Eternal Love - Bab 442 Bagaimana Jika Kamu Menikahiku Saja Untuk Membalasnya

Keesokan harinya, Miranda membuka matanya dan melihat dirinya tengah berada disebuah kamar yang dekorasinya jelas berbeda dengan kamarnya sendiri, dia mengintip pakaiannya dan ternyata pakaiannya sudah berubah semua.

Ketika melihat Miranda sudah bangun, Alberto mendekat sambil membawa segelas air dan bertanya, "Kamu sudah bangun?"

"Iya." Miranda menganggukkan kepalanya, dia meminum air dan ketika sadar kembali dia lalu bergegas bertanya, "Ini adalah rumahmu? Mengapa aku ada disini?"

Melihat ekspresi Miranda yang kaget, Alberto tiba-tiba ingin mempermainkannya, dia tersenyum mesum kearahnya, "Bukankah itu harus tanya kamu, kemarin kamu membuatku lelah sekali." Sambil berkata, Alberto pura-pura berlagak malu.

Melihat lelaki yang biasanya tidak peduli apapun itu berubah, Miranda merasa kacau, dia menarik rambutnya dan berusaha untuk membuat dirinya mengingat kembali apa yang terjadi kemarin malam, namun bagaimanapun dia berusaha berpikir, dia tetap tidak ingat apa yang terjadi, dia sedikit ragu-ragu dan bertanya kepada Alberto, "Kita berdua, apakah terjadi apa-apa kemarin malam?"

Melihat tampang hati-hati Miranda, itu semakin menarik bagi Alberto, dia berpura-pura malu, "Kamu kemarin malam mabuk dan pulang......." Alberto berhenti sejenak dan tidak melanjutkannya lagi.

Melihat Alberto tidak berkata lagi, Miranda sedikit penasaran dan terus bertanya, "Kamu bilang dulu, apa yang terjadi?"

Alberto membenarkan suaranya dan melanjutkan, "Aku tanya apakah kamu mau pulang, kamu bilang tidak mau, kamu mau ke rumahku, lalu kamu tidak mau melepaskan aku dan terus menggangguku di kasur....." Alberto berpura-pura malu dan tidak menatapinya lagi.

"Huh?" Miranda menarik rambutnya dan menatapi Alberto dengan sedikit tidak berani percaya.

Alberto menarik tangan Miranda dan berkata, "Miranda, tenang saja, aku akan memperlakukan kamu dengan baik kedepannya."

Miranda menatapi tampang Alberto saat ini dengan ekspresi bingung, dia lalu bergegas menarik tangannya kembali dan mundur beberapa langkah, "Tidak mungkin, tidak mungkin, kamu sedang mempermainkan aku kan?"

Alberto terus mengikuti Miranda, hingga mendorongnya sampai didinding, barulah dia berkata dengan lembut, "Miranda, kamu jangan malu-malu lagi, kita sudah melakukan semuanya, aku pasti akan memperlakukan kamu dengan baik."

Mendengar perkataan mesra dari Alberto, Miranda merasa merinding, dia bertanya dengan suara gemetaran, "Kita, sudah melakukan semuanya?" Sambil berkata dia melirik kearah Alberto.

"Iya." Alberto mengangukkan kepalanya, dan berkata dengan sedikit malu, "Miranda, aku tidak tahu kamu begitu suka main, sungguh aku tidak menyadarinya biasanya."

Melihat Alberto yang berkata semakin kacau, Miranda sedikit marah karena malu, "Alberto, aku beritahu kamu, kamu jangan sembarangan bicara disana."

"Bagaimana mungkin aku sembarangan bicara, semua yang aku katakan adalah fakta." sambil berkata, Alberto berpura-pura tidak bersalah dan mengedipkan matanya.

Miranda menahan rasa jijik dihatinya dan mendorong Alberto yang berada dihadapannya lalu berkata, "Baik, kamu bilang semua perkataanmu fakta kan, kalau begitu aku beritahu kamu sekarang, aku tidak perlu pertanggung jawaban darimu, tolong sekarang segera pergi dariku." sambil berkata, Miranda berlagak tidak mempedulikan siapapun.

Melihat tampang marah dari Miranda, Alberto tahu dirinya main hingga keterlaluan, dia bergegas berjalan kehadapan Miranda dan berkata dengan tulus, "Maaf, Miranda, aku tadi membohongimu, pakaianmu aku suruh pembantu untuk menggantinya, kemarin malam aku merasa kurang cocok jika pergi kerumahmu, jadi aku membawamu pulang."

Melihat Alberto yang bertindak tulus, hati Miranda sedikit tersentuh, dia pura-pura batuk, dan berpura-pura tegas, "Kalau begitu beritahu aku, kemarin aku jelas pergi makan dengan klien, mengapa sekarang bisa ada dirumahmu?"

Melihat Miranda mengingat kembali kejadian kemarin, Alberto sedikit malu dan mengaruk kepalanya, "Sebenarnya kemarin setelah kamu menolakku, aku membuntutimu, aku melihat klien itu terus saja menyuruhmu minum, melihat kamu mabuk, dia ingin melecehkanmu, jadi aku bergegas maju dan menghentikannya lalu membawamu pulang."

Setelah mendengar penjelasan dari Alberto, ekspresi Miranda membaik, diotaknya juga muncul adegan Alberto menolong dirinya, dia berkata dengan rasa maaf, "Maaf, aku sudah tidak ingat dengan kejadian kemarin."

Melihat ekspresi Miranda yang sudah membaik, Alberto berkata dengan senang, "Tidak apa-apa, sebenarnya juga memalukan, aku masih membuntutimu." Sambil berkata, Alberto mengaruk kepalanya dengan sedikit malu.

Miranda mengulurkan tangan dan memeluk Alberto, dia berkata dengan tulus didalam pelukan Alberto, "Terima kasih, benar-benar terima kasih."

Alberto kaget dengan tindakan tiba-tiba dari Miranda, dai berdiri bodoh ditempat semula, tangannya yang mengantung sangat lama diudara akhirnya memutuskan untuk mendorong Miranda, dia lalu kembali bertampang seperti preman lagi dan meledek Miranda, "Atau kamu menikah denganku saja untuk membalasnya."

Melihat tampang Alberto sekarang, Miranda menjadi curiga dengan apakah orang tulus itu adalah Alberto atau bukan, dia mengerakkan tangannya, "Aku lenbih suka tampagn kamu yang tadi."

"Jika kamu datang tinggal bersamaku, aku bisa mempertimbangkannya." Sambil berkata, Alberto tertawa terbahak-bahak, sesaat kemudian, Alberto membalikkan badannya dan berkata kepada Miranda yang bingung, "Kamu ganti dulu bajunya, aku sudah suruh pembantu untuk membersihkan pakaianmu dan diletakkan dikasur, aku turun dulu, kamu juga segera turun." Seusai berkata, dia pergi meninggalkan kamar dan menutup pintu untuk Miranda.

Mendengar suara tutup pintu, Miranda tersenyum, tidak disangka Alberto ternyata adalah orang baik seperti ini, pikir Miranda dalam hati, dia berjalan ke kasur dan melihat pakaiannya yang sudah dibersihkan, Miranda merasa tersentuh, dia mengganti pakaiannya.

Hingga setelah selesai mengganti pakaian, dia membuka pintu dan menyadari Alberto tengah menunggu didepan pintu, ketika bertemu dia berkata dengan senang, "Kamu sudah selesai mengganti pakaian? Aku sudah suruh pembantu untuk menyiapkan sarapan, kamu turun bersama aku saja." Sambil berkata, dia berjalan terlebih dahulu.

Melihat tindakan Alberto ini semua, didalam hati Miranda selain tersentuh juga penuh dengan rasa merasa bersalah, dia terpikiran dengan sebelumnya perlakuannya terhadap Alberto dan bahkan menganggapnya adalah orang yang mesum, Miranda semakin menyesali perbuatan dirinya.

Melihat orang dibelakangnya terus tidak bergerak, Alberto sedikit penasaran dan melirik menatapi Miranda yang masih berdiri ditempat semula, dia bertanya, "Miranda, ada apa?"

MIranda yang sadar kembali melihat Alberto sudah berjalan jauh, dan sengaja berbalik badan menunggunya, Miranda lalu berlari jogging kesampinng Alberto dan berkata dengan malu, "Tadi memikirkan sesuatu, sekarang kita turun saja."

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu