Eternal Love - Bab 325 Cemburu

Sepanjang perjalanan, MirandaWen murung, Zayn Shen berbicara dengannya dia menjawabnya dengan linglung,seluruh pikirannya penuh dengan Alberto Ji. Padahal dia jelas-jelas berjanjiuntuk datang menjemputku, apakah ada sesuatu yang terjadi? Atau ada sesuatuyang terjadi membuatnya tidak bisa dating? Miranda Wen menjadi semakinketakutan, dan khawatir.

Bersusah payah akhirnya sampai di rumah Keluarga Ji, Miranda Wen tidak pedulidengan sopan santun, dengan mengangkat sedikit gaunnya dan berlarian masuk kerumah keluarga Ji, dan diantara kerumunan mencari sosok Alberto Ji.

Saat melihat Alberto Ji, ekspresi Miranda Wen yang awalnya berharap berubahmenjadi dingin.

Di sisi lain, Alberto Ji sedang mengobrol dan tertawa bersama orang tua VioletQin, Violet Qin menggandeng tangan Alberto Ji, dengan tatapan menawan. AyahViolet Qin jelas sangat puas dengan Alberto JI sebagai menantu laki-lakinya,menepuk pundaknya dan berkata: “Alberto, aku sangat tenang menyerahkan putrikupadamu, kalian berdua juga sudah tidak kecil lagi, jadi pilihlah hari yang baikdan laksanakan pernikahan.”

“Aduh, ayah, apa yang kamu bicarakan.” Violet Qin berpura-pura malu danmenundukkan kepalanya, tetapi ada harapan penuh di matanya.

Alberto Ji hendak menjawab, pada saat ini, Joyce Qin melihat Miranda Wen dating,dan berkata: “Miranda, kenapa kamu baru dating. Sudah menunggumu lama, danbukannya lebih awal dating, menyambut para tamu.”

Alberto Ji melirik, dan melihat ekspresi wajah Miranda Wen yang dingin,wajahnya sedikit tersipu, tetapi dengan cepat berubah kembali menjadi seorangkakak yang kalem, dan tersenyum sopan padanya.

Miranda Wen juga berubah menjadi anak baik, “Maaf, aku terlambat.” Katanya,sambil berjalan ke sisi Joyce Qin.

Joyce Qin memperkenalkannya kepada orang tua Violet Qin, “ini adalah menantuputra kedua kami, Miranda Wen.”

Violet Qin mendengus dingin, tetapi kehadiran para tetua, tidak beranimenyerang.

Miranda Wen tersenyum lembut, dan berkata dengan murah hati: “Tuan Qin, NyonyaQin, apa kabar.”

kedua orang tua Violet Qin tersenyum dan mengangguk, dan bersalaman, Joyce Qinberbisik kepada Miranda Wen: “Baiklah, kamu pergi cari Bernando, jaga diabaik-baik, tahu?”

Miranda Wen mengangguk patuh, tersenyum pada semua orang, dan pergi menemuiBernando Ji.

Bernando Ji sedang menunju ke meja makan dan sedang makan, melihat Miranda Wenyang berjalan kemari, matanya langsung berbinar-binar, dan menganggat seikatanggur besar dan menghadap ke Miranda Wen, “Miranda, kamu dating, cepat makanini, sangat lezat.”

Miranda Wen melihat bahwa dia masih memakan sandwich di mulutnya, dan berbicaradengan tidak jelas, tidak bias menahan tawa, dan memberinya segelas jus danberkata:”Kamu pelan-pelan makan, jangan sampai tesedak.”

Di perayaan ini banyak orang yang mengenali Miranda Wen, dan berjalan kearahnyamenyapanya, Miranda Wen menjawab kepada orang-orang ini, sambil menjagaBernando Ji, dan dia yang sedikit tidak bertenaga.

Setelah akhirnya mendapatkan waktu luang, Miranda Wen berencana untukberistirahat. Suara Alberto Ji yang rendah terdengar di telinganya, “Apakahkamu baik-baik saja, kenapa wajahmu terlihat pucat?”

Miranda Wen menatapnya, matanya sedikit terkejut, tetapi cepat berubah menjadiejekan. “Kakak tidak perlu khawatir, Kakak masih harus pergi menemanitunanganmu, jika tidak dia akan cemburu.”

Alberto Ji mengerutkan kening, dan meraih lengan Miranda Wen, “Miranda, akutahu kamu senfang marah, sebenarnya hari ini aku ingin pergi menjemputmu, teapiibukku menghentikanku untuk menyambut para tamu.”

Miranda Wen tidak memandangannya, “Kamu tidak perlu menjelaskannya padaku,lagipula aku juga bukan siapa-siapamu.”

Alberto Ji sedikit cemas, tanpa sadar kekuatan di tangannya semakin kuat, “Miranda,jangan emosian.”

Miranda Wen berusaha untuk membebaskan tangannya, “Lepaskan, disini begitubanyak orang, jangan membuat orang salah paham.”

Alberto Ji ingin menjelaskan, tetapi pada saat ini seseorang memanggil namanya,dia hanya bias melepaskan tangannya, dan mengatakan sebuah kalimat sebelumpergi, “Miranda, jangan marah.”

Miranda Wen menggosok lengannya yang sakit karena di cengkram Alberto Ji,menyaksikan tunangan Violet Win yang telah menjadi calon suaminya, dan menyapapara tamu dengan ramah. Senyuman bahagia di mata Miranda Wen selalu terasaseperti sindiran.

Bahkan Bernando Ji juga mendapati Miranda Wen tidak beres, dan berjalankearahnya dan bertanya:”Miranda, kamu kenapa, kenapa tidak bahagia?”

Miranda Wen tersenyum pahit dan menggelengkan kepala, tetapi matanya masihmengikuti bayangan Alberto Ji yang sedang menyapa tamu-tamu di seberang.

Setelah tiga putaran anggur, akhirnya perayaan ini memasuki acara dansa.

Tidak tahu siapa yang memulainya, dan berteriak kepada Alberto ji dan VioletQin untuk memulai berdansa.

Alberto Ji menggelengkan kepala menolak dan berkata: “Hari ini adalah perayaankakek, bagaimana bisa aku yang menikmatinya, tentu saja orang yang pertamaberdansa adalah kakek dan nenek.”

Kakek Ji tertawa keras dan berkata, “Aku sudah tua, tidak bias berdansa lagi,dan lantai dansa ini, hanya disediakan untuk para anak muda untuk menunjukkanbakatnya.”

“Benar, Alberto kamu berdansa dengan Violet, toh sudah mau menikah, untuk apamalu-malu.”

Seluruh orang berteriak berseru, wajah Violet Qin memerah malu, dan wajah yang penuh berharap melihat kepada Alberto Ji.

Alberto Ji tersenyum tidak berdaya, berjalan kesisinya dengan senyuman dimulutnya, semua orang mengira Alberto Ji akan mengundang tunangannya, wajah VioletQin memaparkan senyum kebahagiaan, dan juga menunggunya kedatangannya untukmengundangnya berdansa.

Namun yang mengejutkan semua orang, Alberto Ji bukan berjalan kehadapan VioletQin malah berhenti di depan Miranda Wen. Dia menundukkan kepalanya sedikit, danmengulurkan tangan, seperti seorang pria terhormat, “Permisi, apakah aku bisamendapatkan kehormatan untuk berdansa denganmu?”

Miranda Wen mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan bingung, “Apakah kamu sudahgila? Bukannya mengajak Violet Qin untuk apa mengajakku?”

Alberto Ji tersenyum, tanpa izinnya langsung mengangkat lengannya, danmembawanya ke lantai dansa.

“Kamu!” Miranda Wen masih ingin membebaskan diri, dan Alberto Ji sudahmemengang pinggangnya dengan tangannya yang lain, “Sudahlah, jangan marah lagi,semua orang sedang melihatnya, apakah kamu ingin merusak hari perayaan pestakakek?”

Miranda Wen melihat begitu banyak pasang mata yang mengelilinginya, hanya bisapercaya diri dan berdansa, mungkin semua orang akan mengira bahwa mereka hanyaada hubungan antara kakak adik, jika bisa melepaskan diri, dia pasti ingin menutupinya.

Alunan music mengalir perlahan, Alberto Ji berangsur-angsur memasukisuasanyanya, dengan lembut memutar pinggang Miranda Wen, dan selama beberapasaat, dia sangat berharap waktu bias berhenti disana.

Alberto Ji memandangi  ekspresi  Miranda Wen yang marah, tidak bisa menahanuntuk tersenyum, dan sedikit membungkuk berbisik di telinganya: “Kenapa malamini kamu kelihatan sangat marah, apakah, karena cemburu?”

Sesaat wajah Miranda Wen memerah, dan menatapnya tajam, “Bagaimana mungkin aku cemburu?!”

“Oh?Benarkah begitu?”Alberto Ji tersenyum menyeringai, dan kekuatan lengannya yang kuat, menarik MirandaWen untuk lebih dekat padanya, dan tubuh kedua orang tersebut sangat dekat !

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu