Eternal Love - Bab 232 Berpura-pura

Setelah Miranda Wen merasa kepalanya sudah membaik, dia merengek kepada Alberto Ji untuk pergi bekerja dan dia sudah sampai di pintu gerbang kantor dan siap untuk mulai bekerja. Untuk waktu yang lama, dia tidak merasakan kehidupan yang begitu sibuk. Melihat segunung dokumen di ruangannya, Miranda Wen merasa hidupnya baru terpenuhi.

Miranda Wen menundukkan kepala dan melihat laporan pekerjaan yang menumpuk karena dia tidak berada di kantor beberapa waktu ini. Dia tiba-tiba menemukan bahwa grafik penjualan perusahaan terus meningkat selama periode ini, dan karya Giselle Ning adalah produk yang paling laris. Melihat informasi ini, Miranda Wen tidak bisa menahan senyum. Giselle memang tidak pernah mengecewakannya.

Ketika Miranda Wen menundukkan kepalanya dan merenung, suara Elisa Yu tiba-tiba terdengar dari luar pintu, "Miranda Wen, lihat ini, ini adalah desain perhiasan yang direkomendasikan oleh “U Beauty” pada edisi kali ini, dan salah satunya ada desain dari Giselle."

Sambil berbicara, Elisha Yu menyerahkan majalah yang dikemas dengan indah ke Miranda Wen .

Mendengar perkataan Elisa Yu, wajah Miranda Wen yang awalnya terkejut, berubah menjadi sebuah senyuman. "U Beauty" adalah salah satu dari 50 majalah fashion terbaik di dunia. Adalah sebuah kehormatan khusus untuk dapat direkomendasikan oleh mereka.

Miranda Wen hanya merasakan keterkejutan di hatinya yang perlahan menyebar dari dadanya. Dia membalik beberapa halaman terakhir dengan ujung jarinya. Karya baru yang dirancang Giselle Ning ini merupakan peringkat ketujuh, dan produk ini yang menarik perhatian Miranda Wen.

Miranda Wen tertegun sejenak, lalu berkata kepada Elisha Yu, "Elisha, kamu bisa mencubitku. Apakah ini mimpi atau bukan?"

Melihat Miranda Wen begitu terpana, Elisha Yu tidak bisa menahan tawa, lupa bahwa dia juga sangat kaget saat melihatnya sebelumnya.

"Ini semua nyata. Kamu tidak bermimpi." Elisha Yu mencubit wajah kecil Miranda Wen dengan sedikit keras. Jarang sekali ada kesempatan untuk menyiksa Miranda Wen, jadi Elisha Yu tidak akan melewatkan kesempatan ini, terlebih lagi ini adalah permintaan Miranda Wen sendiri.

"Ah." Miranda Wen tidak bisa menahan sakit yang dirasakannya. Dia mengulurkan tangannya dan membelai wajah kecilnya yang telah dicubit oleh Elisa Yu dan mulai berubah sedikit merah. Namun, dia tidak bisa menahan kegembiraan. Dia benar-benar tidak bermimpi, semua ini adalah kenyataan.

Harus dikatakan bahwa Miranda Wen hanya merasa seperti dihantam oleh keberuntungan. Sepertinya dia telah mengalami kesialan untuk waktu yang lama, dan hidupnya akhirnya diberkati oleh dewi keberuntungan.

Miranda Wen dengan cepat mengambil majalah itu dan pergi ke tempat Giselle Ning, yang sedang menundukkan kepala mengerjakan rancangan desain, dan berkata padanya, "Giselle, ayo kita keluar dan rayakan hari ini. Aku yang akan mentraktrimu."

Sebelum Giselle Ning berbicara, orang-orang di kantor langsung bersemangat, "Direktur Wen yang mentraktir, hore."

Saat sekelompok orang di kantor membuat keributan, seorang sekretaris kecil datang dan mengetuk pintu. Miranda Wen hanya ingat bahwa dia adalah Sekretaris Sherly Qiao, tetapi dia lupa namanya.

Dia mendengar sekretaris kecil ini berkata: "Direktur Wen, Direktur Qiao meminta anda untuk pergi ke kantornya, katanya dia ingin berdiskusi dengan anda."

Miranda Wen secara tidak sadar menaikkan satu alisnya. Dia harus tahu bahwa Sherly Qiao tidak pernah berurusan dengannya. Apa yang ingin dia lakukan dengannya kali ini? Apapun itu, pasti bukan sesuatu dengan niat yang baik.

Miranda Wen meletakkan barang-barangnya dan mengikuti sekretaris kecil itu, siap berjalan ke kantor Sherry Qiao.

Elisha Yu buru-buru melangkah maju untuk menyela Miranda Wen. Harus diketahui bahwa Sherly Qiao sedari dulu selalu memembuat Miranda Wen sulit, dan kali ini, Sherly Qiao pun pasti tidak memiliki niat yang baik. Elisha Yu tidak dapat menahan diri untuk tidak khawatir tentang Miranda Wen yang sering diintimidasi.

Dia melihat Miranda Wen memberi Elisha Yu tatapan meyakinkan, dan kemudian berjalan keluar dengan sekretaris kecil itu. Kalau orang lain tidak menggangguku, aku juga tidak akan mengganggu orang lain. Jika dia berani menyusahkanku, aku juga akan memandangnya dengan tatapan yang tidak baik, kata Miranda Wen dalam hati.

Miranda Wen mengetuk pintu kantor Sherly Qiao, "Tok, tok tok."

"Silahkan masuk." Setelah mendengar suara Sherly Qiao, Miranda Wen perlahan membuka pintu ruangannya dan masuk.

Miranda Wen melihat Sherly Qiao yang sedang menunduk dan tidak tahu sedang menulis apa. Miranda Wen memaksakan sebuah senyuman dan berkata kepada Sherly Qiao, "Direktur Qiao, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

Sherly Qiao melihat Miranda Wen, tatapan matanya terlihat tidak mengenakkan, tapi masih dapat disembunyikan olehnya dengan baik. Dia segera tertawa kepada Miranda Wen dan berkata, "Miranda, duduklah terlebih dahulu."

Miranda Wen secara tidak sadar mengangkat alisnya. Dia juga merasa bulu kuduknya berdiri. Sherly Qiao memanggilnya dengan nama Miranda. Sebennarnya apa yang ingin dia lakukan?

Miranda Wen tidak duduk. Sebaliknya, dia menegakkan tubuh dan berkata kepada Sherly Qiao, "Direktur Qiao, kalau ada urusan dneganku, bicaralah sekarang, aku masih ada pekerjaan yang lain."

Sherly Qiao tidak bisa menahan omelan di dalam hatinya. Miranda Wen yang tadi baru saja membuatnya malu, sekarang benar-benar memasang sebuah tembok. Sherly Qiao mengepalkan tangannya dan mencoba menahan ketidaksenangannya. Bagaimanapun, dia memiliki sesuatu yang membutuhkan persetujuan dari Miranda Wen.

"Miranda, aku memanggilmu hari ini karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan. Baru-baru ini, perusahaan mencoba mencari selebriti untuk menjadi duta merek karya Luo Xin. Untuk mempromosikan merek ini, aku punya beberapa kandidat, bagaimana denganmu, apakah kamu memiliki kandidat?"

Miranda Wen baru teringat bahwa dia benar-benar mengatakan hal tersebut dalam rapat beberapa hari lalu. Beberapa hari ini dia sangat sibuk. Mendengar kata-kata Sherly Qiao, dia mau tidak mau menggelengkan kepalanya. Bagaimanapun, dia belum memilih orang. Miranda Wen tidak peduli siapa orang itu, selama orang yang dipilih itu bisa membuat nama perusahaan menjadi lebih baik.

"Direktur Qiao, siapa yang kamu rekomendasikan? Aku belum memiliki kandidat yang cocok untuk sekarang ini."

Mendengar kata-kata Miranda Wen, suduht mulut Sherly Qiao tiba-tiba sedikit terangkat, dan berkata, "Kyomi Gu, pemeran di opera yang baru di taman hiburan, meskipun dia tidak terlalu populer, dia selalu memiliki reputasi yang baik sejak debutnya, dan aku merasa bahwa aura yang dia punya cocok dengan tema kita."

Miranda Wen berpikir sejenak, lalu mengangguk. Bagaimanapun, baginya, tidak ada perbedaan. Asalkan dia bisa menaikkan nama perusahaan. "Baiklah kalau begitu. Jika tidak apa-apa lagi, aku akan pergi dulu." Kemudian Miranda Wen berbalik dan siap untuk pergi.

Di luar dugaan, Sherly Qiao dengan cepat menghentikan Miranda Wen, "Miranda, ada satu hal lagi yang ingin aku diskusikan denganmu, saat dia mempromosikan produk Giselle, sekalian dia memakai produk Kiara Tsu juga, ya."

Mendengar perkataan Sherly Qiao, Miranda Wen terlihat seperti sulit mempercayai perkataannya. Dia melebarkan matanya dan berkata padanya, "Apa? Aku tidak mendengarmu dengan jelas.”

Sherly Qiao tidak percaya kalau Miranda Wen benar-benar tidak mendengar perkataannya dengan jelas. Dia berkata kepada Miranda Wen seolah ingin membujuk Miranda Wen, "Miranda, kamu harus memikirkannya dari sudut yang berbeda. Keduanya adalah desainer garis depan perusahaan kita. Kita sudah menemukan orang yang istimewa untuk menjadi duta merek atas karya Giselle, lalu menurutmu, apa yang akan Kiara Tsu pikirkan? Kami tidak bisa mengecewakan orang dan mengatakan bahwa kami hanya memihak pada satu orang. "

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu