Eternal Love - Bab 211 Kamu Ini Tak Tahu Balas Budi

Miyuki Tsu was-was saat mendengar ucapan Miranda Wen. Dia mengangkat tangannya dan menampar wajah Miranda Wen. Kecepatannya begitu cepat bahkan sampai membuat Miranda Wen tidak bereaksi. Tanpa sadar, ia langsung memejamkan matanya, bersiap menahan tamparan itu.

Namun, rasa sakit yang terbayangkan olehnya tak kunjung ia rasakan. Tanpa sadar, Miranda Wen langsung mendongak, lalu melihat Zayn Shen sedang meremas lengan Miyuki Tsu.

"Seorang gadis kenapa bisa sekasar ini, siapa yang mengajarimu." Zayn Shen memandang Miyuki Tsu, ia sedikit mengernyit.

Wajah Miyuki Tsu langsung memerah karena Zayn Shen, pria ini bahkan lebih tampan dari semua pria yang pernah dia lihat sebelumnya...

Miyuki Tsu menatap wajah Zayn Shen, tanpa sadar jantungnya langsung berdetak kencang. Hanya saja, ia langsung merespons dirinya. Apa pria ini ada di sini bukan untuk menolong Miranda Wen? Miyuki Tsu sekarang memandang Miranda Wen dengan sedikit lebih iri di matanya.

Saat ini, Sisca Wen yang berdiri di sampingnya tak bisa menahan rasa takjub dalam dirinya. Kenapa pria di sekitar Miranda Wen begitu baik? Bukankah semua ini miliknya? Mata Sisca Wen berputar, seolah memikirkan sesuatu, dia tidak bisa menahan senyum.

"Miranda, apa kamu baik-baik saja?" Zayn Shen menoleh melihat Miranda Wen yang ada di sampingnya, kemudian melihat Miranda Wen sedang tersipu, matanya bulat dan lebar, sepertinya karena baru saja terkejut.

Miranda Wen menggelengkan kepalanya. Dia mengira tamparan itu akan mengenai wajahnya, tapi dirinya masih untung, dia merasa lega dan berkata kepada Zayn Shen, "Aku baik-baik saja. Bagaimana kamu bisa datang ke sini."

Zayn Shen melukiskan lengkungan yang sangat dangkal di sudut mulutnya dan terkekeh, "Aku dan sepupuku ada di sini, bersiap untuk menjemputmu..."

Sebelum Zayn Shen selesai berbicara, Sisca Wen segera berdiri dan berkata, “Kakak, kami tidak bisa mengontrol apa yang ingin kamu lakukan, tetapi bisakah kamu tidak berada di depan semua orang, di kesempatan yang sepenting ini..."

Sisca Wen menampakkan tampang yang lurus. Entah dia benar-benar memikirkan Keluarga Wen atau Miranda Wen.

Melihat Miranda Wen tak berbicara, Sisca Wen mengira sangat bersalah, kemudian ia berbicara lagi, "Beberapa malam yang lalu ketika kamu sedang mabuk dan tidak ada yang melihatmu, kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan, tapi kamu juga harus tahu batasan-batasannya."

Ketika orang-orang yang ada di venue mendengar kata-kata Miranda Wen, mereka pun langsung mendengus. Ternyata pria ini adalah orang Miranda Wen, sepertinya adegan ini akan semakin mengasyikan. Mereka yang sedang meninggalkan tempat ini mulai berhenti satu demi satu dan menatap Melvin Wen lagi.

Wajah Melvin Wen memerah karena sorot mata semua orang yang tertuju pada dirinya, ia merasa sangat malu. Hari ini, Miranda Wen benar-benar membuatnya kehilangan muka. Memikirkan hal ini, Melvin Wen tanpa sadar langsung menunjukkan tatapan yang mengerikan.

Melvin Wen melangkah maju, langsung menunjuk ke hidung Miranda Wen dan mulai mengutuk, "Miranda Wen, kamu gadis yang tak tahu balas budi, masih tidak cukup membuatku malu, hari ini masih membawaku ke sini."

Sisca Wen juga mulai menggemakan kata-kata Melvin Wen, ia berdiri di samping dan berkata: "Kakak, tidak bisakah kamu mengontrol dirimu? Kamu membuat wajah Keluarga Wen harus tercoreng."

Zayn Shen menyaksikan Miranda Wen diintimidasi oleh orang-orang ini, dalam seketika, api amarah meledak dalam hatinya. Zayn Shen menyentakkan sudut mulutnya dan berkata kepada Sisca Wen: "Mengapa ada begitu banyak wanita menjijikkan akhir-akhir ini yang mengira mereka berpakaian bagus, tetapi tidak peduli bagaimana mereka berpakaian dan berias, mereka tetap tidak bisa menyembunyikan kebusukannya."

Kata-kata Zayn Shen membuat wajah Sisca Wen memutih pucat. Pengalaman hidup Sisca Wen selalu menjadi titik sakit terbesarnya. Sekarang Zayn Shen berbicara langsung di depan semua orang. Di hadapan begitu banyak orang seperti ini, bukannya seperti mengejeknya ingin mengubah sampah menjadi berlian?

Ekspresi wajah Sisca Wen menjadi sedikit menggelap. Ketika hendak mengatakan sesuatu, Zayn Shen terus berbicara kepada Melvin Wen dan berkata: “Hanya mereka yang tidak membuka matanya hingga menganggap barang seperti itu disamakan dengan harta karun, tetapi tidak tahu kalau harta karus yang sebenarnya sudah mereka buang begitu saja."

Melvin Wen diejek oleh Zayn Shen, membuat wajahnya semakin memerah. Pada saat ini, orang-orang yang menonton pertunjukan ini lebih seperti sedang mendengar sesuatu yang baik, mereka pun mulai saling berbisik.

Melvin Wen tak kunjung berbicara karena ia selalu berpikir dia berasal dari masyarakat kelas atas, karena aura yang dipancarkan oleh pria ini benar-benar sangat luar biasa.

Tetapi setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, dia menyadari bahwa dia belum pernah melihat orang ini sama sekali, dan dalam hatinya ia merasa Zayn Shen adalah orang tanpa latar belakang dan identitas.

Memikirkan hal ini, wajah Melvin Wen tiba-tiba tenggelam, tubuhnya semakin mendekati Zayn Shen, "Kenapa bisa datang orang liar seperti ini, satpam, cepat bersihkan orang ini untukku."

Zayn Shen mendengus dingin, ia mencibir, "Kenapa, sudah hilang kesabarannya karenaku?"

Melvin Wen bahkan lebih kesal lagi dengan sikap acuh tak acuh Zayn Shen, ia memandang dingin Miranda Wen, "Miranda Wen, lihat pria liar macam apa yang kamu cari, masih tak buru-buru mengusirnya untukku, untuk apa masih berbaik hati di sini? Apakah karena masih merasa kalau Keluarga Wen kami belum cukup memalukan, kamu ini benar-benar tak tahu balas budi."

Setelah itu, Melvin Wen mengulurkan tangannya untuk memukul Miranda Wen, dan Zayn Shen meraih tangan Melvin Wen lagi, ekspresi wajahnya menjadi pahit, dan matanya menjadi lebih dingin.

Miranda Wen semakin dikejutkan dengan gerakan mendadak Melvin Wen. Ia tak menyangka Melvin Wen justru berani main tangan kepadanya di depan banyak orang. Wajah Miranda Wen langsung memucat, ujung jarinya juga mulai bergetar.

Zayn Shen tenggelam, ia hendak memberikan pelajaran untuk mengajarkan Melvin Wen yang cuek ini, pada saat ini, sosok Alberto Ji perlahan masuk dari luar.

Lalu terlihat pupilnya yang hitam pekat, batang hidung yang tinggi, bibir tipis mengerut ringan, wajahnya yang dingin menunjukkan sedikit rasa asing, dan sosoknya yang tegak perlahan berjalan menuju Miranda Wen.

Sebelum Alberto Ji berjalan menghampirinya, Melvin Wen langsung menyapanya dengan ekspresi menyesal: “Direktur Ji, gadis ini yang tidak baik. Kali ini dia pasti dibuat sampai seperti ini oleh pria liar ini. Tapi, ia tak bersungguh-sungguh, semoga kali ini Direktur Ji bisa memaafkan gadis ini."

Melvin Wen membungkuk dan terus menerus menjelaskan semuanya kepada Alberto Ji, ia terus menatap Miranda Wen, berharap Miranda Wen akan sadar akan kesalahannya, lalu meminta maaf.

Melihat Miranda Wen tidak menunjukkan raut muka apapun, Melvin Wen tidak meluapkan emosinya pada saat ini, dirinya hanya bisa tetap berdoa agar Alberto Ji tidak mempermasalahkan hal ini. Dan Miranda Wen, ia akan memberinya pelajaran saat sudah pulang ke rumah nanti.

“Direktur Ji, Direktur harus memaafkan kakakku kali ini. Aku tahu kakakku itu pasti tidak sengaja, ia hanya khilaf sedikit."

Sisca Wen pun buru-buru melangkah ke depan untuk menjelaskan kepada Alberto Ji, menurutnya, alangkah baiknya, jika Alberto Ji bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mulai menyukai dirinya.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu