Eternal Love - Bab 46 Dikhianati

Miranda Wen terpana mendengarnya, mendadak baru teringat ulangtahun sahabat karibnya, belakangan terlalu banyak masalah, dia sama sekali tidak ingat masalah ini, bahkan belum sempat memilih hadiah, hatinya merasa bersalah.

“Tenang saja, Elisha, besok aku pasti datang.” Miranda Wen menjamin kepada Elisha.

“Baik, aku tunggu kamu.”

Keesokan sore, Miranda Wen sengaja pulang kerja lebih awal 1 jam untuk menghadiri pertemuan, sekalian membeli hadiah untuk sahabat karibnya dalam perjalanan menuju ke sana.

Elisha Yu sudah memesan box di Yihua Clubs, banyak orang yang menghadiri pesta ulang tahun, kebanyakan adalah teman kuliah, banyak diantaranya dikenal oleh Miranda Wen.

Elisha Yu yang sedang berada di tengah keramaian segera lari memeluk Miranda Wen ketika melihat dia masuk, “Akhirnya datang juga, aku kangen setengah mati, Miranda.”

“Aku juga kangen kamu, maaf, datang agak terlambat.” Miranda Wen tersenyum sambil memberikan hadiah, “Selamat ulangtahun, Elisha.”

Elisha Yu tersenyum lebar, “Hadiah tidak penting, kamu datang saja aku sudah senang, bagaimana jika hari ini tidak pulang sebelum mabuk?”

Miranda Wen berkata dengan agak bersalah, “Maaf, kamu juga tahu ibu mertua mendidikku dengan ketat, aku akan celaka jika sampai tercium aroma arak olehnya, selain itu aku tidak boleh pulang terlalu malam.”

“Seketat ini padamu?”

Miranda Wen menganggukkan kepala dengan berat.

Elisha Yu menepuk bahunya dengan prihatin petanda memahami, segera tersenyum, “Tidak masalah, sekalipun kamu tidak bilang aku pun tidak akan membiarkanmu minum banyak, tidak bisa minum, nantinya aku harus antar kamu pulang, jika dipikirkan sangat menyedihkan.”

“……” Ini pasti sahabat karib palsu.

Ketika pesta ulangtahun dimulai, seluruh box penuh dengan kegembiraan, semua orang berisik, meminum sedikit arak, kemudian berteriak minta nyanyi.

Elisha Yu yang berulangtahun hari ini dicegoki banyak arak, mengambil mic dan menyanyikan lagu Padang Rumput Hijau di Tibet, berhasil membawa suasana hingga ke puncak.

Miranda Wen juga minum beberapa gelas karena didesak oleh semua orang, walaupun tidak sampai mabuk, kepalanya agak pening, dia pergi ke toilet setelah pamit dengan Elisha Yu.

Baru saja masuk ke kamar mandi tidak lama, terdengar bunyi pintu dibuka, sepertinya ada orang yang masuk.

Tadinya Miranda Wen tidak begitu perduli, ketika ingin berdiri, terdengar suara wanita yang manja di luar, segera duduk kembali.

“Hm, jangan begini Tuan Muda Song, di sini toilet……bagaimana seandainya dilihat orang……”

Suaranya termasuk suara penggoda level atas, gombalnya sampai membuat bulu kuduknya berdiri, badannya sampai bergetar 3 kali, jantungnya hampir tidak sanggup menahannya.

Selanjutnya pria yang dipanggil dengan Tuan Muda Song itu mulai menggoda “Kenapa, bukankah tadi kamu hangat sekali? Lagipula di sini juga tidak ada orang……”

Miranda Wen seketika itu juga panik, jangan katakan padanya di luar akan berlangsung adegan ranjang, tidak bisa, ini terlalu risih, ini toilet umum, kalian berdua……

Perlukah dia bersuara untuk menyela mereka, tetapi bukankah ada pepatah mengatakan lebih baik membongkar 10 vihara daripada merusak 1 pernikahan, idih, ini tidak cocok dipergunakan di sini!

Miranda Wen otaknya kacau, ketika dia sembarangan berpikir, suasana di luar sudah meningkat 1 level.

“Tuan Muda Song, Anda sungguh jahat, ternyata menyuruh orang ke sini……” Sang wanita tertawa terkekeh-kekeh.

“Tidakkah kamu merasa sangat merangsang, sayang?’

Merangsang otakmu, masih punya harga diri tidak! Miranda Wen terus mengumpat.

Diiringi suara baju terbuka, sang wanita merintiih, Miranda Wen mendengarnya hingga sekujur tubuh mati rasa.

Sekarang keluar akan ditonjok…..Miranda Wen berpikir dengan sedih, walaupun gratis tanpa pungut bayaran, dia juga tidak ingin jongkok di toilet mendengarkan seluruh adegan selesai.

Sekarang dia di kamar sebelah serba salah untuk pergi maupun tinggal, terdengar suara tubrukan yang aneh diiringi suara nafas wanita, membuat merah padam wajahnya.

Tidak tahu mengapa dia sesial ini bertemu masalah ini, atau lebih baik tunggu mereka selesai saja baru keluar, setidaknya tidak akan ditonjok, tetapi……Miranda Wen menutup mukanya, sungguh sial!

Sudah berapa lama, Miranda Wen dengan tak berdaya mendongkak melihat langit-langit, memohon Tuhan agar mereka segera selesai, kakinya sampai mati rasa jongkok kelamaan.

“Menurutmu apa pandangan Alberto Ji jika sekarang mengetahui tunangannya sedang bersenang-senang di bawah tubuh aku?” Dalam suara desahan sang pria penuh dengan kekurangajaran.

Perkataan ini justru membuat Miranda Wen yang berada di sebelah merasa heran, mereka urus saja urusan mereka, untuk apa menyebut nama kakak?

Kemudian dia memikirkan maksud perkataan sang pria dengan seksama, kaget setengah mati, apakah wanita di luar ini adalah tunangan kakak?

Tidak mungkin, bagaimana bisa?

Selanjutnya apa yang dikatakan oleh sang wanita membuktikan pemikirannya.

“Perduli apa pandangannya, aku tidak suka pria dingin seperti Alberto Ji, sama sekali tidak romantis, juga acuh tak acuh kepadaku, aku lebih suka kamu yang seperti ini……” Nada bicara sang wanita sangat tidak setuju.

“Kamu termasuk wanita yang pandai menilai, baiklah akan aku berikan penghargaan padamu sebaik mungkin.”

Selesai bicara, di luar terdengar desahan nafas yang semakin kencang……

Miranda Wen yang mendengarkan percakapan tersebut dari kamar sebelah sangat kaget, wanita ini benaran adalah tunangan kakak!

Muncullah kemarahan besar, dia ingin sekali langsung membuka pintu saat itu, langsung memisahkan pasangan brengsek ini!

Terutama wanita yang sedang merintih di luar, berani bersalah pada kakak.

Mata dia buta, melepaskan pria sebaik dan sehebat kakak, berselingkuh dengan pria liar, sama sekali tidak sepadan dengan kakak!

Miranda Wen terus merasa tidak adil bagi Alberto Ji, tadinya dia mengira wanita yang bisa bersanding dengan kakaknya pastilah gadis orang kaya yang berpendidikan tinggi dan mengerti moral etika, tidak disangka ternyata wanita sehina ini.

Dan juga pria brengsek itu, sudah tahu wanita ini tunangan kakak masih saja digoda, sudah pasti bukan orang baik, pasangan brengsek yang tidak tahu malu!

Kakak pasti akan sedih jika mengetahuinya.

Miranda Wen otaknya kacau, selain marah juga sedih, bagi dia sang kakak sangat ideal, tetapi tunangannya malah berselingkuh, sungguh tidak mengerti untuk menyayangi……

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu