Eternal Love - Bab 302 Aku Mohon Ampunilah Aku

"Tidak melakukan lagi?" Raynard Jiang balik bertanya sambil mengangkat alisnya.

"Benar! Aku adalah orang yang mempunyai batas kesabaran. Ada beberapa hal yang Tuan Jiang dan aku juga mengerti. Jadi karena aku tidak bersedia, Tuan Jiang juga jangan menggodaku lagi!" Miranda Wen saat ini masih mempunyai kesopanan terakhir, tapi dia tahu kesabarannya sudah hampir habis.

Lengannya terasa sedikit. Gerakan Raynard Jiang tadi memang agak kasar. Miranda Wen diam-diam meletakkan tangan ke atas tempat yang tadi sakit karena dicengkram, dan kemarahan dalam hatinya juga mulai muncul.

Tiba-tiba terdengar suara tawa yang mengandung nada merendahkan. Miranda Wen mengangkat kepala menatap Raynard Jiang yang penuh merendahkan dan tidak sudi, "Sudahlah Manager Wen, jangan akting polos di hadapanku lagi ya? Aku juga bukan bocah muda lagi. Aku sangat mengerti hal-hal di dunia pekerjaan seperti ini."

Miranda Wen mundur ke belakang satu langkah dengan waspada. Dia menahan diri dan berkata dengan dingin, "Aku tidak mengerti apa yang Tuan Jiang katakan."

Saat ini bar tetap berada dalam suasana yang remang-remang, tapi hanya bagian di ujung ruangan saja yang penuh dengan aura berbahaya.

Raynard Jiang menyipitkan mata dan menilai Miranda Wen yang cantik itu, lalu mulai mengejek, "Manager Wen sedang pura-pura bodoh denganku? Perempuan muda dan cantik sepertimu bisa sampai posisi sekarang ini, pasti juga sudah ditiduri oleh bosmu. Kenapa masih akting di hadapanku? Hanya kerja sama sekali saja, kita bisa mendapatkan yang kita masing-masing inginkan, dan saling menguntungkan. Ini tidak ada yang baik. Kenapa kamu masih pura-pura polos."

Belum selesai berkata, Miranda Wen sudah menarik napas dalam, dia merasakan bibirnya tanpa bisa ditahan bergetar, secara bersamaan tangannya juga terkepal.

Dia baru menyadari manusia itu memiliki banyak sisi. Di siang hari, orang selalu bisa menampilkan sisi yang baik.

Saat ini di dalam ruangan yang redup, Raynard Jiang melepaskan topengnya, akhirnya menampilkan sisi yang paling buruk kepadanya.

Pria mesum yang sangat palsu ini. Pandangan Miranda Wen tiba-tiba berubah dingin. Dia menatap pria mesum itu dengan dingin, dan melepaskan tangannya yang terkepal.

"Raynard, tolong bersihkan sedikit bibirmu!"

Teringat pada kalimat penghinaan terakhir Raynard Jiang, kemarahan Miranda Wen langsung memenuhi kepala, lalu mengangkat tangan, hendak menampar wajah Raynard Jiang.

Sedangkan masih belum mengenai wajah Raynard Jiang, Miranda Wen hanya merasa tangannya dicengkram dengan kuat di udara, dan hampir mencengkram hancur pergelangan tangannya.

"Wanita murahan, masih berani memukulku?" Raynard Jiang tiba-tiba marah, dan mata merah itu menatap lurus Miranda Wen.

Rasa sakit membuat dahi Miranda Wen muncul keringat dingin. Dia ingin melepaskan tangan pria ini, tapi kali ini malah tidak bisa dilepaskan.

"Akh ... sakit! Dasar brengsek, cepat lepaskan!" Miranda Wen memarahi pria yang mencengkram erat tangannya ini.

Raynard Jiang tersenyum mengerikan lalu berkata dengan wajah dingin, "Kamu jangan tidak tahu untung. Kelihatannya hari ini aku harus memberikan sedikit pelajaran padamu!"

Setelah selesai berkata, Raynard Jiang sekali lagi mencengkram erat pergelangan tangan Miranda Wen, sedangkan satu tangan lain memanfaatkan kesempatan untuk memegang dadanya.

Miranda Wen terkejut dan langsung memberontak sambil teriak minta tolong.

Sedangkan di dalam bar kebetulan ada sekelompok anak muda yang sedang mengadakan pesta. Suara tawa dan sorak-sorak menutupi suara minta tolongnya.

Dalam ruangan yang redup, tidak ada yang menyadari seorang pria mesum sedang ingin memperkosa Miranda Wen.

"Lepaskan aku! Kalau kamu berani menyentuhku, maka aku akan lapor polisi!"

Untung saja Miranda Wen sudah menghindari pelukan pria itu dan menghindar dengan lincah ke samping, tapi karena lengannya masih dipegang oleh pria itu, dia tetap tidak bisa melepaskan diri.

"Gadis muda, aku sarankan lebih baik kamu patuh sedikit. Kalau mau menjalankan bisnis, harus bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Kalau kamu tidak ingin pergi bersama denganku ke hotel, maka kami pergi ke toilet bar juga boleh. Selama kamu memenuhiku, maka aku pasti akan menandatangani kontrak itu!"

Raynard Jiang sekali lagi tersenyum mengerikan, lalu memeluk pinggang Miranda Wen, dan berkata di samping telinga Miranda Wen dengan hawa panas yang mengandung bau bir.

"Tolong! Ada pria mesum ... pelayan cepat bantu aku lapor polisi!" Miranda Wen seketika menjadi panik, sambil memberontak sambil teriak dengan kencang.

Napas Raymond Jiang membuatnya merasa jijik. Dia menengadahkan kepala menatap pria yang matanya penuh hasrat itu, kegugupan dan ketidakberdayaan muncul dalam hatinya.

Di saat ini, di saat Miranda Wen berencana menghindari ciuman panas Raynard Jiang, pandangannya tiba-tiba bertambah sebuah bayangan, kemudian terdengar teriak kesakitan Raynard Jiang.

Kemudian, lengan Miranda Wen yang hampir hancur dicengkram dan juga pinggangnya yang dipeluk, tiba-tiba terlepas begitu saja.

Akhirnya ada orang yang menolong!

Hati Miranda Wen yang sangat panik, akhirnya tenang. Dia samar-samar melihat tonjokkan putih terarah ke wajah Raynard Jiang, sangat kencang sampai membuat pria tidak tahu malu itu mundur beberapa langkah dan terjatuh ke atas lantai.

Setelah terlepas dari bahaya, dia tanpa sadar berbalik dan berlari ingin kabur, tapi baru saja berbalik, dia melihat punggung orang yang familiar.

Mata pria itu memancarkan kedinginan, dan wajah itu terlihat sangat tajam, membuat orang ketakutan.

Pria itu mengepalkan tangan dengan erat. Setelah menatap mata Miranda Wen, wajah pria itu tetap tidak berubah.

Kemudian pria itu di bawah pandangan Miranda Wen, berjalan beberapa langkah ke arah Raynard Jiang yang berada di atas lantai, mengangkat kerah baju Raynard Jiang, lalu menonjok lagi beberapa kali.

Serangan yang mendadak membuat Raynard Jiang kebingungan. Rasa sakit yang begitu berat langsung menjalar dari pipi ke dadanya.

Raynard Jiang terkejut, terbatuk beberapa kali, dan hatinya tahu jelas bahwa dia bukan lawan pria ini.

"Kak jangan pukul lagi. Aku hanya bercanda saja dengan Manager Wen. Aku mohon ampunilah aku!"

Raynard Jiang memohon sambil tersenyum pahit pada pria ini, menatap tatapan pria itu yang begitu tajam, saat bicara juga menjadi sedikit gemetaran.

"Mengampunimu? Kalau begitu kamu minta maaf dulu padanya!" pria itu berkata dengan kejam, suara yang begitu berat, mengerikan layaknya dewa kematian.

Raynard Jiang melihat sang pria menghentikan gerakan, menahan kesakitan, dan berdiri, menunduk, membungkukkan badan kecil pada Miranda Wen, berkata sambil tertawa, "Maaf Manager Wen, tadi aku yang terlalu tidak sopan. Anggap saja orang besar hati tidak perhitungan. Kedepannya aku tidak berani lagi. Kalau kontrak ini kamu masih mau lanjut, silakan telepon aku kapan saja. Aku akan mengantarkannya sendiri ke kantormu!"

Miranda Wen tidak mengatakan apapun. Saat ini, hatinya bukan hanya merasa senang, tapi perasaan aman juga sudah muncul di hatinya.

"Tanda tangan apanya! Kalau sudah minta maaf, cepat pergi dari sini!" pria itu seperti binatang liar di padang rumput yang mengaum.

Raynard Jiang dibuat bergetar, dan segera berlari keluar dari bar.

Miranda Wen melihat Raynard Jiang menghilang dari pintu bar, langsung menghela napas lega.

Kemudian berbalik pada pria di sampingnya, tersenyum, dan bertanya sambil mengandung rasa malu, "Kakak, kenapa tiba-tiba datang ke bar?"

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu