Eternal Love - Bab 115 Sarkasme

Setelah menerima pesan teks dari Giselle Ning, Miranda Wen sangat senang, dengan begitu, Giselle Ning akan bekerja di perusahaan, jadi dia akan menjadi lebih kuat lagi daripada sebelumnya, masa depan akan lebih sejahtera.

Memikirkan hal ini, Miranda Wen tidak bisa menahan tawa.

Setelah melihatnya, Zayn Shen dengan cepat meminta pujian darinya, "Miranda, jangan lupa ini semua adalah hasil kerja kerasku. Jangan lupa dengan janji kita."

Miranda Wen menepuk pundaknya dan mengangguk dengan hati-hati, "Zayn, tenanglah, aku tidak akan pernah lupa. Besok kamu datang saja ke kediaman Ji, aku akan memasak sendiri untukmu."

Setelah mendengarnya, Zayn Shen sangat gembira, "Janji ya, Miranda."

Setelah bertahun-tahun di luar negeri, yang paling dia rindukan adalah masakan Miranda, ketika dia pikir dia bisa memakannya lagi, air liurnya hampir menetes keluar.

Hari esok, cepatlah tiba!

...

Setelah kembali ke rumah, Miranda Wen melihat bahwa lampu belajar masih menyala, dengan lembut dia mendorong pintu dan berjalan masuk.

Dia hanya melihat kakaknya Alberto Ji sedang duduk di belakang meja, menatap dokumen-dokumen dengan serius.

Dia mengangkat alisnya, lalu perlahan berjalan mendekatinya dan memanggilnya, "Kakak."

Mendengar suara itu, Alberto Ji mengangkat kepalanya, matanya yang gelap jatuh ke wajahnya, dia bertanya dengan suara pelan, "Sudah pulang ya?"

“Sudah pulang.” Miranda Wen mengangguk.

Keduanya terdiam, setelah Alberto Ji melihatnya sekilas, dia langsung menunduk untuk melihat dokumen lagi.

Setelah melihat ini, Miranda Wen mengulurkan lidahnya, kemudian berbicara lagi, "Kak, Giselle Ning sudah setuju untuk bekerja di perusahaan."

Sebenarnya, setelah misi ini tercapai, orang pertama yang ingin dia bagikan adalah kakaknya.

Alberto Ji mendongak lagi dan menatapnya, "Selamat, semua berjalan sesuai dengan apa yang kamu inginkan."

Miranda Wen menyentuh kepalanya dengan malu, setelah menetap beberapa saat, dia kemudian kembali ke kamarnya.

...

Malam berikutnya, Miranda Wen menyiapkan makanan sesuai dengan perjanjiannya dengan Zayn Shen.

Pelayan di rumah terkejut ketika mengetahui bahwa dia akan memasak, semuanya inign membantunya karena takut dia akan melakukannya dengan tidak baik, namun semua orang malah ditolak olehnya.

Selama beberapa tahun ini, dia selalu diasingkan di Keluarga Wen, semua hal dia harus mengurus dengan sendiri, di samping itu, saat kuliah, dia juga selalu kerja paruh waktu di restoran, saat itu dia belajar banyak dari koki.

Dia menghabiskan dua jam lebih, akhirnya selesai menyiapkan makan malamnya.

Ketika melihat makanan yang mewah di atas meja, seluruh anggota keluarga Ji merasa sangat menakjubkan, siapapun tidak menyangka bahwa Miranda Wen pintar masak dan kelihatannya sangat nikmat.

Saat mereka memasukkan makanan ke dalam mulut, mereka baru menyadari makanan-makanan ini bukan hanya enak, tetapi sangatlah nikmat.

Setelah sekian lama tidak pernah makan masakannya, Zayn Shen sangat terharu dan hampir meneteskan air matanya.

"Miranda, kakek tidak tahu kamu begitu pintar masak, kakek sangat terkejut." Kakek Ji sangat memuji dirinya.

Miranda Wen tersenyum malu, "Kakek, aku sangat senang jika kakek bisa menyukainya."

Kakek Ji berkata sambil tertawa: "Aku menyukainya, tentu saja aku menyukainya."

Yang lain juga ikut memuji dirinya, bahkan tatapan Joyce Qin pun tidak seperti sebelumnya, bisa dikatakan sedikit lebih puas.

“Istriku Miranda sangat pintar, Bernando menyukai hidangan yang dibuat oleh istriku Miranda.” Kata-kata kekanak-kanakan Bernando Ji membuat semua orang tersenyum bahagia.

Ini mungkin pertama kalinya Miranda Wen merasakan tidak perlu makan dengan begitu sengsara di Keluarga Ji.

Dengan memandang Zayn Shen yang makan dengan lahap sambil menundukkan kepala, dia tersenyum, semua ini harus berterima kasih pada Zayn, jika bukan karena Zayn, dia mungkin tidak pernah memiliki kesempatan untuk menunjukkan keunggulannya di depan anggota Keluarga Ji..

Alberto Ji pernah makan masakannya, namun hanya makan sederhana yaitu mie, dia tidak pernah berpikir bahwa masakan lainnya bisa begitu enak juga, sama sekali tidak kalah dengan koki di rumah.

Dia tidak memuji Miranda Wen seperti yang dilakukan oleh orang lain, dia hanya diam-diam menambah setengah mangkuk nasi.

...

Keesokan harinya, Miranda Wen ditarik ke samping oleh Rita Tsu begitu dia tiba di perusahaan.

"Direktur, ada hal buruk terjadi. Bernessa Song benar-benar mengundang Giselle Ning ke perusahaan."

Miranda Wen mengangkat alisnya dengan ringan, "Oh? Mengapa demikian?"

"Bernessa Song memberikan sedikit keuntungan kepada Giselle Ning, pagi ini perusahaan menerima telepon bahwa Giselle Ning sudah menyetujui akan datang bekerja di perusahaan."

Rita Tsu sangat cemas, ketika dia berpikir bahwa Giselle Ning benar-benar diundang oleh Bernessa Song, dia langsung khawatir akan situasi Direkturnya di masa depan.

“Benarkah?” Miranda Wen berbisik, “Bagus sekali, Giselle Ning bisa datang bekerja di perusahaan adalah hal yang menyenangkan.”

Rita Tsu terdiam, keadaan sudah seperti ini, mengapa dia masih begitu senang?

Miranda Wen membuatnya gelisah, kemudian memandang Bernessa Song dan yang lainnya yang sedang mengebu-gebu membahas masalah ini.

"Begitu Giselle Ning datang, kinerja perusahaan kita pasti akan meningkat, nantinya, seseorang harus ingat melepaskan posisi Direkturnya." Orang yang mengatakan ini memandang ke arah Miranda Wen dengan sengaja.

Kirana Zhang melirik Miranda Wen dan tersenyum, "Jika tidak, diserahkan sekarang saja, daripada nantinya akan mempermalukan diri."

Begitu selesai berbicara, semua orang juga tertawa.

"Apa yang kamu bicarakan? Jangan berpikir seperti itu, semua ini demi departemen desain kita." Bernessa Song menegur dengan sedikit jijik.

“Bagaimanapun direktur kita masih muda, masih banyak hal yang harus dipelajari, semua orang harus memberinya kesempatan.” kata Bernessa Song sambil menatap Miranda Wen, tanpa menyembunyikan kesenangan dari dalam dirinya.

"Kak Bernessa, ini adalah tempat kerja, bukan sekolah, masih harus membiarkan dia belajar?." Seseorang mendengus dingin, gayanya seperti sedang mencari muka pada Bernessa Song, "Menurutku, Direktur perusahaan seharusnya diduduki oleh Kak Bernessa."

"Benar sekali, Kak Bernessa sudah beberapa tahun di perusahaan, kemampuan dia terlihat jelas oleh kita semua, hanya saja ada yang menyerang di tengah jalan, jika tidak Kak Bernessa pasti telah menjadi Direktur."

“Lagian dia juga tidak akan lama lagi menduduki posisinya, tunggu Giselle Ning datang, sudah tidak ada urusannya lagi.” Kirana Zhang melirik Miranda Wen dengan dingin.

Mendengarkan satu per satu sarkasme dari mereka, sepertinya menganggap dirinya tidak berada di sana.

Rita Tsu sangat ingin bergegas maju melawan mereka, namun Miranda Wen meraih tangannya dan menenangkannya: "Jangan mempedulikan mereka yang asal berbicara, jika kamu bertengkar dengan mereka, itu hanya akan menurunkan harga dirimu saja."

"Tapi..." Rita Tsu masih tidak bisa menahan amarahnya.

Kemampuan Direktur dia jelas tahu, lagipula direkturnya sangat baik, bagaimana Bernessa Song bisa membandingkan dirinya dengannya.

Miranda Wen menepuk pundaknya, tersenyum padanya, kemudian memasuki kantornya seperti tidak terjadi apa-apa.

Melihatnya begitu tenang, dia tidak menunjukkan ketidaksenangan karena sarkasme orang itu, Rita Tsu hanya bisa bangga dengan wibawa Direkturnya.

Setelah itu, dia juga perlahan menenangkan diri, masalahnya telah terjadi, meskipun cemas dia juga tidak bisa melakukan apapun lagi, dia hanya bisa berdoa agar Giselle Ning tidak seperti Bernessa Song saja.

Bernessa Song melihat Miranda Wen memasuki kantor, dia tersenyum penuh kemenangan, Miranda Wen, Miranda Wen, kamu cukup menunggunya, posisi Direktur itu cepat atau lambat akan menjadi milikku.

Kirana Zhang memandang Miranda Wen dengan sangat tenang, dia mulai mencibir, "Sekarang mungkin masih bisa berakting seperti itu, tunggu saja saat Giselle Ning datang, kamu pasti akan menangis."

Lili Yang menunduk dan tidak mengatakan apapun daritadi.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu