Terpikat Sang Playboy - Bab 36 Menang Jadi Arang,Kalah Jadi Abu

"Sungguh romantis,berciuman di atas gunung es Norwegia——" Ujarnya sambil melempar sobekan kartu ke wajahnya.Ia lalu berbisik ”Betapa hinanya engkau.”

Sobekan itu jatuh perlahan ke atas selimut

Tangan Tania bergetar,tak hati-hati tangannya teriris pisau,darahnya memerahkan kulitnya yang putih bersih,mengeluarkan suatu aroma yang aneh.Dia tidak segera meletakkan pisaunya,dadanya naik turun bernafas cepat ”Hal ini sudah berlalu,kalau kamu tidak dapat menerimanya,aku juga tidak bisa apa-apa,mengapa kita tidak bisa memutar balik waktu? ”

Jika waktu bisa diputar balik, dia tidak akan menemui siapapun dari kedua pria brengsek itu!

“Sudah berlalu?Menurutku kamu justru ingin melakukannya saat ini”Alex tertawa sinis sambil mengambil seikat mawar putih dan melemparinya ke Tania.”lihat saja,jika aku tidak ada,dia tentu akan segera terbang kemari menemanimu.”

Setelah teriris pisau,tangan Tania juga terluka oleh duri mawar.Ia lalu meletakkan pisau dengan marah.”Alex,pakai nalarmu untuk berpikir,memangnya kamu berhak protes?sebelum dan sesudah menikah,kamu tetap selalu membuat masalah,memangnya aku pernah protes?Kamu jangan keterlaluan”

“Kalau begitu kamu mengakui hubungan gelapmu dengannya?” Alex telah lama kehilangan rasionalitasnya.Setiap perkataan Tania bisa diinterpretasikan menjadi hal lain.

Tania menatapnya dengan tegas,"Untuk terakhir kalinya kubilang,aku tidak ada hubungannya dengan Vincent, terserah kamu mau percaya atau tidak."

Dia tidak mengerti,mengapa pria secerdas itu selalu mempermasalahkan hal tersebut.

Alex emosinya meledak-ledak,percekcokan ini tidak ada manfaatnya.Ia berbalik keluar sambil membanting pintu.

"Tuan Alex, tanganmu——"Tanya suster dengan ramah. Di lorong,seorang perawat melihat telapak tangannya berdarah.Ketika ia melihat ekspresi Alex yang menakutkan, ia memilih diam dan pergi meninggalkannya.

5 cm, jarak di antara mereka melebar lagi.

Di kamar pasien,Tania merasakan kesedihan yang mendalam.Kehidupan bahagia yang diimpikannya,mengapa bisa hancur sedemikian rupa.

Dia mendongak dan menarik napas dalam-dalam.Dia benar-benar tidak ingin menangis.luka di tangannya masih berdarah.dia berusaha menenangkan pikirannya,lalu menekan bel perawat,sehingga mereka bisa datang untuk membalut lukanya.

Dari jam 10:00 pagi hingga jam 3 sore, Alex tidak kembali.Kamar pasien itu kosong.Tania berbaring dengan mata terbuka.Kekesalannya membuat ia tidak bernafsu untuk makan siang.

Pada pukul 3:50, dia lelah dan memejamkan mata, seolah-olah dia sudah tertidur,namun masih setengah sadar.

Samar-samar,dia mendegar seseorang perlahan membuka pintu,perlahan duduk di sampingnya,menyentuh luka di tangannya secara lembut.Ujung jarinya sangat dingin,seperti orang yang telah lama kesepian.Dia ingin membuka matanya dan melihat siapa dia, tetapi sekeras apapun dia berusaha, dia tidak bisa membuka matanya.Tubuhnya seperti tersihir,tidak mampu bergerak.

Rasanya waktu telah berlalu seabad.Tak tahu kapan,ia telah menghilang bak asap tertiup angin.Langkah kakinya ringan tak terdengar,tetapi ia benar-benar telah pergi.

Lalu dia merasa semuanya menjadi gelap.

Saat ia terbangun,langit di luar sudah gelap.Alex masih duduk di sofa dengan wajah yang muram.Melihat Tania bangun, ia hanya menatapnya dingin tanpa berkata apapun.

Beberapa saat kemudian,pintu kamar terbuka.Nico masuk membawa dua kantong barang,duduk di samping ranjang Tania.Ia tersenyum berkata, "Kakak ipar,bagaimana keadaanmu,sudah mendingan?Akhir- akhir ini aku terlalu sibuk bekerja, tak ada waktu berkunjung.Aku telah membeli makan malam,makanlah selagi hangat. "Dia menarik meja dan meletakkan makanan di atasnya, kemudian dengan hati-hati membantunya duduk.

“Terima kasih!” Ujar Tania sambil tersenyum pada Nico.Ia mengambil sumpit dan mencapit makanannya.

Nico memandang Alex yang duduk di sofa dan menghela napas ringan.Ia berjalan menghampirinya,duduk dan menepuk pundaknya, "Ayo ke sana,ikut makan bersama!"

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu