Akibat Pernikahan Dini - Bab 17 Vina
Melihat Kirana yang begitu ragu, Helbert langsung berkata, "Ayahmu tidak memiliki banyak waktu untuk menunggumu banyak pertimbangan, aku beri kamu waktu sehari! Kamu lebih baik segera putuskan!"
Kirana malah menatapnya penuh kebencian, apabila tatapan bisa membunuh orang, pria tidak tau diri dan brengsek yang ada di depannya ini pasti sudah mati berkali-kali!
Semuanya bilang bahwa wanita seperti pakaian, bagi Helbert, Kirana takutnya bukanlah termasuk dress, tapi hanyalah sebuah mainan yang dia mainkan sesaat!
Kirana tidak ingin berkata lebih banyak lagi, setelah dia melirik dengan sikap yang dingin, dia langsung meninggalkannya. Saat ia menutup pintu, semua orang yang ada di luar terkejut mendengar suara pintu yang begitu besar, semuanya mengangkat kepala mereka dan melihat ke arah gadis cantik dengan wajah muram itu....
Setelah menunggu Kirana pergi, orang-orang tersebut mulai menggosip dengan suara yang kecil, wanita ini sebenarnya terbuat dari apa, begitu berani, bahkan berani membanting pintu ruangan Direktur Helbert! Disaat yang bersamaan hati mereka juga merasa bangga.
"Apa yang kalian lihat? Tidak ingin bekerja lagi ya!" Leo mengangkat wajahnya dan tersenyum sinis meihat mereka yang sedang bergosip, melihat mereka kembali menundukkan kepala dan mulai bekerja, Leo baru melanjutkan pekerjaannya.
Tapi dalam hatinya juga penasaran, ini...... Nona Kirana dan Direktur Helbert, ada masalah apa lagi..... Tapi ada suatu hal, yang dapat dia lihat, yaitu Kirana di dalam hati Direktur Helbert, berbeda dengan wanita yang lain.
Hanya dari sikap dan kelakuannya beberapa kali yang tidak takut terhadap Helbert, Helbert ternyata juga tidak peduli, apabila wanita lain, emosi Direktur Helbert, pasti akan langsung menendangnya, ini sudah cukup membuktikan, kedudukan Kirana yang istimewa.....
Di dalam sebuah villa yang begitu megah, seorang wanita muda yang sangat menawan sedang menutup kedua matanya berbaring di atas dipan, disampingnya ada beberapa pelayan yang berlutut di bawah dan sedang membenarkan kuku jemarinya.
"Nona Vina!"
Sebuah sosok yang sedikit hitam itu muncul, dan mendekati tubuh wanita menawan itu, dengan suara lembut dia memanggilnya, wanita menawan itu perlahan membuka kedua matanya, dia adalah Vina, anak emas dari presiden direktur perusahaannya.
Vina melambaikan tangannya, pelayan yang sedang merapikan kuku jemarinya segera pergi menjauhinya.
Tangan Vina yang panjang itu menekan ringan dipan, sehingga mengeluarkan suara, "cit...cit...", "Bagaimana dengan urusan yang kamu selidiki?"
Orang itu sedikit mendekati tubuh Vina dan berkata, "Direktur Helbert akhir-akhir ini sedang sibuk bekerja, tidak bertemu dengan siapapun, apalagi berhubungan dengan wanita, hanya saja kemarin, ada seorang wanita bernama Kirana, pergi mencari Direktur Helbert, selain itu, aku juga sudah menyelidiki, sepertinya wanita bernama Kirana ini menurut Direktur Helbert, bukanlah biasa."
Tangan Vina yang sedang mengetuk dipan tiba-tiba berhenti, dan terduduk, "Kirana?"
"Ya, anak emas dari Perusahaan Sinar Mas, tapi dengar-dengar, tidak lama ini keluarganya terjadi suatu masalah, sepertinya ayahnya melanggar hukum."
Kedua mata Vina yang penuh dengan ketertarikan tiba-tiba menyipit, Kirana!Dia menelpon Helbert terus-menerus, akan tetapi selalu tidak diangkatnya, ingin pergi melihatnya, tapi malah selalu ditahan oleh Leo, pergi ke rumahnya lah, lagi-lagi selalu menemui hal yang tidak diinginkan.
Hati Vina sangat-sangatlah sakit, hal yang masih baik adalah, dia juga tidak ada mencari wanita lain, akan tetapi, saat ini, mendengar dia dan Kirana menjalin sebuah hubungan, hati Vina penuh dengan kemarahan yang sangat dalam.
Karena apa? Dia telah begitu pasti terhadapnya, dia malah bersikap seperti ini pada Kirana! Semua orang bilang bahwa wanita dalam percintaan adalah orang gila, Vina merasa, dia pasti adalah orang gila yang tidak dapat disembuhkan lagi.
Di dalam percintaan, siapa yang serius! Siapa kalah!
Dia tau bahwa Helbert dari awal tidak pernah menjalin hubungan yang lebih pada setiap wanita, tapi Vina selalu berilusinasi suatu hari, dia bisa membuat Helbert terharu, membuat Helbert menatapnya, walaupun hanya dalam sekejap!
Tapi Helbert adalah seorang pria yang tidak mempunyai hati.
Saat ini, dia mengetahui, Helbert tertanya merasa Kirana sangatlah spesial, hati Vina mengeluarkan air yang asam, dan saat yang bersamaan, hatinya juga merasa tidak nyaman, dia ingin melihat, wanita bernama Kirana, memiliki kemampuan yang seperti apa!!
“Pergi, bantu aku menyelidiki Kirana! Aku ingin semua informasi tentangnya!” Kata Vina dengan suara dingin pada pria yang ada di sampingnya itu.
“Baik!” Hanya terlihat sosok pria itu sedikit berkilau, dengan tanpa suara dia pergi meninggalkan Vina. Kamar perlahan-lahan mulai menggelap, kedua mata Vina yang bersinar itu, seperti cahaya biru tua yang sangat dingin di dalam neraka, membuat orang ketakutan!
“Kirana, hp mu berdering!”
Kirana yang sedang berada di dalam alam mimpi, tiba-tiba dibangunkan oleh suara ketukan pintu dari ibunya, dia yang sudah beberapa hari tidak dapat beristirahat dengan baik, sangat sulit didapatkan dia kemarin malam bisa tertidue pulas.
“Ooo, oke.” Kirana menjawab singkat, dia menguap dan bangkit dari tempat tidurnya, dia berjalan sampai di depan meja komputer dan mengangkat hp nya yang terus-menerus bergetar, setelah mendengar Kirana terbangun, ibunya pergi meninggalkannya.
“Hallo, siapa?”
Kirana menjambak pelan rambutnya yang berantakan, tapi dia tetap saja masih dalam keadaan setengah sadar dan terus-menerus menguap dengan pelan, matanya yang belum sepenuhnya terbuka itu pun bergetar.
“Ini Kirana kah? Keluar, kita berbincang-bincang!” Terdengar suara wanita yang sombong dari seberang telepon di sana, suaranya pun terdengar merendahkan dan penuh dengan ejekan, Kirana termenung, kedua matanya sedikit menyipit, dan seketika dia tersadar, dia mengernyitkan dahi sambil menatap layar hpnya, benang hitam memenuhi isi otaknya, beberapa hari ini selalu ada orang yang mencarinya untuk berbincang-bincang!!
Dan yang lebih tidak membuat nyaman adalah, nada suara wanita ini, suaranya yang sombong itu menunjukkan gaya seorang ratu, walaupun berjarak telepon, tapi Kirana dapat menebak wanita ini adalah seorang yang kaya, selain itu, suka merendahkan orang lain......
Kirana tersenyum sinis, dengan ringan dia berjalan sampai ke depan jendela, dan seketika menarik gorden, cahaya putih yang menyilaukan itu membuatnya tidak nyaman dan pelan-pelan menyangkalnya menggunakan tangannya, “Aku tidak mengenalimu, kenapa aku harus berbincang-bincang denganmu? Selain itu, aku juga tidak ada waktu!”
Wanita yang berada di seberang telepon sana adalah Vina, Vina tersenyum ringan dengan senyuman yang merendahkan dan berkata, “Ini berhubungan dengan masalah ayahmu, dan juga Helbert, kamu lebih baik datang, aku menunggumu di Inception Cafe.”
Tanpa menunggu jawaban dari Kirana, panggilannya telah diputuskan, Kirana dengan tatapan dingin menatap hpnya, shit!
Setelah menggosok giginya, Kirana segera pergi menuju cafe itu, di dalam cafe itu tidak ada seorang pun, Kirana mengernyitkan dahinya, sekilas dia melihat seorang pelayan sambil tersenyum berjalan ke arahnya, dan bertanya, “Mohon maaf apakah benar dengan Nona Kirana?”
“Eng.” Kirana menganggukkan pelan kepalanya, pelayan itu tersenyum dan mengulurkan tangannya memberikan isyarat, “Mari ikuti saya.”
Kirana mengernyitkan dahi dan mengikuti pelayan, hanya terlihat dia membawa Kirana ke sebuah sudut yang agak gelap, sesampainya disana Kirana sedikit menyipitkan matanya, terlihat seorang wanita dengan riasan yang menawan terduduk disana, dia adalah Vina.
Setelah menjemput tamu, pelayan itu membungkukkan tubuhnya dan pergi meninggalkan, Kirana dengan penuh percaya diri berjalan sampai di hadapan Vina dan duduk di depannya, tidak ada percakapan, Vina mengamati Kirana dari ujung kepala hingga ujung kaki, tatapannya penuh dengan sikap yang merendahkan.
Huhh, selera Helbert kenapa serendah ini, tertarik juga dengan wanita sepertinya, pasti wanita yang tidak punya malu ini yang menjeratnya!
Tatapan Vina yang penuh dengan sikap merendahkan dan ejekan membuat Kirana merasa tidak nyaman, “Aku datang kemari bukan untuk kamu amati.”
Nada suara Kirana yang dingin dan tidak sabar itu membuat Vina tersenyum sinis, tapi juga membuatnya masuk ke dalam percakapan utama, Vina membuang selembar kartu bank di meja, dengan suara yang penuh ejekan dia berkata, “Di dalam kartu ini ada uang 5 milyar, ambillah, aku tau terjadi masalah pada ayahmu, kalian pasti sangat membutuhkan uang itu, selain itu, aku juga mempunyai kenalan di pengadilan, aku bisa meringankan hukuman terhadap ayahmu, tapi, kamu harus menjauhi Helbert!”
Kirana tersenyum dingin melihat kartu yang ada di atas meja itu, orang seperti ini selalu menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah! Dia kekurangan uang, tidak salah, tapi dia juga masih punya harga diri!
Mendengar dia membahas tentang Helbert, Kirana benar-benar ingin tertawa, jangankan dia bukan apa-apanya Helbert, apabila dia adalah wanitanya Helbert, tentu saja tidak ada efek bagi Vina kan, berdasarkan pikiran Helbert, baginya wanita hanyalah sebuah mainan.....
“Heee, benar-benar lucu, masalah ayahku, aku bisa menyelesaikannya sendiri, selain itu, aku juga tidak mengenalmu, dan juga, yang kamu katakan jauhi Helbert, benar-benar lucu, aku dengannya tidak ada hubungan apa-apa, apabila adapun, juga tidak ada urusannya denganmu!”
“Kamu!” Vina dengan muka muram menatap Kirana yang tersenyum sini, dia tiba-tiba tersenyum ringan, dan dengan tatapan merendahkan dia berkata, “Kamu bukannya karena hanya kekurangan uang, baru menjerat Helbert, kenapa, sekarang berpura-pura bersih? Hengg, kamu kira kamu di hati Helbert mempunyai sedikit tempat lalu merasa bangga? Tolol, Helbert, tidak pernah meletakkan seorang wanita pun di hatinya!”
Kirana sedikit menegang, dia memang kekurangan uang, tapi hanya ingin menyuruh Helbert membuat Perusahaan Wang tidak menggugat ayahnya lagi, dia masih mempunyai martabat!
“Hehhh, kamu benar-benar berbeda, kamu punya kemampuan, buat Helbert tidak tertarik padaku, dia yang tertarik padaku, bukan aku yang tertarik padanya, dikira menjerat, benar-benar tong kosong berbunyi nyaring!”
Kirana membalas menyerang Vina yang saat itu dengan tatapan dingin dan penuh ejekan, sehingga membuatnya seketika memuramkan wajahnya, Vina dengan tatapan yang sangat dalam menatap Kirana.
Kirana malah tiba-tiba membuat keputusan, “Tau tidak? Meskipun aku adalah wanita Helbert, juga tidak ada urusannya denganmu! Lihat sikapmu sekarang ini, pasti hanyalah seorang wanita yang telah lama terbuang dan penuh dengan bahaya baru bisa berbuat hal yang tolol seperti ini kan!”
Kirana tidak memberikan kesempatan kepada Vina untuk mengelak, dia dengan dingin berkata sekali lagi, “Paling tidak Helbert masih tertarik padaku, tapi kamu, ck ck ck, benar-benar kasihan, kata tertarik pun tidak dapat diucapkan kan.....”
“Simpan uangmu dan sikap sombongmu, pulang dan menangislah, apabila aku adalah kamu, untuk menaklukkan hati pria pun tidak bisa, lebih baik menggali lubang dan masuk ke dalamnya!”
Kirana tersenyum sinis kepada Vina beberapa kali, dia berdiri dan meninggalkannya, Vina memandang sosok Kirana dengan tatapan yang dalam, wajah Vina berubah menjadi muram, Vina tiba-tiba menjatuhkan segelas kopi dan selembar kartu bank itu ke tanah.
“Peng....” terdengar suara pecahan gelas, hati Vina seketika menjadi sangat dingin, dia tidak bisa memungkiri, apa yang dikatakan Kirana, adalah kenyataan!
Kegagalannya yang sangat adalah dia tidak dapat menaklukan hati Helbert, membuatnya menjadi seperti seorang yang sangat memilukan.........
Vina menggenggamkan kedua tangannya dengan erat, heng! Sekarang dikatakan masih terlalu pagi, dia pasti akan mendapatkan hati Helbert! Meskipun menggunakan berbagai cara!
Tapi wanita yang bertarung dengannya untuk mendapatkan Helbert, dia tidak akan membuat wanita itu tau, akhir dari bertarung dengannya!
Apabila Kirana mengetahui idenya ini, dia pasti akan mengejeknya tolol dan tidak punya otak, bagi Helbert, dia adalah seorang yang setengah kata tertarik pun tidak dapat diucapkan........
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviCintaku Pada Presdir
NingsiSi Menantu Buta
DeddyThe Winner Of Your Heart
ShintaPredestined
CarlyBehind The Lie
Fiona LeePria Misteriusku
LylyAkibat Pernikahan Dini×
- Bab 1 Dijebak
- Bab 2 Kehilangan Keperawanan
- Bab 3 Kebingungan
- Bab 4 Bertemu Kembali
- Bab 5 Kembali
- Bab 6 Mangsa
- Bab 7 Karma
- Bab 8 Samuel
- Bab 9 Pertemuan
- Bab 10 Bicaralah!
- Bab 11 Ingin Bersama Kamu
- Bab 12 Bryan
- Bab 13 Menyedihkan
- Bab 14 Rileks
- Bab 15 Bahaya
- Bab 16 Percakapan
- Bab 17 Vina
- Bab 18 Perselisihan
- Bab 19 Budak Hutang
- Bab 20 Kesulitan
- Bab 21 Di Mabuk Asmara
- Bab 22 Tenang
- Bab 23 Kenangan
- Bab 24 Bakat
- Bab 25 Melepaskan Gairah
- Bab 26 Pertemuan
- Bab 27 Ciuman Paksa (Bagian pertama)
- Bab 28 Dicium Paksa (Bawah)
- Bab 29 Disengajakan (I)
- Bab 30 Disengajakan (II)
- Bab 31 Memiliki Maksud
- Bab 31 Memiliki Maksud (2)
- Bab 32 Ada Maksud
- Bab 32 Ada Maksud (4) (2)
- Bab 34 Konspirasi
- Bab 33 Konspirasi (2)
- Bab 34 Konspirasi (BAWAH) (SATU)
- Bab 34 Konspirasi BAWAH) (2)
- Bab 35 Iblis (1)
- Bab 35 Iblis (2)
- Bab 36 Hukuman (1)
- Bab 36 Hukuman (2)
- Bab 37 Hukuman (1)
- Bab 37 Hukuman (2)
- Bab 38 Dihukum(1)
- Bab 38 Dihukum(2)
- Bab 39 Hukuman (1)
- Bab 39 Hukuman (2)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (1)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (2)
- Bab 41 Ternyata (1)
- Bab 41 Ternyata.. (2)
- Bab 42 Lelaki Playboy
- Bab 42 Lelaki Playboy (2)
- Bab 43 Desakan Pernikahan (1)
- Bab 43 Desakan menikah (2)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (1)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (1)
- Bab 45 Ulang Tahun (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (3)
- Bab 46 Keanehan (1)
- Bab 46 Keanehan (2)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (1)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (2)
- Bab 48 Hadiah Spesial (1)
- Bab 48 Hadiah Spesial (2)
- Bab 49 Psikologi Kompleks (1)
- Bab 49 Psikologi Kompleks(2)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (1)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (2)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (1)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (2)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (1)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (2)
- Bab 53 Terlibat (1)
- Bab 53 Terlibat (2)
- Bab 54 Membuat Jatuh (1)
- Bab 54 Membuat Jatuh (2)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (1)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (2)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (1)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (2)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (1)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (2)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (1)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (2)
- Bab 59 Dijebak (1)
- Bab 59 Dijebak (2)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik(1)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik (2)
- Bab 61 Perasaan Curiga (1)
- Bab 61 Perasaan Curiga (2)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (1)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (2)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (1)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (2)
- Bab 64 Anak (1)
- Bab 64 Anak (2)
- Bab 64 Anak (3)
- Bab 65 Kemarahan (1)
- Bab 65 Kemarahan (2)
- Bab 66 Kemarahan (1)
- Bab 66 Kemarahan (2)
- Bab 67 Kemarahan (1)
- Bab 67 Kemarahan (2)
- Bab 68 Kemarahan (1)
- Bab 68 Kemarahan (2)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (1)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (2)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (2)
- Bab 72 Wanita Hamil (1)
- Bab 72 Wanita Hamil (2)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (1)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (2)
- Bab 74 Mengatasinya (1)
- Bab 74 Mengatasinya (2)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (1)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (2)
- Bab 76 Badai Pertunangan (1)
- Bab 76 Badai Pertunangan (2)
- Bab 77 Sang Mantan (1)
- Bab 77 Sang Mantan (2)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (1)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (2)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (1)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (2)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (1)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (2)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (1)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (2)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (1)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (2)
- Bab 83 Hanya Kirana (1)
- Bab 83 Hanya Kirana (2)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (1)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (2)
- Bab 85 Nafsu (1)
- Bab 85 Nafsu (2)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (1)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (2)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (1)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (2)
- Bab 68 Pesta (1)
- Bab 88 Pesta (2)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (1)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (2)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (1)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (2)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (1)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (2)
- Bab 92 Sakit Cinta (1)
- Bab 92 Sakit Cinta (2)
- Bab 93 Hatiku Sakit (1)
- Bab 93 Hatiku Sakit (2)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (1)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (2)
- Bab 95 Balas Dendam (1)
- Bab 95 Balas Dendam (2)
- Bab 96 Terungkap (1)
- Bab 96 Terungkap (2)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (1)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (2)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (1)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (2)
- Bab 99 Tanpa Diduga (1)
- Bab 99 Tanpa Diduga (2)
- Bab 100 Setengah hati (1)
- Bab 100 Setengah Hati (2)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (1)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (2)
- Bab 102 Emosional (1)
- Bab 102 Emosional (2)
- Bab 103 Emosional (1)
- Bab 103 Emosional (2)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (1)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (2)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (1)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (2)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (1)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (2)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (1)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (2)
- Bab 108 Sangat Marah (1)
- Bab 108 Sangat Marah (2)
- Bab 109 Penderitaan (1)
- Bab 109 Penderitaan (2)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (1)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (2)
- Bab 111 Penderitaan (1)
- Bab 111 Penderitaan (2)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (1)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (2)
- Bab 113 Pertengkaran (1)
- Bab 113 Pertengkaran (2)
- Bab 114 Kesedihan (1)
- Bab 114 Kesedihan (2)
- Bab 115 Busur Keras (1)
- Bab 115 Busur Keras (2)
- Bab 116 Kekerasan (1)
- Bab 116 Kekerasan (2)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (1)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (2)
- Bab 118 Menggoda (1)
- Bab 118 Menggoda (2)
- Bab 119 Perampokan Cinta (1)
- Bab 119 Perampokan Cinta (2)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (1)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (2)
- Bab 121 Cinta Tragis (1)
- Bab 121 Cinta Tragis (2)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (1)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (2)
- Bab 123 Kejamnya (1)
- Bab 123 Kejamnya (2)
- Bab 124 Pengkhianatan (1)
- Bab 124 Pengkhianatan (2)
- Bab 125 Pengkhianatan (1)
- Bab 125 Pengkhianatan (2)
- Bab 126 Pengkhianatan (1)
- Bab 126 Pengkhianatan (2)
- Bab 127 Pengkhianatan (1)
- Bab 127 Pengkhianatan (2)
- Bab 128 Pengkhianatan (1)
- Bab 128 Pengkhianatan (2)
- Bab 129 Pengkhianatan (1)
- Bab 129 Pengkhianatan (2)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (1)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (2)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (1)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (2)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (1)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (2)
- Bab 133 Dia panik? (1)
- Bab 133 Dia panik? (2)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (1)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (2)
- Bab 135 Tumbuhnya Perasaan (1)
- Bab 135 Tumbuh Perasaan (2)
- Bab 136 Kasih Sayang (1)
- Bab 136 Kasih Sayang (2)
- Bab 137 Sistem Persekusi (1)
- Bab 137 Sistem Persikusi (2)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (1)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (2)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (1)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (2)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 144 Pengundang Amarah (1)
- Bab 144 Pengundang Amarah (2)
- Bab 145 Rasa Benci (1)
- Bab 145 Rasa Benci (2)
- Bab 146 Benci (1)
- Bab 146 Benci (2)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (1)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (2)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (1)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (2)
- Bab 149 Loyalitas Dia (1)
- Bab 149 Loyalitas Dia (2)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (1)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 153 Kencan Buta (1)
- Bab 153 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (1)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (2)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (1)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (2)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (1)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (2)
- Bab 157 Salah Paham (1)
- Bab 157 Salah Paham (2)
- Bab 158 Pengakuan (1)
- Bab 158 Pengakuan (2)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (1)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (2)
- Bab 160 Cinta Pertama (1)
- Bab 160 Cinta Pertama (2)
- Bab 161 Cinta Pertama (1)
- Bab 161 Cinta Pertama (2)
- Bab 162 Inisial Cinta (2)
- Bab 162 Inisial CInta (2)
- Bab 163 Jawaban (1)
- Bab 163 Jawaban (2)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (1)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (2)
- Bab 165 Jawaban (1)
- Bab 165 Jawaban (2)
- Bab 166 Lawan (1)
- Bab 166 Lawan (2)
- Bab 167 Rival (1)
- Bab 167 Rival (2)
- Bab 168 Rival (1)
- Bab 168 Rival (2)
- Bab 169 Kelompok Musuh (1)
- Bab 169 Kelompok Musuh (2)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (1)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (2)
- Bab 171 Perjamuan (1)
- Bab 171 Perjamuan (2)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (1)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (2)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (1)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (2)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (1)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (2)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (1)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (2)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (1)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (2)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Rencana Awal (1)
- Bab 179 Rencana Awal (2)
- Bab 180 Rencana Awal (1)
- Bab 180 Rencana Awal (2)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 183 Terluka (1)
- Bab 183 Terluka (2)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (1)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (2)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (1)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (2)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (1)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (2)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (1)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (2)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (1)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (2)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (1)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (2)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (1)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (2)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (1)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (2)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (1)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (2)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Krisis Lagi (1)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Kerisis Lagi (2)
- Bab 198 Kegilaan Dia 1
- Bab 198 Kegilaan Dia (2)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (1)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (2)
- Bab 200 Menolong Dia (1)
- Bab 200 Menolong Dia (2)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (1)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (2)
- Bab 202 Menembus Krisis (1)
- Bab 202 Menembus Krisis (2)
- Bab 203 Perangkap Indah (1)
- Bab 203 Perangkap Indah (2)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (1)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (2)
- Bab 205 Rencana (1)
- Bab 205 Rencana (2)
- Bab 206 Kebetulan (1)
- Bab 206 Kebetulan (2)
- Bab 207 Kebetulan (1)
- Bab 207 Kebetulan (2)
- Bab 208 Menang (1)
- Bab 208 Menang (2)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (1)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (2)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (1)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (2)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (1)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (2)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (1)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (2)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (1)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (2)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (1)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (2)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (1)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (2)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (1)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (2)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (1)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (2)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (1)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (2)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (1)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (2)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (1)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (2)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (1)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (2)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (1)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (2)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (1)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (2)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 228 Waktu Jantung Berdetak (1)
- Bab 228 Detak Jantung Sesaat (2)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (1)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (2)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (1)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (2)
- Bab 231 Hilang Ingatan (1)
- Bab 231 Hilang Ingatan (2)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (1)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (2)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (1)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (2)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (1)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (2)
- Bab 235 Bertemu Kembali (1)
- Bab 235 Bertemu Kembali (2)
- Bab 236 Kembali Bertemu (1)
- Bab 236 Kembali Bertemu (2)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (1)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (2)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (1)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (2)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (1)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (2)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (1)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (2)
- Bab 241 Kembali (1)
- Bab 241 Kembali (2)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (1)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (2)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (1)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (2)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (1)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (2)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (1)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (2)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 248 Penutup (1)
- Bab 248 Penutup (2)
- Bab 249 Penutup (1)
- Bab 249 Penutup (2)