Terpikat Sang Playboy - Bab 441 Ayah yang Kasihan!

Agar perawat tidak terus salah paham, Vincent tidak lagi bergerak, ia terpaksa berkata "Alex, lepaskan aku, aku tidak akan lari."

"Apakah kamu pikir aku mudah untuk ditipu? jangan beromong kosong, masuk dan bicara itu nanti." Alex menariknya masuk ke bangsal ketika dia tidak lagi bergerak. Dia seharusnya berterima kasih kepada perawat itu.

"Kamu ini namanya penculikan, tahu tidak?" Vincent melepaskan tangan Alex dan berkata dengan marah.

Kedua bayi itu masih menangis. Alex berjalan kesana dan menggendong putranya, ia menenangkannya, sambil mengedipkan mata ke arah Vincent, dia memberi isyarat padanya untuk menggendongnya.

Terpaksa, Vincent pergi dan menggendong bayi satunya lagi, putri kecil yang lucu, ia menepuknya dengan pelan, menggoyang-goyangnya, menyeka air mata di wajah kecilnya, bayi itu langsung berhenti menangis, dan tampak seperti sudah akan tertidur.

Setelah mengalami pengalaman ini, Alex dan Vincent tahu bahwa terlalu dini untuk menyuarakan trompet keberhasilan, mereka harus terus berhati-hati dan berdiskusi untuk perspektif jangka panjang.

Vincent memiringkan kepalanya dan melihat ke Alex, memberi isyarat padanya untuk duduk di sofa, Alex mengangguk, ia berjalan untuk pergi duduk, dan Vincent juga segera duduk.

"Tunggu sebentar, mari kita letakkan mereka bersama, pastikan kita tidak mengeluarkan sedikitpun suara, bisakah kamu melakukannya?" Vincent berkata hampir hanya dengan gerakan bibir.

"Tidak masalah, tetapi lebih baik untuk menggendong mereka lebih lama lagi dan membiarkan mereka untuk tertidur lebih nyenyak. Sekarang aku menyadari duduk menggendongnya akan lebih nyaman daripada berdiri." Alex menghela napas dan merilekskan tubuhnya. Ternyata merawat anak lebih sulit dibanding melahirkannya. Dia akhirnya mengerti kata-kata Fredy Wen, itu bukan kata-kata untuk menakut-nakutinya.

Vincent juga menggunakan celah waktu ini untuk merilekskan tubuhnya yang kaku. Dia melakukan sesuatu yang baik hari ini.

Tepat ketika mereka berpuas diri dan berpikir mereka bisa menemukan cara untuk bersantai dan rileks, bayi dalam gendongan mereka berisik lagi, mata mereka masih tertutup tetapi mukanya sudah berubah, sepertinya mereka tidak nyaman.

"Apa lagi yang salah" Vincent menatap "setan kecil" di lengannya dengan ngeri.

Alex memikirkan apa yang dikatakan Fredy Wen, menggendongnya tidak masalah tetapi tidak dibolehkan duduk, mereka harus berdiri dan berjalan. Dia seperti melakukan eksperimen, ia berdiri dan berjalan dua putaran, akhirnya, wajahnya kembali seperti tertidur pulas.

Vincent memandang Alex dengan ekspresi yang luar biasa dan frustrasi, ia meratapinya"Tidak."

"Melihat dengan mata sendiri baru bisa percaya, menurut mu gimana? Berdirilah" Alex menatapnya dengan ekspresi tak berdaya, dan terus berjalan bolak-balik, menggoyangnya tanpa henti.

Vincent melihat bayi dalam gendongannya bergerak semakin hebat, dan dia tidak punya pilihan lain selain berdiri. Lagi pula, dia hanya harus melewatinya untuk satu malam, dan Alex harus melewati hal ini setiap hari, setelah dia memikirkannya, ia merasa sangat kasihan padanya.

Mereka berjalan mengitari sisi kiri dan kanan tempat tidur, terhuyung-huyung, Tania tertidur nyenyak, walaupun memukulkan drum ditelinganya ia pun tidak akan terbangun.

Di tengah malam, mereka mencoba beberapa kali untuk meletakkan mereka, tetapi bayi yang tampaknya sudah tertidur lelap itu pasti akan terbangun ketika pantat kecil mereka menyentuh tempat tidur, itu sangat aneh.

Pada akhirnya, Alex dan Vincent tidak tahu berapa banyak putaran yang mereka kelilingi dan mereka sudah sangat mengantuk, yang lebih anehnya lagi, setelah jam 6 pagi, digoyang pun bayinya tidak terbangun.

"Kedua bayi ini benar-benar luar biasa."Vincent mengembalikan anak itu ke ranjang dan setelah ia mengatakannya, ia berbaring dan tertidur pulas di atas sofa.

Alex benar-benar ingin menangis keras, ia mulai khawatir tentang masa depannya.

Ketika matahari terbit, Tania bangun dari tidurnya, ketika ia membuka mata ia melihat Vincent yang terbaring di atas sofa, dan Alex bersandar di samping tempat tidur dan tidur seperti babi mati.

Dua anak di boks juga tidur dengan sangat manis, setelah mereka merengek sepanjang malam, akhirnya mereka juga lelah.

Ketika perawat datang untuk mengukur suhu di pagi hari Vincent dan Alex baru terbangun.

"Kalian sudah bangun! Apakah kalian tidak tidur sepanjang malam?" Tania melihat lingkaran mata hitam yang parah dimata mereka, dan menebaknya.

Vincent menyeka wajahnya "Yang kamu katakan itu benar, aku harus pulang dan mencuci muka, tidur sebentar lalu pergi bekerja, Alex, kamu jangan cegah aku pulang lagi."

"Jangan! Bukankah tadi malam kamu bilang kamu masih akan datang malam ini, kamu tidak boleh melanggar janjimu" Alex berdiri dan berkata.

"Hehe, kamu tunggu saja, aku pasti akan datang" kata Vincent sambil tersenyum licik, kata-katanya mengandung ironi di dalamnya, dia berpikir hanya jika otaknya memiliki masalah ia baru akan datang.

"Haha ,," Alex berjalan kearahnya, menepuknya dengan keras, dan dengan ramah berkata "Jika kamu tidak datang, aku akan menculikmu dan membawamu kesini."

Vincent melambaikan tangannya dan menjawab sambil tersenyum "Sejujurnya, kamu ini sangat licik."

"Aku tidak tahan dengan pujian ini" Alex tersenyum lebih cemerlang lagi.

Vincent menghela nafasnya, dan kemudian berkata dengan lembut kepada Tania "Aku pulang dulu, aku akan datang lagi ketika ada waktu."

"Oke, maaf sudah merepotkanmu" kata Tania sambil tersenyum.

Vincent melangkah keluar, Alex berteriak di belakangnya "Jangan menunggu ada waktu luang, kamu harus datang malam ini, oke?"

Yang menjawabnya adalah, udara.

"Suamiku, kamu sangat keterlaluan, bagaimana bisa kamu memaksa orang untuk membantumu membawa anak-anakmu, kamu dapat membangunkan aku" Tania melihat pertempuran mereka tadi, dan ia langsung mengerti segalanya.

"Aku pikir kamu sangat lelah dan perlu istirahat. Aku tidak ingin kamu terlalu kelelahan, dan Vincent juga menggendongnya dengan sangat baik. Dia kebetulan kemarin disini, jika aku tidak menariknya, siapa yang akan aku tarik?" katanya dengan percaya diri.

Pada siang hari, kedua bayi kecil itu hampir dipaksa bangun dua tiga kali, untuk memberi mereka minum susu, mereka membalikkan siang hari ke malam hari dan sebaliknya.

Anlice dan Siska datang pada siang hari dan tidak perlu melakukan apa pun. Mereka mengganti popok mereka dan kemudian duduk dan mengobrol sampai malam.

Alex benar-benar ingin mereka membawa satu bayi pulang rumah, jika meminta salah satu dari mereka untuk tinggal, menyuruh ibunya, ibu mertuanya akan tidak bahagia, menyuruh ibu mertuanya tinggal, ibu nya akan tidak senang dalam hatinya, jika mereka berdua tinggal disana, tidak ada tempat untuk tidur, dan pada akhirnya mereka hanya bisa dipulangkan.

Ketika langit mulai gelap, dan kedua bayi secara otomatis terbangun., mereka lebih tepat waktu daripada jam alarm. Malam dimulai. Yang satu menyusui dan yang lainnya menangis.

Dia mencoba menelepon Vincent, ia langsung menutup teleponnya, setelah itu, dia dengan pintarnya mematikan ponselnya.

"Dua bayi kecilku, kalian jangan menyiksa ayah kalian lagi, oke?" Bayi perempuan baru saja buang kotoran, dan kemudian putranya yang buang lagi. Dalam waktu 3 jam Alex sudah menggantikan 8 pempers, yang awalnya ia masih belum terbiasa dan akhirnya ia sudah handal.

Dia tidak pernah menyentuh air kencing, dan dia harus beradaptasi mulai dari sekarang. Kemudian, dia tiba-tiba terpikir untuk memanggil Martin datang, berbohong kepadanya bahwa ada sesuatu hal yang mendesak sedang terjadi, dan ternyata ia dijadikan sebagai seorang ayah muda. Martin sangat marah, ia sangat ingin melemparkan bangku ke Alex.

Setelah tinggal di rumah sakit selama tiga hari, mereka pun pulang ke Taman Kaca.

Ketika kakek Alex tahu Tania sudah akan pulang bersama dengan anak-anaknya, di pagi hari, dia menyuruh Liona untuk mendorongnya ke villa bawah untuk menunggu mereka.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu