Eternal Love - Bab 350 Akan Segera Bertunangan

Suasana di atas meja makan tiba-tiba mandet, tangan Miranda Wen yang sedang mengambil sayur berhenti sejenak, namun tetap ketahuan oleh Alberto Ji.

Dia memandang pipi halus Miranda Wen, yang sekarang menjadi pucat.

“Tidak ada hal seperti itu, aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk menikahi Violet Qin.” Dia berkata dengan cepat, sambil memperhatikan setiap gerak-gerik Miranda Wen, takut Miranda Wen salah paham.

Tapi Miranda Wen hanya menundukkan kepalanya dan makan.

Joyce Qin melanjutkan: "Anak naif ini sebenarnya maunya apa? Violet Qin gadis yang sangat baik, dia berbakti dan sangat perhatian, terakhir kali aku mengatakan bahwa aku sakit punggung, dia pun segera mengirimkan aku obat. Selain itu, adik laki-lakimu sudah menikah, kamu juga harus segera menikah, aku sudah memilih hari yang baik ... "

Kalimat bahwa kakakmu sudah menikah menyulut amarah Alberto Ji, ia berteriak untuk menghentikan ibunya yang sedang berbicara: "Bu, Bernando dan Miranda Wen belum menikah, acara pernikahan saat itu belum selesai sama sekali. Dan aku tidak ingin menikahi Violet Qin, aku sama sekali tidak menyukainya. Sudah berapa kali kubilang jangan mencampuri urusanku, aku sudah memiliki seseorang yang aku suka, aku akan memberitahumu tidak lama lagi."

Ucapan Alberto Ji membuat Miranda Wen khawatir, ia begitu takut Alberto Ji akan mengatakan bahwa ia hamil anaknya di detik berikutnya, maka dia pun tergesa-gesa menginjak sepatu Alberto Ji di bawah meja, mengisyaratkan Alberto Ji agar tidak bertindak gegabah.

Dan Richard Ji, yang selalu diam mulai bersuara: "Alberto, hormati ibumu, mengenai kamu akan menikahi dengan Violet Qin atau tidak, kita akan membahasnya lagi di kemudian hari."

Alberto Ji masih sangat takut pada Ayah Ji, jadi dia pun melembutkan suaranya dan berkata kepada Joyce Qin: "Bu, maaf, aku telah bersikap buruk, tetapi aku sudah memiliki seseorang yang aku sukai, aku harap kamu bisa menghormati pilihanku, dan berhenti mencoba mencocokkan aku dan Violet Qin lagi di masa depan."

Ketika dia mengatakan ini, matanya menatap erat Miranda Wen, dan Miranda Wen yang juga sepertinya bisa merasakan tatapan matanya, mengangkat matanya yang sedikit tertutup sehingga pas bertemu dengan pandangan mata Alberto Ji.

Meskipun keduanya tidak mengatakan apa-apa, mereka sepertinya memahami niat satu sama lain hanya dengan tatapan mata.

Tak ingin kedua orang tua itu menemukan keanehan, Miranda Wen cepat-cepat menunduk.

Alberto Ji juga memperhatikan Miranda Wen yang menghindarinya, tentu saja ini bukan waktu yang tepat untuk mengaku, jadi dia meletakkan sumpitnya: "Aku sudah selesai, kalian makan perlahan."

Setelah mengatakan ini, dia pun ke atas duluan.

Sedangkan Joyce Qin sakit hati oleh sikap acuh tak acuh putranya, seorang ibu pasti ingin putranya baik, Bernando sudah seperti itu, Alberto sekarang menolak didikannya, bahkan memintanya untuk menikah dengan wanita yang disukainya pun tidak rela.

Meskipun Richard Ji biasanya cuek, dia tidak pernah galak kepada istrinya, seorang wanita yang telah dimanja oleh suaminya selama beberapa dekade, sekarang dimarahin seperti itu oleh putranya, mulai tidak bisa menahan tangisnya, dan berkata kepada suaminya: "Lihat anakmu, aku begini juga demi kebaikannya, dia malah memperlakukanku seperti ini. "

Melihat sang istri, pria yang biasanya dingin dan keras itu pun berkata dengan suara lembut: “Alberto memang begini, anak cucu mempunyai nasib mereka sendiri, kamu santai saja biarkan dia maunya seperti apa."

Setelah mendengarkan penghiburan dari suaminya, suasana hati Joyce Qin membaik. Sadar dirinya kehilangan muka di depan Miranda Wen menantu perempuannya, dia pun tersenyum canggung, lalu berpura-pura tidak terjadi apa-apa, lanjut mengobrol dan tertawa dengan Miranda Wen.

Meski tidak terlalu menyukai kepribadian Joyce Qin, Miranda Wen tetap iri padanya. Bagaimanapun juga, dia memiliki suami yang menyayanginya dan dapat menghiburnya ketika dia diperlakukan tidak enak.

Tanpa sadar sorot matanya pun terlihat murung, dan tangannya tak bisa menahan diri untuk tidak mengelus perutnya, lalu di manakah orang yang menyayangi dirinya sekarang? Kapan akan muncul? Apakah Alberto Ji orangnya?

Dia tidak tahu jawabannya.

Langit di luar telah benar-benar gelap, dan langit yang semula cerah mulai bertiup angin kencang pada saat ini, bahkan di dalam ruangan pun dapat mendengar suara deruan angin di luar.

Setelah makan malam, Miranda Wen memandang cuaca di luar dengan cemberut, hari ini datang ke rumah ini, tidak menyangka cuaca akan berubah tiba-tiba, jika tidak segera kembali, akan gawat jika nanti hujan.

Jadi hilanglah niatnya untuk berbasa-basi dengan Joyce Qin, lalu berkata kepada Joyce Qin: "Bu, aku pikir ini sudah malam, aku akan kembali dulu."

Joyce Qin yang tadinya berwajah senang tiba-tiba langsung muram dan berkata kepada Miranda Wen, "Apa yang akan kamu lakukan dengan kembali? Bukankah ini rumahmu? Kamu tinggal di luar sepanjang hari dan tidak pulang ke rumah juga tidak peduli dengan suamimu, benar-benar keterlaluan. Jangan menganggap kami Keluarga Ji gampang diperlakukan seenaknya, karena kamu sudah menjadi menantu dari Keluarga Ji kami, sebaiknya menjadikan Keluarga Ji kami sebagai prioritas. Selain itu, membiarkan kamu pergi bekerja itu sudah sebuah pengecualian."

Ucapan ini adalah kombinasi dari menenangkan tapi juga memaksa, waktu itu Miranda Wen bisa pindah pun sudah membutuhkan banyak usaha sampai Joyce Qin bisa berhenti.

Hanya saja Miranda Wen sedang tidak dalam suasana hati yang baik hari ini, dan Alberto Ji masih ada di rumah, jadi dia tidak mau tinggal di sini.

Jadi dengan sedikit harapan yang tersisa, dia berkata kepada Joyce Qin: “Bu, rumah ini terlalu jauh dari tempat aku bekerja, susah bagiku untuk pergi bekerja besok, apalagi aku memiliki kontrak penting lainnya untuk ditandatangani besok, aku akan pulang dulu."

"Tidak masalah, kamu bisa tinggal di sini selama satu malam dengan tenang, besok aku akan meminta sopir untuk mengantarmu ke kantor, selain itu, cuaca tidak bagus sekarang ini, akan merepotkan bagimu untuk pulang." Joyce Qin memperhatikan kondisi di luar malam itu sambil berkata kepada Miranda Wen.

Kemudian dia menambahkan kalimat lain: "Jika kamu benar-benar tidak ingin tinggal di sini, bicaralah dengan ayahmu."

Richard Ji langsung pergi ke ruang kerja setelah makan, dan Miranda Wen juga sangat takut pada Richard Ji, jadi hanya bisa menahan diri untuk tidak memaksa, dan berkata: "Baik, terima kasih Ibu. Kalau begitu aku akan menginap di sini untuk satu malam."

Setelah mendengar kepastian dari Miranda Wen, muka Joyce Qin pun berseri-seri dan menarik Miranda Wen sambil terus berkata anak yang baik.

Alberto Ji, yang sudah masuk kamar dari awal, saat ini sedang memandang ke luar jendela untuk melihat apakah Miranda Wen sudah pergi.

Hari ini, semenjak datang, raut muka Miranda Wen tidak terlihat baik, dan raut wajahnya juga sangat jelek ketika dia mendengar ibunya mendesaknya untuk menikahi Violet Qin, pasti dia salah paham tentang hubungan dirinya dan Violet Qin.

Meskipun dia sangat senang karena Miranda Wen cemburu padanya, tapi dia juga membuat dirinya sedih karena tidak ramah kepadanya.

Selama jangka waktu ini, untuk melindunginya, dirinya pun tidak pergi menemuinya, apalagi Violet Qin terus mengganggu dirinya sendiri, untuk mengalihkan perhatian Violet Qin, dia hanya bisa berpura-pura menemani Violet Qin.

Siapa yang tahu bahwa tabloid hiburan sialan itu sangat berani, mereka diam-diam memotret dirinya dan Violet Qin, dan mengatakan bahwa kabar baik mereka akan segera datang.

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu