Terpikat Sang Playboy - Bab 440 Tidak Boleh Pergi, Tinggallah dan Bantu Aku Gendong Bayi

Wajah bayi itu memerah dan ia menangis histeris, Vincent tidak pernah menggendong bayi, tidak punya pengalaman sama sekali untuk itu. Dia menggendongnya dengan kikuk, dia tidak pernah menyangka anak yang baru dilahirkan akan selembut itu. Dia memeluk pinggang anak itu, dan kepalanya terpelanting ke samping, ia menangis lebih keras.

Alex melompat kegugupan "Bodoh, hati-hati, pegang kepala dan pantatnya lebih dulu dan gendong dia perlahan."

Kali ini, Vincent tidak membantahnya, ia agak sedikit malu, wajah putihnya yang tampan itu menjadi memerah. Bagaimana dia bisa tahu cara melakukan nya, dia tidak pernah menggendong anak sekecil itu.

Untungnya, Vincent belajar dengan cepat, dan segera memahami triknya, ia menggendong anak itu erat-erat, sambil berjalan sambil menepuknya, membuatnya diam "Jangan menangis, anak yang baik".

Ia menenangkannya, dan anak itu ternyata tidak menangis lagi, dan dia terus menatap wajah Vincent dengan mata besarnya yang polos.

Alex menggendong putrinya dan berjalan ke Vincent"Menurutmu, apakah mereka lapar lagi?"

Vincent melototinya "Bagaimana aku bisa tahu, kamu tidak seharusnya menanyakanku pertanyaan ini."

"Ini karena hanya ada kamu disini. Di tengah malam seperti ini, menurutmu aku harus menanyai siapa?" Alex berkata dengan marah. Melihat Tania masih tampak lelah dan perlu istirahat, dia tidak tega untuk membangunkannya, Selain itu, dia juga pertama kali menjadi ibu, dan mungkin tidak mengerti.

"Sejauh yang aku ketahui, ia belum tentu kelaparan. Lihatlah mereka digendong dan tidak menangis lagi, jika mereka lapar, di gendong pun ia akan tetap menangis" ujar Vincent dengan pendapatnya sendiri.

"Benar juga!" Alex mengangguk "Kalau begitu kita bujuk mereka untuk tidur dan meletakkannya di atas ranjang."

"Oke!" Vincent menjawabnya, demi anak-anak Tania, dia akan membantu untuk hal ini.

Dua lelaki dewasa, menggoyangkan anak-anak itu sekitar ruangan, mereka begitu tinggi dan besar, dan anak-anak begitu kecil, mereka dipeluk oleh mereka. Mereka tampak seperti dua kelinci kecil. Setelah beberapa saat, kedua bayi kecil itu tertidur. Vincent memandang bayi yang berbaring di lengannya seperti anak kucing, begitu cantik dan lembut, seakan-akan tidak ada karya seni di dunia ini yang bisa dibandingkan dengan kesempurnaannya.

"Oke, saatnya untuk meletakkannya." Alex membawanya ke tempat tidur, ia menahan napasnya, menurunkan putrinya dengan lembut, dan menutupinya dengan selimut.

Vincent juga pergi ke tempat tidur kecil lain dan meletakkan bayi di lengannya ke tempat tidur kecil. Pantat nya belum menyentuh tempat tidur, bayi yang baru saja tertidur, dan baru ditutupi dengan selimut tiba-tiba terbangun dan menangis, lalu ia juga membangunkan bayi yang satunya.

Dia membuka matanya, memutar tubuhnya yang kecil, dan memandangi Vincent dengan pandangan kesal, dia seperti sedang mengatakan paman yang jahat, aku tidak ingin tidur di tempat tidur kecil, aku ingin kamu gendong.

Tak berdaya, Vincent harus menggendongnya lagi untuk menenangkannya "Oh, oh, jangan menangis lagi, jangan menangis lagi."

Alex juga dengan cepat menggendong putrinya dengan tergesa-gesa "Anakku sayang, mengapa kamu tidak tidur nyenyak, jangan menangis, jangan menangis, hati ayahmu ini terasa hancur ketika kamu menangis, anakku sayang. "

Vincent benar-benar tidak bisa mendengarkannya lagi "Alex, bisakah kamu berhenti bersikap menjijikkan, dia masih sangat kecil, bisakah dia mengerti?"

"Kamu tahu apa, ketika dia masih berada di perut, aku mengobrol dengannya setiap hari dan memutarkan musik untuknya dengar" Alex menatapnya dengan tatapan menghina.

"Kalau begitu kenapa kamu tidak mengajari mereka untuk belajar bahasa Inggris waktu mereka masih diperut? mungkin ketika mereka lahir mereka akan bisa menyapa orang dengan bahasa Inggris" ejek Vincent.

"Terserah kamu saja, aku tidak punya waktu untuk berbicara omong kosong denganmu" Alex sekarang hanya bisa membujuk pria kecil dalam pelukannya itu.

Vincent menarik tatapan matanya, menepuk-nepuk bayi di lengannya, dan menggoyangnya, dia berjalan sekitar satu jam, menggunakan segala cara, si kecil tidak tertidur, sebaliknya ia yang malah merasa mengantuk.

Alex juga begitu.

"Kurasa ini bukan cara yang baik, mari kita bertanya kepada perawat di luar dan lihat apakah ada cara untuk membuat anak-anak ini tidur." Vincent tidak bisa menahannya lagi.

"Aku pikir kali ini mereka sudah lapar, mereka sudah lama tidak minum susu" Alex memperhatikan bayi di tangannya memelintir dan tidak puas, ia berspekulasi akan itu.

"Kalau begitu cobalah berikan dia sedikit." Vincent juga tidak tahu harus berbuat apa. Dia benar-benar tidak terbiasa dengan bayi, bagian kebidanan dan sejenisnya.

Alex membangunkan Tania "Istriku, bayi kita tidak tidur, beri dia susu dan coba lihat apakah itu bisa membuatnya tertidur. Kamu lihat, Vincent pun tidak bisa pulang, aku benar-benar merasa bersalah padanya."

"Dasar——" Vincent menghela napasnya, mana ada dia merasa bersalah.

Kamar sangat tenang, Tania memandang ke samping dengan mengantuk "Jam berapa sekarang? Vincent, mengapa kamu masih belum pulang? Pulanglah sana, besok kamu masih harus pergi bekerja."

Vincent benar-benar ingin melepaskan anak itu dan pulang, karena dia punya firasat buruk jika ia terus tinggal disana, mungkin dia tidak bisa pulang malam ini.

"Kamu jangan mengusirnya, dia bersedia membantu, kita seharusnya tidak menolak pertolongan orang lain, teman baik memang begitu, benarkan, Vincent?" kata Alex, ia bergegas mengatakan itu sebelum Vincent menjawabnya, ia mengatakannya dengan gampang, Bagaimana ia bisa merawat dua bayi sendirian.

Vincent terkekeh, tidak disangka Alex juga akan mengalami kesulitan dan meminta tolong kepada orang lain.

Tania tidak berpikir terlalu banyak. Melihat Vincent tidak menyangkal hal itu, dia pikir itu memang maksud hatinya, dan ia berterima kasih padanya "Kalau begitu terima kasih."

"Tidak perlu berterima kasih!" Vincent tersenyum padanya dan menatap Alex dengan dingin. Sekarang dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk pergi.

Kedua bayi itu menyusui secara bergiliran dan makan sampai mereka tertidur. Alex dan Vincent berpikir dalam hati, akhirnya mereka bebas dan mereka ditempatkan di tempat tidur kecil mereka. Setelah Tania meneruskan tidurnya, akhirnya mereka bisa bernapas lega.

"Sekarang tidak masalah lagi, aku pulang dulu" kata Vincent dengan suara kecil, ia bersiap untuk pergi.

"Pulanglah sana, pulang—" Ujar Alex, ia berpikir kedua anak itu mungkin tidak akan bangun sampai subuh.

Vincent menatapnya dengan tajam, berbalik dan berjalan pergi, tangan kanannya beralih ke gagang pintu, dan kaki kirinya telah melangkah keluar. Bayi itu tiba-tiba menangis, membuat kapiler di punggungnya melebar dengan cepat.

Dia berpura-pura tidak mendengarnya, dia terus berjalan ke luar, dan langkahnya lebih cepat, seolah-olah sekelompok setan sedang mengejarnya dari belakang.

Alex sedikit gugup, dan bergegas keluar, menyeret Vincent kembali "Vincent, Vincent, bantulah aku."

"Lepaskan aku—— kamu memanggilku Kakek Vincent pun tidak akan berguna, aku sangat mengantuk, dan aku ingin pulang ke rumah untuk tidur" teriak Vincent, ia berusaha untuk melepaskan tangannya, di lorong yang sepi pada malam hari, dia juga tidak enak untuk terlalu berisik.

"Aku juga sangat mengantuk, jika aku membiarkanmu pergi, bagaimana aku bisa melewati malam ini, masuk" Alex merendahkan suaranya dan dengan putus asa menarik Vincent masuk ke kamar.

Seorang perawat berseragam putih, memegang nampan perak di tangannya, ia berjalan melewati mereka, dan dengan tatapan aneh dia menatap pria tampan yang sedang berpelukan.

Sudah begitu malam kalian dua orang pria dewasa saling berpelukan di koridor, itu bisa membuat orang berpikir yang tidak-tidak.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu