Terpikat Sang Playboy - Bab 61 Makan Di Rumah Tania

walaupun pernah mendengar bahwa keluarga Tania bukanlah keluarga yang miskin, Tania terkenal akan sifatnya yang arogan dan selalu memandang rendah orang lain, namun memukul orang hingga seperti ini, benar-benar memerlukan keberanian yang besar.

Didalam kantor, tiba-tiba Alex tertawa tanpa alasan yang jelas, ketika istrinya memukul orang benar-benar tidak ada belas kasihan, Alex teringat akan alasannya untuk menikahi Tania dengan segala usaha, yaitu karena sangat cocok dengannya.

Namun masing-masing masalah berbeda, kenyataan bahwa dia berselingkuh itu benar, Alex menyimpan kembali senyuman dari wajahnya, Tania ini hanyalah sebuah awal, aku ingin melihat apakah kamu benar-benar dapat menyelesaikan semuanya.

Jam pulang kerja akan segera tiba, Ponsel di kantong Tania bergetar, Tania melihat nomor yang tertera adalah nomor telepon kakak.

sambil berpua-pura terdengar bahagia, Tania mengangat telepon "halo, kakak kenapa hari ini bisa terpikirkan untuk menelepon aku?"

"Mama menyuruhku untuk menelepon kamu untuk memberitahu kamu dan adik ipar untuk datang ke rumah makan bersama, kemarin ketika pulang ke rumah Alex tidak ikut, sampai sekarang mama masih merasa tidak nyaman. Jadi, hari ini mama sengaja mempersiapkan makan malam, bagaimanapun kamu harus mengajaknya untuk datang." kata Johan dalam telepon.

seketika tubuh Tania menjadi kaku, dia tidak ingin keluarganya mengetahui keadaan rumahtangganya yang sekarang, hanya bisa menyetujuinya "baik! tidak ada masalah, nanti aku akan datang bersama Alex, ingatkan mama untuk memasak makanan kesukaanku lebih banyak".

"Dasar kucing kecil yang rakus! kalau begitu sekarang aku akan memberitahu mama apa yang kamu katakan".

"Baiklah! Sampai jumpa nanti, bye!" Tania mentup telepon sambil menghela nafas dalam hati, Tania melihat ke arah kantor Alex, setelah ragu beberapa saat, akhirnya Tania megetuk pintu lalu masuk kedalam.

Alex mengangkat kepala melihat Tania sejenak, lalu menundukkan kepalanya lagi dan meneruskan melihat laporan di tangannya "ada apa?"

"Tadi kakak menelepon aku untuk menyuruh kita makan Bersama di rumah, aku berharap agar kamu menemaniku" kata Tania gugup, dia tidak tahu apakah Alex bersedia menemaninya untuk pulang, jika Alex tidak bersedia menemaninya, maka dia juga tidak bisa melakukan apa-apa, bagaimanapun juga tadi pagi Tania baru saja memukul kekasihnya, mungkin saja Alex akan membalas tindakannya.

"Baiklah! sudah waktunya aku pergi mengunjungi ibu dan ayah mertua" jawab Alex tersenyum, Alex menyetujuinya dengan sangat cepat.

Hal ini membuat Tania melongo, suasana hati orang ini benar-benar sulit ditebak, seperti anak kecil yang bisa berubah kapanpun dia mau, sesaat seperti badai besar, sesaat seperti cuaca yang cerah.

Namun asalkan dia tahu batas, maka biarkan saja dia mau memikirkan apa, diam-diam Tania merasa lega, "Baiklah! kalau begitu aku keluar untuk bekerja dulu".

Setelah pulang bekerja

Mereka membeli sekeranjang buah-buahan, lalu mengemudikan mobil ke rumah Tania, walaupun tidak ada topik pembicaraan, namun juga tidak sampai bertengkar,

Ketika tiba di rumah Tania, Siska dan Levita menarik Tania ke dalam kamar untuk menanyakan ini-itu, sambil minum teh, Alex berbicara dengan ayah mertua dan kakak ipar.

"Tania, kamu masih baik-baik saja kan tinggal di rumah Alex, setelah terjadi hal seperti itu, ibu selalu saja mimpi buruk, memimpikan kamu disiksa, seperti yang ceritakan dalam sinetron, hati mama selalu merasa tidak aman" kata Siska dengan prihatin.

Tania tertawa dengan agak berlebihan "haha.. ibu, jika ibu punya waktu senggang, maka jangan nonton sinetron terus, coba ibu lihat, apakah anakmu ini terlihat seperti orang yang bisa disiksa, jika ibu merasa bosan, maka pergi jalan-jalan dengan kakak ipar,atau pergi melakukan perawatan kecantikan, jangan terus-terusan memikirkan hal yang aneh".

"ibu, sudah aku katakan bahwa Tania tidaklah selemah itu! Sekarang ibu sudah bisa tenang kan" kata Levita yang tersenyum sambil merangkul lengan Tania, lalu memanfaatkan kesempatan ini untuk bekata "adik ipar, kakek Alex sungguh sangat baik kepada keluarga kita, beberapa waktu lalu, dia memberikan kita banyak hadiah, ayah bersikeras untuk mengembalikannya, tapi aku berpikir jika kita mengembalikannya, maka akan merasa tidak enak, jadi aku dan ibu menyimpannya secara diam-diam, tidak apa-apa kan."

Tania terdiam sejenak, lalu berkata "tidak apa-apa! jika sudah diberikan, maka kita menyimpannya" dalam hati Tania merasa getir , keluarga Tania benar-benar telah menjadi parasit keluarga Alex.

"Baiklah! besok aku dan ibu berencana untuk membeli baju, kamu ikutlah dengan kami" ajak Levita.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu