Eternal Love - Bab 372 Tidak Akan Melepaskan Dia

Miranda Wen yang berusaha melepaskan dirinya pun menatap ke arah pintu dengan tatapan berharap. Dia berharap Alberto Ji dapat menolong dirinya. Air mata mengalir turun dari matanya ke tanah.

Pintu tersebutnya rupanya terbuka sesuai harapan Miranda Wen, tetapi yang berjalan masuk bukan orang yang dia harapkan, melainkan Zayn Shen.

"Miranda Wen!" Zayn Shen bergegas menghampiri dia begitu melihat Miranda Wen yang sedang digotong oleh sang pengawal. Dia berhasil menjatuhkan beberapa orang pengawal yang menghalangi jalan dirinya dan berjalan ke depan Miranda Wen.

"Lepaskan dia, kita dapat mendiskusikan dengan baik-baik." Meskipun Zayn Shen jago berkelahi, tetapi Miranda Wen masih berada di tangan sang pengawal, sehingga Zayn Shen tidak berani bersikap gegabah karena dia takut hal tersebut akan berdampak kepada Miranda Wen.

Setelah mendapatkan tatapan isyarat dari Joyce Qin, sang pengawal mundur sebanyak dua langkah dan menaruh Miranda Wen ke atas tanah lalu dia mengangkat kedua tangannya dan berjalan menjauh. Zayn Shen bergegas melangkah maju dan memeluk Miranda Wen.

"Sakit...." Miranda Wen memegang perutnya dan dia terengah-engah. Kejadian tersebut berhasil mengejutkan Zayn Shen, sehingga dia tidak berani bertindak gegabah.

"Sang pengawal mengeluarkan tongkat rantai dari pinggangnya dan mengarahkannya ke mereka berdua.

Joyce Qin berjalan mundur sebanyak dua langkah, dia menjaga jarak dari Zayn Shen. Dia tidak berharap dirinya menjadi sanderaan Zayn Shen.

"Berikan mereka pelajaran." Joyce Qin mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke arah Miranda Wen yang sedang berbaring di atas tanah serta ke arah Zayn Shen yang sedang memeluk Miranda Wen.

Begitu melihat banyak tongkat rantai yang diarahkan kepada mereka, Zayn Shen hanya dapat menggunakan badannya menjaga Miranda Wen. Dia tidak dapat membalasnya karena dia sedang melindungi Miranda Wen di dalam dekapannya.

"Kamu cepatlah pergi, kamu tidak perlu berbuat seperti ini untukku." Miranda Wen kesakitan hingga keringat dingin telah membasahi wajahnya dan air matanya tidak berhenti mengalir turun.

Zayn Shen mengangkat tangannya untuk menahan tongkat rantai dari arah samping sambil menggertakkan giginya berkata: "tidak mungkin."

Di saat Zayn Shen sudah mau jatuh pingsan, tiba-tiba pintu rumah Keluarga Ji kembali terbuka dan beberapa orang pengawal berjalan masuk.

"Berhenti." Joyce Qin bergegas menyuruh anak buahnya berhenti begitu melihat beberapa pengawal berjalan masuk karena dia tidak mungkin memperlihatkan kepada orang luar bahwa dia sedang memberi pelajaran terhadap keluarganya, terlebih di depan orang yang memiliki status tinggi. Tidak baik jika tersebar keluar.

"Maaf menganggu Nyonya Ji. Aku adalah pengawal dari Keluarga Shen, aku datang kemari untuk membawa Tuan Muda Shen pulang." Sang pemimpin membuka suara terlebih dahulu.

"Silahkan." Joyce Qin berbicara dengan sungkan.

"Bawa dia." Sang pemimpin berbicara kepada pengawal di belakangnya.

Zayn Shen ditarik oleh dua orang pengawal, dia melawannya karena dia khawatir melihat keadaan Miranda Wen, akan tetapi dia tidak dapat melepaskan pegangannya dan dia langsung dibawa pergi.

Setelah keluar dari villa milik Keluarga Ji, Zayn Shen berbicara kepada pengawalnya: "lepaskan aku, aku ingin kembali menolong Miranda Wen."

Sang pemimpin dengan tanpa ekspresi berkata: "tuan besar mengatakan bahwa Anda tidak boleh ikut campur dalam masalah ini lagi."

Zayn Shen terlihat tidak dapat menerimanya: "aku tidak peduli, aku harus menolong dia."

"Kalau begitu maaf tuan muda. Bawa pergi!" Sang pemimpin tidak lagi berbasa-basi dengan Zayn Shen dan langsung membawa dia pergi.

"Kamu........lepaskan aku, aku harus menolong dia. Lepaskan aku!" Tidak peduli seberapa banyak usaha yang dilakukan oleh Zayn Shen untuk melepaskan dirinya, tetapi selalu gagal. Ditambah luka yang dia dapatkan ketika melindungi Miranda Wen, itu membuatnya tidak memiliki tenaga lagi.

Pada akhirnya Zayn Shen berhasil dibawa pulang ke rumah Keluarga Shen oleh para pengawal.

Pada saat ini Miranda Wen sudah pasrah begitu melihat kepergian orang yang dapat menolongnya. Sedangkan ekspresi wajah Joyce Qin semakin memburuk.

Ucapan Yenny Shen yang tadi sudah sangat jelas. Saat ini masalah kejelekan keluarganya sudah tersebar luas sehingga tatapan Joyce Qin terhadap Miranda Wen terlihat semakin tidak senang.

"Anak ini harus diaborsi." Joyce Qin berbicara dengan datar dan langsung mengambil keputusan untuk hidup sang anak tersebut.

"Mengapa kamu begitu jahat hingga kamu ingin memukul seorang anak hingga mati. Dia ini juga memiliki nyawa!" Miranda Wen tahu dirinya sudah tidak mungkin selamat, sehingga dia membuang harapan untuk kabar dan dia berusaha membujuk Joyce Qin untuk memberikan jalan kepada anak ini.

Joyce Qin tidak merasa ada yang salah dengan keputusan yang dia ambil karena nama baik Keluarga Ji jauh lebih penting dibanding anak haram.

"Kamu harus melihat status dirimu dengan jelas terlebih dahulu. Kamu sebagai Nyonya Muda Keluarga Ji yang hamil di luar nikah. Kamu taruh dimana wajah Keluarga Ji?" Joyce Qin berbicara dengan sarkastik.

"Aku......" Miranda Wen mengigit bibirnya dengan kuat, tetapi dia tidak mengucapkan penjelasan sepatah kata pun, karena bagaimana pun juga ayah dari anak di dalam kandungannya adalah milik sang kakak.

Melihat keterdiaman Miranda Wen, Joyce Qin semakin yakin bahwa asal mula anak ini memang tidak jelas dan dia semakin marah: "kamu sudah mengkhianati putraku, tetapi kamu masih berharap aku dapat melepaskan kamu?"

Miranda Wen memegang perutnya, dia merasakan rasa sakit yang luar biasa hingga ingin jatuh pingsan. Tetapi dia masih berusaha menahan kesadarannya karena Miranda Wen takut begitu dia jatuh pingsan, anak ini akan menghilang.

"Tidak hanya kamu saja, bahkan aku juga tidak akan melepaskan kedua orangtuamu. Apa maksud mereka memberikan seorang wanita yang tidak bisa menjaga sikapnya kepada Keluarga Ji?" Semakin Joyce Qin berbicara, dia merasa semakin marah. Dia segera mengambil sebuah cambuk dari samping.

"Plak." Sebuah cambukan mengenai lantai yang dekat dengan ujung kaki Miranda Wen, Miranda Wen ketakutan hingga menarik kakinya. Meskipun dia berhasil lolos dari cambukan pertama, akan tetapi Miranda Wen sudah tidak seberuntung itu untuk selanjutnya.

Melihat cambuk yang ditarik langsung ke depannya, Miranda Wen berseru, mengangkat tangannya untuk menghalangi dirinya. Tetapi cambuk itu berhasil mengenai lengan dia dan melilit Miranda Wen. Lalu Joyce Qin menariknya.

Miranda Wen segera bergerak maju dan darah di lengannya memercik ke tubuhnya.

"Katakan!" Nada suara Joyce Qin menjadi lebih keras, "siapa ayah dari anak di perutmu itu?"

"Aku tidak tahu ..." Saat ini, suara Miranda Wen menjadi pelan karena rasa sakit pada perutnya yang luar biasa.

Joyce Qin mengangkat tangannya dan mencambuknya lagi.Kekuatan Joyce Qin semakin kuat. Terlihat banyak bercak darah akibat dari cambukan tersebut, bahkan pada beberapa bagian terlihat ada luka yang menyerupai warna putih tulang.

Melihat Miranda Wen masih menolak untuk berbicara, Joyce Qin meminta pengawalnya untuk menguncinya di ruangan gelap untuk menyiksanya.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu