Eternal Love - Bab 91 Aku Tunjukkan Padamu

Begitu masuk ke ruang kantor Wakil Direktur, Miranda langsung berjalan ke depan meja kerja Sherly, “Wakil Direktur, ada apa Anda mencariku?”

Sherly menengadah memandangnya, lalu menunduk lagi, “Deadline desain musim semi kali ini adalah pertengahan bulan depan.”

Nada bicara Sherly seolah membicarakan hal itu seperti biasa, tapi mengejutkan Miranda.

“Bukankah pertengahan dua bulan lagi? Mengapa dipercepat?”

Sherly mengedipkan matanya, menatapnya dengan dingin, “Mengapa? Ada keberatan?”

“Bukan, Wakil Direktur, terlalu tiba-tiba jika dipercepat satu bulan, departemen desain kita sama sekali tidak mungkin melakukannya.”

Miranda sedikit panik, tugas yang tadinya ia siapkan untuk desainer di bawahnya, deadline sampai dua bulan lagi bisa diselesaikan dengan ringan, tapi sekarang ia memajukannya selama satu bulan, bukankah ini benar-benar menyulitkan mereka?

“Aku tidak peduli apakah kalian bisa melakukannya, aku mengharuskan kalian menyelesaikannya. Nanti mungkin saja brand satu lagi di bawah Perusahaan Besar Ji akan menyelenggarakan pameran perhiasan, nanti akan membawa karya dari perusahaan cabang di sini. Jika bagus, maka bisa menonjol.”

“Aku percaya, ada kesempatan seperti ini, kamu tidak akan menyerah dengan mudah kan?” Sherly menatapnya, tatapan menantangnya terlihat begitu jelas.

“Berita ini, mengapa aku tidak tahu?” Miranda bingung, ia tidak mendengar Kakak membahasnya, mengapa tiba-tiba muncul masalah seperti ini.

Sherly, “Manajer Wen, bukan semua hal bisa kamu ketahui.”

Jelas-jelas tahu ia sengaja mempersulit dirinya, tapi Miranda tetap berusaha ingin mendapatkan sedikit waktu.

“Wakil Direktur, tiba-tiba merubah waktu, waktu yang tersisa tidak sampai satu bulan, terlalu cepat, departemen desain benar-benar sulit melakukannya, bisakah ……”

“Manajer Wen!” Sherly menghentikan ucapannya, tatapannya sedikit mencibir, “Jika masalah sekecil ini saja kalian tidak bisa melakukannya, lalu apa yang bisa dilakukan kamu sebagai Manajer?”

Sesaat Miranda kesal, tolonglah! Dia yang tiba-tiba memajukan waktu, jeals ini sengaja menyulitkannya, sekarang malah meragukan kemampuannya, bukankah keterlaluan!

Melihat ia kesal tapi tidak berani berkata-kata dan menahannya, Sherly tersenyum angkuh, “Manajer Wen, pertengahan bulan depan aku berharap bisa melihat hasil karya kalian bagian desain.”

Melihat Sherly yang tidak bisa menutupi keangkuhan di wajahnya, Miranda merasa amarah di dadanya sedang meluap, wanita ini terus menerus sengaja menyulitkannya, apa sebenarnya maksudnya? Di antara mereka berdua juga tidak ada masa lalu!

Sudahlah, tidak usah perhitungan pada orang kecil seperti ini, lalu kehilangan ritmenya sendiri.

Mempersiapkan hatinya, Miranda pun tersenyum, lalu mengangguk, “Baiklah, Wakil Direktur, Anda tunggu saja untuk menikmati karya kami dari departemen desain bulan depan. Jika tidak ada yang lain lagi, maka aku akan kembali bekerja.”

Selesai bicara, ia mengangguk pada Sherly, lalu berbalik, senyum di wajahnya langsung menghilang, dalam waktu sesingkat ini harus pekerjaannya, meski terburu-buru, tapi ia tidak akan membiarkan Sherly mentertawakannya.

Begitu Miranda keluar, Sherly langsung tertawa angkuh, ia mengambil ponsel di mejanya dan menelepon, begitu teleponnya di angkat, ia pun berbicara: “Sisca, aku sudah membantumu meluapkan amarah, kamu jangan sedih lagi.”

“Terima kasih, Sherly. Malam ini aku akan mentraktirmu.”

Sisca di sisi lainnya sama sekali tidak terlihat sedih, mendengar Sherly membantunya untuk mengeluarkan amarahnya, seluruh wajahnya dipenuhi senyum, ia mengobrol sebentar dengan Sherly lalu menutup telepon.

Ia mengambil ponselnya, tatapannya ganas, Miranda, kamu tunggu saja! Aku pasti akan membuat harimu tidak mudah!

……

Miranda kembali ke departemen desain, terlebih dahulu ia berpikir di kantornya sendiri selama beberapa saat, barulah ia berdiri mendorong pintu dan berjalan keluar.

Ia menepuk kedua tangannya, orang-orang yang tadinya serius bekerja pun menoleh satu persatu.

“Semuanya, ia rapat sekarang, aku ada hal penting yang ingin diberitakan.”

Meski tidak mengerti mengapa tiba-tiba rapat, tapi setiap orang satu persatu berdiri mengambil buku catatan dan bolpen dan berjalan ke ruang rapat.

Miranda meletakkan kedua tangannya di atas meja rapat, tatapannya memandang tiap desainer, ragu sejenak, lalu berkata: “Atasan memajukan deadline untuk musim semi.”

Begitu berbicara, ruang rapat pun riuh dendah.

“Manajer, dimajukan sampai kapan?” Ada orang yang bertanya.

“…… Pertengahan bulan depan.” Ia menyebutkan waktu deadline dengan sedikit keberatan.

Mendengarnya, semua orang terjekut, ada orang yang menyampaikan keraguannya, “Manajer, mengapa tiba-tiba dimajukan begitu cepat, bagaimana mungkin kita menyelesaikannya?”

“Betul, awalnya desain juga membutuhkan ide, waktu begitu dekat, bagaimana bisa mendapatkan ide yang bagus?”

“Desainku sudah diganti berkali-kali, dan masih belum puas, tadinya kupikir waktunya masih cukup, memikirkan lagi ada ide apa yang baik, sekarang, sama sekali tidak ada waktu untuk aku berpikir lagi.”

Semuanya merasa kesulitan, Bernessa pun langsung berdiri, ia memelototi Miranda dengan kesal: “Waktu sependek ini, bagaimana mungkin bisa mendesain karya yang baik. Manajer, kamu jelas sengaja mempersulit kami!”

Miranda memandangnya, hatinya merasa putus asa, apakah Bernessa ini tidak mempunyai telinga? Bukankah dia sudah bilang ini adalah maksud dari atasan? Ia juga hanya mendengarkan perintah dan menjalankannya!

Tapi ia sama sekali tidak menjelaskannya pada Bernessa, bagaimana pun juga menjelaskan pada orang seperti Bernessa hanya menyianyiakan kata-katanya.

Oleh karena itu, ia tertawa ringan, “Mengapa? Apakah Wakil Manajer kamu tidak bisa melakukannya? Kamu adalah desainer terbaik kita!”

Mendengarnya Bernessa langsung menyipitkan matanya, ia paling benci orang lain menganggapnya remeh, ia jelas akan kemampuannya.

“Tidak ada yang tidak bisa dilakukan, aku akan melakukannya untukmu.” Bernessa memelototi Miranda dengan kesal.

Targetnya tercapai, Miranda pun tidak peduli dengan sikap Bernessa, ia pun tetap tersenyum, “Baiklah, aku tunggu untuk melihat hasil karyamu.”

Setelah menyelesaikan Bernessa, Miranda mulai berdiskusi dengan para desainer bagaimana dalam waktu singkat menyelesaikan desain baru, tidak hanya menyelesaikannya, terlebih lagi membuat desain karya yang bagus.

Rapat bertahan selama sekitar satu jam, setelah selesai, Miranda menyadari sepertinya Lili tidak berkonsentrasi, maka ia pun menahannya.

Menunggu hingga semua orang keluar, barulah Miranda bertanya: “Lili, bagaimana keadaanmu?”

Lili menjilat bibirnya, menjawab dengan jujur: “Masih dalam penyelesaian.”

Keadaan Lili terlihat sangat berbeda, jauh lebih lembut.

Miranda mengangguk, “Baiklah, jika ada yang butuh dibantu, katakanlah.”

“Terima kasih!” Lili berterima kasih dengan tulus.

“Tidak usah berterima kasih, kali ini waktu sangat singkat, aku harap tidak karena masalah pribadi kamu lalu berefek pada semuanya.”

Mendengarnya, Lili langsung menjamin dan berkata: “Manajer, kamu tenanglah, aku pasti tidak akan berefek pada pekerjaan, juga tidak akan membawa masalah bagi yang lain.”

Miranda tertawa, “Baguslah kalau begitu.”

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu