Wen mendengus dingin, melihat Violet Qin yang bersifat seperti serigala sudah banyak dia temui, awalnya dia tidak ingin menanggapi Violet Qin, tetapi tatapan Violet Qin menjadi sedikit dingin.

Untuk sesaat Miranda Wen tidak bisa menahan untuk mengatakan apa yang dikatakan Joyce Qin pada pagi itu di depan kantor, jika dia tidak mendengar perkataan wanita ini, dia akan menyebarkan foto-foto itu untuk publik.

Memikirkan ini, mata Miranda Wen menegang, dan tertegun di tempat tersebut, tidak ada pilihan lain dia hanya bisa dengan bermuka tebak untuk berjalan masuk, dan berkata kepada Violet Qin: “Violet, Selamat pagi.”

Meskipun Miranda Wen memaksakan dirinya untuk mengatakan itu keluar dari mulutnya, tetapi dengan raut wajah yang sedikit terpaksa, dan terlihat sangat masam.

Tetapi Violet Qin tidak mempermasalahkan hal ini, dengan meraih tangan Miranda Wen dan keduanya duduk bersama dan berbincang-bincang begitu saja.

Melihat keduanya yang berbincang-bincang dengan gembira, Joyce Qin yang melihat merasa sedikit tenang, lagipula Joyce Qin akan segera menikah dengan Keluarga Ji, orang yang akan menikah dengan Alberto Ji, jika tidak memiliki hubungan yang baik dengannya juga tidak baik.

Sebelumnya dia khawatir kedua anak itu akan ada perselisihan, bagaimanapun Violet Qin sedikit manja, tetapi sebagian besar dia sangat pengertian, tetapi pada saat ini melihat kedua orang itu berbicara dengan senang, harus dikatakan hati ini menjadi sedikit lega, lagipula keluarga ini harus bahagia.

Dalam sekejap mata hari sudah menjelang siang, dan sudah waktunya untuk makan siang, semua orang di meja makan mengobrol satu sama lain, tampak harmonis.

Tiba-tiba Violet Qin tampak seperti teringat akan sesuatu, cahaya terang melintas di matanya, dan mengangkat kepala dengan sepasang mata yang indah menatap Alberto Ji, “Alberto, apakah kamu punya waktu siang ini?”

Violet Qin bertanya dengan ragu-ragu, Alberto Ji terlihat tenang, seolah-olah tidak mendengarnya, dan tidak berkata apa-apa, berdiam dan hanya makan makanan di piring.

Melihat gaya Alberto Ji yang begitu, Joyce Qin hanya bisa dengan lembut mendorong Alberto Ji, dan melihat ke arah Violet Qin dan berkata:”Violet, Alberto tidak sibuk siang nanti, ada apa?”

Mendengar perkataan Joyce Qin, Violet Qin yang awalnya sedikit malu, tetapi dengan tersenyum lega berkata, “Alberto, jika siang nanti tidak sibuk, ada sebuah pameran di dekat sini, ayo kita pergi melihatnya bersama.”

Bagaimanapun juga ujung jari tangan Violet Qin yang di bawah meja masih gemetaran, harus di ketahui pria di depannya ini adalah pria idamannya, dan selalu memikirkan pria ini, dan sudah lama naksir dengannya, dan dia selalu mempertahankan dan memendamnya, dan ini juga pertama kalinya dia mengajak Alberto Ji keluar.

Dia sudah memutuskan, jika ingin membuat pria seperti Alberto Ji ini untuk jatuh hati padanya, tidak boleh hanya duduk berdiam diri, satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan mengambil inisiatid, jadi dia meletakkan kehormatannya sebagai nona besar.

Tetapi yang tidak menyangka bahwa Alberto Ji adalah seorang yang bermuka dua, seolah-olah mereka tidak memiliki hubungan apa-apa, dan terus menundukkan kepalany dan memakan makanannya sendiri.

Sesaat wajah halus Violet Qin berubah menjadi pucat.

Miranda Wen yang melihat wajah Violet Qin yang putus asa, dalam hatinya merasa gembira, Kak Alberto memang sangat tampan, wanita seperti Violet Qin ini, bagaimana mungkin dia pantas untuk menjadi wanita kakak.

Dan tepat pada saat Miranda Wen mengambil sesuap nasi, dengan raut wajah yang bahagia, tiba-tiba seseorang menendang kakinya lembut, dan dia tidak tahan untuk tidak mendengus.

Dia yang awalnya ingin berdiri dan berbicara, siapa yang menendang kakiku, tetapi Violet Qin yang di duduk didepannya menatapnya dan diam.

Mendengar Miranda Wen mendengus, Joyce Win tampak kesal, melirik ke arah Miranda Wen, dan berkata dengan suara sinis:”Kalau makan ya makan saja, jangan asik lasak.”

Sedikit merasa malu terlihat di wajah Miranda Wen, dengan suara rendah berkata: “Maaf, ibu, tiba-tiba aku teringat ada masalah yang harus di selesaikan di kantor.” Miranda Wen menjelaskan alasannya kepada Joyce Qin, yang sambil memarahi Violet Qin di benaknya, jika bukan karena wanita ini bagaimana mungkin dia dimarahi.

Mendengar penjelasan Miranda Wen, Jouce Qin hanya menatap tajam, kemudian tidak berkata apa-apa.

Tetapi saat Miranda Wen mengira dia bisa makan dengan tenang, tiba-tiba Violet Qin menendangnya lagi, dengan adanya pengalaman sebelumnya, kali ini Miranda Wen tidak mendengus.

Dia hanya menatap Violet Qin dengan bingung, Violet Qin ini menendangnya beberapa kali, sebenarnya apa maksud dia, memikirkan ini hati Miranda Wen penuh muncul sebuah tanda tanya besar.

Violet Qin hanya mengulurkan tangannya dan dengan gemulai menunjuk ke arah Alberto Ji, lalu menunjuk kepada dirinya sendiri, dan terus mengedipkan mata pada Miranda Wen.

Dari gerak-gerik Violet Qin, Miranda secara garis besar memahami apa yang sedang dimaksud Violet Qin, dia ingin Miranda Wen membantunya mengatakan beberapa hal baik kepada Alberto Ji, dan membantunya membujuk.

Setelah mengerti apa maksud Violet Qin, Miranda Wen menghela nafas tak berdaya, dia juga bukan cacing dalam perut Alberto Ji, darimana dia bisa tahu apa yang sedang dipikirkan Alberto Ji sekarang? Dan juga tidak mungkin Alberto Ji melakukan semua apa yang dia katakan.

Miranda Wen menoleh, menatap Violet Qin dengan mata berbinar, dengan wajah tidak berdata, menggelengkan kepala. Memang benar aku tidak bisa membantumu, masalah ini tidak sesederhana seperti kakak dari sepupu jauh.

Melihat gerakan Miranda Wen, wajah Violet Qin berubah menjadi galak, beraninya Miranda Wen menentang perkataannya, sepertinya beberapa hari ini sudah tidak menikmati dan lupa dengan apa yang namanya kesusahan.

Hanya melihat Violet Qin yang melentangkan tangan untuk meminta sebuah pelukan, dan kemudian memainkan alis ke arah Miranda Wen.

Tindakan Violet Qin membuat Miranda Wen teringat akan, kejadian Violet Qin di pagi hari itu, jangan-jangan dia sedang ingin……

Tidak boleh, dia harus menghentikan Violet Qin.

Sebelum Violet Qin melakukannya, suara Miranda Wen tiba-tiba terdengar di restoran besar itu, “Kakak, kamu boleh pergi bersama dengan Violet, dengar-dengar pameran disana sangat bagus, dengar-dengar setelah melihatnya bisa mendapatkan inspirasi dan kecerdasan.”

Sebelum Miranda Wen selesai mengatakannya, suara Alberto Ji langsung menjawab: “Menurutmu apakah aku perlu meningkatkan kecerdasanku?”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu