Eternal Love - Bab 146 Pengemis ini hebat

Sejak saat Elisha Yu mengunjunginya di rumah sakit sejak hari itu, Tiap hari dia pasti akan menelepon dan menanyakan kondisinya.

Beberapa saat ini, karena pekerjaannya terlalu sibuk, kadang-kadang dia hanya akan mengatakan satu kalimat "Aku sedang sibuk, tidak bisa menelepon" dan akhirnya mengakhiri pembicaraan.

Setelah beberapa kali seperti itu, Elisha Yu benar-benar tidak tahan lagi.

Saat akhir pekan, dia menariknya kelua , dan berkata tidak baik kalau terus didepan komputer dan itu tidak baik untuk kesehatannya.

Miranda Wen tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mengikutinya dengan patuh. Lagi pula, dia juga benar-benar terlalu sibuk dan sudah kelelahan.

Pada akhir pekan, pusat perbelanjaan sangat ramai, sangat berisik, membuat Miranda Wen sedikit tidak nyaman.

“Kamu temani au untuk membeli sesuatu, setelah itu kita akan keluar dan berjalan-jalan di sekitar Square ini.” Elisha Yu sepertinya mengerti kalau dia tidak nyaman, oleh karean itu dia mengatakan hal ini.

Benar saja, jelas dia tidak bisa menyembunyikannya.

Miranda Wen tersenyum "Baiklah"

Elisha Yu membawanya ke toko perhiasan, dan Miranda Wen bingung, "Elisha, jangan bilang kamu mau membeli barang di sini?"

Merek ini tidak murah, meskipun Elisha mampu membelinya, itu bukan sesuatu yang mau dia beli.

Elisha Yu tidak menjawabnya, setelah itu dia mendorong Miranda Wen untuk duduk di kursi tinggi, dan berjalan sendiri di toko.

Melihat ekspresi serius Elisha Yu, Miranda Wen mengangkat alisnya, sepertinya Elisha benar-benar ingin membeli.

Setelah beberapa saat, Elisha meminta kasir untuk mengambil gelang, dan kemudian dia mengambil gelang itu dan berjalan ke arah Miranda Wen.

"Miranda, ulurkan tanganmu."

Miranda Wen kebingungan, "Kenapa?"

"Ulurkan saja, jangan bertanya terlalu banyak bicara."

Akhirnya Miranda Wen dengan patuh mengulurkan tangannya, Elisha Yu meletakkan gelang di pergelangan tangannya, dan kemudian melihatnya, setelah itu mengangguk puas, "Terlihat sangat cantik."

Kemudian dia berkata kepada penjual: "Aku mau yang ini."

Dia tidak melepas gelang itu, dan langsung pergi ke kasir untuk membayar tagihan.

Miranda Wen mengerutkan kening, bertanya-tanya apa maksudnya.

Kemudian dia melihat gelang yang ada di pergelangan tangannya, itu adalah gelang dengan berlian di atasnya. Di bawah cahaya lampu, itu tampak berkilau dan indah.

Setelah membayar uang, Elisha Yu berbali ke arah Miranda Wen dan berjalan keluar.

“Tidakkah kamu melepas gelang ini?” Miranda Wen mengulurkan tangannya dengan buru-buru.

"Untuk apa dilepaskan ini untukmu, hadiah ulang tahun yang terlambat."

hadiah ulang tahun?

Miranda Wen mengerutkan bibirnya, menundukkan kepalanya, dan matanya tertuju ke gelang itu. Dia tidak tahu apakah cahaya yang dipantulkan oleh lampu yang di mal tadi terlalu menyilaukan, atau memang matanya terasa pedih.

Dia ada di rumah sakit saat hari ulang tahunnya, dan jika dipikir-pikir lagi itu terlalu menyesakkan hati.

Dia menatap Elisha Yu dan tersenyum, "Terima kasih, Elisha."

Elisha Yu melingkarkan lengannya di pundaknya, "Bodoh, untuk apa berterima kasih , kita kan teman baik."

Miranda Wen tersenyum bahagia, dia dengan lembut membelai gelangnya, dan sangat terharu

...

Air mancur melambung tinggi.Di bawah sinar matahari yang cerah, tetesan air bersinar.

Elisha Yu menggandeng Miranda Wen berjalan diatas trotoar , keduanya dipenuhi dengan senyum yang menyenangkan, kadang-kadang mereka tertawa sambil berbicara.

Tiba-tiba, Miranda Wen memperhatikan ada seorang pengemis compang-camping sedang menggambar sesuatu di tanah dengan kapur di trotoar, dia mengangkat alisnya dan menyuruh Elisha Yu membantunya kearah sana.

“Jangan pergi ke sana, dia orang gila, kadang dia akanmengejar orang,”Elisha Yu berbisik di telinganya.

Miranda Wen tersenyum, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin melihat apa yang dia lukis dari kejauhan."

"Tapi ..." Elisha Yu khawatir jika pengemis itu benar-benar gila, dengan kondisi Miranda Wen saat ini, sangat tidak mungkin bisa lari.

"Elisha ..."Miranda Wen memohon centil.

Elisha Yu menghela nafas tanpa daya, "Oke."

Elisha Yu membantunya mendekati pengemis dan melihat beberapa gambar yang dilukis di tanah.

Miranda Wen mengangkat alisnya karena terkejut, tidak menyangka Pengemis ini sangat pandai melukis dengan baik.

Dia tidak bisa menahan diri dan mendekat, Melihat ini, Elisha Yu cepat-cepat melangkah maju dan menariknya, "Miranda aku bilang dia orang gila, jangan pergi ke sana."

Begitu mendengar suara, pengemis itu mengangkat kepalanya dan berkata kata, "Aku tidak gila!"

Matanya sangat hitam, dari tatapan mata tampak jelas kemarahannya

Miranda Wen dan Elisha Yu sangat terkejut.

Miranda Wen melihatnya lebih dekat , menyadari pengemis ini benar-benar idak gila.

Miranda Wen melirik kebawah,tersenyum dan memujinya, dengan nada yang sangat tulus, "Kamu sangat pandai melukis."

Pengemis itu menatapnya dengan dingin, lalu menundukkan kepalanya dan terus menggambar.

Miranda Wen berkata dengan hati-hati, "Karena kamu tidak gila, mengapa kamu mau menjadi pengemis di sini?"

“Itu bukan urusanmu,” dia menjawab dengan dingin tanpa menatapnya.

Dari cara dia menjawab , pasti kita bisa merasakan kedinginannya.

“Miranda, ayo pergi.” Elisha Yu menarik tangan Miranda Wen. Meskipun pengemis itu tidak gila,dan dia bisa menjadi pengemis. Pasti karena ada masalah, tidak ingin Miranda Wen terluka lagi.

Melihat pengemis itu tidak mempedulikannya lagi, Miranda Wen akhirnya berbalik ingin pergi.Pada saat ini, dia sadar pengemis ini sedang menatap tangannya.

Dia pikir dia suka dengan makanan dikantong yang dipegangnya, jadi dia menyerahkannya.

Tapi dia tidak menerimanya sama sekali, masih menatap ke tangannya.

Miranda Wen mengerutkan kening, tidak melihat apa yang dia makan, apa yang dia lihat?

Dia tidak melihat makanan yang ada di tangannya, tetapi melihat gelang yang ada di pergelangan tangannya, hadiah ulang tahun dari Elisha.

Apakah dia melihat gelang itu?

Jadi dia bertanya dengan ragu-ragu, "Apakah kamu tahu gelang ini?"

Pengemis itu berteriak, dan berkata dengan jijik: "Aku sangat mengerti tentang hal ini, ini adalah produk setengah jadi"

Produk setengah jadi?

Miranda Wen memandangi gelang itu dengan teliti, Gelang yang begitu cantik itu produk setengah jadi?

Kemudian, pengemis mulai berbicara : "Bagian ini harusnya dirancang dibuat menjadi dua rantai itu akan lebih sempurna, kalau tidak akan terlihat sangat tipis ..."

Ekspresi wajah pengemis itu benar-benar berbeda dari barusan, seolah-olah dia berbicara tentang sesuatu yang dia sukai, matanya bersinar, dan ekspresinya tampak percaya diri.

Saat Miranda Wen mendengarnya, dia jadi heran dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika gelang itu dirancang sesuai dengan apa yang dia katakan. Hanya sebuah bayangan, tidak ada gambar , tidak tahu apa hasilnya.

Jadi dia bertanya dengan penasaran, "Bagaimana kamu bisa tahu harus mendesainnya seperti itu?"

Suara pengemis itu tiba-tiba jadi senyap, dan matanya tampak senduh, dan tampak sedih.

Tiffany Wen sedikit mengernyit kan dahinya, tanpa sadar berpikir bahwa pengemis ini sangat hebat.

Seseorang yang pandai menggambar, bahkan bisa memberi ide untuk mendesain gelang ini, ini bukanlah hal yang mudah.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu