Akibat Pernikahan Dini - Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (2)

Mendengar Herlina mengatakan tidak bisa mengandung anak lagi. Pria itu semakin terkejut dan bangkit dari duduknya. Melihat wajah Herlina yang menyedihkan, wajah pria itu sangat redup. Menghela napas dingin lalu berkata, "Huh! Tidak disangka kamu adalah orang yang sejenis ini! Kamu juga tidak bisa melahirkan seorang anak. Untuk apa aku menginginkanmu? Sialan! Kamu mempermainkan ku, kan?"

Wajah pria itu dipenuhi oleh kemarahan menatap Herlina. Dengan suara menyayat hati Herlina berkata: "Aku hanyalah wanita yang menyedihkan. Kamu... kamu jangan bicara pada ibuku, ya? Aku takut... takut dia memukulku hiks hiks...."

"Huh! Dasar memalukan!" Pria itu tidak memandang Herlina lagi. Dengan penuh amarah pria itu memutar tubuhnya dan pergi. Meninggalkan Herlina yang 'menyedihkan' sedang menangis seorang diri....

Wajah Herlina yang ditutupi tangannya perlahan-lahan membuka sedikit celah. Melihat bayangan sialan pria itu menghilang, Herlina menurunkan tangan yang menutupi wajahnya. Di wajahnya masih ada sedikit jejak air mata.

Herlina menyipitkan matanya. Ujung bibirnya mengeluarkan senyum puas. Begitu cepat pria itu pergi. Herlina perlahan berdiri, dirinya masih berpikir batas kesabaran pria ini akan lebih tinggi.

Tapi tidak diduga, pria itu hancur dalam sekali ucapan!

Ujung bibir Herlina agak mencebik. Sama sekali tidak menantang! Herlina menepuk-nepuk tangannya. Suasana hatinya sangat baik dan dia melangkah pergi dengan riang. Herlina yang sedang gembira memutuskan untuk mencari Samuel, ingin membagikan cerita membosankan ini!

Dan di sebuah pesta mewah dan berkilauan, wajah Yesi yang tanpa ekspresi mengikuti ayahnya masuk ke dalam aula pesta. Hatinya menolak acara ini!

Awalnya Yesi tidak ingin datang. Tapi melihat wajah ayahnya yang tegas, Yesi tidak punya pilihan lain. Terpaksa dia berdandan dengan formal sedikit lalu menggandeng lengan ayahnya masuk ke dalam aula pesta.

Di dalam aula pesta, kebanyakan yang hadir adalah petinggi bisnis dan keluarganya. Yoga An melirik Yesi yang terlihat tidak rela, "Cukup! Masuk dan berwajah senang sedikit lah. Jangan berekspresi seperti orang di dalam sini meminjam uang milyaran padamu! Aku ingin bertemu dengan teman lamaku dulu lalu membawa mereka untuk berkenalan denganmu. Kamu harus sopan ya!"

"Dan jangan berlari sembarangan! Jika aku tidak menemukanmu, awas saja!" Dengan nada seperti berkata ke anak kecil, ayah Yesi memberitahu Yesi. Ucapan ayahnya membuat Yesi memutar matanya sebal!

Yesi memanyunkan bibirnya, "Mengerti, ayah! Cepat pergilah! Aku pasti! Pasti tidak akan asal berlari! Oke cukup!"

Yoga An melirik anak gadisnya sekilas baru melangkahkan kakinya ke lantai dansa. Yesi memanyunkan bibirnya. Ini adalah paksaan yang datang dari ayah kandungnya!

Hal ini adalah penyamaran ayahnya untuk mencari seorang menantu laki-laki!

Yang paling dibencinya, saat lahir di dalam keluarga yang kaya, ada sebuah kesedihan yang tidak bisa kau lari darinya yaitu pernikahan bisnis!

Disebut sebagai keluarga yang pantas dan memiliki latar belakang ekonomi yang bagus! Tidak perduli seberapa kamu tulus! Semuanya hanya memperhatikan apakah kamu membantu bagi perusahaan dan bisnis! Walaupun ayahnya bukanlah orang yang tidak memperdulikan kebahagiaan putrinya demi keuntungan bisnis, tetapi sebagai putri tunggal dirinya terpaksa mempertimbangkannya demi ayahnya yang selalu sayang padanya dan demi keuntungan mengurus perusahaan!

Ini adalah sebuah hal yang menyedihkan. Kembali mengingat Daniel, hati Yesi kembali merasa getir dan pedih. Cinta di hatinya sama sekali belum menang dan belum dilakukan tapi telah sia-sia. Seperti itu sakitnya...

Yesi mentertawakan dirinya sendiri. Dia tidak tahu, apakah dia masih bisa mencintai. Karena cinta membuatnya tidak berani kembali percaya pada cinta yang ada di dunia ini....

Yesi tertawa getir. Wanita itu berjalan ke sisi lantai dansa yang banyak makanan dan alkohol. Yesi mengambil segelas wine lalu meminumnya sedikit. Wine ini, kenapa rasanya masih getir....

Lalu di sudut lain, Ivan dengan wajah tidak sabarnya dan tangan yang masuk ke dalam saku berdiri. Di sampingnya ada seorang pria paruh baya yang sedang beramah tamah dengan pria lain.

"Ah, Direktur Aldo juga datang. Aku tidak melihat anda!"

"Direktur Victor, senang bertemu dengan anda!"

Ayah Ivan dan direktur Victor Chen saling berjabat tangan dengan ramah. Victor Chen tersenyum sambil menunjuk gadis muda di sebelahnya lalu berkata: "Ini adalah anak gadisku, Jennie Chen. Jennie, ini adalah orang yang selalu ku bicarakan, paman Aldo."

Di samping direktur Victor Chen adalah seorang gadis yang lembut dan tenang. Penampilan gadis itu sangat manis dan menawan. Jennie Chen dengan sopan tersenyum ke arah ayah Ivan. Dengan suara lembut dan penuh hormat berkata: "Halo paman Aldo. Aku sering mendengar ayahku membicarakan paman. Bagaimana bisa paman masih terlihat muda dan tampan?"

"Oh halo halo. Direktur Victor benar-benar memiliki anak gadis yang bagus! Ini adalah putraku, Ivan. Eh? Ivan! Ivan!"

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu