Eternal Love - Bab 335 Benar-Benar Menyukainya

Zayn Shen kenal begitu lama dengan Alberto Ji, dan tidak pernah melihat wajah Alberto Ji yang begitu menderita, juga tidak pernah melihat Alberto Ji begitu perhatian pada wanita manapun seperti ini.

Mungkin ... Alberto Ji benar-benar menyukai Miranda Wen.

Melihat Alberto Ji yang seperti ini, Zayn Shen juga mengerti penderitaan di hati Alberto Ji, tapi meski begitu.

Status Miranda Wen sekarang, kalau membiarkan orang lain tahu, mereka mempunyai hubungan seperti ini, pasti akan mendatangkan banyak kerepotan yang tidak perlu.

Dibandingkan dengan itu, penderitaan Alberto Ji tidak bisa dibandingkan dengan Miranda Wen. Kalau suatu hari membiarkan orang-orang mengetahui ini, Miranda Wen pasti akan menerima gosip dari orang-orang.

Kakak dan adik iparnya bersama, orang-orang pasti akan merasa Miranda Wen adalah wanita yang tidak ragu melakukan apapun untuk mencapai tujuan.

Zayn Shen sangat kesal melihat tampang Alberto Ji yang menderita.

"Apa kamu bisa berjanji tidak akan membiarkan Miranda terluka kedepannya?"

Alberto Ji mendengar pertanyaan Zayn Shen, mengerutkan dahi, menggigit bibir, dan berpikir sebentar.

Karena bagaimanapun pertanyaan ini kelihatan mudah, tapi kalau diselesaikan akan mendatangkan banyak masalah. Dia mulai benci pada semua yang dia lakukan dulu.

"Kenapa ragu? Kamu tidak boleh membiarkan dia terluka." Zayn Shen melihat Alberto JI ragu, menyipitkan mata, dan nada bicaranya penuh dengan bahaya.

Zayn Shen melihat jelas apa yang mereka lakukan di dalam mobil. Penderitaan yang Miranda Wen alami saat ini, Zayn Shen juga dapat merasakan.

Miranda Wen menangis sedih dalam pelukan Alberto Ji, wanita yang lemah, malah terperangkap kedalamnya karena hubungan saudara itu.

"Tidak akan." nada bicara Alberto JI kembali tenang. Wajahnya sedikit lelah, seketika terbengong di atas kursi, sudah tidak ada kedinginan yang biasanya.

Zayn Shen tahu Alberto Ji tidak pernah berbohong padanya, tapi meski sudah mendapatkan jawaban yang diinginkan, hatinya tetap mempunyai batu besar itu, tidak bisa dilepaskan.

Teringat pada adegan yang mereka lakukan di dalam mobil, Zayn Shen tanpa bisa ditahan merasa sangat iri. Atas dasar apa orang yang Miranda Wen suka bukan dirinya. Dia kurang apa dari Alberto Ji?

"Bagus kalau begitu." Zayn Shen membalas dengan datar.

Kemudian, Zayn Shen langsung membuka pintu mobil, berbalik dan pergi.

Alberto Ji melihat punggung Zayn Shen yang pergi dengan datar, dan tetap mengerutkan dahi, terus memikirkan ada cara apa baru bisa menyelesaikan masalah ini.

Setelah Zayn Shen pergi, dia langsung berjalan ke samping mobil dan naik ke atas mobil, tapi kekesalan dalam hatinya tetap belum hilang. Dia melihat keluar jendela dan menyuruh supir pergi ke bar.

Zayn Shen pergi ke bar paling ramai di pusat kota. Orang-orang yang bisa minum di sana, kebanyakan adalah anak keluarga kaya. Tentu saja, ada banyak wanita juga yang datang ke sini untuk bisa mendapatkan pria kaya.

Zayn Shen datang ke bar, melihat suasana lampu kerlap-kerlip di sekitar bar. Karena semua yang terjadi malam ini memberikan pukulan yang terlalu besar baginya, dia sama sekali tidak bisa menenangkan perasaannya.

"Segelas Lordee." Zayn Shen duduk di atas meja bar. Pramutama bar dengan cepat memberikan satu gelas padanya, dan dia langsung meneguk habis minuman itu.

Setelah minum, hatinya tetap tidak bisa tenang. Dia pun lanjut memerintahkan pramutama bar untuk memberikan beberapa botol bir lagi kepadanya, dan dia minum sendirian di ujung sana.

Dengan begitu, dua botol bir dengan cepat masuk dalam perutnya. Tapi tidak kenapa hatinya tetap begitu sedih, bahkan perasaan yang tidak bisa dijelaskan terus masuk ke dalam kepalanya.

Baru saja mengetahui masalah dua orang itu, dia seharusnya menjadi orang luar. Tapi, perasaan yang tidak dapat dikatakan terus berputar di kepalanya.

Sudah dari lama, dia suka pada Miranda Wen. Zayn Shen sudah memutuskan sangat lama saat berada di luar negeri. Meskipun tidak ada informasi dan kontak apapun, tapi Zayn Shen tahu dengan sifat Miranda Wen, mungkin sampai sekarang tetap tidak mempunyai pacar.

Tapi yang dia tidak terpikir adalah, awalnya ingin menggunakan kesempatan pulang kali ini untuk mengejar Miranda Wen. Siapa yang tahu, saat dia pulang negeri dan mencari tahu tentang Miranda Wen, Miranda Wen sudah menikah.

Dan yang menikahi Miranda Wen adalah orang bodoh. Alasan pernikahan itu, membuatnya sangat tidak mengerti. Dan malam ini, siapa yang bisa menebak, Miranda Wen dan kakak dari suaminya mempunyai hubungan seperti itu.

Semua yang dia ketahui malam ini, membuatnya merasa sangat marah. Dia tidak bisa mengolah informasi ini dengan baik. Siapa juga yang bisa mengerti kesedihan hatinya.

Zayn Shen tidak hentinya memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini, bahkan menyesal kenapa dia tidak lebih cepat menghubungi Miranda Wen, atau memberitahu perasaannya pada wanita itu. Mungkin yang menikah dengan Miranda Wen sekarang adalah dirinya.

"Pria tampan, apakah kamu sendirian?"

Tidak jauh dari sini terdengar suara yang genit, aroma parfum yang menyengat tiba-tiba muncul di udara.

Zayn Shen awalnya memang benci pada parfum yang menyengat seperti ini, apalagi sekarang suasana hatinya sedang tidak baik. Dia pun mengangkat botol bir di tangannya dan lanjut minum.

Pandangannya kabur, menatap wanita yang tidak hentinya berjalan ke arahnya. Setelah minum, dia bertanya, "Ada apa?"

Wanita ini begitu masuk ke dalam bar, sudah mulai mencari buran. Melihat seorang pria minum sendirian di ujung bar dengan tampang seperti itu, mirip seperti orang yang patah hati.

"Tentu saja ada. Tidak tahu apakah kakak ini bersedia membiarkan aku minum bersamamu." sang wanita mengenakan dress hitam ketat, membungkus badannya yang sempurna.

Setelah selesai berkata, sang wanita menegakkan dadanya yang membanggakan dan tersenyum indah.

Sang wanita tidak menyangka, pria yang duduk di pojok ini, bisa-bisanya mengenakan jas buatan tangan asli. Meskipun tidak terlihat merk apa, tapi bisa terlihat, harga baju pria ini mahal.

Ditambah dengan bentuk tubuh itu, baju pria ini benar-benar pas di tubuhnya. Selain itu, dengan wajah pria ini, jauh lebih tampan dari pria-pria paruh baya yang menjijikan. Kalau tidak untuk apa dia begitu bersusah payah untuk pergi ke bar semewah ini.

Zayn Shen menatap wanita yang mendekat padanya dengan pandangan merendahkan, "Huh, langsung pergi ke sana, katakan namaku, jangan ganggu aku di sini."

Tidak disangka wanita ini begitu menyebalkan, langsung melingkarkan tangan di lengannya. Zayn Shen mengerutkan dahi, melepaskan dengan sekuat tenaga dan nada bicaranya penuh dengan kekesalkan.

"Tidak disangka mabuk di bar juga bisa bertemu wanita seperti ini." setelah Zayn Shen selesai berkata, dia langsung mengambil botol bir yang tersisa dan pergi sambil terhuyung-huyung dari sana.

Sang wanita tidak menyangka. Dia sudah berusaha keras, tapi pria itu tidak masuk dalam pancingannya, malah mendorongnya dengan kuat.

Setelah pergi, hati Zayn Shen semakin kesal. Perasaannya pada Miranda Wen semakin dalam, seperti masuk dalam labirin, mau bagaimanapun tidak bisa keluar, tidak ada cara apapun.

Sebenarnya Zayn Shen sudah mabuk dan tidak bisa berjalan normal lagi. Dia berjalan sempoyongan ke meja bar. Bir yang tadi dia ambil sudah diminum habis.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu