Eternal Love - Bab 424 Demi Menyelamatkannya

Zayn Shen serasa dihantam oleh sesuatu, dia masih berdiri di sana dengan hampa, sama sekali tidak bergerak.

“Apa maksudmu? Dia melupakan masa lalu?” Zayn Shen melihat Elisha Yu dan Miranda Wen dengan kaget, dan bersandar di dinding, seperti tidak bertenaga.

“Benar, dia amnesia, tidak bisa mengingat apapun, jadi hari ini saat kamu ada di hadapannya, dia tidak akan bisa mengenali kamu.” Elisha Yu menatap tatapan mata Miranda Wen yang kosong, dia menghela nafas dan berkata tidak berdaya.

“Kenapa bisa begini? Benar tidak inga tapa-apa?!” Tiba-tiba Zayn Shen sedikit emosi, menatap Elisha Yu, tapi ekspresi wajahnya masih terlihat tidak berdaya.

“Aku tidak akan memanfaatkan hal ini untuk menipumu, bahkan jika aku ingin menipumu, aku tidak akan membiarkanmu melihatnya.” Melihat Zayn Shen enggan untuk menerima kenyataan, perasaan Elisha Yu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Bagaimana bisa begini!"

Tiba-tiba, Zayn Shen berjalan mendekati Miranda Wen dengan penuh semangat, berjongkok, lalu menatapnya lekat-lekat.

Gerakan Zayn Shen membuat Miranda Wen terkejut, tiba-tiba ada pria asing yang mendekatinya seperti ini dan menatapnya lekat-lekat, siapa pun juga tidak akan merasa nyaman, apalagi Miranda Wen hilang ingatan, baginya yang bisa mendekatinya hanyalah Elisha Yu.

Miranda Wen tidak tahan dengan Zayn Shen yang menatapnya lekat-lekat, jadi tanpa sadar dia menundukkan kepalanya, dia sedikit bergeser ke samping, mencoba menghindari pria aneh ini.

Melihat reaksi Miranda Wen, Zayn Shen sangat percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Elisha Yu, Miranda Wen memang hilang ingatan, tapi bagaimana bisa Zayn Shen bisa menerima kenyataan ini, orang yang bisa membuatnya orang yang membuatnya memberikan banyak perhatian padanya, sekarang saat berhadapan dengannya, seperti orang asing.

"Miranda! Apa yang dikatakan Elisha Yu itu benar, kamu benar-benar tidak mengenalku?"

Zayn Shen maju selangkah dan memegang bahu Miranda Wen erat-erat, nada suaranya menjadi sedikit tegang dan cepat.

"Siapa kamu! Lepaskan aku!"

Seolah-olah diserang tiba-tiba, sambal berteriak, Miranda Wen berdiri dan lari ke pinggir sampai ke pojok tembok dan berjongkok di lantai.

"Apa yang kamu lakukan! Jika seperti ini kamu akan menyakitinya!" Melihat Miranda Wen begitu ketakutan, Elisha Yu bergegas menghampirinya dan mendorong Zayn Shen untuk menjauh, berlari ke arah Miranda Wen.

Zayn Shen terjatuh ke lantai, dia menangkap lengan Miranda Wen dan yang berada di udara, sekarang dia benar-benar yakin bahwa Miranda Wen memang hilang ingatan, Zayn Shen sudah panik dan tidak bisa berkata-kata, dia hanya melihat Miranda Wen dengan tatapan kosong yang masih terkaget di sudut tembok.

“Jika kamu seperti ini, akan membuatnya menderita, walaupun kamu cemas, kamu juga tidak bisa menyakitinya.” Elisha Yu memeluk Miranda Wen, dia meneriaki Zayn Shen.

Miranda Wen meringkuk di pelukan Elisha Yu, dia memeluknya erat-erat, tatapan matanya tidak fokus, rambutnya menutupi wajahnya, tidak berani melihat siapa pun, seperti anak rusa ketakutan oleh tembakan.

“Tidak apa-apa, jangan takut, dia tidak akan menyakitimu, ada aku di sini.” Elisha Yu memeluk Miranda Wen dengan erat, berharap memberinya rasa aman.

Sejak Miranda Wen mengalami kecelakaan, saat dia tersadar, hal pertama yang dilihatnya adalah Elisha Yu, selama beberapa tahun ini, orang yang merawatnya ini juga Elisha Yu, selain itu, tidak ada yang lain.

Bagi penderita amnesia, semuanya itu baru, dan semua orang seperti orang asing, dalam beberapa tahun selama sakit, Elisha Yu selalu berada di sisi Miranda Wen dan merawatnya, jadi, di dalam hati Miranda Wen, Elisha Yu sudah dianggap keluarganya dan satu-satunya orang yang dapat membuatnya merasa aman.

"Kita masuk ke kamar dulu, aku tidak ingin melihatnya ..."

Miranda Wen mengangkat kepalanya, memandang Elisha Yu dengan hati-hati, dengan berlinangan air mata.

“Baiklah, ayo tidur, jangan bicara dengannya.” Sambil mengatakan itu, Elisha Yu berdiri bersandar di dinding, lalu dengan hati-hati mengangkat Miranda Wen dan masuk ke dalam kamar.

Melihat gerakan Miranda Wen tadi, Zayn Shen hanya duduk diam di sampingnya tanpa bisa berkata-kata, dia melihatnya dengan tatapan bingung, dia berjalan mendekat untuk memeluknya dengan erat, dan ingin mengatakan bahwa beberapa tahu ini dia mencemaskannya, dan hatinya sakit, memikirkan hal ini, hati Zayn Shen seperti diikat erat, membuatnya tidak bisa bernafas.

Setelah kembali ke kamar, Miranda Wen masih berbaring di kasurnya, Elisha Yu dengan lembut menutupi tubuhnya dengan selimut, duduk di sampingnya, memandangnya dalam diam.

“Baiklah, sudah tidak apa-apa, aku akan menemanimu.” Elisha Yu mengelus-elus rambut Miranda Wen dan meraih tangannya.

“Aku tidak tahu siapa dia, tapi sekarang aku masih tidak bisa mengingatnya, kepalaku sangat sakit…” Miranda Wen menggenggam erat tangan Elisha Yu, dia berkata dengan suara pelan.

“Jika tidak ingat, tidak usah dipikirkan, tunggu sampai mengingatnya, baru kamu bicara lagi dengannya.” Bisik Elisha Yu.

“Ya.” Miranda Wen tersenyum lembut, menolehkan kepala, dan tertidur.

Melihat Miranda Wen benar-benar sudah tertidur, Elisha Yu melepaskan tangannya dan pelan-pelan meninggalkan kamar.

“Apakah sudah tidur?” Zayn Shen duduk di sofa, mengerutkan keningnya.

“Yah, sudah tidur.” Elisha Yu berjalan mendekat dan duduk di sebelahnya.

Setelah emosinya yang naik turun, keduanya tidak ada tenaga lagi untuk bertengkar.

“Itu…” Tiba-tiba Elisha Yu membuka mulutnya.

“Soal hari ini kamu bertemu dengan kami, bisakah tidak memberi tahu orang lain.” Elisha Yu memandang Zayn Shen, dia mengatakan ini dengan nada serius.

Mendengarnya mengatakan ini, Zayn Shen menatapnya dengan wajah ingin tahu.

Masalahnya sudah berlalu selama dua tahun, dan selama dua tahun ini, tidak tahu sudah berapa banyak orang yang cemas dan sedih, tiba-tiba mengetahui berita dia masih hidup, pasti banyak orang yang merasa senang, Zayn Shen benar-benar tidak bisa menyembunyikan masalah ini.

“Kenapa tidak bisa mengatakannya, ,ada keluarga dan teman-temannya, apa kamu tahu jika kami sangat mencemaskannya?” Tanya Zayn Shen.

“Tapi, pernahkah berpikir, kenapa saat itu Miranda Wen bisa mengalami kecelakaan mobil!” Tiba-tiba Elisha Yu membalikkan badan dan memandang pria yang tidak bersalah ini.

“Jika kamu masih sayang padanya, jangan sampai orang lain tahu kami masih hidup hanya untuk menyelamatkannya.” Kata Elisha Yu, suaranya terdengar semakin pelan.

Mendengar Elisha Yu berkata seperti ini, melihat tatapan matanya yang serius, Zayn Shen juga mulai terlena dengan pikirannya.

Elisha Yu benar, saat itu tempat kejadian itu terlihat sangat tragis, tidak tahu siapa yang sengaja melakukannya, target mereka adalah Miranda Wen, tetapi orang di balik semua ini seharusnya berkuasam sampai sekarang belum ada yang dengan jelas menyelidiki kejadian ini.

Jika terdengar bahwa Miranda masih hidup, orang-orang dari Keluarga Ji pasti tidak akan melepaskannya begitu saja, memikirkan ini, Zayn Shen merasa punggungnya terasa dingin.

Setelah Miranda Wen sakit, Elisha Yu yang selalu merawatnya, dan untuk melindunginya, dia menyembunyikan keberadaan Miranda, dan berlangsung selama dua tahun, Miranda Wen selalu bersamanya, jadi jangan khawatir.

Zayn Shen menoleh ke arahnya, memandang Elisha Yu yang terlihat cemas, dan berkata dengan nada suara yang berat:

"Baiklah, aku janji tidak akan bilang siapa-siapa."

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu