Eternal Love - Bab 39 Tidak Menggunakan Pakaian Dalam

Mendengar Kakek ingin langsung memberikan anak perusahaan kepadanya untuk di urus, seketika Miranda pun terkejut.

Memang sebuah keluarga kaya, semaunya sendiri!

Ia hanya ingin keluar dan mencari sebuah pekerjaan biasa saja, mana ia tahu lawan bicaranya langsung dengan besar hati memberinya sebuah anak perusahaan, meski tadi ketika mendengarnya hatinya cukup tersentuh, tapi Miranda lebih memahami akan kemampuannya sendiri.

“Kakek, Pa, ketika kuliah aku mempelajari desain, aku tidak berpengalaman dalam mengurus perusahaan, jadi pasti tidak bisa mengurusnya dengan baik.” Miranda menyampaikan pemikirannya dengan jujur.

Bagaimana pun juga ia sebelumnya belum pernah bekerja, bagaimana mungkin bisa melakukannya dengan sembarangan.

Mendengar ucapannya, Kakek tersenyum sambil berkata, “Mana ada orang yang begitu lahir langsung bisa melakukan semua hal, jika tidak bisa maka belajar, suruh Alberto mengajarimu, Kakek rasa kamu bisa melakukannya.”

“Kata-kata Kakekmu benar, Miranda, hanya jika kamu mau bersusah payah untuk berusaha, tidak ada yang tidak bisa dilakukan.” Richard yang duduk di samping juga menyemangatinya.

Mendengarnya hati Miranda cukup tersentuh, tidak dikira ternyata dirinya bisa mendapatkan kepercayaan seperti ini dari Keluarga Ji.

Melihat keadaan yang sudah diputuskan, Joyce pun tidak bisa melawan lagi, lagipula Miranda juga meringankan kekhawatiran putranya sendiri, ia pun terpaksa mengiyakan, “JIka Flourish Jewelry sudah diserahkan padamu, maka lakukan dengan baik dan jangan mempermalukan Keluarga Ji.”

“Jika begitu, maka masalah ini sudah diputuskan, Alberto, kedepannya kamu harus banyak membantu Miranda.” Perintah Kakek.

Alberto menjawab, “Baik, Kakek.”

Beberapa orang berbicara, masalah juga sudah diputuskan.

Dengan pasrah, Miranda hanya bisa terpaksa untuk menerimanya.

Setelah kembali ke kamar, baru saja Miranda bersiap ingin mandi dan beristirahat, ia pun mendengar suara ketukan pintu dari luar, ia pun langsung membuka pintu tanpa berpikir lagi, melihat yang ditemuinya adalah Alberto, ia pun bertanya penasaran, “Kakak, ada urusan apa kamu mencariku?”

Alberto pun terpaku.

Ia melihat wanita di hadapannya dengan rambut basah yang belum dikeringkan, sedikit acak-acakan di atas bahunya, wajah yang putih merona, bibir yang lembab, membawa nuansa memikat yang tidak bisa dijelaskan.

Lalu selanjutnya adalah leher jenjangnya, karena helai rambut hitamnya membuatnya menjadi lebih mempesona, lalu tulang belikatnya, lalu bentuk tubuhnya yang tidak terlihat terlalu jelas ……

Melihat ekspresinya yang aneh, Miranda sedikit tidak mengerti, lalu tiba-tiba ia menyadari sesuatu, wajahnya pun memerah.

Ternyata ia keluar dengan menggunakan baju tidur, dan di dalamnya tidak ada apa-apa lagi!

Meski sudah tinggal di Keluarga Ji selama beberapa hari, namun masih belum terbiasa, jadi ia selalu mengira ini adalah rumahnya sendiri, maka ia pun lebih sedikit asal-asalan.

Tidak dikira hari ini ia akan berjumpa dengan keadaan memalukan ini, wajah Miranda memerah, ia berdiri di tempat dengan agak kikuk.

Itu, apakah ada lubang dimana ia bisa bersembunyi ……

Alberto memalingkan pandangannya, terbatuk menutupi rasa malunya, “Berganti bajulah, lalu datang ke ruang bacaku.” Selesai berbicara ia pun pergi terlebih dahulu.

“Oh, baiklah.”

Miranda bergegas membalas ucapannya, matanya tidak berani menatap lawan bicara, wajahnya terasa seperti dibakar api, bahkan hatinya juga berdegup tidak beraturan.

Menunggu hingga lawan bicaranya pergi, barulah ia menutupi wajahnya dan menutup pintu kamar, di dalam hati ia tidak henti-hentinya memarahi kebodohan dirinya.

Terlalu memalukan, benar-benar sangat memalukan ……

Dua puluh menit kemudian, Miranda yang sudah berganti dengan rok biasa datang ke pintu ruang baca Alberto, bergumul cukup lama barulah mengetuk pintu dan masuk.

Begitu masuk tatapannya pun langsung terpikat pada penataan ruang baca, sederhana dan perpaduan antara hitam putih dan abu, sangat cocok dengan sifat Alberto.

Ruang baca di Kediaman Keluarga Ji agak berbeda, ruang baca ini adalah tempat Alberto bekerja, di dalamnya tidak ada hiasan yang berlebihan, namun bukannya terasa dingin, malah ada sebuah kualitas yang tidak bisa dijelaskan.

Alberto sedang membaca dokumen, ia sedikit tersenyum, santai namun tidak kehilangan keanggunannya, melihat Miranda masuk, ia pun bertanya, “Duduk lah, mau minum apa?”

Begitu melihat Alberto, Miranda pun mau tidak mau terpikirkan apa yang baru saja terjadi tadi, wajahnya terasa sedikit memanas, “Sama denganmu saja.”

Sedangkan Alberto terlihat seperti tidak terjadi apa-apa, berdiri dengan tenang dan menuangkan segelas anggur merah untuk Miranda, sendi jari tangannya yang terlihat jelas pun menuangkan anggur merah itu, sangat mempesona.

Miranda mengambil gelas bir itu, langsung meminum dua teguk, untuk menutupi ketegangan di dalam hatinya.

Alberto memandangnya, tidak berkata apa-apa, lalu memberikan dokumen yang ada di meja kepada Miranda, “Aku menyuruh orang untuk merapihkan tentang dokumen dan keadaan perusahaan Flourish Jewelry, gunakan beberapa hari ini ketika sedang melakukan serah terima pekerjaan, dan pahami ini.”

TIdak dikira Miranda hanya mengucapkan dengan sederhana, namun Alberto dengan cepat sudah mulai menyiapkan masalah serah terima, Miranda pun sangat berterima kasih dan menganggukkan kepala, mengambil dokumen itu dan membacanya.

Melihat Miranda yang membaca dengan serius, Alberto pun tidak mengganggunya, ia merapihkan dokumennya sendiri.

Miranda membaca dengan serius setiap halamannya, terhadap Flourish Jewelry, dulu ia sudah memahaminya, tapi dua tahun ini keadaan sedikit menurun, performa perusahaan tidak seperti dulu.

Tapi bagaimana pun juga, perusahaan ini adalah milik Perusahaan Besar Ji, jadi dengan begitu, masa depannya masih terbilang baik.

Kira-kira setelah lewat setengah jam, akhirnya Miranda selesai membaca dokumen di tanganya, ia pun menggerakan lehernya yang pegal.

Alberto sepertinya sadar dan memandangnya, “Setelah membacanya, sekarang ada pemikiran apa?”

“Tadi kira-kira aku memahami tentang perkembangan Flourish Jewelry selama beberapa tahun ini, beberapa tahun sebelumnya cukup baik, hanya saja dua tahun ini muncul penurunan, tidak seperti dulu lagi.” Miranda menjawab sesuai fakta.

Mendengarnya, Alberto pun mengangguk, “Memang benar seperti itu, dua tahun ini keadaan Flourish Jewelry tidak membaik, jadi kali ini menyerahkannya padamu, seharusnya adalah sebuah tantangan yang tidak kecil.”

“Itu, Kakak, aku ……” Ia sedikit merasa keberatan dan memandang Alberto.

“Kenapa, tidak percaya diri?”

Miranda mengangguk dengan jujur, “Sementara ini aku belum memiliki kemampuan yang cukup, sekarang tergesa-gesa untuk mengatur sebuah perusahaan sepertinya aku tidak bisa, jadi aku ingin memulai dari menjadi seorang desainer, bersamaan belajar mengenai manajemen, kuharap Kakak bisa mengabulkannya.”

Mendengar kekhawatirannya, Alberto pun tenggelam dalam pikirannya, beberapa saat kemudian, ia pun setuju pada keputusan Miranda.

“Begitu juga baik, kalau begitu, maka lakukan sesuai pemikiranmu.”

Bagaimana pun juga adalah seorang baru, jika seperti sekarang memasuki manajemen perusahaan dengan tergesa-gesa, sepertinya akan sulit meyakinkan orang banyak, lebih baik berlatih dulu selama beberapa waktu.

Melihat Alberto yang setuju, Miranda pun tersenyum cerah, “Terimakasih Kak, aku pasti akan berusaha dengan baik.”

Alberto berkata dengan puas, “Sudah, kamu kembalilah beristirahat, nanti aku akan menyuruh orang mengurus administrasi masukmu.”

“Hm, selamat malam, Kak.”

Miranda baru saja berdiri, alhasil kepalanya pusing dan berputar, ia pun tidak berdiri stabil, seluruh dirinya jatuh kedepan, untung saja kepalanya terjatuh dalam dekapan Alberto.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu