Eternal Love - Bab 344 Selalu Waspada Terhadap Wanita Bebahaya Ini

Walaupun polisi sudah mulai memburu Kiara, tetapi mereka telah terlambat melaporkannya, itu sudah lebih dari 24 jam setelah kejahatan itu terjadi.

Tapi bagaimanapun Zayn menenangkannya, Miranda tetap merasa yakin bahwa saat ini mereka hanya dapat menunggu waktu sampai polisi menangkap Kiara.

Pada saat ini, ada beberapa dokter yang masuk ke dalam bangsal. Mereka memeriksa kondisi cedera di kepala Elisha. Setelah itu, Miranda bertanya dengan gugup: "Dokter, berapa lama lagi sampai temanku dapat meninggalkan rumah sakit?"

Terbaring di rumah sakit sepanjang hari, membuat Elisha mulai merasa sedikit gelisah. Dia pun berkata, "Ya, Dokter. Aku rasa aku sudah cukup pulih saat ini. Bisakah aku dipulangkan besok?"

Dokter yang berdiri di sampingnya berkata dengan tatapan serius: "Bagaimana mungkin kamu dapat dipulangkan besok? Itu terlalu berisiko. Kamu telah mengalami cedera di kepalamu, juga ada gegar otak. Setidaknya paling sedikit kamu harus dirawat di rumah sakit selama seminggu lagi."

Usai berkata Dokter itu meninggalkan bangsal. Mendengar larangan Dokter itu, pandangan Elisha tiba-tiba menjadi kosong.

Zayn pun duduk di sebelahnya, sadar akan ekspresi Elisha yang seolah tampak sedih, Zayn pun segera menghiburnya: "Elisha, aku tahu bahwa tinggal di rumah sakit sungguh membosankan, tapi cedera kepalamu itu bukanlah lelucon. Kamu harus istirahat cukup di rumah sakit. Bagaimana jika ada sesuatu penyakit bawaan? Bagaimana jika itu akan menjadi penyakit Alzheimer?"

Mendengar lelucon Zayn itu, Elisha pun mengerutkan keningnya, tiba-tiba merasa sedikit malu.

Setelah apa yang terjadi malam itu, dia menemukan bahwa perasaannya terhadap Zayn telah berubah.

Jika dulu dia menganggap Zayn hanyalah seorang pria tampan, dia hanya mengaguminya. Tetapi perasaannya kali ini sudah berkembang.

Jesline pun membalas ucapannya itu: "Aku baru berusia 20-an, bagaimana mungkin bisa terkena Alzheimer? Usiamu sudah beberapa tahun lebih tua dariku, jadi seharusnya kamu yang berhati-hati."

Mendengar pertengkaran kedua orang itu, Miranda memunculkan senyuman di wajahnya, tetapi sesungguhnya dia sedang tidak dalam suasana hati yang baik saat ini.

Seharusnya dialah yang terbaring di ranjang pasien. Orang yang seharusnya dihadapi Kiara bukanlah Elisha.

Balas dendam ini dilakukan karena pembelaan Elisha yang tidak bersalah, dapat dikatakan bahwa itu beruntung tapi tidak beruntung.

Pada saat ini Miranda bangkit dari kursi yang ada di samping ranjang. Dia melihat ke rak kosong, lalu berkata, "Zayn, temanilah Elisha dulu, aku ingin keluar sebentar untuk berbelanja."

Meskipun Zayn merasa khawatir jika Miranda pergi berbelanja sendirian, tapi dia juga merasa Elisha akan merasa bosan jika hanya seorang diri di rumah sakit, sehingga dia pun tidak mengatakan apa-apa.

Setelah meninggalkan rumah sakit sendirian, Miranda pergi ke supermarket untuk membeli buah-buahan dan cemilan praktis, lalu kemudian pergi untuk membeli dua majalah.

Dia membeli barang-barang ini khusus untuk Elisha. Lagipula dia dan Zayn tidak bisa tinggal di rumah sakit selama 24 jam sehari.

Sebelum kembali ke rumah sakit, Miranda tiba-tiba teringat akan rak kosong yang ada di samping ranjang rumah sakit. Sehingga dia pun pergi ke toko bunga untuk membeli seikat bunga yang dipenuhi dengan aroma harum yang kuat.

Dia merasa sangat bersalah atas luka Elisha, jadi ini adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukan Miranda untuknya saat ini.

Miranda berjalan menyusuri lorong rumah sakit, sambil membawa barang-barang yang penuh di tangannya. Begitu memasuki bangsal, Zayn membuka matanya lebar-lebar.

Zayn menatap Miranda dengan tidak percaya, dengan kesal berkata.

"Miranda, bagaimana kamu bisa pergi keluar, lalu membeli begitu banyak barang ini seorang diri?" Zayn berkata, sambil mengambil kantong yang berisi buah dan makanan itu.

Miranda berkata sambil tersenyum: "Tidak apa-apa. Aku hanya takut Elisha akan merasa bosan jika hanya sendirian di rumah sakit. Maka dengan mengemil dan membaca majalah, dia akan merasa waktu berlalu lebih cepat."

Sambil berkata dia meletakkan bunga dari genggamannya ke dalam vas kosong yang ada di rak samping ranjang pasien.

Aroma parfum memenuhi seluruh bangsal, seisi ruangan itu dipenuhi oleh wewangian yang harum.

Melihat jari merah Miranda, Zayn merasa tidak tega, lalu menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menemaninya barusan.

Setelah menatap kantong yang dipenuhi dengan buah dan makanan itu, lalu menghirup aroma wewangian yang harum itu, Elisha pun menunjukkan senyuman bahagia di wajahnya.

Berpikir bahwa bosnya itu begitu sangat baik, Elisha pun merasa jika dia mendapat lebih banyak cedera, maka itu sangatlah pantas.

Miranda mengeluarkan apel, lalu mencucinya untuk dikupas, tetapi begitu dia mengambil pisau buah, Zayn segera mengambilnya.

"Miranda, kamu duduk saja. Biarkanlah aku yang akan mengupas apelnya." Zayn mengambil apel dari Miranda, lalu mengupasnya dengan hati-hati.

Menyaksikan Zayn mengupas apel, dengan jari-jari rampingnya yang tampak anggun, membuat wajah Elisha seketika memerah, mucul senyuman manis dimulutnya.

Ini pertama kalinya Zayn mengupas apel untuknya. Meskipun Elisha belum memakannya, tapi dia sudah merasakan manisnya apel itu di dalam hatinya.

Saat ini, kedua orang itu saling memandang secara tidak sengaja. Elisha pun terburu-buru memalingkan pandangannya menuju ke arah Miranda.

"Terima kasih, bos. Kamu telah repot-repot membelikan banyak barang untukku. Seikat bunga ini juga sangat harum!." Elisha menarik napas dalam-dalam, menikmati aromanya.

Miranda duduk di samping ranjang rumah sakit, menatap Elisha yang tampak bahagia, lalu berkata, "Kamu jangan merasa sungkan Elisha. Ini adalah hal yang harus aku lakukan untukmu. Awalnya, akulah yang merupakan target Kiara untuk membalaskan dendamnya. Ttapi aku malah melibatkanmu dalam bahaya. Seharusnya aku lah yang terbaring di ranjang rumah sakit ini."

Ketika dia sedang berkata, Zayn yang telah mengupas apel itu segera memotong apel menjadi dua, lalu membaginya menjadi potongan-potongan kecil, kemudian menyerahkannya kepada Elisha, setelah itu kepada Miranda.

Tingkah laku yang biasa dilihat oleh Elisha ini, secara tak terduga memunculkan rasa cemburu yang tak bisa dijelaskan di dalam hatinya.

Meskipun Elisha tidak memiliki pemikiran buruk terhadap Miranda, tapi dia berharap Zayn akan menaruh apel itu ke dalam mulutnya.

Saat ini, dia mendengar Miranda dengan penuh permintaan maaf, berkata: "Maaf Elisha, kamu harus tinggal di rumah sakit selama seminggu. Aku harap kamu dapat memaafkanku. Jika terjadi hal seperti ini lagi, aku pasti akan melindungimu."

Elisha mengerutkan keningnya, berpura-pura marah, lalu berkata kepada Miranda: "Bos, aku sangat risih mendengar kata-kata sungkan mu ini! Lagipula ini terjadi begitu kebetulan. Selain itu, jika kamu diculik, aku khawatir kondisimu tidak akan sesederhana seperti yang aku alami saat ini di rumah sakit! "

Elisha melirik perut Miranda yang sudah agak membuncit.

Dalam seketika Miranda merasa sedikit gugup, segera mengangguk sambil tersenyum, lalu menjawab: "Yah, bagaimanapun juga aku sangat berterima kasih kepadamu. Selama beberapa hari ke depan kamu harus beristirahat dengan baik di rumah sakit."

Saat ini, Zayn menyuapkan apel itu ke dalam mulut Miranda, menatapnya dengan penuh kasih sayang. Zayn pun berkata kepadanya dengan suara lembut: "Elisha benar. Jika itu kamu, maka mungkin masalahnya akan lebih serius sekarang, jadi kamu harus memperhatikan keselamatanmu terlebih dahulu."

Mendengar ini, Miranda merasa khawatir. Saat ini Kiara telah menjadi buronan kriminal, tidak tahu apakah dia akan semakin membenci dirinya.

Miranda berkata dalam hatinya bahwa dia harus selalu waspada terhadap wanita berbahaya ini.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu