Eternal Love - Bab 10 Malu sendiri

Tepat saat Miranda tidak tahu harus bagaimana lagi, Jade seutuhnya bengong di situ. Dirinya tergoncang oleh paras Alberto, bahkan Leon yang dia kejar setengah mati, tidak ada bandingannya sama sekali.

Matanya terbelalak lurus.

Meskipun hanya gerakan sederhana dia yang mengambil kartu, sudah menunjukkan daya tarik yang tidak bisa ditutupi. Dia dengan tegas memiringkan wajah dan tatapannya yang tajam, malah membuat orang tidak bisa menahan untuk tidak memandangnya lagi.

Dia masih memperhatikan kartu yang barusan dia keluarin adalah sebuah black card, itu bukan sembarang orang bisa memilikinya.

Selagi melihat, mendadak Jade merasa sedikit tidak asing, segera dia seperti teringat sesuatu, dan penuh dengan terkejut : “Kamu……kamu tuan muda pertama keluarga Ji Alberto?”

Alberto tidak menjawab, wanita ini membuat dia membencinya.

Namun, Jade sangat senang sekali.

Ini adalah Alberto!

Orang dengan kekuasaan dan pengaruh besar yang ada di seluruh kota Beijing!

Sebelumnya pernah ketemu sekali di pesta cocktail tapi hanya terlihat dari jauh, tidak disangka hari ini bisa melihatnya dnegan jarak begitu dekat……

Jade tidak bisa mengontrol perasaan hatinya, segera merapikan rambutnya, dan berjalan ke depan dua langkah, dengan wajah dungu dan berkata pada Alberto : “Direktur Ji, apa kabar, aku adalah Jade Xiao putri dari ketua dewan komisaris Perusahaan Besar Xiao Roy Xiao, tidak tahu apakah anda masih ingat, dulu papaku pernah makan bersama dengan anda.”

Sambil bicara, dia inisiatif sendiri mengulurkan tangannya pada Alberto.

Tetapi, Alberto tidak menghiraukan dia sama sekali.

Perusahaan Besar Xiao usaha apa, dia tidak ada ingatan sama sekali. Dia hanya ingat, barusan wanita ini mengulang beberapa kali dua kata ‘orang bodoh’.

Kasir sudah menyelesaikan transaksi dengan cepat, dan memberikan kunci dan surat pembelian pada Alberto, namun dia malah tidak bergerak, dan memberi isyarat pada Miranda agar mengambilnya.

Miranda merasa sedikit tidak enak, dengan jumlah uang hampir mencapai sepuluh miliar, ini bukan angka yang kecil, dia sendiri masih belum menikah masuk dalam keluarga Ji, tapi sudah membawa barang yang begitu mahal, rasanya kurang baik……

Tepat saat Miranda sedang ragu-ragu, Alberto hanya dengan dingin berkata : “Ayo pergi!”

Sama sekali menganggap Jade hanyalah angin lalu.

Tangan Jade yang terangkat, hanya tergantung di udara dengan canggung.

Tentu saja Miranda juga malas untuk peduli dengannya, mengambil kunci dengan patuh ikut Alberto pergi.

Ekspresi wajah Jade menjadi kaku.

Saat ini banyak orang yang melihat dari samping, tidak ada tempat untuk menyembunyikan wajahnya, otomatis dalam hatinya tambah iri dan benci pada Miranda.

Mengapa wanita ini bisa bersama Alberto?

Jika tidak salah lihat, mobil itu dibeli Alberto untuknya?

Orang rendahan ini……pria yang di sampingnya satu demi satu lebih baik?

Jade penuh dengan rasa tidak rela, akhirnya pada saat itu juga, mendadak Alberto membalikkan badan dan memandangnya.

Matanya langsung bersinar, lalu menunjukkan rupa seorang gadis penurut, baru saja ingin mengatakan sesuatu, akhirnya terdengar suara Alberto yang sedingin es, berkata : “Sekalipun orang yang kamu ucapkan itu orang bodoh, tapi juga orang keluarga Ji, dia adalah adikku, orang yang tidak bisa kamu sentuh walaupun kamu mengorbankan segalanya! Jika kamu ingin Perusahaan Besar Xiao bangkrut, boleh coba katakan sekali lagi!”

Nada bicara yang tidak ada kehangatan sama sekali, membuat kaget Jade hingga wajahnya pucat, dan sekujur tubuhnya gemetaran.

Dia tidak menyangka sama sekali, keluarga yang akan menikahi Miranda, ternyata adalah tuan muda kedua keluarga Ji.

Dia segera memohon : “Tuan muda Ji, aku yang salah bicara, aku tidak berani lagi, mohon kamu maafkan aku.”

Alberto mendengus, melirik pun tidak padanya, berbalik dan pergi.

Melihat ini, suasana hati Miranda menjadi luar biasa baiknya, buru-buru menyusul Alberto, berdecak kagum dan memujinya : “Direktur Ji, apakah orang dalam keluarga Ji kalian semua begitu hebat? Hanya satu kata saja bisa membuat orang menjadi bangkrut, benar-benar hebat.”

Tetapi, wajah Alberto kelihatannya masih marah.

Miranda mengira dia marah karena masalah adiknya, segera meminta maaf, “Maaf ya, semua karena aku, membuat adikmu disinggung orang. Orang itu karena pernah bermasalah denganku, dan bukan sengaja ingin mengatai adikmu, jadi……”

“Kamu sudah dibully orang tapi masih tidak tahu membalas? Bertengkar dengan orang tuamu di rumah, malah sangat hebat.”

Miranda tidak menyangka dia marah karena hal ini, dia menjadi tertegun lalu segera mencibir mulutnya.

Pikir punya pikir, semua ini harus menyalahkan papanya!

“Aku mana tahu papaku mempermainkan aku, di kartu tidak ada uang, aku sendiri merasa canggung, sudah sedewasa ini dipermalukan seperti itu, aku juga tidak ingin.”

Sambil bicara, seketika dia juga menjadi emosi : “Selain itu, Jade juga tidak salah bicara, aku memang tidak mempunyai uang tapi masih ingin melewati hidup yang enak……aku sudah tahu dia tidak akan begitu baik, memberikan uang padaku, harusnya aku tidak percaya padanya.”

Miranda masih menggerutu, Alberto tidak punya kesabaran untuk mendengar lagi.

“Kamu dengar baik-baik, keluarga Ji selalu punya bagian untuk membully orang, sama sekali tidak boleh dibully orang. Kamu sekarang adalah menantu keluarga Ji yang sudah pasti, kelak jika bertemu dengan masalah seperti ini, katakan identitas kamu, ada masalah apa, keluarga Ji yang akan menanggungnya. Jangan membuat aku melihat rupa kamu yang dibully orang lagi, apa kamu dengar?”

Miranda mendengar kata-kata Alberto, seketika hidungnya kembang kempis dan sangat terharu.

Selain mamanya, dia adalah orang pertama yang begitu melindunginya di dunia ini.

Sekalipun dari penampilan luar terlihat dingin, nada bicara yang kaku, tapi dia sedang memberi tahu padanya, di belakang dirinya ada keluarga Ji yang mendukungnya, kelak tidak perlu takut dengan siapa pun.

Tampaknya, Alberto ini tidak seperti desas-desus yang mengatakan dia tidak memiliki timbang rasa, meskipun hanya berhubungan selama satu hari, tapi Miranda bisa merasakan, dia adalah orang yang dingin dari luar tapi hangat di dalam.

Tidak bicara yang lain, berdasarkan perhatian dia pada adiknya, tingkat kemarahan dia pada orang lain yang mengatakan adiknya orang bodoh, semua ini bisa menjelaskan sikap dia.

“Itu……mobil ini sangat mahal sekali, tunggu aku pulang ambil uang dengan papaku, akan kukembalikan padamu. Atau, kamu mau bawa pulang dulu mobilnya?”

“Kamu bisa pastikan papamu bersedia merogoh uang untukmu?”

Miranda segera menggeleng, sesuai dengan sifat Melvin, kalau saja tahu hari ini dia mengeluarkan uang begitu banyak, kira-kira setelah kembali ke rumah papanya pasti berniat untuk memukulnya.

“Kalau memang begitu, buat apa kamu mengatakan ini semua? Mobil ini cukup cocok untukmu, juga mencukupi standar tuntutan dari keluarga Ji, mau atau tidak kamu putuskan sendiri.”

Mendengar ini, Miranda tidak berani tidak menerima.

Pada saat yang sama, dia juga berpikir ingin pulang ke rumah dan berdebat baik-baik dengan papanya.

Dipermainkan seperti itu, dia tidak akan bisa menelan kejengkelan ini.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu