Terpikat Sang Playboy - Bab 422 Tiga Orang Berjalan Di Tengah Salju

Tania tersenyum “Ini tentu saja, beraninya dia tidak mencintai, dalam percintaan, bukan seorang pria yang menaklukkan seorang wanita berarti seorang wanita yang menaklukkan seorang pria. Dia adalah tahananku, Tania, juga barang penghargaanku.

"Ini benar-benar seperti apa yang bisa kamu katakan. Ini sangat mengesankan dan percaya diri. Aku hampir bisa melihat dirimu yang dulu, tapi sekarang sikap keras kepala dan naif kamu berkurang, menjadi lebih dewasa dan bijaksana, tahu tidak, sebenarnya pada saat pertama kali bertemu denganmu, kamu menaklukkan aku, karena rasa percaya diri kamu, kecantikan, bersahaja, saat itu berpikir kamu sungguh wanita kaya yang khas, dan berpikir lagi, kamu wanita kaya khas yang sedikit berbeda, aku jatuh cinta kepadamu, tapi setelah kehilangan, pencerahan baru datang, Tania, mungkin ini yang namanya kehidupan, tidak ada logika untuk ditemukan, juga tidak perlu ada rasa yang tidak ikhlas, semua sudah diatur oleh takdir, tidak dapat di balik.” Vincent berkata dengan lembut, dia tidak ingin membangkitkan perasaannya, tetapi secara tanpa sadar, ia bersuara.

“Kehidupan—” Tania mengulang dua kata ini, menyaksikan langit yang penuh salju, dan merasakan hal yang sama, terbangun di hotel, pernah ribut putus dengan Alex, pernah ribut bercerai dengan Alex, dan sekarang, masih begitu banyak kenangan, semua terjadi pada salju yang indah, seperti mimpi, seperti kemarin, juga seperti waktu yang jauh.

Alex bergegas kembali di bawah salju tebal, dengan beberapa payung di tangannya, "Suhunya terlalu rendah, mesin mobilnya beku, aku menelepon ke rumah dan meminta Si tua Chen datang".

“Jangan terlalu merepotkan, perlu berapa lama tua Chen sampai, lagipula jalan di taman kaca tidak bagus untuk di lewati, lebih baik kita berjalan keluar untuk naik taxi saja.” Tania secara inisiatif mengambil payung di tangannya dan menyerahkan kepada Vincent.

“Boleh juga” Alex membuka payungnya dan menyerahkan kepadanya “Jalanan ini jadi es, sangat licin, kamu harus berhati-hati, tadi aku pergi ke sana hampir saja terjatuh, untung saja aku bisa menjaga keseimbangan dengan baik.

Tania memegang tangannya erat, berjalan dengan berhati-hati, setelah mendengar perkataannya, dan kehilangan tertawa : “Bisa tidak kamu berhenti menyombongkan diri ?”

“Kapan aku menyombongkan diri, betapa jujurnya aku, aku masih berpikir diriku terlalu merendahkan diri.” Kata Alex. Setelah selesai berkata, kaki Tania meluncur ke depan, hampir terpeleset.

"Hati-hati -" Vincent yang berjalan di samping membantu memapahnya.

Alex dan Vincent saling bergandengan lengan Tania untuk membantunya berdiri stabil.

“Aku terkejut setengah mati, aku pikir kali ini aku benar-benar akan terjatuh serius.” Tania juga dengan wajah kaget.

“Biar aku juga bantu memapah kamu saja, kamu tidak boleh sampai jatuh.” Kata Vincent dengan lembut sambil memegang lengan satunya.

Ekspresi Alex tidak senang, tetapi Tania berkata dengan syukur, “Kalau begitu, terima kasih ya, aku tidak akan merasa sungkan, ada kamu membantuku rasanya aman terkendali, ayo jalan.”

Mereka bertiga memakai payung sambil berjalan ke depan. Bunyi suara mencicit salju yang di injak dan menyatukan tangan mereka.

Dunia di luar payung, ringan dan halus, hati menjadi ringan tiada beban. Hari bersalju ini pasti akan diingatnya, karena mungkin tidak akan ada lagi kesempatan bagi tiga orang untuk jalan bersama, begitu harmonis dan begitu indah.

Sebelah kiri adalah cinta dan sebelah kanan adalah kasih sayang, cinta adalah dunia dua orang yang saling memiliki, kasih sayang adalah ketergantungan dan kepuasan yang tak tergantikan dalam kehidupan. Jika berkurang akan merasa kehilangan, namun tidak bisa juga untuk meraih posisi cinta.

Dia sangat serakah, tapi saat ini dia memiliki semuanya, maka dia merasa sangat bahagia, dan beruntung.

Setelah tiba di gerbang luar, kendaraan jadi lebih berkurang di banding hari biasa. Di depan jalan terdapat tanda peringatan musim salju jalan licin. Mereka berada di luar selama satu menit namun belum menemukan taxi.

“Bagaimana ini, tidak melihat ada taxi lewat.”

Tampak sedikit cemas.

“Sudah datang, lihat sana.” Alex menunjuk ke arah kendaraan yang datang dari jauh, tapi itu bukan taxi, itu adalah mobil sport hitam.

Seorang kepalanya keluar dari mobil, dia adalah Agus Leng, dan berkata kepada mereka : “Cepat naik saja, tadi Nico bilang kalau mobil kalian terparkir semalaman di luar, mungkin akan beku oleh salju, jadi membiarkan aku datang kemari, aku ini meninggalkan kerjaan langsung meluncur ke sini.

“Terima kasih kepadamu ! Nico begitu perhatian, mungkin dia juga tau hari ini Vincent keluar dari rumah sakit.” kata Tania sambil tersenyum. Senang memiliki teman.

Tiga orang masuk ke dalam mobil. Agus Leng mengantar Vincent pulang ke rumah dulu, sekelompok itu pergi duduk ke apartemennya sebentar.

Sehari sebelum dia keluar dari rumah sakit, Tania meminta seseorang untuk membersihkan tempat tinggalnya, jadi sangat bersih. Dia membantunya menggantung pakaiannya di lemari. "Vincent, kamu bisa kan di rumah sendirian, atau perlu meminta pembantu untuk datang."

“Kamu tahu bahwa aku tidak suka ada orang asing berbagi ruang denganku. Aku sudah tidak apa-apa, jangan anggap aku begitu lemah, beberapa hari lagi aku akan masuk kerja, kamu juga harus banyak beristirahat, sebelum anaknya lahir, kamu harus mensyukuri pasanganmu dengan baik, ketegangan Alex aku bisa mengerti.” Vincent menepuk pundaknya dan tersenyum ceria.

"Oke! Jika ada sesuatu, panggil saja aku atau panggil Alex, dan kami akan segera datang. Kamu harus tahu bahwa kamu tidak kesepian.” Dalam hati Tania, sekali kepikiran dia sendirian, dalam hatinya muncul perasaan.

“Tania, sejak kapan hati kamu menjadi begitu mulia, benar-benar mengkhawatirkan aku, kalau begitu tinggal saja di sini, selamanya menemaniku.” Vincent berkata dengan bercanda, berjanji tidak akan ada kerinduan tapi dia masih begitu mengharapkan.

Tania menggelengkan kepalanya, "Kalau itu tidak boleh, yang di luar akan membunuh orang. Baiklah, mari pergi ke luar."

Alex dan Agus Leng duduk di sofa ruang tamu, melihat Tania dan Vincent berjalan keluar, mereka kemudian berdiri ingin berpamitan.

“Agus Leng setelah mengantar kita pulang, ia masih mau kembali bekerja di kantor, jadi kita mau pulang dulu.” Alex menarik Tania kembali, sambil berkata.

“Pengacara Agus, masih ada kerjaan, kalau begitu kalian cepatlah pulang, lagian nanti kita masih punya kesempatan untuk bertemu.” Kata Vincent sambil tersenyum. Semakin lama dia tinggal, semakin besar rasa kekosongan yang ditinggalkan olehnya.

Tania menganggukkan kepala “Iya ! mari kita pergi, sering-sering berkomunikasi ya, ada waktu mainlah ke taman kaca.”

“Atau sekalian saja suruh dia pindah ke taman kaca, kalau seperti itu kan tidak perlu merasa tidak rela, bangun lagi satu villa di samping kita.” Alex di samping berkata dengan ironis.

“Agus Leng batuk untuk membuka pembicaraan, Vincent ini pasti akan menjadi saingan selama ribuan tahun!

Tania menjulingkan matanya, dia tentu tahu bahwa dia sedang menyindirnya.

Mengetahui ini masukan bagus “Aku malah pikir, takutnya pada saat itu keluargamu tidak memperbolehkan aku meledak keluar” Vincent berkata dengan tenang.

“Baiklah, kalau tidak ada urusan lain lagi,ayo kita pergi” Agus Leng berada di samping, mengambil kesempatan untuk bicara. Tentu saja Alex tidak serius mengajak Vincent ikut pergi, dia membawa Tania segera pamit meninggalkan tempat.

Setelah tiba di taman kaca, Tania mengganti pakaian rumah, dan berbaring di kursi sambil mendengarkan siaran ajaran lahiran anak pertama, Alex melihat di luar sedang turun salju tebal, ia juga tidak berangkat kerja lagi.

“Hei—Aku rasa Mirna harusnya sudah lahiran ya” Tania sambil mendengarkan kepikiran Mirna, ia menggunakan kaki menyentuh Alex sejenak.

“Siapa yang tahu?” Alex menyeruput kopi dan berkata dengan acuh tak acuh.

Pada saat ini, telepon seluler di atas meja berdering.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu