Akibat Pernikahan Dini - Bab 43 Desakan menikah (2)

“Iya, lebih tepatnya tunanganku, pertengahan bulan depan akan tunangan, nenek akan segera punya cicit…” tetapi jika berbohong harus sangat lengkap! Helbert terpaksa harus menyelesaikannya.

“Benarkah! Sangat bagus Helbert. Bertindak dahulu dan beritahu kemudian ya, mirip nenek waktu muda, hah!”

Mendengar ucapan neneknya yang penuh semangat, Helbert menghela napasnya, gaya neneknya, dia tidak bisa menirunya, teringat tahun itu, nenek setelah mempunyai ayah baru memberitahu kakek buyut soal masalah ini, hampir saja karena marahnya dia diusir oleh kakek buyutnya…..

“Eh, apa jangan – jangan cucuku sudah mempunyai istri?” mata nenek Yang bersinar menatap Helbert, Helbert menghindari matanya.

“Tidak, nenek berpikir sampai mana….”

Nenek Yang tampak kecewa, tetapi tetap saja ia senang, selama mempunyai cucu ipar, maka cicitnya juga tidak akan jauh lagi….

“perempuan itu dari keluarga apa? Kapan kamu akan membawanya menemuiku?” nenek Yang melanjutkan kalimatnya, Helbert hanya menghela napas.

“Nenek, tenanglah, aku akan membawanya menemuimu!”

Nenek Yang menganggukkan kepalanya puas, meneruskan menghabiskan makanannya, Helbert menjepitkan sayuran ke mangkuknya, melihat muka neneknya yang tersenyum seperti bunga.

Kerutan di matanya juga tampak jelas, tetapi hati Helbert justru merasa bersalah, matanya membawa rasa yang sulit diungkapkan.

“Oh ya, ayahmu pertengahan bulan baru akan kembali! Perusahaan di sana ada hal yang perlu diurus.”

Nenek Yang setelah mengucapkan kalimatnya, ia melihat muka Helbert tak berekspresi, hatinya menghela napas, sepertinya, dia masih belum bisa memaafkan ayahnya….

“Helbert, jangan menyalahkan nenek banyak berkomentar, tahun itu, ayahmu juga tidak sengaja, ibumu baru bisa… hmm…” nenek Yang menyadari dia baru saja mengungkit masalah ayah dan ibunya.

Mukanya langsung saja berubah menjadi dingin, membuat nenek Yang khawatir.

“Urusan dia, aku tidak peduli!” suara Helbert terdengar dingin, dia selamanya tidak akan memaafkan lelaki itu! Lelaki yang membuat ibunya meninggal!

Nenek Yang menghela napas lagi, dendam ayah dan anak ini, membuatnya merasa kasihan dan tak berdaya, keduanya adalah orang yang disayanginya, meskipun tahun itu apa yang dilakukan anaknya itu salah, tetapi masalah itu sudah berlalu begitu lama, melihat dendam Helbert yang semakin dalam, akan sangat sulit bagi Helbert untuk memaafkan ayahnya.

Keharmonisan yang ada di meja makan berubah menjadi suram, ketenangan seperti ini hanya dapat terdengar jika hanya ada dua orang di meja makan,

hanya helaan napas nenek Yang saja yang terdengar……

Baru saja Kirana kembali ke kantor, langsung saja ia dipanggil Helbert masuk ke ruangannya.

Karena lelaki yang pelit dan tidak tahu diri ini menurunkannya di tengah jalan tol kemarin, Kirana masuk dengan wajah masamnya.

Helbert sedang duduk di atas sofa entah memikirkan apa, setelah Kirana masuk, dia juga tidak menyadarinya.

Kirana melihat wajahnya yang dingin, tetapi pikirannya entah pergi ke mana! Menunggu beberapa menit, tetapi dia tetap saja terdiam, Kirana bangkit dengan kesal.

“Helbert!”

Helbert kembali dari lamunannya karena suara keras Kirana, ia menatap wajah Kirana yang kesal,

Helbert dengan muka dinginnya, membuka mulutnya pelan, “Kenapa?”

Astaga! Kirana ingin berkata kasar, sudah memanggil dia tetapi malah bertanya kenapa!!!

“kamu tidak salah, bukankah kamu yang menyuruhku masuk, malah kamu yang bertanya kenapa!! Selain itu, memanggil aku masuk tidak bisakah kamu bercerita kepadaku apa yang terjadi, malah melamun! Aku tidak mempunyai waktu di sini menemanimu melamun!”

Helbert mengerutkan dahinya, lalu melembutkannya, matanya yang dingin menatap Kirana yang sedang kesal, setelah itu dengan pelan ia mengucapkan satu kalimat.

“Apakah kamu sedang datang bulan?”

Jikalau tatapan mata bisa membunuh orang, maka Helbert sudah sejak awal habis tercincang!