Eternal Love - Bab 213 Ada Kami Yang Melindungimu

Setelah Sisca Wen meminta maaf, Melvin Wen kembali berjalan menghampiri Miranda Wen, meraih tangan Miranda Wen dan berkata dengan penuh kasih: "Miranda, masalah ini terjadi karena ayah yang buruk, aku yang sudah salah paham padamu, ayah mohon maaf padamu."

Miranda Wen dengan samar menarik tangannya, menyapu pandangannya ke wajah Melvin Wen dengan tatapan dingin, dan sudut mulutnya perlahan memunculkan lengkungan senyuman yang mengejek. Tidak disangka, saat Melvin Wen berakting, ia tidak membela Sisca Wen lagi.

Yenny Shen melihat putrinya yang tampak menderita, dia segera berdiri dan menunjuk ke hidung Miranda Wen dan berkata, "Miranda, kamu juga benar-benar ya. Kenapa kamu tidak membicarakan hal ini sebelumnya, sampai akhirnya membuat kami salah paham."

Tingkahnya seperti itu, seolah Miranda Wen sengaja mengatakan semuanya dengan tidak jelas, agak Melvin Wen dan Sisca Wen salah paham.

Miranda Wen tak bisa menahan diri untuk mencibirnya. Masalah ini sekarang bukan lagi dia. Ia tidak tahu juga, apa bagusnya dari mereka, kenapa dirinya sampai harus memfitnah mereka. Benar-benar meremehkan dirinya.

Miranda Wen mengutuk emosinya, ia menoleh ke arah Yenny Shen, sedikit mengerutkan sudut bibirnya, dan mengejek: "Apakah kalian memberiku kesempatan untuk menjelaskan semuanya tadi? Memberiku kesempatan untuk berbicara?"

Perkataan Miranda Wen tiba-tiba membuat Yenny Shen canggung. Kata-kata yang semula dipersiapkan untuk memarahi Miranda Wen itu seperti tersangkut di tenggorokannya, ia bahkan sampai tidak tahu harus bicara apa.

Berdiri di samping Miranda Wen, Zayn Shen juga buru-buru berkata: “Ketika Miranda hendak menjelaskan, entah kenapa satu per satu orang di sini malah mulai memarahiku. Ketika kebenarannya terungkap, malah berbalik memarahi Miranda, seolah Miranda bersalah. Benar-benar berkulit tebal."

Mendengar perkataan Zayn Shen, wajah Melvin Wen tiba-tiba menjadi pucat, dan ekspresi wajah Sisca Wen menjadi juga sangat jelek.

Dirinyalah yang memulai provokasi tadi, dan sekarang dia hanya bisa berdoa di dalam hatinya agar Alberto Ji tidak akan menyalahkan mereka. Tubuhnya tak berhenti gemetar saat teringat aksi Alberto Ji waktu itu.

Saat itu, Alberto Ji yang sedari tadi berdiri diam, tiba-tiba memandang Miranda Wen dan berkata, "Menurutmu, harus bagaimana untuk menyikapi masalah ini? Miranda." Alberto Ji tanpa sadar menyiratkan tatapan yang memanjakan.

Miranda Wen memandang Melvin Wen dan mendesah pelan, "Ini hadiah yang aku siapkan untuk kakek, ayo pergi." Setelah itu, dia berbalik dan pergi keluar.

Melihat kepergian Miranda Wen, ekspresi wajah Alberto Ji tiba-tiba tenggelam, matanya yang tajam menyipit, "Kali ini, aku akan mentolerir kalian, kalau kejadian seperti ini terulang lagi, aku pasti akan memberitahu kalian bagaimana tindakan yang akan dilakukan oleh Keluarga Ji." Setelah selesai berbicara, dirinya dan Zayn Shen pergi mengejar Miranda Wen.

Begitu Alberto Ji pergi, Melvin Wen tanpa sadar langsung melonggarkan ketegangan tubuhnya. Ia merasa hatinya akhirnya bisa kembali lega setelah seolah digenggam erat tadi.

Seorang pria yang sudah bersama Melvin Wen selama bertahun-tahun berjalan dan menepuk bahu Melvin Wen, "Kakak Wen, putrimu ini tampaknya sangat penting di Keluarga Ji. Apa yang Zayn Shen katakan barusan bukan karena tidak ada alan, tapi jangan perlakukan rumput sebagai harta karun, perlakukan harta karun sebagai rumput."

Setelah itu, dia melirik Sisca Wen sambil berpikir, sebelum Melvin Wen sempat bereaksi, dia berbalik dan meninggalkan tempat itu.

Pada saat ini, Miranda Wen berjalan ke mobil dan menunggu Zayn Shen dan Alberto Ji untuk datang dengan tenang. Memikirkan apa yang terjadi di jamuan makan barusan, senyuman suram tiba-tiba muncul di sudut mulutnya, membuat Alberto Ji yang datang menghampirinya langsung gemetar.

"Kamu kedinginan?" Toh Alberto Ji melepas jasnya dan membungkuskannya di tubuh mungil Miranda Wen.

Teringat pada kemunculan Zayn Shen dan Alberto Ji barusan, dia tidak memberi tahu mereka kalau dirinya datang ke sini untuk menghadiri jamuan makan malam. Kenapa mereka berdua bisa muncul? Memikirkan hal ini, beberapa tanda tanya besar muncul di hati Miranda Wen, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya dengan lantang: "Kenapa kalian berdua bisa muncul tadi?"

Zayn Shen mengulurkan tangan dan memukul kepala Miranda Wen, "Malam ini, aku dan sepupuku kebetulan bersamaku di lantai atas untuk menghadiri jamuan makan. Ketika sepupuku melihatmu, lalu langsung menyuruhku menjemputmu untuk pulang bersama. Kalau saja tadi kita tidak datang tepat waktu, Miranda kamu mungkin akan menderita malam ini, kamu sendiri tidak akan tahu bagaimana dirimu mati nanti."

Miranda Wen terhenyak saat mendengar perkataan Zayn Shen, tak dapat dipungkiri, seperti ucapannya, dia memang seperti itu.

Miranda Wen jarang merespons Zayn Shen, ia malah mengangguk dengan lemah lembut dan berkata dengan lembut, "Terima kasih kalian berdua."

Mendengar permintaan maaf Miranda Wen, Zayn Shen mengangguk puas, namun teringat akan sikap Melvin Wen barusan, Zayn Shen menghela nafas pelan, "Miranda, tapi ayahmu benar-benar menyulut emosi."

Mendengar apa yang dikatakan Zayn Shen, hati Miranda Wen yang sudah agak tenang, kembali terguncang. Ia tak bisa menahan perasaan lesunya, tatapan kosong langsung terlihat dari ekspresinya.

Melihat ekspresi Miranda Wen, Zayn Shen baru menyadarinya kemudian melirik ke arah Alberto Ji, "Aku, aku salah bicara ya?"

Miranda Wen tertawa kecil, tapi itu hanya membuat orang-orang merasa tawanya seperti terpaksa, "Tidak salah bicara. Ayahku sangat menyebalkan, tapi aku sudah terbiasa sejak lama, sudah tidak apa-apa."

Ngomong-ngomong soal Melvin Wen, Miranda Wen hanya merasakan kepahitan di dalam hatinya. Tidak mungkin dibilang tidak sedih. Toh itu bapak kandungnya sendiri. Siapa yang tidak ingin memiliki keluarga bahagia, siapa yang tidak menginginkan ayah sendiri baik pada dirinya sendiri? Namun, ia memang memiliki ayah seperti ini. Dengan nasib tetap dan hubungan darah, apa yang bisa dirinya perjuangkan?

Tiba-tiba, mata Miranda Wen semakin meredup, dia dengan lemah menyandarkan kepalanya di jendela mobil dan melihat pemandangan yang perlahan terlewati, seketika merasa sedikit lebih bingung.

Melihat Miranda Wen seperti ini, Zayn Shen tidak bisa menahan diri untuk tidak menggenggam telapak tangannya, terlihat seperti pria besar, menepuk dadanya sendiri di hadapan Miranda Wen dan berkata, "Miranda kamu jangan takut, kedepannya ada aku dan sepupuku yang akan melindungimu."

Miranda Wen melihat penampilan menakjubkan dari Zayn Shen, ia merasa sedikit geli. Miranda Wen tertawa kecil, "Benarkan?"

Zayn Shen mengangguk dengan tegas, "Ya, sepupuku dan aku akan melindungimu. Kalau ada yang berani mengganggumu, kami akan berdiri paling depan dan memukulinya."Lagipula, Zayn Shen juga menepuk Alberto Ji yang sedang mengemudi, seperti memintanya memberikan jaminan.

Alberto Ji tidak menunjukkan rasa jijik pada langkah Zayn Shen ini. Dia menoleh melihat Miranda Wen, matanya terbakar, rahangnya sedikit kaku: "Ya."

Miranda Wen juga memandang Alberto Ji. Saat tatapan mereka bertabrakan, dia tiba-tiba memalingkan wajahnya, jantungnya berdebar, dan telinganya berdengung, seolah-olah ada ribuan lebah sedang beterbangan di sekitarnya.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu