Eternal Love - Bab 450 Membantunya Mendapatkan Semuanya

Keesokan paginya, Miranda bangun dengan penuh semangat, meskipun dia belum mulai menjalankan rencananya, tapi dia sudah penuh dengan semangat perang, dia menyambut hari dengan penuh semangat.

Di hari kerja, Elisha tetap seperti biasa, dengan susah payah bangun dari kasur, sambil menguap sambil menggosok matanya yang masih mengantuk.

"Elisha, pagi! Kamu tidur lebih banyak 1 jam dariku tapi masih ngantuk?" Miranda sudah selesai mandi dan berdandan, dia sedang memakai lipstik di depan cermin.

Elisha membuka matanya yang mengantuk dan melihat Miranda yang penuh dengan semangat, dia pun merenggangkan tubuhnya dan berkata: "Pagi....... Tapi kamu siap-siap sepagi ini mau kemana?"

Awalnya Elisha berencana bangun pagi dan memasak sarapan, tapi apa daya kemarin malam dia tidak bisa tidur karena memikirkan masalah Miranda, sehingga alarm berbunyi berulang kali tetap tidak bisa membangunkannya dari alam mimpi.

Miranda melihat Elisha yang masih mengantuk, tersenyum berkata: "Aku ada janji dengan seorang klien, aku berencana belajar dengannya untuk lebih mengerti tentang situasi pasar disini. Aku sudah memasak sarapan, kamu makan sendiri, aku pergi dulu!"

Miranda pun menaruh lipstiknya di meja rias kemudian dengan langkah ringan meninggalkan apartemen.

Siangnya, setelah menyelesaikan kerjaan di perusahaannya, Elisha mengambil kesempatan di waktu istirahat untuk menelepon Alberto Ji.

Setelah Miranda pergi, mereka sangat jarang berhubungan.

Selain setiap kali Alberto mabuk dan mengganggu Elisha Yu, menyuruh Elisha memberitahunya bahwa Miranda sebenarnya belum mati.

Namun keesokan harinya, saat dia tersadar dari kemabukannya, akal sehatnya pun kembali.

"Elisha, kenapa kepikiran menghubungiku?" Alberto mengangkat telepon dari Elisha dan langsung merasa senang, dia tahu satu-satunya hal yang bisa membuat Elisha menghubunginya lebih dulu adalah Miranda.

"Iya, aku ingin memberitahumu sedikit rahasia orang dalam, kamu pasti akan kesenangan. Miranda beberapa hari yang lalu kemari, sekarang dia sedang bersiap-siap untuk memindahkan pusat bisnisnya di China." nada suara Elisha serius, seperti announcer berita melaporkan berita kepada Alberto.

Namun hal yang membuat Elisha kaget adalah Alberto tidak menunjukkan kekagetan sama sekali, jawabannya juga sangat cepat dan singkat.

"Masalah ini aku sudah tahu, termasuk pesawat yang dia tumpangi." Alberto juga tidak menyembunyikan perbuatannya.

"Kamu.... Haa, aku tidak menyangka ternyata kamu diam-diam menstalk Miranda." Elisha berkata terkejut.

Alberto tertawa kering, tiba-tiba merasakan kesenangan di dalam hatinya, dia memindahkan ponselnya ke tangan satunya dan bersandar ke kursi.

"Ini tidak ada apa-apanya, dibandingkan dengan kamu dan Christian, aku sendiri tanpa bantuan, aku berbuat seperti itu juga hanya ingin tahu apakah dia baik-baik saja. Kamu meneleponku bukan hanya untuk memberitahuku kabar ini, kan?"

Elisha memarahi Alberto di dalam hati, tidak menyangka Alberto bisa menyembunyikan bagian liciknya dengan begitu sempurna.

Asal tahu saja dia terus mengira bahwa dia adalah satu-satunya orang yang mengetahui masalah Miranda di China, tapi tidak disangka Alberto juga punya rencana.

"Benar Direktur Ji, aku hanya untuk memberitahumu hal ini, siapa yang tahu ternyata kamu tidak kaget, tapi kamu sudah tahu masalah ini, kamu tidak ada rencana untuk melakukan sesuatu?"

Alberto mendengar nada suara Elisha yang berlebihan, dia pun merasa anak ini tidak berubah dari dulu, tetap lurus dan jelas, dia pun tertawa: "Kamu pikir klien yang berdiskusi dengan Miranda itu tiba-tiba muncul dengan sendirinya? Bagaimanapun bisnis Miranda di sini selama ini sangat terbatas."

Elisha tiba-tiba sadar, pantas saja semalam Miranda kesenangan seperti anak kecil dan terus menerus berkata keberuntungannya tahun ini sangat bagus, begitu pulang ke China langsung bertemu dengan orang yang membantunya.

Tapi Miranda tidak akan menyangka, orang yang membantunya dari belakang adalah Alberto Ji.

"Bagus! Memang Direktur Ji yang paling hebat, kalau begitu aku tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini lagi, Direktur Ji silahkan meneruskan pekerjaan, semoga kamu membantu Miranda segera menyelesaikan semua rencananya!" di dalam hati Elisha tetap masih sedikit menyalahkan Alberto, setelah berkata dengan nada aneh, dia langsung menutup teleponnya.

Alberto menatapi layar teleponnya, mulutnya membentuk senyuman tipis.

Kalaupun tidak ada perintah Elisha, dia juga pasti akan segera membantu Miranda mengurus semuanya dengan baik dari belakang.

Karena hanya dengan Miranda kembali, dia baru bisa mempunyai kesempatan untuk berhubungan lebih dalam dengan Miranda.

Terlebih lagi setelah mengetahui luka yang Miranda alami dulu dan situasinya sekarang, Alberto tidak lagi terburu-buru ingin mengembalikan ingatan Miranda.

Hari itu juga, Albert menelepon klien yang bertemu dengan Miranda pagi tadi, setelah tahu bahwa pembicaraan mereka lancar, Albert pun memulai langkah selanjutnya.

Dia harus membuat Miranda bisa berdiri stabil di China dengan lancar dan memiliki dunianya sendiri.

Sorenya, Elisha pulang kerja, dia mengira hari ini setelah janjinya Miranda akan pulang lebih dulu, tapi tidak disangka Elisha lagi-lagi elihat Miranda menunggunya di depan perusahaan, Miranda bahkan mengangkat satu plastik penuh dengan belanjaan.

"Miranda, kamu tidak perlu menunggu di depan setiap kali, di dalam ada ruang istirahat, kamu boleh menungguku di dalam atau pulang duluan!"

Elisha menatapi wajah Miranda yang terlihat lelah namun bersemangat, keningnya sedikit berkeringat.

Miranda tersenyum ringan, kemudian bercanda: "Siapa suruh aku adalah orang pelit, tidak rela menghabiskan uang 4000 untuk naik metro, jadi setelah selesai belanja aku pun menunggu di depan perusahaanmu supaya dapat tumpangan gratis!"

Elisha juga ikut tertawa, melihat Miranda seperti ini, tanpa perlu dipikirkan juga sudah tahu pembicaraan hari ini sangat berhasil, terlebih lagi klien itu adalah orang yang disiapkan oleh Alberto.

Sesampainya di apartemen, Miranda tidak sabar, mereka berdua sambil menyiapkan makan malam, Miranda sambil menceritakan pertemuannya hari ini.

"Miranda, sekarang kamu begitu bersemangat, apakah kamu sudah memutuskan akan kembali tinggal di sini?" Elisha mendengar cerita Miranda sampai selesai, keningnya berkerut, kemudian bertanya serius.

Miranda mengangguk, namun dia berkata datar: "Aku hanya ingin mengembangkan bisnisku ke China, tapi masih akan bolak balik ke Paris, Christian sendirian di Paris, dia tidak akan bisa mengurus semuanya sendiri, aku harus memikirkan dia. Tapi di China ada kamu, maka aku pun sudah tenang, karena kalau membicarakan soal kemampuan menanggung kerjaan sendiri, di antara kita bertiga, kamu adalah yang paling hebat!"

Mendengar pujian Miranda yang setengah bercanda, Elisha tersenyum, namun matanya tiba-tiba dipenuhi dengan kesedihan.

Hari-hari bekerja keras dari pagi sampai malam bersama Miranda masih jelas di ingatannya, saat-saat itu adalah salah satu ingatan yang paling berharga di kehidupan Elisha.

Di malam hari, Elisha bersembunyi di bawah selimut sambil memegang ponselnya, layar ponsel yang bersinar menunjukkan baris-baris tulisan.

"Christian, tadi Miranda sudah memutuskan mau berkembang di China, tapi kamu tenang saja, aku ada rencanaku sendiri. Asalkan dia sudah mengurus pendirian perusahaan disini, kemudian setelah aku terima, kamu langsung cari alasan untuk menyuruhnya pulang. Saat itu semoga dia selamanya jangan kembali lagi dan menjauh dari tempat yang penuh dengan keributan ini!"

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu