Terpikat Sang Playboy - Bab 171 Alex, Kamu Tidak Bisa Punya Ide Baru Kah!

Tania berbicara dengan ngeri, melihat toko yang kosong, dalam hati memikirkan bagaimana nanti kalau dia sering mencari gara-gara ke sini, bagaimana dia mau membuka usaha.

“Bos, apakah begitu mengerikan seperti yang dikatakan?kalau saya punya suami setampan itu, keracunan mati pun saya merasa puas hati”.

“haha…. Bukan begitu, lalu kalian menyadarinya tidak, bola matanya bewarna hijau, sangat indah”.

4 karyawan tersebut tertawa berseri, Tania dengan mendesah pergi menghubungi perusahaan kurir. Orang seperti Alex tidak seharusnya tertawa sembarangan, menebar daya tarik di mana-mana, menyebabkan bencana alam, lihatlah sekelompok gadis ini, seperti tercandu obat terlarang saja.

Vincent melihat waktu hampir tiba, langsung pergi jemput pulang kerja. Ia melihat depan pintu ada gantungan papan keterangan sementara istirahat, ia mendorong buka pintu dan berjalan masuk, terkejut dengan gaya tata letak baju, di dalam rak baju, tidak ada sehelai baju pun. Meminta bantuan Tania untuk memberitahukan karyawan toko agar masukan pakaian ke lemari.

Semuanya melihat Vincent datang dan mereka tertawa dan menyapanya.

Dia berjalan ke sana, dan bertanya dengan keraguan “Kamu berencana tidak ingin membuka toko ini lagi kah?”

Pakaian yang sudah dipajang terus dikemaskan ya?

“Tentu saja tidak, pakaian yang ada di toko sudah dibeli oleh seorang idiot, sekarang saya lagi membungkusnya, nanti kurir yang mengantar ke sana.” Tania berkata dengan ceroboh, dia membungkukkan pinggang lalu menggunakan isolasi untuk mengelem kardus.

“Seorang idiot yang manakah?” Vincent dengan gaya memasukkan satu tangannya ke dalam kantong celana, berpura-pura tanya dengan penasaran, sebenarnya dia sudah bisa menebak orang itu siapa.

Tania selesai mengelem kardusnya, dan berdiri tegak, berkata “ Uh… cape sekali” Dia menggunakan lengannya mengelap keringat, melihat Vincent masih menunggu jawabannya, akhirnya dia menebarkan senyuman “kamu begitu pintar,jangan pura-pura tidak tahu”.

Ada begitu banyak idiot yang membosankan di dunia ini, sekali pikir pasti tahu siapa orang ini.

“Dia beli begitu banyak pakaian wanita ini, apakah selanjutnya dia tidak ingin menjadi pria lagi?” Vincent mencibirnya. Di dalam hatinya sangat tidak nyaman, kenapa Direktur Alex selalu berkeliaran di sekelilingnya, ini adalah ancaman terbesar.

“Diperkirakan mungkin berencana berubah menjadi wanita, tapi dia yang mau beli, saya ada uang,tidak ada alasan untuk tidak menerima untung dong,jadi jual saja ke dia, kalau bisa ke depan saya masuk berapa banyak barang, dia beli saja seberapa banyak barang saya”. Tania berbicara dengan nada yang lembut.

Vincent sambil tertawa membuka pembicaraan ini : “ Jadi pakaian yang ada di dalam toko sudah habis, besok kamu mau jual apa?”

“Cuma bisa berangkat ke Paris langsung untuk mengambil barang jualan lagi lah, sekalian ke sana bisa mencoba gaun pengantin. Kalau tidak, lain kali tidak pas ukurannya, masih mau kembali ke sana untuk menukar ukuran lagi” Tania sambil berkata dan berjalan menuju ke kasir.

“Mengapa kamu perlu begitu susah payah? Suruh saja mereka kirim dari sana, manfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat beberapa hari di rumah, bukankah lebih baik?” Vincent memutar-mutarkan rambutnya yang sedikit berantakan, seluruh wajahnya manja.

Orang lain juga melihatnya, semuanya merasa iri kepadanya, sekarang tampaknya Vincent juga tampan, dan lebih istimewa!

Tania menggelengkan kepalanya “Tidak bisa, ini bukan masuk belasan helai pakaian saja, dari segi model, tekstur, semua harus di raba sendiri, melihat barang nyata baru bisa masuk barang dong, berada dirumah juga bosan, anggap saja saya liburan ke Paris, sekitar 4 atau 5 hari sudah kembali.

“Baiklah, tapi beberapa hari ini tugas saya lumayan banyak, mungkin tidak bisa meluangkan waktu untuk menemanimu pergi beberapa hari” pikiran Vincent di dalam hati, mending dia jangan pergi, tapi dia begitu bersikeras, Dia tahu walaupun bujuk dia juga tidak berguna.

“Tidak apa-apa, saya minta kakak ipar saja yang menemaniku, beberapa hari yang lalu dia bilang mau bermain ke luar negeri, kasih dia satu kesempatan saja”, Tania berkata dengan tidak peduli.

Vincent tidak bisa mengalahkannya, ada Levita yang menemaninya, dia sedikit lebih tenang “masih ada kerjaan lain yang belum dikerjakan tidak? Kamu duduk istirahat, biar saya saja yang mengerjakan”.

Tania bekerja sama dengannya “ Baiklah! Kerjaan selanjutnya adalah semua barang ini kamu yang bungkus, saya lelah dan lapar, sudah tidak sanggup kerja lagi”.

“Kalau begitu, kamu pergi makan saja dengan mereka, saya yang bungkus”.

“Kak Vincent, kamu orangnya sangat baik. Bos, kami juga sangat lapar, ayo pergi makan”. Karyawan begitu mendengar perkataan Vincent merasa tersentuh.

“Ok, pergi makan dulu” Tania mengambil dompetnya “Ayo, anak-anak”

Lima orang wanita bergandengan tangan berjalan keluar dari toko, dan berjalan ke sebuah tempat makan korea, jangan melihat usia pada masih muda, sekali makan BBQ, lebih hebat daripada seorang kakek”.

Keesokan harinya Tania tertidur pulas, hampir jam 10.00 ia baru bangun, turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi, sekalian berkata kepada Levita, sore nanti dia akan pergi ke Paris untuk mengambil barang, memintanya ikut dengannya.

Levita senangnya minta ampun, dengan patuh ia pergi mencari paspornya, mengemaskan barang ke koper, setiap hari dia berada di rumah, sudah lama dia tidak bermain ke luar.

Pada pukul 14.00 sore hari, Tania bersama Levita berangkat ke bandara, suhu di luar 38 derajat, panasnya mengejutkan orang. Tania dengan busana hot pants denim putih, atasan halter pink, tampak cantik dan agresif. Berpikir dengan baik yang dia mau.

Di bandara mereka membeli tiket keberangkatan jam 16.00.

Dalam waktu menunggu selama 2 jam, mereka mendengarkan musik, dan bermain permainan, Levita melihat masih ada sisa setengah episode drama sedih yang belum selesai nonton tadi pagi, matanya berlinang air mata.

Tania tertawa sambil menggelengkan kepala, drama yang tidak sehat seperti ini, tidak akan pernah di tonton oleh Tania, mendingan dia tidur.

Dia dengan bosan membuka permainan Hago di handphonenya, memainkan tingkat permainan yang berikutnya. Pria yang duduk di sebelah selalu menatapnya dengan ramah dan tatapannya sedikit mesum, mata dari waktu ke waktu menatap kakinya, tidak hanya dia, orang lain terdekat lainnya semua tertarik perhatian.

Tania sangat terbiasa dengan tatapan seperti ini, jadi dia tidak merasa tidak nyaman sama sekali.

Tempat duduk di depan kosong, dan ada 2 orang duduk di sana.

Levita melihat dua orang yang duduk di depannya, tiba-tiba dia memanggil Tania “ Bibi, kamu cepat mengangkat kepala lihat ke depan--”

Tania mengangkat kepalanya melihat, dengan perasaan yang sama-sama terkejut dengan Linda, menatap ke kanan, membidik ke samping, adalah Alex. Kehidupan di mana pun tidak saling bertemu, perkataan ini tidak salah, tapi pertemuan ini juga sangat tidak masuk akal.

Matanya terang, dia menundukkan kepala dan terus bermain Hago tanpa ekspresi, seperti tidak melihat mereka. Kenapa dia begitu melihat mereka langsung jadi panik, dunia ini begitu besar, jalan begitu luas, apakah ruang kosong di antara tiga orang juga tidak ada?

Linda tidak kepikiran akan bertemu Tania di tempat ini, dia juga pintar, mengasah otaknya sedikit sudah tahu bahwa ini di sengaja oleh Alex.

Terperangkap dalam bayang-bayang ketenangan, Levita malah tidak demikian nyaman, dengan tatapan mata dingin kepada mereka, dan dengan lubang hidung memandangi mereka.

“Tania, tidak di sangka akhirnya kita bertemu lagi, kamu mau ke mana?” Linda dengan lembut dan ramah.

Tania lepas dari layar ponsel dan mengangkat kepala lalu berkata, "Saya mau ke Paris. Kalian juga pasti ke tempat yang sama dengan saya kan” Alex, kamu tidak bisa punya ide lebih baru kah?!! selain mengikuti, kamu bisa apalagi!

Linda tertegun, tetapi dengan cepat ia menutupi ekspresinya, “Iya lah!, Saya berangkat karena ada tugas dari perusahaan baru pergi, tentu saja, setelah ini sudah bisa menjalani hidup masing-masing. Pada saat ini, bunga lavender sedang indah.

Lavender! Hati Tania sedikit tertusuk sakit, “Kalau begitu semoga kalian melewati waktu dengan menyenangkan ya” ia berkata dengan puas kemudian menundukkan kepalanya dan lanjut memainkan permainan.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu