Eternal Love - Bab 460 Konsekuensi yang Tidak Terpikirkan

pada malam hari, Miranda berbaring di atas kasurnya yang besar itu. dia berusaha untuk tidur namun ia tidak bisa terlelap. tidak tahu sudah berapa lama dirinya berbaring, seketika Miranda terpikir akan sesuatu dan dia pun segera bangkit untuk duduk.

sebuah pemikiran tiba-tiba muncul di dalam benaknya. masa lalunya tidaklah mungkin semudah yang ia bayangkan dan pastilah berhubungan dengan keluarga Alberto.

setelah memikirkan itu, Miranda mulai memikirkan kembali kejadian beberapa waktu yang lalu. gambaran tentang sikap Joyce dan Violet kembali muncul di dalam benaknya. tatapan Miranda seketika terlihat begitu murung dan dia semakin pasti akan hasil pemikiran sebelumnya.

"masalah ini pastilah berhubungan dengan mereka. aku harus menelusuri apa yang sebenarnya terjadi........" kata Miranda dengan tatapan yang tegas.

di sisi lain, Elisha sedang merenung sendirian di dalam kamarnya. adegan dimana Miranda mencari informasi tentang dirinya sendiri di internet terus muncul di dalam benaknya, "apakah hal ini tidak lagi bisa ditutupi?"

Elisha mengerutkan keningnya dan tatapannya terlihat begitu kebingungan. dirinya sekarang bagaikan semut yang berdiri di atas wajan panas. dia tidak tahu apa yang harus ia perbuat sekarang.

harus diketahui kalau semua kebenaran ini terbongkar, maka ini akan mendatangkan hal yang buruk. apalagi kondisi tubuh Miranda yang belum pulih sepenuhnya, dia tidak sanggup untuk menerima serangan yang besar seperti ini. setelah memikirkan itu, wajah Elisha terlihat semakin murung.

namun Elisha juga tahu kalau ini bukanlah saatnya untuk bersikap panik. jika dia bersikap panik, maka dia semakin tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Elisha lalu menatap ke arah komputer yang ada di sisinya untuk mengalihkan konsentrasinya.

dia tidak menyangka kalau perasaan buruk di dalam hatinya semakin membara, "tidak, aku tidak boleh duduk diam di sini. aku harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini."

setelah mengatakan itu, Elisha pun meraih ponselnya dan mulai melihat daftar kontaknya. dia pun menemukan nomor telepon Zayn dan segera menekan tombol pada layar untuk menghubunginya.

saat ini, Zayn sedang menundukkan kepalanya untuk membaca semua dokumen yang harus ia baca hari ini. ketika dia sedang sibuk membaca, dia pun mendengar suara dering dari ponselnya.

Zayn pun melirik ke arah layar ponselnya yang terus berkedip, namun dia tidak bermaksud untuk menerima panggilan itu. dia kembali mendaratkan tatapannya pada dokumen yang sedang ia baca. harus diketahui kalau tidak ada satu hal pun yang bisa mempengaruhinya ketika dirinya sedang membaca.

namun orang yang ada di dalam ponsel itu tidak berhenti meneleponnya meskipun dirinya tidak mengangkat panggilan itu. nada dering ponselnya yang terus berdering juga membuat dirinya merasa begitu terganggu.

akhirnya, Zayn tidak lagi bisa menahan dirinya. dia pun mengangkat panggilan itu dengan suasana hati yang kacau: "halo, siapa ini?" Zayn mengerutkan keningnya dan dia ingin mengetahui siapa yang berani meneleponnya di saat seperti ini.

suara Elisha yang penuh kekhawatiran itu pun terdengar dari dalam ponsel, "ini aku, Elisha."

setelah mengetahui kalau orang ini adalah Elisha, suasana hari Zayn pun sedikit lebih tenang. dia tahu kalau panggilan ini pastilah berhubungan dengan Miranda, kalau tidak, Elisha tidak akan meneleponnya ketika ia sedang sibuk.

seperti dugaannya, tidak menunggu Zayn berbicara, suara Elisha kembali terdengar, "ada sedikit hal yang ingin aku bicarakan denganmu, ini tentang Miranda..." setelah itu, Elisha terdiam dan tidak berbicara lagi.

setelah mendengar itu, Zayn seketika merasa panik. dia pun bertanya pada Elisha: "kenapa, ada apa dengan miranda?" dia dengan susah payah menemukan Miranda dan dia baru saja mulai menjalin hubungan dengannya. dia tidak akan membiarkan semua hal ini hancur begitu saja.

Elisha menghela napas dan setelah beberapa saat, dia pun berkata pada Zayn: "tidak ada masalah dengan Miranda, namun aku merasa takut. hal ini tidak lagi bisa ditutupi untuk waktu yang lebih lama."

setelah Elisha mengatakan itu, Zayn semakin merasa panik. hatinya seketika bergetar dan seketika merasa lesu, "apa yang terjadi sebenarnya? kenapa? apa maksud dari perkataanmu?"

mengingat kembali semua pertanyaan Miranda padanya hari ini, Elisha masih saja merasa sedikit panik dan dia hampir saja keceplosan, "hari ini, Miranda sudah membaca semua berita tentang dirinya di internet. dia sudah mengetahui sebagian hal tentang dirinya. dia bertanya kepadaku siapa ayah dari anaknya dan aku berkata kalau aku tidak tahu...... tapi saat ini, Miranda sangatlah membenci keluarga Ji."

perkataan Elisha ini bagaikan bom yang seketika meledak di dalam hati Zayn. jika Miranda mengetahui semua kebenaran yang ada, Zayn tidak berani membayangkan bagaimana konsekuensinya nanti.

namun ini masih tergolong baik karena Miranda hanya mengetahui sebagian hal saja. mereka masih memiliki kesempatan untuk mengubah kondisi ini. "Elisha, kamu harus menghalangi Miranda supaya dirinya tidak melakukan hal itu lagi. oh iya, apa maksud dari Miranda sangatlah membenci keluarga Ji?" kata Zayn kepada Elisha setelah dirinya terpikir akan sebuah hal.

Elisha kembali menghela napas dan tidak tahu apa yang harus ia katakan tentang hal ini. "Miranda sudah memastikan kalau masa lalunya berhubungan dengan keluarga Ji....."

suara Elisha itu masuk ke dalam telinga Zayn dan perkataan itu membuat Zayn terdiam, "begitu ya..."

sebenarnya, Zayn tidaklah merasa marah pada Miranda. hal ini tidak boleh menyalahkan Miranda. kalau bukan karena keluarga Ji, Miranda juga tidak akan menjadi seperti ini dan tidak akan terjadi begitu banyak masalah.

oleh karena itu, Miranda bisa membenci keluarga Ji merupakan sebuah hal yang wajar jika di lihat dari sudut pandang yang berbeda. setelah memikirkan itu, batu besar yang ada di dalam hati Zayn seolah-olah hilang dan membuat dirinya merasa sedikit lebih lega.

setelah mendengar respon dari Zayn, Elisha pun kembali berkata, "apa yang harus dilakukan sekarang?"

Zayn hanya menggelengkan kepalanya dan tidak memberikan respon apapun. setelah beberapa saat, dia pun berkata: "berjalan mengikuti arus yang ada saja." mereka tidak bisa memaksakan hal ini untuk berjalan sesuai keinginan mereka. meskipun nantinya hal ini akan terbongkar, itu pastilah merupakan kehendak Tuhan dan mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.

setelah mendengar jawaban Zayn, Elisha pun tidak berbicara lagi. dia hanya bisa menghela napas dan berkata dengan nada menyerah, "berjalan mengikuti arus saja."

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu