Eternal Love - Bab 109 Itu Dia Orang Ketiga

Miranda Wen menundukkan kepalanya sambil makan, lalu mendengar Alberto Ji berkata, "Zayn, bukankah kamu sebelumnya mengelola bisnis perusahaan di luar negeri, mengapa kamu pulang secara tiba-tiba?"

“Kakak Sepupu, bukankah kamu sudah tahu tapi dengan sengaja bertanya padaku seperti ini?” Zayn Shen menatapnya dengan marah.

Miranda Wen mengerutkan kening. Sebenarnya, alasan Zayn Shen untuk kembali ke China tidak jelas, sekarang dia mendengar mereka membicarakan hal ini, dia tidak bisa menahan rasa ingin tahu pada dirinya.

Pada saat ini, ibu mertua, Joyce Qin berkata, "Zayn, orang tuamu melakukan ini juga untuk kebaikanmu, kamu harus berpikir berapa usiamu saat ini, apalagi kamu belum menikah, saat usiamu bertambah tua, bagaimana mungkin seorang gadis mau menikah denganmu? ! "

Sekarang Miranda Wen mengerti mengapa Zayn Shen dipaksa menikah oleh orang tuanya dan harus kembali ke Cina.

Dia menatap Zayn Shen dan melihatnya menunjukkan ekspresi yang menderita, ia pun meratap, "Bibi, Kakak Sepupu, apakah kalian tidak bisa tidak membicarakan hal ini? Telingaku hampir tuli karena Ayah dan Ibu selalu membicarakan ini padaku."

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang di ruangan itu tertawa, dan bahkan Miranda Wen juga tidak bisa menahan tawa, ternyata Zayn Shen begitu lucu!

Setelah makan, Zayn Shen pergi, dia tidak lama berada di rumah tersebut.

Miranda Wen kembali ke kamar, menyalakan laptop, dan masuk ke QQ.

Setelah beberapa saat, foto profilnya berkedip.

Pada pandangan pertama, dia melihat Zayn Shen, orang aneh tersebut.

Ketika membuka pesan itu, dia kaget melihat huruf hitam tebal, dia melihatnya dengan jelas dan melihat sebuah pesan yang berbunyi: Miranda, apakah otakmu terjepit di pintu?

Miranda Wen mengerutkan kening, bagaimana orang ini langsung mengutuknya begitu dirinya muncul?

Baru saja ingin membalas pesan itu, serangkaian pesan datang: Apakah kamu tahu seberapa dalam air Keluargar Ji? Seberapa rumitkah keluarga itu? Kamu tidak tahu apa-apa dan memutuskan untuk langsung menikah, apalagi menikah dengan Bernando ...

Titik-titik di belakang dapat menunjukkan betapa marahnya dia. Miranda Wen mengerutkan bibirnya tanpa daya, dan tangannya dengan cepat menghantam keyboard: Bukan aku yang ingin menikahinya, aku dipaksa! Dipaksa, mengerti?

Selanjutnya, Zayn Shen mengirim banyak pesan bahwa dia memarahi ayah dan ibu tirinya, hingga membuat Miranda Wen tidak bisa menahan tawa.

Setelah puas melampiaskan kemarahannya, ia pun mengirim pesan:

Miranda, ke depannya jika kamu memiliki suatu masalah, jangan sungkan untuk meminta bantuanku.

Melihat pesan itu, Miranda Wen tahu bahwa emosinya perlahan sudah mereda, dan dia tidak akan benar-benar marah padanya setelah menahan perasaan tersebut selama bertahun-tahun.

Tapi ... dia bilang jika memiliki suatu masalah, jangan sungkan untuk meminta bantuannya ...

Sebuah gagasan muncul di benaknya, dan dia segera mengetik beberapa kata: Aku benar-benar memiliki suatu masalah dan butuh bantuanmu.

Zayn Shen: Katakanlah.

Miranda Wen: Aku ingin kamu membantuku bermain-main dengan seorang gadis.

Zayn Shen :? ? ? ? Kamu bukan mata-mata yang diutus bibiku, kan? Kamu diutus karena ingin menyuruhku menikah, kan?

Melihat kebodohannya, Miranda Wen tertawa sekaligus merasa kesal.

Kemudian, ponselnya berdering, Zayn Shen menelepon, dan dia kebetulan juga ingin melakukan balas dendam.

Begitu dia mengangkatnya, dia pun dengan kesal langsung berkata, "Oke, Zayn, apakah aku orang seperti itu di matamu?"

Zayn Shen tertawa "hehe", "Siapa yang menyuruhmu tiba-tiba ingin aku bermain dengan seorang gadis? Ini tidak masuk akal, aku hanya bisa berpikir seperti itu."

Nada suaranya terdengar tak bersalah, meskipun dia tahu dia tidak bisa melihat, namun dia tidak bisa menahan kekesalannya, dan kemudian mengatakan kepadanya perihal tentang Giselle Ning dan suaminya.

Lalu dia berkata, "Menurutku, orang ketiga itu adalah orang yang sangat angkuh, pria setampan dan sekaya kamu, pasti akan menarik perhatiannya."

Dia awalnya berpikir untuk memuji dia dengan beberapa kata, dan dia akan bahagia begitu dia Zayn Shen bersedia, tetapi siapa sangka dia malah melayangkan protes, "Miranda, kamu tidak memikirkan perasaanku, aku tidak mau." "

“Apakah kamu benar-benar tidak bersedia?” Miranda Wen bertanya.

"Tidak bersedia."

Miranda Wen menghela nafas berat, dan berkata dengan nada bicara yang sangat menyedihkan: "Aku sudah mengalami kesulitan di rumah Keluarga Ji. Jika seseorang merebut posisi direktur ini dariku, maka aku akan diremehkan oleh Keluarga Ji."

Setelah selesai berkata, dia terus menghela nafas, benar-benar menyedihkan.

Dia awalnya sedih Miranda Ji ditindas di rumah Keluarga Ji. Ketika dia mengatakan ini, Zayn Shen merasa semakin tidak nyaman, akhirnya dia berkata dengan gerutuan, "Aku ingin ada balasan darimu!"

"Oke, jika kamu pergi, maka aku akan pergi ke rumahmu untuk memasak untukmu."

Dia akan memasak untuknya!

Ketika dia memikirkan masakannya, dia tiba-tiba meneteskan air liur, dan dia tidak lagi ragu-ragu, dia langsung menuruti permintaannya.

...

Malam keesokan harinya, Miranda Wen membawa Zayn Shen ke sebuah bar.

Ini adalah alamat yang dia dapat dari Giselle Ning, yaitu tempat di mana orang ketiga tersebut bermain piano.

Zayn Shen melihat sekeliling bar, dan kemudian mengangkat tangannya ke bahu Miranda Wen. "Miranda, kita sudah lama tidak minum, bagaimana kalau kita minum segelas anggur sebelum memulai rencana ini?"

“Rencana ini yang penting, atau minum yang penting?” Miranda Wen menyipitkan mata padanya.

Dia mengusap hidungnya dengan mali, "Rencana ini yang lebih penting."

Miranda Wen tersenyum, dan kemudian menunjuk wanita yang sedang memainkan piano yang tidak jauh dari situ, lalu berkata, "Itu dia orang ketiga."

Melihat ke arah yang dia tunjuk, Zayn Shen mengerutkan kening, "Apakah kamu tidak menunjuk orang yang salah?"

Dia adalah seorang gadis yang mengenakan gaun putih bersih, rambut panjang seperti air terjun, penampilannya yang cantik, karakternya yang sangat lembut, seperti ... peri tak bersayap.

Apakah orang seperti itu bisa menjadi orang ketiga? !

Sial!

“Aku tidak salah.” Miranda Wen menggelengkan kepalanya, dan kemudian berkata dengan penuh arti, “Jangan tertipu oleh penampilan palsunya.”

Sejujurnya, dia juga pertama kalinya melihat Evie Tang, yang juga merupakan orang ketiga tersebut, ia hanya menentukan berdasarkan sebuah foto yang dikirimkan kepadanya oleh Giselle Ning.

Dia juga sangat ragu, bagaimana mungkin orang yang bersih bisa menjadi orang ketiga?

Tetapi ketika memikirkannya, kemampuan seperti ini juga akan menarik perhatian pria dan membangkitkan hasrat pria untuk melindunginya.

"Namanya Evie Tang, aku dengar bahwa kondisi keluarganya tidak baik, jadi dia hanya bisa pergi ke bar untuk bermain piano demi menghasilkan uang, dan kemudian bermain dengan suami Giselle, tetapi dia belum bersedia meninggalkan bar.”

Alasan mengapa dia tidak meninggalkan bar adalah karena Giselle Ning dan suaminya belum bercerai, dia sebagai orang ketiga saat ini belum mendapatkan posisinya, jadi dia tidak berani bertindak gegabah, ia berpikir meskipun dia tidak bisa mendapatkannya, dia dapat menarik perhatian putra-putra keluarga kaya lainnya di sini.

Angan-angan ini cukup pintar.

Jejak sindiran melayang di mata Miranda Wen, dia menoleh ke Zayn Shen, lalu berkata: "Zayn, sebenatar lagi kamu harus pergi membeli seikat bunga untuknya."

“Lalu?” Tanya Zayn Shen tanpa sadar.

"Tidak ada lalu."

“Ha?” Mata Zayn Shen membelalak kaget dan bertanya dengan ragu: “Hanya memberi bunga saja?”

Miranda Wen mengangguk, "Ya, beri bunga saja."

Meskipun dia tidak mengerti cara yang diguankannya, Zayn Shen dengan patuh mengikuti perintahnya.

Miranda Wen sudah punya rencana sendiri. Serangan itu terlalu keras, hingga akan menakuti orang ketiga tersebut, yaitu dengan perlahan seperti ini, menarik perhatian Evie Tang sehingga dia akan mempersilahkan Zayn Shen masuk ke dalam hatinya.

Dia dengan santai duduk di sebuah kursi, meminta segelas air, dan kemudian mengamati Evie Tang dalam diam, dia ingin melihat bagaimana orang ketiga itu bereaksi ketika dia menerima bunga dari Zayn Shen.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu