Terpikat Sang Playboy - Bab 170 Merayu!

Pelayan toko itu tersenyum lalu berjalan pergi.

Tania menyuruh para pelayan tokonya yang lain untuk berhenti melakukan pekerjaan membungkus yang sedang mereka lakukan sejenak, lalu mengeluarkan juga semua barang yang sudah terbungkus baik. Tania juga menyuruh mereka untuk membawa Alex dan Direktur Liao duduk di luar ruang ganti, dimana mereka sudah menyiapkan sebuah sofa dan beberapa majalah fashion untuk membuat tamu mereka merasa nyaman.

Tania mengambil setumpuk pakaian, melangkah masuk ke dalam ruang ganti untuk berganti pakaian, lalu melangkah keluar.

“Bagaimana menurut Direktur Liao?” Alex menatap Tania dari atas ke bawah dengan seksama, kemudian menundukkan kepalanya dan mengambil kesempatan untuk memperhatikan raut wajah Clara Liao, dan bertanya dengan suara yang pelan.

“Boleh juga, terlihat bagus.” Clara Liao berujar sambil tersenyum. Sebenarnya ia tidak menaruh perhatian pada pakaian itu. Tujuannya hanya untuk menggoda Alex, bermain lembut merayunya.

“Menurut saya, akan terlihat lebih bagus lagi apabila Direktur Liao yang memakainya.” ujar Alex. Ia lalu melirik Tania dengan tidak peduli, “Coba ganti dengan pakaian lainnya.”

Tania membalikkan tubuhnya dan berjalan masuk kembali ke ruang ganti. Ia lalu mengganti pakaiannya lagi dan melangkah keluar. Pelayan toko kemudian segera membungkus pakaian yang sudah dicoba Tania. apakah kamu hari ini akan mencoba pakaian sebanyak itu? Benar-benar merepotkan.

Alex menatap Tania yang hanya berdiri diam, memutarkan jarinya berkata, “Bu Direktur, apakah anda bisa memutar tubuh anda supaya saya bisa melihat tampilan pakaian itu seutuhnya? Jangan hanya berdiri seperti sebatang kayu yang sudah tua.”

Tania menghela napas dan menelan rasa jengkelnya, lalu memutar tubuhnya, “Apakah tuan sudah puas sekarang?”

“Yang ini juga lumayan.” Kedua kaki Alex saling menyilang dan ia duduk dengan santai, dan sesekali melambai-lambaikan tangan ke Tania. Ia terlihat seperti seorang raja.

Tania membalikkan tubuhnya dan melangkah masuk ke dalam ruang ganti, entah sudah berapa kali ia keluar-masuk dari ruangan itu. Tania sudah merasa lelah, namun ia masih harus menghadapi Alex yang dengan sengaja membuat hidupnya menjadi sulit. Tapi Tania sudah memutuskan bahwa apapun yang terjadi, ia tidak akan mau berdiri di level yang sama dengan Alex.

Berbagai jenis pakaian yang dikenakan Tania terlihat memiliki aura tersendiri, begitu keluar dari kamar ganti, sorot mata Alex yang melihatnya pun menjadi cerah, tapi tidak dengan raut wajah Tania yang semakin lama terlihat semakin lelah.

Dari pukul 3 sampai 6, ia baru mencoba tidak sampai setengah tumpuk baju, ada pakaian yang harus dikancing, celana yang harus dilepas dan dikenakan kembali pun sangat menyusahkan.

“Direktur Alex, saya pergi ke ke kamar mandi dulu. Silakan anda bantu saya melihat-lihat, saya percaya dengan hasil penilaian mata anda.” Clara Liao sudah minum beberapa gelas air sehingga sekarang ia harus cepat-cepat ke kamar kecil.

“Pergilah.” Alex menjawab sambil tersenyum datar.

Saat ini Tania sedang berganti pakaian, ia mengenakan sebuah gaun slip yang sangat mini berwarna abu-abu dan dipenuhi dengan butiran perak, benar-benar memikat, bagian dadanya terlihat sangat bersinar, benar-benar sangat efektif mempesona kaum adam.

Alex bangkit berdiri, berjalan sampai kedepannya “Ya, yang ini bagus, dilihat-lihat sampai sekarang, pakaian ini yang paling cantik. Tapi.. lebih bagus lagi kalau bagian dadanya lebih rendah sedikit, bagian bawahnya lebih naik sedikit, pasti akan terlihat sangat menarik” dengan tatapan nakal ia merayunya.

Pegawai toko yang berdiri disamping hanya bisa terpaku terkejut.

Tania dengan kesal mendorongnya menjauh, dan dengan napas yang menggebu berkata “Tuan, tolong anda jangan bergerak, kalau anda merasa pakaian ini perlu diperbaiki dibeberapa bagian, silahkan diperbaiki pelan-pelan menurut selera anda setelah anda membelinya.”

“Boleh juga, kalau begitu kamu teruskan ganti lah” Alex kembali duduk disofa, ia mengambil air yang diletakkan disampingnya dan menyisipnya sedikit.

Tania kembali keruang ganti pakaian, ia menyederkan dadanya didinding, ia dapat merasakan dadanya panas seperti terbakar.

Ia menanggalkan bajunya dan meletakkannya disamping, baru saja ia akan mengambil pakaian yang lain, tiba-tiba ruang ganti pakaian dibuka, sesosok bayangan abu-abu yang tinggi besar masuk, belum sempat ia membalikkan badannya, ia sudah dihimpit kedinding.

Rasa malu yang awalnya dirasakan berubah menjadi amarah, dengan suara rendah ia menggeram “ Tolong jangan bersikap membosankan seperti ini, lepaskan.”

Alex mendekatkan bibirnya sampai kesamping telinga Tania “Aku masuk hanya ingin memberitahumu, sebenarnya yang paling bagus adalah, kamu yang tidak pakai baju sama sekali seperti ini, dada ini, pinggang ini, betis ini, tidak diragukan lagi ini adalah yang paling menawan.”

“Kamu jangan bertindak memalukan seperti ini, kalau kamu tidak berhenti, aku tidak akan sungkan lagi terhadapmu” Tania menyingkirkan tangan pria itu, seluruh wajahnya merona merah memperingatkan.

“Kalau kamu merasa keberatan, teriak saja, buat semua orang masuk, biarkan semua orang melihat seperti apa Direktur Tania mereka” Alex tertawa mengejek, tiba-tiba langsung melepas himpitannya dan berjalan keluar pintu.

Pegawai toko berjalan kembali dengan kopi yang akan disuguhkan, begitu melihat Alex berjalan keluar dari ruang berganti pakaian, ia sangat terkejut sampai mulutnya menganga lebar.

“Letakkan saja kopinya” Alex hanya tersenyum kecil melihat keterkejutan pegawai toko itu ketika Clara Liao juga baru kembali dari kamar mandi.“Letakkan saja kopinya” Alex hanya tersenyum kecil melihat keterkejutan pegawai toko itu ketika Clara Liao juga baru kembali dari kamar mandi.

Lutut Tania yang sedang berdiri bergetar, ia melihat ada sesosok yang sangat menyeramkan diluar situ, membuatnya tidak berani keluar.

Para pegawai toko yang bertugas untuk membungkus belanjaan diluar sudah berdiskusi, yang jelas pelanggan juga tidak tahu jelas pakaian mana yang sudah dicoba, kalau dicoba satu-persatu seperti ini, setelah jam 9 malam pun belum tentu selesai, maka dari itu mereka diam-diam memasukkan beberapa helai pakaian.

Pukul setengah sembilan.

“Bu Direktur, diluar sudah tidak ada pakaian yang harus dicoba lagi, anda sudah mencoba semua pakaian, kami juga sudah membungkus semua pakaian dengan baik, anda bisa langsung membuat perhitungan dengan pelanggan.”

Tania menghela napas lega, untungnya para pegawainya cerdik, ia mengenakan kembali bajunya sendiri dan berjalan sampai kedepan Alex dan Clara Liao “Kedua pelanggan terhormat, silahkan kita hitung-hitungan disana.”

Sesampainya dikasir, Tania yang sudah lelah sedari tadi bahkan tidak sanggup menggerakkan tangannya, ia ada disana hanya sebagai formalitas, setelah menggesek kartu Alex untuk sejumlah uang yang besar, ia lalu mengembalikan kartu itu, dan dengan wajah penuh senyum berkata “Silahkan datang kembali.”

“Pasti.” Alex mengambil kartu dari tangan wanita itu dan mengembalikannya kedompet, ia tertawa penuh arti kepada wanita itu, membuat bulu kuduk pun merinding.

Tania sudah tidak memiliki semangat, ia menolehkan kepala berujar kepada pegawai tokonya: “Tolong bantu panggilkan mobil pengangkut untuk pelanggan dan antarkan baju ini, mereka membeli sangat banyak, biaya kirim biar kita saja yang tanggung.”

“Lumayan bisa berbisnis juga” pujian Alex lebih terdengar seperti menyindir, ia lalu kembali berujar “Oh iya, jangan lupa kamu beritahu supir pengangkut untuk mengantarkan sampai ke Singapura, Direktur Clara kami yang cantik ini adalah orang Singapura.”

Suasana pundung melingkupi Tania.

“Direktur Clara, saat ini kebetulan sekali jam makan malam. Di sini ada sebuah restoran Perancis yang enak, mari saya temani anda mencobanya.” Alex berjalan keluar bersama dengan Clara Liao sambil tersenyum, tidak lagi menggunakan pandangan dingin ketika menatap Tania.

Begitu melihat Alex sudah keluar dari pintu toko, Tania pun duduk di atas kursi dengan hati yang berat.

“Bu Direktur, anda kenal dengan pria barusan itu?” Bahkan orang buta bisa melihat suasana yang tidak normal di antara mereka tadi.

“Ia adalah mantan suamiku.” Tania menjawab dengan suasana hati yang buruk, sudah benar-benar bosan.

Semua pegawai toko itu sangat terkejut, pria tampan berdarah campuran yang menghamburkan uang layaknya debu itu ternyata adalah mantan suami direktur mereka, ternyata direktur mereka yang cantik ini dulunya memiliki suami yang bisa membuat orang sangat kagum dan iri, sekarang masih ada tunangan yang terlihat sangat mempesona, benar-benar membuat semua orang kagum, Aih, hubungan antar masing-masing pribadi, memang tidak bisa dibandingkan.

“Kalau begitu kenapa anda dan pria itu bercerai, Bu Direktur? Padahal pria itu tampan sekali.” Para pegawai pun mulai bergosip.

“Untuk apa tampan tapi menjadi salah satu kerumunan yang dibodohi oleh cinta? Kalau cocok dan dapat berpikiran sejalan baru berguna. Aku beritahu, pria itu semakin tampan semakin tidak dapat diandalkan. Jangan biarkan penampilan luar menipu kalian. Dengan pria seperti itu kita bahkan tidak akan tahu bagaimana cara kita mati, mereka persis seperti tumbuhan beracun.”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu