Eternal Love - Bab 36 Ancaman

Melvin mendengar ucapan itu dan tahu alasannya tidak cukup, tapi memikirkan kerugian yang sekarang dimiliki perusahaan, jika saja tidak ada dana dari Keluarga Ji, dengan cepat akan runtuh, ia pun hanya bisa memelankan nada bicaranya: “Miranda, kamu jangan banyak berpikir, aku tidak pernah mengatakan menyesal, tapi masalah ini Sisca juga tidak sengaja, hanya dengan kamu pergi berbicara baik-baik, tidak mungkin Keluarga Ji tidak mendengarkan.”

Kali ini benar-benar memandangnya, Miranda tertawa dingin mendengarnya, jika saja Keluarga Ji tahu bahwa Bernando terluka ketika berada di Keluarga Wen, maka tidak tahu akan terjadi keributan seperti apa.

Orang-orang ini tidak hanya menghancurkan kebahagiaan seumur hidupnya, tapi juga menyuruhnya membantu Sisca menyelesaikan masalah, memohon kepadanya, benar-benar tidak tahu malu.

“Apa yang dilakukan Sisca, hatinya mengetahui dengan jelas, aku tidak bisa membantu.” Miranda berkata dengan tenang, “Apakah masi ada urusan lain, jika tidak aku akan menutup telepon.”

Ia bukanlah lawan untuk menerima amarah, jika Sisca tidak menghormatinya, untuk apa ia memohon demi Sisca, kecuali otaknya penuh dengan air barulah ia akan menolong Sisca.

Orang ini, tidak bisa diperlakukan dengan kelembutan atau pun kekerasan! Melvin dibuat kesal akan kata-kata Miranda, ia ingin marah namun menahannya.

“Masalah ini sebaiknya kamu pikirkan baik-baik, mas kawinmu dan adikmu yang ditinggalkan sebelum Ibumu meninggal masih ada padaku, jika saja Keluarga Wen tamat, maka mas kawin ini juga ikut tamat ……”

“Apa yang kamu katakan, mas kawin apa?” Mendengarnya, Miranda pun terkejut, tangannya yang memegang ponsel pun gemetaran.

Nada bicaranya sedikit berubah, Melvin pun tahu ia menggunakan cara yang tepat, oleh karenanya ia pun melanjutkan, “Ibumu meninggalakan mas kawin untukmu dan untuk Dessie, semuanya ada padaku.”

“Aku tidak percaya, jika memang benar, mengapa kamu baru mengatakannya sekarang?”

Terdapat kecurigaan di dalam hati Miranda.

Masalah mas kawin ini, ia sama sekali tidak pernah mendengar Ibu membahasnya, apakah Ibu yang tidak sempat mengatakan padanya, atau ini adalah cara yang digunakan Melvin agar ia mau membantu?

“Miranda, mana mungkin Papa menggunakan hal ini menipumu, jika kamu tidak percaya kamu bisa pulang dan lihat, di dalamnya masih ada kontrak yang ditanda tangani sendiri oleh Ibumu ……”

Mendengar ucapan lawan bicaranya, Miranda pun terdiam.

Jika semua yang dikatakan Melvin adalah benar, maka apapun yang terjadi ia harus mengambil kembali benda yang ditinggalkan Ibunya untuk dirinya dan Dessie, tapi jika tidak benar?

Setelah berpikir, barulah ia berbicara, “Aku mau melihatnya sendiri barulah mengambil keputusan.”

Melvin merasakan nada bicara Miranda menjadi jauh lebih santai, sama sekali tidak menolak, dan langsung mengiyakan.

Baru menutup telepon, Yenny langsung marah, hingga menggertakkan giginya, “Kenapa, apakah kamu benar-benar ingin menyerahkan benda-benda itu padanya?”

Orang lain tidak tahu apa yang ada di dalam mas kawin ini, tapi ia mengetahuinya dengan jelas, harga perhiasan itu, jika diberikan begitu saja maka sama seperti mengulitinya!

Saat itu, sebelum Ibu Miranda meinggal ia meninggalkan sebuah wasiat, memberikan perhiasan itu untuk kedua adik kakak itu sebagai mas kawin, tunggu hingga mereka menikah baru diberikan, tapi Yenny terus tidak setuju, benda seberharga itu berada di tangannya, maka tidak bisa keluar lagi, oleh karena itu ketika Miranda menikah sama sekali tidak mengungkit masalah ini.

Mendengar ucapan Yenny, hati Melvin pun tidak nyaman, ia pun bersikeras, “Itu semua tadinya ditinggalkan Ibunya untuk mereka.”

Meskipun benda-benda itu berharga, tapi mana mungkin lebih berharga daripada perusahaan, Melvin adalah orang bisnis, membandingkan kedua hal pun ia tahu rencana jual belinya.

“Aku ……” Yenny tidak melanjutkan kata-katanya, ia tahu kapan harus terburu-buru kapan tidak, maka ia pun berkompromi.

Meskipun ia tidak rela, lalu apa yang bisa dikatakannya, di depan matanya perusahaan sudah menjadi seperti ini, begitu membicarakan tentang perusahaan, Yenny pun terpikirkan sahan perusahaan yang diberikan untuk kakak beradik itu di dalam surat wasiat, apakah ini juga harus diberikan?

Amarah yang tadinya sudah mereda kini memuncak kembali, “Yang lainnya masih bisa dibicarakan, hanya saja saham perusahaan sama sekali tidak boleh diberikan!” Yenny buru-buru berkata, “Awalnya kamu bilang mau menganti rugi dengan baik pada Sisca, memberikan perusahaan padanya ……”

“Ba, dulu kamu sudah mengatakan akan memberikan perusahaan padaku, tidak boleh mengingkari, apalagi hak apa yang dimiliki Miranda untuk mendapatkan saham Perusahaan Besar Wen!” Mendengar tentang urusannya sendiri, Sisca yang berdiri di samping pun langsung membela diri.

Bagaimana pun juga ia adalah putri yang disayangnya, cara bicara Melvin pun melunak sedikit, “Tentu saja Papa tidak lupa, tenang, cepat atau lambat perusahaan ini adalah milikmu.”

……

Di sisi satu lagi, Miranda menutup telepon lalu lekas pergi keluar.

Kalimat yang barusan diucapkan Melvin melalui telepon teringiang di dalam kepalanya, ternyata dulu ia tidak tahu sebelum meninggal Ibunya meninggalkan sesuatu untuk dia dan adiknya, jika bukan karena kali ini Keluarga Wen ingin meminta bantuannya, apakah selamanya ia tidak akan tahu mengenai masalah ini?

Di dalam hatinya Miranda kesal dan marah, ia langsung bergegas ke kediaman Lu, itu adalah benda milik dia dan Dessie, dan juga peninggalan Ibunya, bagaimana pun juga harus diambil kembali.

Ketika tiba di kediaman Wen, begitu Miranda memasuki rumah dan melihat ke sekitar, tatapannya pun mendarat pada tubuh Melvin, “Mana benda yang ditinggalkan Mama untukku?”

Amarah yang sedari tadi ditahan Yenny, begitu melihat Miranda tidak ada niat bersikap baik, ia pun memandang Melvin dan berkata, “Lihatlah, selama bertahun-tahun mendidik seekor serigala licik yang tidak tahu terima kasih, begitu berbicara langsung meminta barang, ya sudah jika tidak mempedulikan Sisca, sekarang sepertinya bahkan kamu Ayahnya juga tidak ia anggap.”

“Sudah, diamlah!” Ucap Melvin.

Mendengarnya, Yenny pun langsung bungkam, memelototi Miranda dengan jahat.

Tidak ada waktu untuk bercekcok dengannya, Miranda pun memandang Melvin, menunggu jawabannya.

Melihat Melvin berjalan ke lantai atas dan mengambil tiga kotak perhiasan, baru saja Miranda mau maju ke depan, namun ia ditahan.

“Miranda, jika kamu membantu Papa melewati kesulitan dalam perusahaan, benda ini boleh kamu bawa pergi.”

Dari sebelumnya Miranda tahu bisa terjadi kejadian seperti ini, raut wajahnya menjadi padam, ia berkata dengan dingin, “Aku mau melihat terlebih dahulu benda di dalamnya, dan bagaimana kalian bisa membuktikan ini adalah peninggalan Mama?”

Jika ini adalah sebuah transaksi, maka ia tidak mempedulikan apapun lagi, menyatakan semuanya dihadapan mereka.

“Sebelum meninggal Ibumu meninggalkan masing-masing 1 mas kawin untukmu dan Dessie, mengatakan tunggu hingga kalian menikah baru mengeluarkannya, beberapa waktu sebelumnya terlalu sibuk akan urusan perusahaan, aku pun lupa akan masalah ini, Miranda, bagaimana pun juga Keluarga Wen adalah keluargamu, apakah kamu mau melihat perusahaan Papa tidak bisa berlanjut lagi?”

Melvin berbicara panjang, dan tidak mengungkit masalah wasiat.

Tentu saja Miranda tidak percaya akan kata-kata Ayahnya, jelas-jelas tidak ingin memberikan Miranda, namun mengatakannya sebagai tidak sengaja lupa, hanya saja untuk melindungi gengsinya sendiri.

“Jika begitu, mana buktinya, bagaimana membuktikan yang kamu katakan adalah benar?”

“Kamu ini, Papa mana mungkin membohongimu, beberapa benda ini adalah peninggalan Ibumu untuk kalian berdua, mana ada buktinya.” Wajah Melvin terlihat tidak senang.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu