Eternal Love - Bab 381 Keguguran

Kemudian Elisha Yu tidak sabar untuk bertanya: “Kalau begitu apakah kita bisa masuk kedalam melihatnya?”

Setelah dokter itu melirik Elisha Yu dan Zayn Shen, dengan perlahan berkata: “Sekarang masih belum bisa, kami telah memindahkan pasien ke ruang ICU untuk pemantauan 24 jam, kondisinya sekarang masih belum bisa dipindahkan ke kamar bangsal, tunggu sampai kondisinya sudah stabil, kalian baru pergi menjenguknya.”

Melihat ekspresi khusyuk dokter, Elisha Yu dan Zayn Shen merasa sedih, tetapi untungnya sudah tidak dalam bahaya.

Tepat ketika Zayn Shen ingin bertanya lagi, dokter ahli bedah itu seperti memikirkan sesuatu, dan bertanya: “Apakah kamu keluarga pasien?”

Elisha Yu dan Zayn Shen menggelengkan kepala, ketika dokter melihatnya, mengerutkan kenung, dan berkata dengan cemas: “Apakah keluarganya belum datang?”

Elisha Yu menggelengkan kepala, ketika kejadian itu terjadi, dia bahkan tidak ada waktu untuk mengabari keluarga Wen, dan dia tahu bahwa Miranda Wen juga tidak ingin dia melakukannya.

Mengenai Alberto Ji, meski Elisha Yu ingin memberitahukannya, tetapi meingat dia adalah anggota keluarga Ji, dia hanya bisa menyerah.

Dokter sedikit kecewa dan berkata:”Kondisinya sangat parah, kenapa tidak ada seorang anggota keluarganya datang? Jika anggota keluarganya tidak datang, tolong kalian segera memberitahukannya, janin yang ada di dalam perut pasien sudah tidak bisa dipertahankan.”

Setelah dokter menghela nafas, Elisha Yu berbalik dan pergi dengan tatapan heran.

Janinnya sudah tidak bisa dipertahankan……mendengar berita ini, Elisha Yu terkejut, tetapi juga sedih dan khawatir.

Dia tidak bisa membayangkan betapa sedihnya dia menunggu Miranda Wen untuk siuman, jika dia mengetahui anak dalam kandungannya telah keguguran.

Diluar unit perawatan intensif, Zayn Shen melihat Miranda yang masih tidak sadarkan diri, dan wajahnya yang penuh dengan bekas luka, hatinya sangat sakit, pada saat yang sama dia merasa lebih kesal terhadap orang yang membuatnya terluka.

Melihat Miranda Wen yang begitu, hati Elisha Yu juga sangat sedih, dia menatap Zayn Shen, dan berkata dengan marah: “Ini sangat kejam! Pelaku ini hanya ingin memukulnya sampai mati, aku ingin melapor ke polisi, harus menangkap orang yang sengaja berbuat ini padanya!”

Elisha Yu berkata sambil memegang ponsel untuk melaporkan polisi, tetapi sebelum menelepon, Zayn Shen sudah menghentikannya.

“Lebih baik untuk sementara jangan melapor polisi!” setelah Zayn Shen menghentikannya, dan berkata dengan cemas: “Kamu juga tahu ada yang ingin mencelakai Miranda, dan hal ini tidak bisa disebarkan keluar, jika orang tersebut mengetahui bahwa dia masih hidup, mungkin saja akan datang ke rumah sakit.”

Elisha Yu merasa ini ada benarmya, kemudian mengangguk dan bertanya: “Tetapi pelaku yang menabrak orang itu sudah melarikan diri, kita tisak bisa hanya menganggap hal ini tidak pernah terjadi!”

Zayn Shen tersenyum pahit, dan berkata dengan nada samar: “Tentu saja si pelaku hanya ingin menabrak tanpa motif, cepat atau lambat dia akan mendapatkan balasan atas yang dilakukan, tetapi masalah ini tidak bisa dilakukan terlalu terburu-buru. Keadaan Miranda sekarang belum stabil, aku sarankan kita cari cara untuk menyembunyikannya dulu, tidak aman tinggal di rumah sakit ini.”

Elisha Yu terkejut, memikirkan tentang apa yang Zayn Shen katakana, dan semakin merasa bahwa kekhawatirannya ini lebih masuk akal.

“Jadi maksud kamu, kecelakaan ini tidak hanya disengajai, tetapi disisi lain mereka sedang mengawasi kita?” Elisha Yu bertanya dengan wajah ragu.

Zayn Shen mengangguk dengan sungguh-sungguh.

Elisha Yu kaget, sebernarnya dia pernah memikirkan hal yang sama, lagi pula apa yang dilakukan Joyce Qin terhadap Miranda Wen sebelumnya, dia juga mengetahui semuanya.

Memikirkan hal ini dia langsung berbalik, dan berkata dengan serius kepada Zayn Shen: “Aku sudah mengerti, serahkan hal ini kepadaku, aku akan memikirkan cara merahasiakan hal ini dan pindah rumah sakit, selama masa pemulihan Miranda, aku tidak akan membiarkan keluarga Ji menemuinya.”

Zayn Shen mengangguk, dan melihat Elisha Yu berlari terburu-buru dengan hak tinggi.

Setelah meninggalkan rumah sakit, Elisha Yu menelepon seseorang teman dekat di LC Studio sambil berjalan di perjalanan.

Dia masih ingat bahwa pelanggan ini pernah memberitahukannya pada saat menggosip, bahwa kerabatnya bekerja sebagai staf administrasi di rumah sakit ini.

Elisha Yu menceritakan segala masalah dari awal sampai akhir, dan setelah orang itu memahami kondisinya, dan bersedia untuk membantu, pada saat yang sama mengharapkan Miranda Wen agar cepat sembuh.

Dia pergi ke cafeteria terdekat untuk bertemu dengan pelanggan, setelah itu keduanya datang bersama ke rumah sakit, dan dengan cepat mengurus prosedur pemindahan rumah sakit selesai.

Karena keadaan Miranda Wen tidak begitu stabil, ditambah dengan alat-alat bantu intensif, Elisha Yu hanya bisa memohon kepada pelanggannya untuk menghubungi rumah sakit di kota sebelah.

Setelah menghapus catatan penerimaan pasien di rumah sakit ini, pada malam itu juga membawa Miranda Wen ke rumah sakit yang baru.

Setelah beberapa jam kemudian Miranda Wen terbaring di UGD rumah sakit kota sebelah, Zayn Shen bertanya kepada Elisha Yu dengan khawatir: “Begitu melelahkan, tidak tahu apakah kondisi Miranda Wen akan semakin memburuk.”

Elisha Yu juga sedikit khawatir, dia melihat ke UGD, dan bekata: “Tadi perawat mengatakan bawha kondisinya sudah kembali stabil, jika malam ini tidak terjadi apa-apa, seharusnya sudah bisa dipindahkan ke kamar bangsal untuk pemulihan diri.”

Zayn Shen mengangguk dengan gelisah, malam yang sangat panjang di rumah sakit, angina sejuk bertiup dari jendela, kekhawatirannya tentang Miranda Wen tidak pernah lengah.

Alberto Ji selesai melihat dokumennya, dan berjalan keluar kantor, tiba-tiba merasa pusing, kakinya tidak berdiri tegak, terhuyung-huyung. Asisten yang melihat itu, segera bergegas ke depan untuk membantunya.

“Direktur, kamu tidak apa-apa?” melihat keadaan direktur akhir-akhir ini, Winsen Yan sedikit tertekan, tetapi tidak peduli dengan statusnya, dan tidak bisa bertanya banyak. Sekarang, melihat dia yang begitu, Winsen Yan masih saja ingin bertanya.

“Iya.” Alberto Ji tidak banyak bicara, hanya bersenandung dan berdiri tegak.

Kegelisahan di dalam hati tidak kunjung berlarut, tetapi semakin mendalam, dan pada saat itu juga karena merasa lega, Alberto Ji hampir tidak dapat menahan kecemasannya.

Alberto Ji tidak bisa mengabaikan kecemasan dalam hatinya, dia menoleh untuk melihat kearah Winsen Yan, “Kamu pergi selidiki dimana Miranda berada? Bagaimana keadaannya?”

“Baik.” Winsen Yan sudah sangat lama tidak mendengar Alberto Ji memanggil nama Miranda Wen, dia tertegun sesaat, kemudian dengan segera menjawab.

“Oh iya, masalah ini jangan begitu ketara.” Alberto Ji memerintahkan Winsen Yan yang hendak berbalik.

“Mengerti.” Winsen Yan tahu arti perkataan Alberto Ji.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu