Akibat Pernikahan Dini - Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (2)

Di villa Marco Jiang, ia berdiri di dekat jendela. Tiba-tiba, pintu di belakangnya terbuka dengan pelan. Seorang pria muda berjas hitam masuk.

Ketika dia menghampiri Marco Jiang, pria itu dengan hormat memberi jawaban pada Marco Jiang, dan kata-katanya penuh hormat, "Tuan Marco, aku sudah menemukannya."

“Katakan!” Marco Jiang menoleh untuk melihat pria itu, pria berjas hitam membuka mulutnya, “Vina Zhou, sebagai peminpin perusahaan Zhou, mengorganisir persekongkalan untuk menculik Nona Kirana dan temannya Yesi, kemudian, dengan beberapa penghinaan dari Vina Zhou kepada Nona Kirana, membuat wajah Nona Kirana tergores saat itu! "

“Jadi, dia akan membalas dendam kepada Vina Zhou?” Marco Jiang dengan pelan menyipitkan matanya, wanita ini, betapa cerobohnya, selalu dikerjain, Vina Zhou!

Pantas saja Helbert Han begitu ingin menghancurkan perusahaan Vina Zhou! Sekarang, sepertinya Vina Zhou menghilang!

"Apa lagi yang kamu temukan?"

Marco Jiang mengerutkan kening dan bertanya, sepertinya berita ini, terlalu sedikit, tetapi melihat pria berjas hitam hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Jawab Tuan Marco, karena masalah ini diam-diam ditutupi oleh Helbert Han. Bawahannya hanya bisa membocorkan ini, dan sisanya ... tidak terlalu jelas ... "

Alis Marco Jiang berkerut, dia berbalik untuk melihat pemandangan di luar balkon. Vina Zhou. Benar-benar seorang wanita yang mencari mati!

"Pergilah, dan ingat untuk terus memperhatikan berita tentang Vina Zhou. Buat kekacauan pada keluarganya. Karena dia begitu suka mencelakai orang lain, biar kubuat dia bermain sampai puas! Juga panggilkan Yaya ke sini!"

"Baik!"

Ruangan itu, kembali tenang. Marco Jiang memandang kejauhan, pintu tiba-tiba terbuka, seorang wanita cantik dan seksi masuk, itulah Yaya.

Nama dan penampilannya tidak cocok sama sekali!

Yaya membungkuk hormat pada Marco Jiang, "Tuan Marco, Anda memanggil saya?"

Marco Jiang tidak melihat ke belakang, tetapi masih melihat pemandangan yang jauh dan samar di depannya, "Kamu hentikan pekerjaan, untuk sementara waktu, aku akan membawamu untuk bertemu seseorang, apa yang dia ingin kamu lakukan, kamu harus mendengarkannya!"

Alis Yaya berkerut lembut, meskipun merasa ragu akan apa yang Marco Jiang ingin dia lakukan, tetapi ia dengan cepat menjawab, "Baik!"

Marco Jiang sudah menelepon Kirana sebelumnya dan menyuruhnya menunggu di sebuah penginapan. Wanita ini, akhirnya, bisa juga membalas. Dia tahu bahwa Kirana juga bukan orang yang terus berlapang dada, sudah dipermalukan tetapi masih tidak tahu bagaimana cara untuk melawan. Itu baru benar bodoh!

Wanita ini, kenapa dirinya merasa bahwa dia semakin menggemaskan?

Kirana duduk menunggu di penginapan selama beberapa menit, kemudian melihat Marco Jiang mendatanginya sambil tersenyum, dan di belakangnya, diikuti oleh seorang wanita yang cantik sekali!

"Ayo, duduk."

Setelah keduanya duduk, Kirana dengan lembut menuangkan dua cangkir teh dan meletakkannya di depan mereka. Setelah Marco Jiang minum teh yang telah diseduh itu, dia merasa seolah-olah dia mulai menyukai teh.

Marco mengangkat cangkir dengan perasaan tak sabar dan menyisapnya dengan lembut, sementara Yaya menatap wanita yang didepannya dengan kaget, bukankah dia istri Helbert Han!

Dia juga pernah bertemu dengan wanita ini, mengapa Tuan Marco ingin membawanya untuk menemuinya? Ketika melihat perban yang melilit wajah wanita ini, matanya tertegun.

Melihat tuannya minum teh dengan santai, bahkan minum dengan perasaan senang, Yaya semakin terkejut.

Tuan Marco, sejak kapan suka minum teh! Apakah karena wanita di seberang ini? Apa hubungan mereka?

“Minumlah, teh Kirana ini sangat enak.” Marco Jiang tiba-tiba kehilangan ekspresi serius yang dilihatnya pada hari kerja, dan tiba-tiba berubah menjadi ekspresi “nyaman”.

Tangan Yaya mengambil cangkir itu dengan tangan bergetar, namun karena terlalu terkejut. Dia tidak mampu menahannya.

Marco Jiang secara langsung mengabaikan ekspresi Yaya yang terlalu kentara ini dan mengangkat alisnya ke Kirana, "Nih, orang yang kamu cari. Kamu bisa meminjamnya selama yang kamu mau. Tidak apa-apa jika kamu tidak mengembalikannya."

"Puff.. uhuk uhuk uhuk ..." Teh yang baru saja diminum Yaya tiba-tiba tersembur keluar, lalu ia batuk dengan keras.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu